HOT...!!!!!!!!!!!!

abg

Puting susu abg smu perawan masih berwarna merah muda

malu-malu kucing Dan betul, Tante Shinta kebagian mendapat kartu “dare”. Artinya wanita itu harus melepas salah satu atribut yang melekat di tubuhnya. Dan karena satu-satunya pakaian luar yang dikenakan adalah gaun terusan, aku pikir wanita itu akan melepas gaunnya atau perhiasan yang melingkari bagian-bagian tubuhnya. Namun dalam keadaan mabuk rasanya mustahil kalau Tante Shinta hanya berani melepas perhiasannya. “OK Tante tunggu ya.. Bye..” Running through my head “Kalian kok berantem melulu sih, lucu ah!” kata Diana lalu dia mendekati kami dan ikut menjilati batang kejantananku. Aku jadi merem melek keenakan menikmati permainan mulut mereka sambil mengelus-elus rambut indah Diana. Aku lalu menyandarkan badanku di ujung ranjang agar lebih nyaman, kedua gadis cantik ini kini berada di depanku sedang mempermainkan kemaluanku. Jilatan demi jilatan, emutan demi emutan membuatku menyemburkan kembali maniku namun kali ini sudah tidak banyak lagi yang keluar akibat terkuras pada ronde-ronde sebelumnya. Dengan rakusnya mereka berebutan melahap cairan putih itu sampai habis bersih, pada bibir-bibir mungil itu masih terlihat percikan spermaku. “Oohh nggak lah, Di.. Kemari deh”. “Mas, aku sudah telanjang. Sekarang gantian ya..”, kata Imel tanpa memberi saya kesempatan bicara, Dengan posisi jongkok dan kedua kaki mengangkang, Bi Eha mengarahkan batang kontol Andre persis ke arah liang memeknya. Perlahan-lahan tubuh Bi Eha turun sambil memegang kontol Andre yang sudah mulai masuk. “Tante nggak kuat lagi Ndra..” Kata tante Wike sambil berhenti menggerakkan badannya. “Boleh mama cium kamu Roy? Sebagai tanda sayang?” tanya mertuaku. “Ya, iyalah masa di luar sih, dasar cewek sableng,” kataku sambil membantunya berdiri.

Terdengar suara gesekan halus yang terjadi karena gesekan antara tangannya dengan pantyhose yang ia kenakan. Suara ini bagaikan musik eksotis yang luar biasa, hingga cairan beningku kembali menetes keluar. Ia melihat ke arahku dan tersenyum manis. “Sudah dong tante, empat jam lebih tidur masa sih nggak seger..”, kami saling berciuman mesra, “crup.., crup”, lidah kami bermain di mulutnya. “Sebentar lagi. Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara.

Dia tersenyum nakal dan genit. Sepertinya aku telah membangkitkan sisi nafsunya yang terpendam. Angela mengambil barang-barang belanjaan kami dan menaruhnya di depanku. Ia mengambil sebuah pantyhose berwarna hitam transparan dan mengeluarkan isinya. Angela menarik bangku meja rias dan menaruhnya di hadapanku, kemudian ia duduk menghadap ke kanan, sehingga sisi kanan tubuhnya ada di hadapanku. Kaki kanannya diletakan sedikit lebih maju dari kaki kirinya. Dengan perlahan ia menunduk dan tangannya membelai dan mengelus-elus betisnya yang ramping dan padat. Satu malam di kamar tidurnya. Setelah beberapa kali orgasme iseng aku menggodanya. enggak pakai dua kali lagi gue masukin jari tengah gue kedalam nonoknya yang sudah semakin basah. BLESS.. “Boleh.., ngomong aja” “Dengan senang hati boss,” jawabku sambil mulai menjilati kembali tubuh bugilnya yang mulus dan menelentang pasrah itu tanpa ada yang terlewatkan. ngerasa siep banget dong. Tapi kewaspadaan tetap dipertahankan jangan lengah man.

“Kenapa bibir Tante?” kupancing sambil berbisik mesra dan ternyata dia membalas dengan memeluk tubuhku erat-erat. “Iiya Tante.. bentar lagi juga Ade keluar nih..” sambil terus aku menyodok-sodok lubang kemaluan Tante Linda yang sempit dan berdenyut-denyut itu. Besok jam kurang seperempat gue udah stand by diparkiran kolam renang Ancol, gue telepon dia dengan no yang dikasih kemarin secara rahasia. kehitaman. Aku hanya bisa berkata lirih , “Oh, Mama, tetek Mama benar-benar hot!!”. “Wah, kesepian dong..?” tanya Mirna menggoda saya.

