Karena berbincang-bincang, tidak terasa ban serep sudah terpasang. Dan dia memperkenalkan diri bahwa namanya Vian (seperti nama cowok?), dan ketika dia menyodorkan uang dua lembar puluhan ribu sebagai tanda terima kasih, dengan halus aku menolaknya, "Begini saja Mbak, bagaimana kalau lain waktu aku boleh main ke rumah, kebetulan aku tidak ada saudara di
"Tapi jangan minggu ini, karena aku akan berpergian ke
"Oh kebetulan aku juga dari
"Tentu saja... eh terima kasih lho Dik, jarang lho yang mau nolong dan tidak mau terima uang... maaf ya.." sambungnya sambil nyelonong masuk mobil.
"Sakti... panggil saja aku Sakti".
Dua minggu kemudian, setelah selama ini berjalan apa adanya, aku memberanikan diri telepon ke HP-nya.
"Mbak Vian... ini Sakti... masih ingat
"Sakti... sebentar... yang mana ya... oh iya yang bantu aku betulin ban itu ya, dimana nih, kok kode areanya bukan di sini?"
"Oh... kebetulan aku sedang di
"Lho kenapa tunggu besok? Perjalanan ke sini
"Ok deh, kalau sempat aku ke
Empat jam kemudian, setelah mampir dulu ke tempat kos, mandi, dan berpakaian agak rapi, aku berangkat ke rumah Mbak Vian. "Lho kok rapi amat, kenapa nggak mandi di sini saja, atau bisa langsung renang sekalian membersihkan badan," jawab Mbak Vian setelah aku tiba di pintu rumahnya, sekilas tampak sebuah rumah yang cukup besar dengan halaman yang lebih luas dari rumahnya, kolam renang ada di sebelah kanan. "Nah ini Om Candra, suami Mbak... untung Om ada di S, biasanya ada di
"Wah aku nggak bawa celana renang Mbak."
"Lho buat apa pakai celana renang, ini
Memang benar sih, rumah sebesar ini tidak ada siapa-siapa, pembantu pun datangnya hanya pagi hingga sore, setelah itu pulang. Belum sempat aku melihat suasana, tiba-tiba Mbak Vian sudah nyebur ke kolam, sementara Om Candra asyik dengan Play Station di ruang tengah. "Ayo nyebur aja! Mbak sudah kedinginan nih..." Karena sudah pengalaman dengan wanita, maka aku langsung nyebur saja, dengan sebelumnya menanggalkan semua bajuku. Benar saja, kolam renang di malam hari ini sangat dingin, dan aku cukup menggigil. Untung saja aku pandai renang (dulu sejak kecil aku ikut klub renang, dan semua
"Nggak usah malu... dari awal aku punya firasat kalau Dik Wibawa sudah pengalaman dengan wanita dan boleh dong sekarang kita main di kolam ini," sambil bercanda memercikkan air kolam.
"Om Candra gimana?"
"Oh dia itu orangnya 'free life style', dan Mbak Vian ini istri keduanya."
Akhirnya gantian aku yang menyelam dan menyerempet ke tubuh Mbak Vian. Ternyata Mbak Vian sangat seksi, baru kali ini aku melihat wanita Chinese telanjang, dan bulunya tidak terlalu lebat, sepertinya rajin merawat dan mencukur. Tanpa dikomando, masih di kolam renang, kami saling merapatkan diri dan mulai mencumbu Mbak Vian. Ternyata Mbak Vian termasuk penikmat seks sejati. Lebih hebat dari wanita yang dulu pernah main denganku. Bisa pembaca bayangkan, kami saling berguling-guling di kolam renang, kadang aku di atas, kadang Mbak Vian di atas. Karena suasana semakin hot, maka kami naik dan rebahan di pinggir kolam. Batang kemaluanku segera dikulumnya. Sangat dahsyat, "Ohkk.. Mbak... teerrus Mbak.." Karena aku tidak ingin ketinggalan moment, kami mengambil posisi 69, dan segera kulumat habis lubang kemaluan Mbak Vian. Baru kali ini aku merasakan kemaluan cewek Chinese, dan kemaluan Mbak Vian cepat banjir, tidak seperti cewek
"Dik... masukin dong.. uuuhhh... ayo Dik masukin... aku sudah mau keluar nih... oohkk..."
Batang kemaluanku sudah tegak berdiri dan kuarahkan ke lubang kenikmatan Mbak Vian. Wow, lubang cewek Chinese sangat sempit dan batang kemaluanku terjepit rapat, suatu perasaan yang sensasional kurasakan tidak karuan. Padahal aku belum memompa dengan sekuat tenaga.
"Mbak... gimana rasanya... mmmhhh..." desahku menahan nafas (dan mengatur posisi).
"Ohkkhh... Dik, baru kali ini aku main dengan pria pribumi... ohkkk pelan-pelan..." ucapnya terputus-putus.
"Oh yes, yes... terus Dik.. yes terusss kkhh... Ohh.. ohh.. ohh..." suaranya makin meninggi (beda dengan wanita yang pernah kuhadapi).
"Mmhh ooohh... ohhh push.. push... Dik.. terus yang keras Dik... terus... lebih dalam... aauuhh..."
Mbak Vian melengking, menandakan dia orgasme. Dan... "Aakkhh..." reflek aku memuncratkan air maniku, sekali lagi kemaluan cewek Chinese terasa lebih sempit dan sangat basah, sehingga menimbulkan gelora yang luar biasa.
"Dik, pernah main di dalam air nggak..." Belum selesai bicara aku sudah ditarik ke kolam renang. Pembaca bisa membayangkan, sambil mengapung, kami saling tarik dorong, menggoyangkan pinggul. Meskipun sudah klimaks, tidak perlu menunggu waktu lama, burungku sudah tegang, dan yang kali ini lebih tegang lagi. Meskipun di air, kemaluan Mbak Vian masih terasa basah dan hangat, semilir air yang bergerak menambah nafsu kami berdua dan gerakan kami saat ini lebih lambat dan terkontrol. Gerakan air seirama dengan gerakan batang kemaluanku yang maju-mundur kelubang kemaluan Mbak Vian. Teriakannya kini lebih teratur. Mbak Vian menikmati permainan yang kedua. Tidak sampai 15 menit kami sudah lemas menyambut datangnya orgasme yang kedua, dan air maniku bercampur dengan air kolam.
3 komentar:
terimakasih telah berkomentar di blog ini
obat viagra asli | obat kuat cialis | obat viagra usa | obat viagra original | obat viagra amerika | obat kuat viagra | obat viagra 100mg | obat kuat viagra asli
Gabung dengan Prediksi Togel Kami, Update Togel, Prediksi Togel, Prediksi Angka, Prediksi Jitu, Bocoran Togel, Bocoran Jitu, Bocoran Angka, Angka Main, Angka Jitu, http://www.updatetogel.com/2016/11/prediksi-togel-sidney-11-november-2016.html
titan gel indonesia
agen resmititan gel indonesia
jual titan gel indonesia
agen obat titan gel
titan gel murah
titan gel original
agen resmi titan gel
apa itu titan gel
distributor titan gel asli
jual titan gel
manfaat titan gel
obat kuat penis
titan gel asli
titan gel
gel pembesar penis
Posting Komentar