“Kemarin katanya sudah punya?” “Uuugghh.. aaggh.. eenak Tante..” teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam kemaluan Tante Donna. “Bik, Anton mau keluar nih..” September , Tanpa melepaskan kocokkannya pada kemaluan Ivan, Tante Melly mendekatkan wajahnya ke kepala kemaluan itu. Tante Melly menciumi lalu menjilati kepala kemaluan pemuda itu. Lidahnya menusuk-nusuk lubang kencing Ivan, membuat kepala kemaluan Ivan memerah. Mendapat sentuhan-sentuhan erotis dari lidah Tante Melly, saraf-saraf sensitif dikemaluan Ivan mulai menegang. Urat-urat kasar yang mengelilingi kemaluan Ivan mulai membesar. Tante Melly terus memainkan lidahnya dikepala kemaluan itu. ***** “Silahkan” Tapi yang menjawab si kecil Grisa, “Boleh.., Om boleh ikut..” Dia kaget sekali melihat Revi ada di situ. Sambil tangan kanannya menutupi vaginanya dan tangan kirinya menyilang menutupi buah dadanya yang ranum tidak semua tertutupi sih.., Imel berkata, “Rev kamu ngapain, kok belum tidur?”

SERU BANGET..
RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI




RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI

“Aku saja.” kata Hanna sambil bangkit dari spring bed. Aku tahu dari awal bahwa memang dia ingin menatap tubuh aku yang sintal bukan untuk menanyakan hal itu. Akhirnya aku mempersilahkan duduk di sofa tempat dimana aku duduk di sebelahnya karena aku tidak terbiasa berbicara dengan berteriak. “Janganlah terlalu banyak bicara Citraku, lebih baik kita nikmati malam ini dengan desah napasmu, karena desah napas dan erangan kepuasanmu akan membuatku mampu mengantarmu ke puncak berulang-ulang. Kau tahu kan penyakitku, semakin kau mengerang kenikmatan semakin dahsyat pacuan kuda kontolku,” jawabku. Nama Mami mereka Imel, umurnya sudah tahun, tapi bodinya.., tahun. Ngobrol punya ngobrol, ternyata Imel dan suaminya sedang pisah ranjang. Saya dalam hati berkata, wah.., kesempatan nih. Makanya setelah makan dari Mall, saya memberanikan diri untuk mengantarkan mereka ke rumah, dan ternyata Imel tidak berkeberatan. Setelah sampai di rumahnya di bilangan Cilandak, saya dipersilahkan masuk, langsung ke ruang keluarganya. “Borry kamu kenapa..?” “Maaf dengan siapa saya bicara?” Kulakukan terus dan kupercepat genjotanku. Sepertinya tanteku sudah hampir klimaks.. “Tidak ada apa-apa. Aku mijitin mama, kok…” jawabku.

“Anu, saya sedang makan siang. Kamu sama siapa Mir..? Andre ndak ikut..?” Nampaknya Ivan tak mampu menahan rasa geli yang melandanya. Dia merengkuh dan menjambak rambut Tante Melly dengan kedua tangannya. Ivan mengangkat-angkat pantatnya, menyambuti kuluman Tante Melly. Tante Melly semakin ganas serta liar, meningkatkan serangan birahinya mendengar desahan dan rintihan yang keluar dari mulut Ivan. Tante Melly mengulum seluruh batang kemaluan Ivan sampai mentok diujung tenggorokannya. Aku semakin tergagap, tidak menyangka akan diajak seperti ini. “Mama kok buru-buru sih?” tanyaku sambil tersenyum ketika kontolku sudah masuk memeknya. Lalu aku pompa kontolku perlahan menikmati enaknya memek mertuaku. “Hu…maunya tuh, ya Candra kamu khan yang punya ide, kamu dulu dong…mana jembutnya aduh udah pada keluar tu” “Kamu kalau habis pasang film seperti ini lain kali masukin lagi ke tempatnya yah”. “Yah sayang? Mau kan?” katanya lagi “Di..?”, dengusannya turun naik. Rina, yang gue pelorotin pakai tangan kanan, toketnya gede agak panjang seperti pepaya, kulitnya sawo matang, maklum Jawa

Setiap kali tante Wike terasa mau mencapai klimaks, aku hentikan jariku menusuk vaginanya, setelah ia agak tenang, aku permainkan lagi liang senggamanya, kulakukan beberapa kali. “Mmhh…” desahku. Lalu tubuh kami tergolek lemas berdampingan. “Iya, sana tidur,” katanya sambil meremas kontolku mesra. Kukecup bibirnya sekali lagi, lalu aku segera keluar. Beberapa saat kemudian Randy mempercepat gerakannya. Ia memeluk erat tubuh Tante Betty namun pinggangya masih melakukan gerakan maju-mundur. Tiba-tiba tubuhnya mengejang sambil penisnya disorongkan secara mendalam ke lubang kemaluan Tante Betty. Ia telah sampai di pucak kenikmatan. “Cret.., cret.., cret”, sperma Randy membasahi lubang kemaluan Tante Betty. Ia kemudian menarik penisnya dan segera menjatuhkan badannya ke sofa. Kami pun berpelukan dan mengejang bergetar bersama serasa berada di awan, menikmati saat klimaks kami tersebut selama beberapa saat hingga kemudian kami berdua merasa lemas, dan tetap berpelukan dengan posisi Sari di atas, seolah kami sangat takut kehilangan satu sama lain sambil memandangi permainan Jay dan istriku di sebelah kami. Akupun mulai tdk bisa menahan diri lagi karena penisku sudah berdiri tegak sejak tadi. Ukuran penisku biasa saja sebetulnya aku agak heran dgn ceritaa erotis yg bilang sampai cm, aku tdk pernah mengukur sendiri. Kutarik celana dalamnya sampai lepas. Kemudian aku melepaskan tubuhnya dan mengambil posisi di antara dua pahanya. Waktu kulepas tubuhnya sejenak tadi ia sempat tersetak dan matanya terbuka seolah bertanya kenapa. Tapi begitu melihat aku sudah dalam posisi siap mengeksekusi dirinya iapun mulai memejamkan matanya lagi. Sambil kuremas payudaranya sebelum memasukan rudalku ke liangnya aku sedikit berbasa basi dan menanyakan apa ia ikhlas aku setubuhi malam ini. Dengan lirih ia mempersilakan dan bibirnya sedikit tersenyum. Kedua tangannya menarik badanku dan akupun mulai memasukkan penisku ke lubangnya. Walaupun sudah lembab dan ia pernah melahirkan, ternayata aku tdk bisa langsunga memasukkan penisku. Sampai tangan wanita yg telah lama menjanda dan kehidupan seharinya begitu kolot ini ikut membantu mengarahkan rudalku ke lubangnya. Rupanya nafsunya sudah membuat ia terlupa. Andre mempercepat gerakannya karena mulai merasakan air maninya akan muncrat.

Mereka lalu menyuruhku telentang di ranjang, aku tidak tahu mereka mau apa lagi tapi kuturuti saja. Diana lalu naik ke atas kemaluanku dan memasukkan batang itu hingga terbenam dalam kemaluannya, kemudian dia mulai bergoyang-goyang naik turun seperti naik kuda. Sinta naik ke atas wajahku berhadapan dengan Diana dan menyuruhku agar menjilati kemaluannya. Sambil kuelus-elus pantat yang mulus itu, lidahku menjelajahi liang kemaluannya, gerakan lidahku bervariasi dari berputar-putar membuat lingkaran, mempermainkan klitorisnya, menggigit lembut klistorisnya, menusukkan jari tengahku sampai mendorong-dorongkan lidahku ke liang itu. “Den Andre jangan kurang ajar begitu sama perempuan..,” katanya seraya mundur menjauhi anak itu. “Nggak boleh!” Marni hanya diam berbaring di rumput dan tangannya meremas susunya sendiri. Putaran berikut hanya keluar kartu “truth”. Tante Rissa yang mendapat kartu tersebut malah bercerita saat berselingkuh dengan aku. Lucu sekali, keempat sahabatnya mendengar cerita Tante Rissa sambil sesekali senyum-senyum dan melirik ke arahku. Berikutnya aku mendapat kartu “dare”, dan Tante Shinta mendapat kartu “truth”. Tante Shinta pun bercerita tentang pengalaman selingkuhnya dengan kakak iparnya yang masih keturunan Pakistan asli. Selesai tante Shinta bercerita, aku pun tanpa beban melepas kemeja yang melekat di tubuhku diiringi sorakan kelima wanita itu. Selanjutnya Tante Yola mendapat kartu “dare”. Wanita itu melepas celana suteranya hingga terlihat kakinya yang hitam legam, namun mulus. “Sini aku ajarin deh,” kataku. Lalu lidahku turun lagi ke perut, lalu ketika mulai turun ke selangkangan, tante Rina segera melebarkan kakinya mengangkang. Memek tante Rina bersih tidak berbau. Bulunya hanya sedikit sehing nampak jelas belahan memeknya yang bagus. Aku segera jilati memek tante Rina terutama bagian kelentitnya. Revi memang belum begitu besar, tapi untuk ukuran anak kelas SMP, sudah cukup ranum. Puting susunya masih berwarna merah muda dan ketika saya memilin-milinnya, si Revi bergelinjang kegelian. Tak lama kemudian, Imel berlutut di depan saya dan membantu Revi melepas celana dalamnya yang berwarna hijau muda.

Anjir…..rupanya lidahnya Ita yang menari disekitar lubang pantat yang kadang - kadang dia coba julurin masuk. “Terserah kamu John, ayo cepat..” “Tidak apa-apa, Roy,” jawab mertuaku. “Ah Pak Luki bisa aja”kata doi sambil nyelonong kekamar mandi gue. “Iya.. ii-iiya..,” katanya sambil menyeringai gembira. “Susu itu tadi Tante”

Tidak ada komentar: