tag:blogger.com,1999:blog-29432520362892245092024-02-20T09:15:49.352-08:00cerita abg smucerita seru panasas abg smu bandung nikmat orgasme hisap kemaluan memek tante jilat lendir kontol orgasme ngecret artis toket gede pantat anus senggama ibu mertua selingkuh setubuh ML gadis perawangen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.comBlogger28125tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-24838672165007205532008-12-12T07:35:00.000-08:002008-12-12T07:37:05.432-08:00pintu gerbang kenikmatan yang menantiKuperhatikan ia sedang memeriksa beberapa berkas dan sesekali menuliskan <br />sesuatu. Kutaksir usianya tidak lebih dari 25 tahun, cukup muda untuk seorang <br />direktris yang membawahi sekian ratus orang di sebuah industri garment. Mungkin <br />warisan babenya, pikirku.<br />Mengenakan blouse putih dengan dilapisi blazer berwarna biru cerah membuatnya <br />tampil matang dan elegant. Rambutnya yang hitam mengkilat dan ikal <br />bergulung-gulung sampai di punggungnya sangat kontras dengan kulit wajah dan <br />lehernya yang putih.<br />Ops! Dia menatapku dari balik kaca mata baca yang bertengger di ujung hidungnya <br />itu, merasa kepergok sedang memperhatikannya kurasakan warna wajahku pasti sudah <br />merah merona. Dia tersenyum sekilas kemudian meneruskan pekerjaannya.<br />"Sorry ya, agak lama menunggunya", katanya membuyarkan lamunanku. Kulihat ia <br />berdiri sambil merapihkan berkas-berkas yang ada di mejanya. Sesaat kemudian ia <br />melepas blazernya dan menggantungkannya pada sandaran kursinya, ia kemudian <br />berjalan menghampiri sofa dimana aku duduk. Hmm, 10 cm di atas lutut, pikirku <br />memperhatikan rok ketat yang dikenakannya. Dengan santai ia mengambil tempat <br />duduk di seberang meja di depanku, ia melipat kakinya, rok yang dikenakannya <br />perlahan namun pasti bergerak naik mengekspos pahanya yang padat dan putih <br />mulus. Amboy.<br />"Aduh sampai kelupaan, mau minum apa nih ?", tanyanya sambil tersenyum <br />meyebutkan beberapa jenis softdrink. Kupilih apple juice. Ia kemudian bangkit <br />dan berjalan menuju ke salah satu sudut ruangan, ada sebuah kulkas kecil disitu. <br />Kemudian sambil membungkuk ia memilih-milih dari isi kulkasnya, rok yang <br />dikenakkannya lagi-lagi naik memamerkan kemulusan bagian belakang pahanya. Dan <br />di balik rok ketatnya itu membayang bukit pantatnya sangat berisi dan seksi. Aku <br />menelan ludah sesaat. Ia benar-bernar menampilkan sebuah kecantikan dari seorang <br />wanita yang nampak matang.<br />Setelah meletakkan minuman di meja, ia kembali duduk dan mempersilahkan diriku <br />untuk minum. Sambil mengangkat gelas kuperhatikan kembali ia melipat kedua <br />kakinya. Oh shit ! C'mon man, it's business, rutukku dalam hati mencoba meredam <br />pikiran-pikiran nakal yang mulai menggoda diriku. Aku akhirnya berhasil <br />berkonsentrasi penuh.<br />Ia kemudian mulai membuka pembicaraan dengan menerangkan maksudnya untuk memakai <br />jasa perusahaanku untuk menerapkan komputerisasi di perusahaannya. Dengan piawai <br />ia menerangkan struktur organisasi perusahaannya dan prosedur-prosedur yang ada <br />pada setiap bagiannya beserta kendala-kendala yang mereka hadapi. Nampaknya ia <br />betul-betul menguasai seluk beluk perusahaan ini. Dari apa yang diterangkannya <br />sudah dapat kutengarai bahwa akselerasi perusahaan ini terhambat oleh kurang <br />cepat dan akuratnya pengambilan-pengambilan keputusan dan itu disebabkan tidak <br />tersedianya informasi yang akurat yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan <br />dalam waktu yang singkat. Memang sudah waktunya perusahaan ini untuk melakukan <br />komputerisasi, demikian hemat kami berdua.<br />Hampir dua jam kami berbincang-bincang. Dari menit ke menit suasana percakapan <br />kami semakin lancar dan akrab. Ia kemudian memintaku untuk mengajukan proposal. <br />Kujawab bahwa untuk membuat proposal tersebut aku membutuhkan waktu dan <br />kesempatan untuk bisa melakukan analisa sistem. "Of course, silahkan, mulai <br />besok staff Bapak sudah bisa mulai", jawabnya tangkas.<br />"Waktu ibu mungkin akan tersita sebagian untuk analisa ini, karena kami ingin <br />hasil analisa kami bisa match dengan pihak manajemen", kataku sambil memasukkan <br />berkas-berkasku ke dalam tas.<br />"Okay, no problem, disita seluruhnya juga boleh", balasnya setengah bercanda.<br />Aku mohon pamit darinya, kuulurkan tanganku dan disambutnya menjabat tanganku, <br />"Tolong Bapak nanti bikin appointment dengan sekretaris saya untuk besok jam <br />berapa staff Bapak mau menemui saya, okay ?"<br />Jabatan tanganku sengaja tak kulepaskan, "Khusus untuk jadwal dengan ibu saya <br />sendiri yang akan turun tangan", jawabku sambil menatap tajam wajahnya, kuremas <br />perlahan tangannya. Ia tersenyum tersipu, kulihat ada semburat merah di pipinya.<br />Keesokan harinya aku bersama beberapa staff mulai melakukan survey untuk analisa <br />sistem di perusahaan itu.<br />Maria benar-benar sangat membantu. Ia begitu apresiatif mengimbangi setiap <br />langkah penganalisaan yang kulakukan. Begitu mengasyikkan bekerja bersamanya. <br />Selama enam hari kami secara rutin melakukan survey. Terkadang Maria menemaniku <br />sampai larut malam membahas langkah demi langkah yang akan diambil didalam <br />melaksanakan proyek komputerasi di perusahaannya. Kami berdua semakin akrab, <br />sikapnya sudah lebih santai menghadapiku, tak jarang kami bercanda hingga <br />tertawa terbahak-bahak. Sering dikala menghadapi berkas-berkas tangan kami <br />saling bersentuhan, terkadang ia mencolek lenganku disaat ada yang ingin ia <br />tunjukkan dari suatu berkas, namun semua itu masih dalam batas-batas formal.<br />Pada hari terakhir kami sudah tuntas menyelesaikan seluruh prosedur analisa, <br />semua data yang diperlukan sudah lengkap terkumpulkan.<br />"Bu Maria, saya kira sampai hari ini sudah cukup hasil analisa kami", kataku <br />ketika akan pamit.<br />"I see, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyusun proposal", tanyanya <br />dengan nada serius.<br />"Mungkin seminggu", kujawab enteng, sengaja kubilang seminggu, walaupun <br />sebutlnya paling lama dua hari untuk menyusun sebuah proposal dengan data <br />selengkap ini, ingin kulihat reaksinya.<br />"Harus segitu lamanya ?", tanyanya. Kulihat ada nada harap-harap cemas di <br />suaranya.<br />"Nggak kok, paling juga cuman dua hari", jawabku sambil tertawa.<br />"Nah, gitu dong !", sahutnya dengan nada lega dan ceria<br />Yes, allright! That's the sign, sorakku dalam hati. Sebuah tanda yang mungkin <br />biasa untuk orang lain, namun tidak untuk diriku, aku terlalu hapal untuk <br />hal-hal yang begini. Otakku berputar cepat. Buntu. C'mon ! Pikir, pikir, pikir, <br />bisikku dalam hati mencari-cari sebuah cara. Aha ! Entertainment ! That's the <br />right answer. Adalah hal yang wajar di dalam berbisnis menawarkan sesuatu yang <br />bersifat entertainment untuk lebih memantapkan hubungan. Lunch ! Itu yang paling <br />cocok, pikirku lagi. "Kalau nggak keberatan saya mau undang Ibu untuk lunch <br />siang ini, bersama Bapak juga tentunya", kataku "melepas umpan" sambil <br />menekankan kata "Bapak" dan kutatap wajahnya untuk menyelidiki reaksinya.<br />"Okay, kebetulan saya sudah lapar juga nih", jawabnya ceria kemudian menelpon <br />sekretarisnya memberitahu bahwa ia akan keluar untuk makan siang.<br />"Bapak nggak di-calling sekalian Bu ?", tanyaku.<br />"Ha..ha..ha.. Bapaknya masih belum terdaftar di Kantor Catatan Sipil", jawabnya <br />sambil menonjok perlahan lenganku. Kekakuan sikapnya agaknya mulai mecair.<br />Dengan menumpang kendaraannya kami keluar dari lokasi perusahaannya. "Mau makan <br />dimana nih ?", tanyanya.<br />"Terserah Ibu deh, Ibu yang pilih, saya yang bayar".<br />"Maria".<br />"Kenapa Bu ?"<br />"Panggil saya Maria".<br />"Panggil saya Indra", sahutku pendek membalasnya.<br />"Saya kan nggak terlalu tua untuk kamu panggil Ibu terus ?", tanyanya dalam nada <br />canda.<br />Hari itu ia mengenakan kemeja putih tipis dipadu dengan blazer berwarna ungu dan <br />rok mini dengan warna yang sama, rambutnya yang panjang bergelombang itu <br />diikatnya dengan sederhana menggunakan sebuah sapu tangan.<br />Mataku bergerak turun menatap lehernya, turun lagi ke gundukan bukit dadanya, <br />padat dan berisi, pikirku, kuperhatikan tangannya yang sedang memegang setir, <br />ada banyak bulu-bulu halus disana. Padangan mataku turun lebih jauh lagi ke <br />bawah. Ala mak ! Mataku terpaku pada kedua belah pahanya yang kini terpampang <br />jelas, rok mini yang dikenakannya hampir tak dapat menutupinya, terangkat tinggi <br />sekali hampir mencapai pangkal pahanya. Aduh mulusnya, tanganku bergetar. Wait ! <br />Don't screw up nDra ! That's too fast, hatiku bergolak menahan pikiran nakalku.<br />"Mau makan di mana nih ?", tanyanya membuyarkan lamunanku.<br />"Hah ... apa ?", aku tergagap.<br />"Jalannya ada di depan, nDra !", ucapnya dengan menahan tawa sambil tangannya <br />dengan lembut memalingkan kepalaku yang dari tadi menghadap ke arahnya.<br />"Di belakang juga ada kok", sahutku menggoda untuk membuyarkan rasa gugupku. <br />Kulepas dasiku agar lebih santai.<br />Akhirnya mobil kami berhenti di sebuah rumah makan pilihannya. Ketika hendak <br />melangkah masuk kuulurkan tanganku ke arahnya, ia pun menyambut mengulurkan <br />tangannya dan melingkarkannya di lenganku. Kami berjalan beriringan masuk ke <br />dalam rumah makan itu.<br />Kupilih meja yang paling menyendiri, kutanyakan jika ia suka.<br />"No, not there", katanya sambil menggelengkan kepala dan tersenyum. Kemudian ia <br />berjalan ke arah salah seorang waiter yang sedang berdiri, kulihat ia sepertinya <br />menanyakan sesuatu kepada si waiter.<br />Ia kemudian melambaikan tangannya kepadaku, kuhampiri dirinya.<br />"Gimana ?", tanyaku.<br />"Sini", jawabnya singkat sambil menarik tanganku. Sambil diikuti sang waiter <br />kami berjalan ke sebuah pintu, di dalamnya ada sebuah lorong yang pada salah <br />satu sisinya kulihat ada beberapa pintu yang tertutup.<br />Si waiter kemudian membuka sebuah pintu sambil mempersilahkan kami untuk masuk. <br />Rupanya itu adalah ruangan VIP.<br />Tak ada kursi satupun disana, hanya sebuah permadani berbulu tebal, beberapa <br />bantal berukuran besar dan sebuah meja pendek terbuat dari kaca tembus pandang.<br />Kami memesan makanan dan minuman secara komplit, dessert, main lunch dan <br />appetizer. Setelah si waiter berlalu, Maria melepas blazer dan menggantungkannya <br />di sebuah hanger yang ada di dinding ruangan VIP itu, saat itulah kutahu ia <br />ternyata mengenakan bra berwarna hitam yang nampak membayang jelas di balik <br />kemeja putih tipisnya, membuatku semakin terpesona akan kecantikan dan keseksian <br />dirinya.<br />Ia kemudian melepas sepatunya, berjalan ke arah meja pendek itu dan duduk dengan <br />melipat kedua lututnya, meraih sebuah bantal dan menyisipkan di belakang <br />punggungnya.<br />"Gimana, nggak salah kan pilihanku", tanyanya dengan nada riang. "Perfect !", <br />sahutku sambil mengacungkan jempol, kemudian kubuka juga sepatuku, melangkah <br />menghampiri dan duduk berseberangan dengan dirinya. Dari balik meja kaca itu <br />kembali kulihat kedua belah pahanya yang putih mulus terpampang di depan mataku.<br />"Kok gerah ya ?", tanyanya sambil muatannya mencari-cari letak AC di ruangan <br />itu.<br />"Masa sih? Kalau buatku udah lumayan nih dinginnya, cukupan", sahutku heran.<br />Aku kemudian bangkit berdiri, kuhampiri letak AC di ruangan itu dan kuperiksa <br />setelan suhunya, ternyata udah mentok, kuberitahu dirinya. Ketika aku duduk <br />kembali, Maria mengibas-ngibaskan krah kemejanya seolah kegerahan, kemudian <br />..... melepas satu kancing kemejanya ..... belahan dadanya menyembul ..... hmmm, <br />putih sekali ..... ia menatapku dan tersenyum. Oh boy! What a fucking teaser <br />girl, pikirku dengan dada mulai berdebar-debar.<br />"Hmm, sekarang baru terasa gerahnya", kataku kemudian kutatap dengan tajam <br />matanya, kugerakkan tanganku ke bagian atas bajuku, dengan teramat perlahan <br />kubuka satu kancing bajuku .... kulihat matanya menyipit .... kubuka satu lagi <br />..... dan dengan perlahan kusibakkan hingga dadaku terbuka menampakkan bulu-bulu <br />yang tumbuh lebat di sana .... kulihat ia mengigit bibir.<br />Beberapa saat kami terdiam saling menatap, kedua mata kami saling bergantian <br />menatap .... ke arah wajah .... turun ke dada .... ke arah wajah kembali .... <br />turun ke dada kembali .... kubiarkan ia mengamati sinar mataku yang memancarkan <br />gairah .... sinar matanya pun mengalirkan pesona birahi ....<br />Beberapa saat kemudian terdengar ketukan di pintu dan beberapa waiter dan <br />waitress datang menghidangkan pesanan kami, membuyarkan keasyikan kami saling <br />menatap.<br />Makan siang itupun tak pelak lagi menjadi ajang pertarungan .... antara <br />getar-getar birahi diriku dan dirinya..... Saling melepas panah-panah asmara <br />.... namun kemudian mengelak .... Ahhh, jinak-jinak merpati ! Maria betul-betul <br />menguasai kematangan seorang wanita. Terkadang disaat menelan hidangannya ia <br />sedikit menjulurkan lidahnya yang merah menyala itu, menjilat sesaat bagian <br />bawah sendok makannya, baru kemudian dengan perlahan memasukkan ke dalam <br />mulutnya. Begitu juga saat menikmati buah penutup hidangan, tak jarang ia <br />membiarkannya berlama-lama di depan bibirnya, sambil berbicara ia menjilat dan <br />mengecupnya, baru kemudian memasukkan ke dalam mulutnya dan mengulumnya lebih <br />dulu sebelum menelannya. Semuanya ia lakukan dengan mempesona, tanpa <br />menampakkannya sebagai sebuah kesengajaan, begitu halus dan menggoda. Kuhela <br />napas panjang, dudukku mulai terasa tak nyaman, ada yang memberontak di bagian <br />bawah pusarku. Kurutuki si pemilik restoran yang menyediakan meja menggunakan <br />kaca tembus pandang, kurasa Maria dapat melihatnya , tatapan matanya berulang <br />kali mengarah ke sana.<br />"Okay ? Cukup ?", tanyaku seolah memberi tanda ajakan untuk pulang.<br />"Ha ? Eh ... Ya ... Okay ... Nice lunch", jawabnya tergagap.<br />Aku kemudian bangkit berdiri, tatapan Maria jatuh ke bagian bawah pusarku yang <br />sudah membengkak dan menonjol tak mampu tertutupi oleh longgarnya kain celanaku. <br />Sesaat kemudian sambil tersenyum Maria menjulurkan tangannya sebagai tanda <br />memintaku untuk membantunya berdiri. Dengan sigap kutarik kedua tangannya, ia <br />bangkit perlahan, dan disaat belum berdiri secara sempurna dengan sengaja <br />kuperkuat tarikan tanganku, Maria menjerit lirih karena terkejut dan tak pelak <br />lagi ..... ia terhuyung-huyung dan jatuh ke dalam pelukanku. Wajahnya hanya <br />sesenti nyaris bersentuhan dengan wajahku.<br />"Sorry, terlalu keras nariknya", bisikku perlahan sambil tersenyum. "Nakal !", <br />sahutnya lirih sambil memukul dadaku perlahan.<br />"Masih ada yang lebih nakal lagi", kataku dengan nada menggoda dan menatap tajam <br />matanya.<br />"Ap...", belum selesai ia berbicara kukecup perlahan bibirnya.<br />"Kamu ... kamu ...", ucapnya terbata-bata, kedua alis matanya berkerut. "Ssstt <br />...", sahutku perlahan sambil menutup bibirnya dengan jari telunjukku, kutatap <br />terus wajahnya, ia pun balas menatap, tak lama kemudian kulihat sinar matanya <br />mulai meredup dan semakin meredup .... kemudian terpejam .... bibirnya merekah <br />.... kudekatkan bibirku perlahan-lahan ke bibirnya .... kubiarkan hanya nyaris <br />menyentuh .... hanya beberapa milimeter dari bibirnya .... kunikmati kehangatan <br />napas harum yang keluar dari mulutnya .... kuhirup perlahan ..... Maria membuka <br />sesaat kedua matanya ..... kemudian terpejam kembali ... tangannya meraih <br />leherku dan menariknya .... bibirnya melumat bibirku ....<br />Cukup lama kami dengan bernafsu saling melumat bibir, hingga nafas kami <br />terengah-engah. Ciuman kami terlepas, kemudian perlahan kudorong ia hingga <br />tersandar di dinding, kutatap lagi wajahnya, tak ada tanda-tanda penolakan. <br />Perlahan tanganku bergerak ke atas, kulepas satu kancing bajunya .... mataku <br />tetap menatapnya .... masih tak ada tanda-tanda penolakan .... kulepas satu lagi <br />.... tiga kancing bajunya terlepas sudah .... kedua tangannya bergerak menumpang <br />pada bahuku dan meremasnya .... kuturunkan sedikit badanku .... bibirku <br />menyentuh pangkal dadanya .... napasnya semakin memburu .... kuturunkan lagi, <br />hingga wajahku persis di hadapan dadanya, kulihat ada gesper di bagian depan bra <br />hitam yang dipakainya. Perfecto ! Kulepas gesper itu .... buah dadanya menyembul <br />keluar .... kudongakkan wajahku untuk menatapnya .... Maria tampak merundukkan <br />kepalanya memandangi ulahku .... masih tak ada tanda-tanda penolakan. Tanganku <br />bergerak turun, meraba kedua pahanya .... sambil menaikkan kembali badanku <br />kuangkat kedua tanganku bergerak naik menyibakkan rok mini yang dikenakannya <br />.... dan lebih naik lagi ke atas .... hingga terhenti pada bukit pantatnya ... <br />Hmm, that's thong, pikirku menebak jenis celana dalam yang dikenakannya karena <br />kurasakan kedua telapak tanganku terasa hangat menyentuh bongkahan daging padat <br />nan kenyal pada pantatnya, tak ada yang menghalanginya.<br />Wajahku kini berhadapan lagi dengan wajahnya, kepalanya tersandar di dinding, <br />kedua matanya meredup menatapku .... kuremas perlahan bongkahan pantatnya ..... <br />bibirnya merekah .... terdengar rintihan halus dari dalam mulutnya .... kukecup <br />lehernya .... Maria mendesah .... kecupan bibirku berubah menjadi lumatan dan <br />bergerak ke bawah dan semakin ke bawah .... menelusuri pangkal dadanya .... <br />lebih ke bawah lagi .... menuju ke satu arah .... puting susunya yang merah dan <br />sudah runcing mengeras .... ketika bibirku mencapai puting susunya kembali ia <br />merintih .... kukulum perlahan-lahan .... dari dalam mulut lidahku bergerak <br />menyentuh ujung puting susunya .... kemudian menjentik-jentikkannya .... kedua <br />tangannya bergerak meremas rambutku dan rintihannya berubah menjadi erangan ....<br />Kulepaskan permainan bibir dan lidahku dari puting susunya ... bergerak kembali <br />ke atas .... sambil kuangkat salah satu kakinya dan kutumpangkan pada pinggangku <br />..... wajahku kembali berhadapan dengan wajahnya .... kedua matanya terpejam <br />.... tanganku yang lain bergerak membuka ikat pinggangku .... kemudian kancing <br />celanaku ... dan menarik turun resletingnya .... perlahan kukeluarkan dan <br />kugenggam Hercules kecilku yang sudah berdiri tegap meregang otot-otot yang <br />memenuhi sekujur tubuhnya ....<br />Sambil tetap menatap wajahnya kuturunkan sedikit tubuhku .... mengarahkannya ... <br />dan perlahan bergerak naik ke atas .... mencari jalan ke <span style="font-weight:bold;">pintu gerbang <br />kenikmatan yang menanti</span> untuk di dobrak .... dengan tangan yang lain kusibakkan <br />celana dalam yang menutupinya .... hingga akhirnya kepala Hercules kecilku <br />berhasil menyentuhnya .... kedua mata Maria tiba-tiba terbelalak sesaat dan <br />kemudian meredup memandang wajahku ..... rasa hangat dari pintu gerbang itu <br />mulai terasa menjalar .... kugerakkan Hercules kecilku untuk mulai mendobrak <br />.... ahhh, sulit .... bagaikan ada perlawanan di balik pintu gerbang itu .... <br />posisi berdiri memang menggairahkan namun juga menyulitkan pikirku .... Maria <br />menggerakkan kakinya lebih naik lagi pada pinggangku .... hmm, rupanya musuh <br />mulai mau bekerja sama pikirku .... kudorong kembali Hercules kecilku .... <br />perlahan namun bertenaga ia mendesakkan kepalanya tepat di belahan pintu gerbang <br />itu .... kudorong lagi .... belahan pintu gerbang itu mulai terbuka sedikit .... <br />Maria merintih .... kudorong lagi .... setengah dari kepala Hercules kecilku <br />mulai menyelip masuk .... Maria kemudian menggelinjangkan pinggulnya dan <br />kusambut usahanya itu dengan mendorong lebih jauh lagi .... perlahan-lahan <br />kepala Hercules kecilku melesak masuk .... menerobos di antara celah pintu <br />gerbang yang sudah mulai terbuka itu dan ... Tok-tok-tok ! Kudengar suara <br />ketukan di pintu ! Oh shit ! Not now please, please, please, rutukku dalam hati. <br />Ketukkan di pintu semakin keras kemudian terhenti.<br />Kedua mata Maria terbelalak, wajahnya memucat, dengan agak kuat ia mendorong <br />dadaku. Ia memandangi pakaian di tubuhnya yang sudah tak keruan letaknya itu, <br />kemudian dengan tergopoh-gopoh ia membenahi. Kubenahi juga celanaku. Maria <br />kemudian membalikkan tubuhnya menghadap tembok sambil menutup wajah dengan kedua <br />telapak tangannya. Oh shit! Apes bener diriku, sesalku dalam hati. Hatiku gundah <br />tak keruan melihat Maria bersikap seperti itu.<br />"Maria ...", panggilku perlahan.<br />"Don't say anything, please!", ia memotong ucapanku sambil menundukkan kepala <br />dan mengibaskan tangannya.<br />"Ayo kita balik ke kantor deh", ajakku.gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-14266257951825098402008-11-24T08:17:00.000-08:002008-11-24T08:18:22.726-08:00jempolku ganti masuk liang vaginanya dia masih kelas SMPAkhirnya Ke-Yintai Juga <br />Jangan dibuka cuman bikin cape tangan aja kok..... Part .... <br />Chizuru Ayase - First Impression <br />valentina.... <br />Dapet Dari HP Adik gue Nich----->>>check it <br />ce jepang dibalut kimono hitam ML di tahun baru <br />mupeng bareng LILIAN <br />Car Prostitute Beach <br />Tia Tanaka - uncencored <br />Japanese cute girl fuck <br />Kok gundul lagi..... <br />Toge Sex tour vietnam scandal <br />maaf kalau belum punya <br />Ini pinkan bukan ? <br />gambar cewek sesorang disebar.. <br />natural <br />Di HJ Mahasiswi Eunak Poll <br />Mbaku ... yang penuh gairah <br />Sexy bahenol Latin...Asyik banget gaya nungging nya......... <br />Perayaan kelulusan party <br />pacar y lagi blajar kok diganggu si korea <br />Perjalanan seorang jablay tua <br />MAndi di SPA ######## <br />Klo udah kebelet.. di mobil pun jadi.. <br />cantik??? <br />Anna Sayang sekali <br />Execution Time... <br />ce abg jepang yang cantik diajarin ML <br />SPG Toge yg jelita... <br />Cakep Kaho Kasumi <br />::: Kobe Tai - Suze Video Shoot RS ::: <br />Something for everyone <br />nurse = juru rawat <br />surga me**** <br />Desi girl Shweta from INDIAN gp <br />Enaknya ML di Kostan <br />Psk murah tapi bukan murahan <br />Kalo gw sih suka.... "> , <br />Iranian Girl Public Boob Show , <br /><<<Ngent**t rame rame>>> , , <br />[db] Kalo Pembantu Seksi Kayak Gini, Gajinya Sebulan Berapa Ya Bro?? , <br />chandra big , <br />Pelajar ABG mencari kepuasan , <br />, <br />--------------------------------------------------------------------------------<br />, <br />Bupati_kita_pant , <br />winni habis ntot mau mandi , <br />silahkan di pilih , <br />[Video Collection] Cewek Singapore lagi pada genit nih -- SEXY daaahhh[Goyang-an] , <br />Abg toge , <br />Asia.,mantabss.,,.., , <br />hunting di "BURESKOR" , <br />daftar psk, , <br />meki meler , <br />Intip ABG mandi , <br />Nyoblos Kumisx... , <br />PuTingNya KeNaPa MbAk PaRt , <br />Ayo Dong Mas, Sudah Basah Neh.... , <br />cream pie cute , <br />**Ngobrol Dicybercafe** , <br />diparkiran bugil , <br />tipis , <br />[Video] Extreme Japanese Bukkake - Nanami Nanase RS ::: , , <br />Chinese Girl - HOT , , <br />MQ Terindah yg pernah gw liat... ; , <br />, <br />, <br />[LW] Hmmm, waktu di puncak, menikmati bukit indah ! , <br />Ini ce baru benar-benar Sampoerna ! , <br />Chinese on webcam sori kalo yang sebelumnya gak ada gambar , , <br />Namanya Lisa dari Indonesia Vs Bule , <br />Panlok lagi nih...msh peret loh , , <br />Edison Chen + Gillian Chung + Cecilia Cheung + Beberapa artis yg terlibat Sex Scandal , <br />Namanya Diah, sorry kl repost!!! , , <br />adakah yang kenal daku , <br />TANTE Lia nih.... , <br />[Tokyo Hot] Risako Mamiya Of Tokyo Hot Race Queen , <br />Pinoy... Hardcore Filipina Teen Action , "> <br />Geliat kehidupan WP_sanur bali <br />Rok mini <br />Ngeseks Rame di Sekolah Jap - Uncensored <br />Crazy with Della <br />Aksi HOT aktris DIANA ZUBIRI <br />Sapa Sangka Ada mahasiswi di Depan Mata... “Aughh, John sakit.. Kontolmu gede banget” teriak tanteku.. Maka kucabut penisku dari genggaman tangan serta hisapan dan jilatan mulutnya. Tapi ah.., dua atau tiga tetes maniku telanjur keluar, langsung menetes di lidahnya. Dengan sigap dia tarik lidah itu, dan tampaknya dia mencicipi rasa benda yang baru dikenal dalam hidupnya, cairan sperma. Untunglah aku bisa menahan diri. Kucekik penisku dengan jempol dan telunjukku, agar mani tak membanjir, sekaligus agar batangku tetap ereksi. Tak berapa lama, Aku hanya tersenyum kecut, lalu tanteku melepaskan handukku sambil berkata “Tante boleh lihat punyamu. Ciuman bibir mulai kuintensifkan dengan memasukan lidahku ke mulutnya. Ia gelagapan namun tangan kananku memegang tengkuknya untuk meredam gerakan kepalanya. Ternyata ia tidak biasa dicium dgn memasukan lidah ke mulut yg kelak baru saya ketahui belakangan.. Tangan kiriku terus bergerilya, aku menarik bagian bawah dasternya yg ia duduki agar tangan kiriku bisa masuk ke sela antara daster dan punggungnya. Berhasil, tanganku mengusap punggungnya yg halus namun masih kurasakan tali BH nya di situ. Dengan pelan kubuka tali BH nya. Terasa ada sedikit perlawanan dari dia dengan menggerakan punggungnya sedikit. Iapun hampir melepaskan mulutnya dari mulutku. Namun bibirku terus mengunci bibirnnya dan tugas tangan kiriku membuka pengait BH nya dibelakan sudah terlaksana. Tangan kananku langsung berpindah dengan menyelinap di balik daster bagian depan dan menuju BH nya yg sudah terbuka. Aku biarkan BH tsb dan tangan kananku menyelinap di antara BH dan payudaranya. Aku elus dan cubit pelan payudara di sekitar putingnya beberapa saat sebelum akhirnya menuju puting sampai akhirnya payudara yang memang sudah tidak terlalu kencang tapi cukup besar itu kuremas bergantian kiri dan kanan. Saat itu mulutnya menggigit bibirku, aku terkaget, dan dengan cepat kutanggalkan daster dan BHnya dan ia kutelentangkan dikasurku. Ia rebah di kasurku dengan hanya mengenakan celana dalam yg sudah tua dan sedikit lubangnya di bagian selangkangannya. Aku langsung menggumulinya dengan mulutku langsung menuju mulutnya. Ia sempat melenguhkan suara yg sepertinya menyebut namaku. Aku tidak peduli. Mulutku bergeser ke lehernya dan kudengar ia berkata dgn tidak jelas …. ”aduh kenapa kita jadi begini?”. Aku tdk peduli dan mulutkupun bergeser ke payudaranya secara bergantion. Akhirnya suaranya yg awalnya seperti keberatan menjadi berganti dengan lenguhan dan desahan yg lirih. Terus, Anita berkata dengan lugu, “Emm.. ee.. De.. kalo ‘itu’ gimana sih rasanya?” sambil menunjuk ke kejantananku yang masih berdiri tegak dan kencang. “Eh.. hmm hmm.. cobain aja sendiri..” sambil tersenyum ia memegang batang kemaluanku perlahan dan agak canggung. Tak lama, ia mulai memompa mulutnya perlahan malu-malu karena baru pertama kali. Mungkin ia sekalian membersihkan sisa spermaku yang masih menetes di sekujur batangku itu. Kulihat sekilas di lubang vaginanya, ada noda darah yang segera kubersihkan dengan tissue dan lap. Setelah selesai, aku yang sedang kehabisan stamina, terkulai loyo di ranjang Anita, sementara Anita juga rebahan di samping. Kami sama-sama puas, terutama aku yang puas menggarap ibu dan anaknya itu. Dari situ, lidahku mulai menari-nari dengan turus turun menyusuri punggungnya yang mengkilap hingga ke atas rok mininya yang masih menempel kencang. Wajahku lalu kugerakkan ke arah pinggangnya yang ramping, dan waktu Sylvi menggeliat dengan kedua tangan ke atas, wajahku kugeserkan ke atas menuju ketiaknya yang terbuka lebar. Sylvi makin menggelinjang waktu bibir dan hidungku berputar-putar di ketiaknya yang putih bersih tanpa bulu itu, sampai-sampai lengannya dirapatkan kembali hingga kepalaku terhimpit di situ. “Mulai nakal ya kamu,” desah Sylvi sambil menahan geli. Tak banyak yang bisa kulakukan kecuali menghirup aromanya yang penuh sensualitas itu. <br /><br />Oktober , Aku berdebar. Tanganku mulai memijit paha mama. Sebetulnya bukan meimijit, istilah yang tepat adalah mengusap agak keras. Aku nikmati usapan tangan aku di paha mama sambil mata terus memandangi pantat mama yang memakai celana dalam merah. Setelah selesai “memijit” paha, karena masih ragu, aku tidak memijit pantat mama, tapi langsung naik memijit pinggang mama. Anjir….kesampean juga gue jilatin dan rasain nonoknya Candra yang jembutnya gilaaaaaa !!!!! “Wah ternyata kamu hebat sekali, tante sudah lama tidak merasakan kepuasan ini loh..” ujarnya sambil mencium bibirku sehingga cairan liang kemaluannya di bibirku ikut belepotan ke bibir Tante Lina. Sementara itu batang kemaluanku yang masih tegang di elus-elus oleh tante Lina dan aku pun masih memilin-milin puting tante yang sudah semakin keras itu. “Kenapa.. suka ya permainan tadi? kalo gitu ciumin lagi tubuhku sebelum masa jabatanku berakhir,” katanya lagi yang kali ini agak manja. Pembantu itu mengangguk sopan dan berlalu. <br /><br />Di dalam mobil, kami pun terlibat obralan ngalor-ngidul, dan mereka diberitahu bahwa aku ini seorang gigolo langganannya dan mereka juga mengatakan ingin mencoba kehebatanku. Aku kaget setengah mati. Aku bingung sekali saat itu. Tanpa sadar kudekati Mamaku yang cantik itu. Tiba-tiba saja aku mendekap tubuh Mamaku yang bahenol itu. Kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi. Mama mencoba untuk berontak. “Aaaugghh enak John, ayo lakukan lagi.. Aku suka kontol kamu Johnsshshh” “Dit Tante puas sekali hari ini” aku tersenyum dan berbisik ditelinganya sambil tetap memeluk tubuhnya kemudian mengecup bibirnya dengan lembut dan perlahan. “Ayo, masuk aja Jack. Silakan duduk. Sorry Tante masih keringatan. Jangan malu-malu. Anggap aja rumah sendiri. Ternyata kamu tepat waktu. Tante suka orang yang selalu tepat waktu”. “Kamu, tuh, Ton, kalau mau main jangan maksa dong. Masak Mamamu sendiri kamu perkosa.”<br /><br />Dan sehari-harinya aku cuma mengobrol dengan tante Lina yang seksi ini dan dia itu orangnya supel benar tidak canggung cerita-cerita denganku. Dari cerita tante Lina bisa aku tebak bahwa dia itu orangnya kesepian sekali semenjak suaminya meninggal. Maka aku berupaya menemaninya dan sekalian ingin melihat tubuhnya yang seksi. Setiap kali aku melihat tubuhnya yang seksi, aku selalu terangsang dan aku lampiaskan dengan onani sambil membayangkan tubuhnya. Kadangkala timbul pikiran kotorku ingin bersetubuh dengannya tapi aku tidak berani berbuat macam-macam terhadap dia, aku takut nanti dia akan marah dan melaporkan ke orang tuaku. “Memek yang enakk Tantee memek chiness Tantee achh” Sejenak ruang ganti sunyi, sambil ngejokil abis liang kenikmatannya Candra gue solider untuk pelorotin CD nya Rina dan Ita barengan, dan inilah pemandangan matanya pemirsa sekalian : Kontolku seperti dimakan oleh memeknya tante, amblas.. Kutarik pelan-pelan kontolku.. “Lebih nikmat situ, ya. Anak cuma satu dan perempuan lagi. Nggak bengal.” Saat bertemu teman lamaku aku agak banyak minum bir dan waktu tidurku agak kurang. Sore menjelang Maghirib akupun pulang ke kota di mana aku tinggal, terlintas sebuah rencana utk menggauli nenek mudaku yg saya perkirakan akan lebih duluan sampai di rumahku ia kukasihkan kunci duplikat rumah utk antisipasi seandainya aku tdk ada dirumah bila ia datang. “Nggak biasanya kamu kayak gini, Di. Mau cerita nggak sama tante”.<br /><br />“Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Roy kan malam ini mau pulang. Kasihan nanti dia capek,” ujar mertua lelaki. Terus nyokap mulai buka-bukain baju dan BH-nya. Kelihatan toketnya yang bulet cukup gede tapi udah mulai turun. Asik juga, sih, sempet gue elus-elus dan remes-remes. Udah gitu nyokap nyuruh gue duduk di kloset kayak dia tadi. Langsung aje gue kangkangin kaki gue lebar- lebar karena gue udah kepengen banget. Nyokap ngeliat sebentar ke memek gue sembari ngomong, “Punya kamu masih rapet. Perawan, sih.” Abis itu, gila, nyokap tanpa ngomong lagi langsungjilatin memek gue. Wuah ! Rasanya darah gue jadi panas, rasa geli dan enak di memek terasa hebat banget. Mata gue arahin ke bawah, wah !! gila, lidah nyokap gue lincah banget gerakannye ngeji- latin memek gue. Sebelum kami berpakaian kembali sisa-sisa sperma di penisku di jilati sampai habis oleh mereka bertiga. Setelah kejadian itu kami selalu mengulanginya lagi bila ada kesempatan baik berdua bertiga maupun berempat. Sabtu pukul pagi, HP-ku berbunyi dan terdengar suara seorang wanita, dan kulihat ternyata nomor HP Tante Mira. “Ndra.. apa yang kamu lakukan.. arghh itu kan ji.. jik emhh..” Kata tante Wike. Aku tinggal disuatu kompleks perumahan kelas menengah di Jakarta Timur, tidak terlampau besar, kurang lebih dihuni oleh keluarga kelas menengah keatas. Hanya beda jalan dari rumah, dipojokan terdapat rumah yang sangat asri yang ditempati oleh keluarga pak Juli seorang pengusaha tanggung yang kegedean lagunya. Biarin deh dia belagu terus yang penting bokinnya cing…kutilang kurus tinggi langsing , kulitnya kuning, rambutnya hitam abis dan matanya tuh…geunit pisan.Dikompleks diantara Bapak - bapak muda pembicaraan mengenai bokinnya Pak Juli enggak pernah kering, giliran yang rumahnya ketiban arisan Ibu-ibu kompleks pastilah sang Bapak selalu stand by dirumah.<br /><br /> SERU BANGET.. <br />RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI <br /><br /> <br /> <br /><br />RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI <br /><br />Aku tak mempedulikannya, memang sejenak kuberi ia waktu menarik nafas panjang. Aku membiarkan penisku yang masih tegang itu menancap di dalam. Ia masih menungging kelelahan. “Aagh.. uugghh.. saya mau.. keluar Tuu.. ann..!” jerit Mirna, dan Bonsa masih terus menjilati dengan cepat dan terus bertambah cepat. Aku mulai mencumbunya lagi, kulakukan seperti tadi, mulai dari bibirnya yang kulumat, lalu buah dadanya yang aku nikmati. Setelah kurasa cukup, kusejajarkan tubuhku diatas tubuhnya dan tante Wike tahu. ia lalu mengkangkangkan pahanya lalu kuarahkan batang kejantananku keliang senggamanya. Perlahan-lahan aku masukkan batang penisku dan aku nikmati. Batang kejantananku mudah saja memasuki liang senggamanya karna sudah sangat basah dan licin. Kini perlahan-lahan aku gerakkan pinggulku naik turun. ooh nikmatnya. Jari tengah aku mulai menyusuri belahan pantat mama sampai ke belahan memek mama. Jari aku diam disana. Aku takut mama marah. Tapi mama tetap diam sambil memejamkan mata. Aku mulai menggerakan jari tengah aku di belahan memek mama. Mama tetap diam. Terasa memek mama mulai basah. Dan aku tahu kalau mama agak menggoyang-goyangkan pantatnya, mungkin mama merasa enak menikmati jari aku di belahan memeknya. Itu perkiraan aku. Sungguh aku sangat menikmatinya, dia terus memainkan lidahnya di tubuhku sehingga tubuhku basah oleh air liurnya dia terus menjelajahi tubuhku sampai ke penisku. Dan dia pun langsung memasukkan penisku ke dalam mulut mungilnya, dibalik indah bibirnya dapat kulihat penisku sepertinya terlihat besar berada dimulutnya, tapi ini sungguh nikmat. Aku melangkah ke meja komputer di kamarku, mencoba melupakannya. Beberapa saat aku sudah tampak mulai tenang, perhatianku kini pada e-mail yang akan kukirim pada teman-teman netter. Aku memang hobi korespondensi via internet. Tapi mendadak pintu kamarku diketuk dari luar.<br /><br />“Huuhh.., oohh ada apa sayang?”, nafasnya tersenggal. Sore.., sehabis kubersihkan Tiger -ku, terlihat Tante Amy keluar dari mobil. Saat itulah sejengkal paha putih di atas lutut tertangkap oleh mataku tidak urung kelaki-lakianku berdenyut juga. Lamunanku buyar oleh panggilan istriku dari teras samping. Sesuai rencana, aku akan mengantar istriku untuk berbelanja ke pasar untuk membeli oleh-oleh yang akan dibawa pulang ke Kalimantan perlu kujelaskan di sini, istriku berasal dari Kalimantan Selatan. Tibalah kami di apartemen, setelah memarkir mobil tarunanya, kami langsung menuju lift ke lt. , kebetulan didalam lift itu cuma ada kami berdua. Aku berdiri di belakang Cindy, dan bisa kulihat betapa indahnya pantat itu. Oh.. Andai saja aku bisa memiliki dirimu Cindy.., ditengah lamunanku Cindy nyeletuk, Dan entah kenapa dia langsung mengajukku ke kamar, terus Angel bilang Aku terdiam sesaat lalu kujawab, “Selain Vivi dan Ci Diana mungkin kamu yang ketiga dan terakhir bagiku Sin.” “Siapa, yaa?”. “Habis tante cantik banget, terus sexy lagi, hehe” <br /><br />“Ada apaan sih!” katanya padaku. Karena aku sudah tidak bernafsu lagi, kujilati kemaluannya sambil berhitung untuk supaya aku terus mampu menjilati dalam keadaan tidak bernafsu sama sekali. Pada hitungan ke lidahku menjilati kemaluannya terakhir clitorisnya, dia mengerang dan menekan kepalaku dengan keras dan menjerit. Dia langsung tertidur sampai aku merasa ketakutan kalau-kalau ada orang datang. Kugendong Nuke ke tempat adikku dalam keadaan tertidur dan kupakaikan baju, lalu kututup selimut, lantas aku pergi ke rumah temanku untuk menghindari kecurigaan keluargaku. Inilah pengalaman pertamaku yang tak akan pernah aku lupakan. Aku tidak yakin apakah akan kualami kenikmatan ini lagi dalam hidupku. “Udah stopp!!” Sejak itu keakraban aku dengan Jenny semakin tak terpisahkan, Di sekolah sudah tertanam image bahwa dimana ada Jenny pasti ada yudas! Aku bangga bisa memiliki Jenny meskipun aku tahu tidak mungkin %, Hari-hari yang aku lewati dengan Jenny semakin seru, tiada hari tanpa seks, bahkan pernah Jenny bicara dengan mamanya hanya dengan mengeluarkan kepalanya dari hordeng kamar, sementara aku dibelakangnya sedang asyik menusuk memeknya dengan gaya doggy. “Wow.. Lumayan juga kontol kamu Jack”, ujarnya sambil memegang kontolku. Suara dan desahan dari istriku dan Sari secara bersamaan dan penuh kenikmatan. Perlahan tangan kananku mulai ikut meraba kemaluan Sari yang berada di sebelah istriku. Dan aku pun ikutan memasukkan kedua buah jariku ke kemaluan Sari tersebut. Dan Jay pun membiarkan semua itu kulakukan, kemudian sambil terus mengocok lubang kemaluan Sari, tangan kiri Jay pun mulai ikut meraba kemaluan istriku yang saat ini tanpa rambut, karena habis kucukur kemarin, permainan ini terus berlanjut baik Sari maupun istriku membuka dan menutup matanya menikmati permainan yang aku dan Jay lakukan. “Kamu benar-benar mau sayang?” tanya mama. <br /><br />“Hei.. hei.. liat nih aku bawa apa..”, seru Tante Irene. Yes, i’ve lost my mind “Ayo John lakukan sesukamu dengan dadaku.. Hisap John. Hisap susu tante..” Tetangga Baruku “Crot.. croott.. crott!” “Cephheett Ditthh kita keluar barengghshshh” “Iyah.. Iyah.. Deh.. Kalau itu mau mu dan buat kamu senang dan puas, kaka juga akan ikut gembira,” jawab Mbak Wina. <br /><br />Home Sweet Home Sayapun sampai di rumah dan memang benar ia sudah ada di rumah. Ia bertanya kepadaku kenapa aku pucat dan keringatan dan saat ia pegang dahi dan tanganku ia bilang agak hangat mugkin krn pengaruh begadang. Aku hanya berkomentar bhw aku mau cerita tapi tdk enak dan minta agar malam ini makan malam di rumah saja krn aku tdk enak badan. Ia tdk keberatan dan tanya aku mau makan apa, aku bilang aku cuma mau makan indomie telur dan iapun setuju. Seperti kebiasaannya ia selalu buatkan aku kopi dan teh utk dirinya, tak terkecuali malam itu. “Wah.. seretnya bukan main nih vaginanya Poppy, <strong>dia masih kelas SMP </strong>jadi lebih sempit dibanding kakak-kakaknya dan cengkramannya pun sangat kuat sekali.” Itu tak cukup. Kini <strong>jempolku ganti masuk liang vaginanya</strong>, sementara ujung jempolku melesak ke lubang duburnya, yang sebelumnya sudah aku olesi dengan cairan vagina agar sedikit licin. “Gilaa!” teriaknya. Semoga satpam tak mendengar. Liza segera meraih kepalaku, untuk dia benamkan ke pusat kewanitaannya. Aku gelagapan, susah bernafas. Tapi dia tak peduli. Pinggulnya bergerak liar, agar vulva lajangnya bisa mengerjai seluruh mukaku. Akhirnya aku kehabisan nafas. “Lizaa aahh..”, desahku, sambil mundur menjauhkan kepala dan mukaku yang basah oleh hajaran vaginanya. ‘gpp, justru yg muda lebih asik:’ aku tertawa dalam hati. Di sebuah rumah di kota P, terdapat laki-laki muda yang masih single. Pria tersebut bernama Bonsa samaran. Perawakannya ganteng dan berbody atletis, berkulit putih dan memiliki batang kemaluan yang besar dan panjang, dengan panjang cm dan diameter cm. Dia mempunyai libido sex yang tinggi, tidak jarang melakukan onani sampai setiap hari jika sedang bernafsu. Di rumahnya dia ditemani orang pembatu yang masih muda dan seksi.gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-45626530805411515412008-11-24T08:16:00.000-08:002008-11-24T08:17:23.951-08:00Tangannya meremas kontolku dari luar celana kolorkuBoleh Ikut Berpose kan? <br />[file kecil]Guru in Jepang <br />Tora tora gold - unsensor <br />[Video] Virtual Sex With Katsumi ::: <br />Tante cantik montok dari KaliSari <br />Disepong sekretaris di kantor <br />SiNtA In AcTiOn <br />****Perawan Pilipina Tokek Gede**** <br />Ada break ada Music <br />Maaf ya say jadi basah deh meki kamu.. <br />Mix Body Jahat <br />cam show....... <br />Mandi sama aku yuuk <br />[Unc]toragoldgilaupload w/preview <br />Anak Sekolahan Jepang Lagi... Uncencored Lagi.... <br />"Berpose Didepan Pintu" <br />MQ yang pasrah.... <br />Sesi Pemotretan KIKI FAREL <br />--- Korean --- <br />Hole + <br />cheers... reunian... <br />awek msia mmg kepala giler <br />Weni oh Weni <br />ABG Cantik Or Ga Yang Penting Berani Tapi Masih SEger ... <br />Senyum buat pacar aaahhhhhh.... <br />nikmatnya jus sperma <br />jepang uncensored! <br />otong pekhiko gesek clitoris istri <br />Senyuman Nakal.... <br />Masih Ranum <br />Keliatan <br />Sensasi ML sama Binor [Deg-degan Tapi Nikmat Bro..] <br />Two younger girls...lesbi <br />Edisi Gadis Bali Komplit <br />Tante berumur -an <br />zoom intercourse <br />Pages : <br />MARIA OZAWA Bath Bond!!! <br />wuizzz... <br />goyangan sang istrimantaaffff! "> , <br />Kumpulan Private Gold , , <br />japan bukkake rapid , <br />Agak Gelap, Maklum Lighting Tidak Mendukung... , <br />Masih serba kenceng boss ! Liat aja ndiri.. , <br />PR sebuah hotel... , <br />Coba tebak, lokasinya kamarnya dimana? , <br />tebak-tebakkan , <br />PrettyGirl Motoshow JP , <br />elo sih..... , , <br />[LW] ABG Bening, bukan Panlok, Yang gak siap ngaceng jangan buka ! , <br />Wow... Ngesex Bareng di ruang kelas , <br />mandi lagi , <br />Log in<br />, <br />Cewe BiNal , <br />G - STRING Man .... , <br />Kamasutra gp , , <br />^^ Si Cantik - Bodi OK, Toket Asik ^^ , , <br />Maria ozawa American School Girl , <br />cewek anti rokok... , <br />T I A , <br />... waktu gw tugas di balikpapan ... , <br />lg pengen posting cewek yg imut...tp toket gede , <br />Palembang punya cerita , <br />menurut gua seh cakeeppp !!! , <br />Honoka - Sadistic Humiliated Nurse , <br />Kanulau H-Suzuka Yaguchi-Uncensored , <br />orangnya kecil servis mengecewakan , <br />Koleksi WOKE part. nih...!!!!! , , <br />, , <br />JAV Magic Banana - Pilem , <br />Hoam....enak nya dapet WP yg luss...muluss!! , , , , <br />STW menggoda , <br />Cewek dikasih "Pedang" Panjang , , <br />Natural Teen - Maho Aizawa ~ rapidshare ~ , "> <br />Kaede Matsushima - Virgin Love - Debut <br />boleh ngintip...tapi dikit aja ya :p <br />Cewe cakep sihtp kyk artis dagdut wakakak.. <br />gaimana.. kayak yg gini <br />Buru-buru pengin gituan di kost lho.. <br />Takako Kitahara “Kamu belum jawab pertanyaan tante lho, Di. Atau kamu mau tante jawab sendiri pertanyaan ini?”. Kulumanku mendarat di bibir vagina sambil sesekali menarik lembut, membuat Citra menanggapi dengan erangan halus dan tekanan tangannya menekan kepalaku untuk semakin menelusuri kedalaman jilatan lidah mancari biji kedelai yang tersembunyi. Gigitan halus gigiku menarik lembut klitoris merah delima. Tanpa kusadari Citra mengulurkan balon jari kepadaku, jari tengah tanganku yang terbungkus dengan balon karet pelan kumasukkan ke dalam lubang vagina Citra dan menari di dalam menelusuri dinding lubang senggamanya. “Belum, tante”. Tak lama berselang setelah membaca e-mail tersebut aku telpon Cindy, Daddy looking at me Pada suatu hari, saya mendapat jadwal tugas jaga bersama Ibu Winantu. Sebenarnya saya sangat takut, karena selain saya masih baru, saya juga “ngeri” padanya. Ada yang membuat saya terkejut, ketika semua perawat teman-teman saya selesai bertugas jam ., tinggal kami berdua sebagai perawat jaga hari itu. <br /><br />Lama kami berciuman, dan perlahan posisi penisku sudah berada tepat didepan vaginanya. Sambil terus menciumnya kugesekkan ujung penisku yang mencuat keluar CD ku ke bibir vaginanya. Tangan Silvi yang semula berada disamping bergerak ke arah penisku dan menariknya. Tangannya mengocok penisku perlahan-lahan. “Taanntee.. Saayyaa.. Mauu.. Keelluuaarr.. Ahh..” “Ran, mmh.., udah ah.., aku kegelian”, akhirnya Susan berusaha menyudahi aktivitas itu. “Setuju,” sahut isteri saya. “Dulu waktu sekolah di Akper juga tinggal di asrama Akper?”. <br /><br />“Baik, tante”. “Aaagghh..!” desah Marni saat batang kejantanan Bonsa masuk semua ke lubang senggamanya. permukaan memeknya. Sejenak aku berhenti dan ngomong sama Tante Yana, “Eh.. Tante..” Ternyata tante justru meneruskan “adegan” dan berkata, “Ehh.. bukan siapa-siapa.. egghh..” sambil mendesah. Posisiku kini di bawah lagi dan sekarang Tante Yana sedang menghisap “lollypop”. Ereksikusemakin maksimum ketika bibir dan lidah Tante Yana menyentuh bagian-bagian batangku. Tante Yanamengulangi adegan meludahi kembali. Ujung penisku diludahi dan sekujurnya dijilati perlahan. Bayangkan, bagaimana ereksiku tidak tambah maksimum?? Tak lama, Tante Yana yang tadinya nungging, ganti posisi berlutut di atas pinggangku. Tante Yana bermaksud melakukan senggama. Aku sempat kaget dan bengong melihat Tante Yana dengan perlahan memegang dan mengarahkan penisku ke lubangnya layaknya film BF saja. Tapi setelah ujungnya masuk ke liang senggama, kembali aku seperti ngilu terutama di bagian pinggang dan selangkanganku dimana kejadian itusemakin menambah nafsuku. “Ton.. Ani.. Mama mau sampai nih.. ahh..” <br /><br />Blarr.., mungkin ia tahu kalau aku sedang berkonsentrasi memandang satu persatu bagian tubuhnya, “Nnggak kok tante nggak ngeliat apa-apa”. Malam itu sampailah kami di kamar apartemen yang dihuni oleh Jay dan istrinya. “Aku cinta tante” “Kalau sakit bilang saya yah tante?”, kusempatkan mengatur gerakan, tampaknya Tante Sofi sudah bisa menikmatinya, matanya memejam. “Mmh.., iya dikit-dikit. Jelasin semua dong Om.., Revi mau lihat,” jawab Revi.<br /><br />Bibir kami hampir bersentuhan. Aku tak menjawab. Bulan itu adalah bulan Januari , usiaku pada saat itu baru tahun dan tepat pada bulan Januari tanggal aku genap tahun. Di sini aku mengkisahkan hal sangat nyata yang terjadi dalam diriku. Malam itu malam Jum’at, cuaca sangat tidak mendukung dan tiba-tiba hujan sangat deras dengan diikuti angin kencang. “Ibu sudah di surga, Tante”, kata Marko polos. Ia memandangku. “Ulp.. ulp.. sst.. sst.. ah.. uhm.. uhm.. uhm..” Aku kembali ke kamar dan keluar lagi setelah mengenakan baju kaos. Tante Sofi telah menunggu di taman belakang rumahnya yang sangat luas, kira-kira sekitar acre. Kami duduk santai berdua sambil bercanda menikmati suasana di pinggiran sebuah danau buatan. Sesekali kami berciuman mesra seperti pengantin baru yang lagi haus kemesraan. Jadilah dua minggu kepergian keluarga Om Toto itu surga dunia bagiku dan Tante Sofi. Kami melakukannya setiap hari, rata-rata empat sampai lima kali sehari! “Kalau gitu boleh dong Andre?”<br /><br /> SERU BANGET.. <br />RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI <br /><br /> <br /> <br /><br />RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI <br /><br />“Ulp.. ulp.. sst.. sst.. ah.. uhm.. uhm.. uhm..” “Eh, iya..”, jawab saya. “Kerja dimana Mas?” “Belum”, mataku melirik ke arah belahan daster itu, tampaknya ada celah yang cukup untuk melihat payudara besarnya. Tak sadar penisku mulai berdiri. “Boleh, boleh Bu. Sekarang kalau ibu mau, kebetulan saya memang harus ke Kelapa Gading untuk ngeliat omzetnya. Mau?”, dia begitu serius menanggapi omonganku. “Makanya dicoba.”, kataku sambil kuelus salah satu pahanya. Pembantu-pembantu yang Seksi “Baiklah, mama akan pura-pura tidak tahu tentang kalian…” ujar mama.<br /><br />Bukankah tadi ia merindukan kehadiran seorang lelaki untuk memuaskan rasa dahaga yang demikian menggelegak? Mungkin saja anak ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, tetapi dari pada tidak sama sekali? Barangkali ada pembaca yang mau membuat lanjutannya. Silahkan berkorepondensi melalui e-mail. Aku berharap ada kaum lesbi yang berminat untuk kulihat aksinya dalam bercumbu secara langsung untuk kutuangkan ke dalam bentuk cerita. “Ahh tante, saya boleh lanjutin nggak sih?”. “Ton, kontol kamu gede bauanget,” kata Mama takjub melihat batang penisku yang sudah menegang. “Tante juga” Masih ingat sama saya? Nama saya Vito, tahun, saya yang beberapa waktu lalu bercerita tentang hubungan saya dengan Petualangan yang menegangkan di cafe tersebut ternyata makin membangkitkan nafsu horny kami. Akhirnya kami memutuskan untuk nonton film di bioskop. Ternyata cara ini tidak banyak membantu. Film tidak kami gubris sama sekali selama hampir satu setengah jam kami bercumbu dengan liar. Leher dan kuping tidak luput dari kuluman kami. Jari-jari mungil Angela berkelana ke selangkanganku dan masuk ke dalam celanaku dan bermain-main dengan penisku. Jarinya yang halus dan lembut membelai-belai kejantananku, kadang-kadang membuat lingkaran-lingkaran kecil pada ujung kepala penisku. Benar-benar kenikmatan tiada tara. Tanganku tidak dapat menjangkau selangkangannya karena posisi duduk yang tidak memungkinkan. “Hayo, dulu waktu di asrama sering nonton BF bersama-sama, tho?”.<br /><br />Sambil menunjuk ke arah vCD bokep yang sedang beradegan anal, Jeany berkata kepada Dini, “Saya yang akan peluk mama sebagai rasa sayang saya ke mama,” ujarku sambil beringsut mendekati mertuaku sampai badan kami bersentuhan. “Aaahh.. Shintaa.. sshh..”, tiba-tiba Tante Yola menggelinjang cukup hebat. <br /><br />“Kamu hebat sekali sayang”, jawabku. “Kenapa begitu, Ma?” tanyaku lagi. “Bi? Bibi kenapa? Nggak apa-apa khan?” tanyanya demikian polos. “Perkawinanku diambang kehancuran karena kerasnya mertuaku menuntut kehadiran cucu-cucu untuk mewarisi peninggalan Papanya Om Jhon. Sebenarnya jujur kukatakan Om Jhony nggak mau pisah denganku, apapun yang terjadi. Malah pernah diluar kewajarannya sebagai seorang Suami dan kepala Rumah Tangga, Om Jhony pernah memintaku untuk membuat Bayi tabung.” cerita Tante Amy tidak seratus persen kuperhatikan, karena aku lebih tertarik melihat betis biji timun Tante Ami dan pahanya tersingkap karena terangkat saat duduk di sofa. Mendengar Revi bicara seperti itu, Imel agak kaget, “Revi, nggak boleh bicara gitu soal Papi, tapi bener Mas, aku nggak suka kalo ditanya soal suamiku itu”. Pertandingan antar jenis kelamin itu, mulai menghebat tatkala Mirna ‘jebol’ untuk yang pertama kali. “Cindy.. Cindy.. ohh..” “Akh Bi.. kenapa?” Tanya Andre bingung karena barusan ia merasakan air maninya akan muncrat tapi tiba-tiba tidak jadi. “Ini.., nih, Mama tadi dibawain fried chicken sama tante Maurin” ia beralasan lagi.<br /><br />Suara tante Rina mendesah tertahan karena kami masih tetap berciuman. Tangan tante Rinapun tidak diam. <strong>Tangannya meremas kontolku dari luar celana kolorku</strong>. Kontolku langsung tegang. “Aduuhh.., Didi nakal kamu ah..” ia melirikku dengan pandangan menggoda. Aku semakin berani, tangan kananku meraih buah dada Tante Sofi dari celah gaun di bawah ketiaknya. Lalu tangan kiriku merayap dari arah bawah, paha yang halus putih mulus itu terus ke arah gundukan kemaluannya yang masih berlapis celana dalam. Telunjuk dan jari tengahku langsung menekan, mengusap-usap dan mencubit kecil bibir kemaluannya. “Saya Jack, Tante”, ujarku. Pada beberapa kesempatan aku kadang-kadang berkunjung ke tempat nenekku yg tinggal di suatu kabupaten sekitar jam dari kota tempat aku tinggal sekarang utk sekedar silaturahmi dengan famili di sana. Pada salah satu kunjungan saya ke sana, saya sempat bertemu dengan salah seorang yg dalam hubungan kekerabatan bisa disebut nenekku juga di rumah salah satu famili, sebetulnya bukan nenek langsung. Persisnya ia adalah adik bungsu dari istri adik kakekku susah ya ngurutnya. Usianya lebih tua sekitar - tahunan dariku. Profil mukanya seperti Yati Octavia tentu Yati Octavia betulan lebih cantik, dengan kulit cenderung agak gelap, dan badannya sekarang sedikit agak gemuk. Walaupun terhitung nenekku, ia biasanya saya panggil bibi saja krn usianya ia risih dipanggil nenek. Pertemuan tsb sebetulnya biasa saja, tapi sebetulnya ada beberapa hal yg sedikit spesial terkait pertemuan tersebut. Pertama, saya baru tau kalau suaminya baru meninggal sekitar tahunan yg lalu. Ia yg berstatus honorer di sebuah instansi pemerintah sedikit mengeluhkan kondisi kehidupannya untung ia hidup di kota kabupaten yg kecil dengan anak perempuannya yg berusia dan tahun. Saat itu aku bilang akan mencoba utk membantu memperbaiki status honorernya dgn mencoba menghubungi beberapa relasi/kolegaku. Hal spesial yg lain adalah sedikit pengalamanku di masa lalu dgn dia yg sebetulnya agak memalukan bila diingat saat itu saya berharap ia lupa. Wkt saya masih di bangku SMA, ia dan kadang bersama famili yg lain sering berkunjung ke rumahku krn ia pernah kuliah di kota kelahiranku namun kost di tempat lain. Ia kadang menginap di rumahku. Pada waktu ia nginap dengan beberapa famili yg lain, aku sering ngintip mereka mandi dan tidur. Sialnya sekali waktu, saat malam aku menyelinap ke kamarnya di rumahku kamar tidur jarang di kunci, dan menyingkap kelambunya dulu kelambu masih sering digunakan. Saya menikmati pemandangan di mana ia tidur telentang dan dasternya tersingkap sampai keliatan celana dalam dan sedikit perutnya. Saat itu saya mencoba mengusap tumpukan vaginanya yg terbungkus celana dalam dan pahanya. Setelah beberapa kali usapan ia tiba terbangun dan saya pun cepat menyingkir keluar kamar. Sepertinya ia sempat melihat saya, hanya saja ia tidak berteriak. Hari berikutnya saya selalu merasa risih bertemu dia, namun iapun bersikap seolah tdk terjadi apa. Sejak saat itu saya tdk pernah coba lagi ngintip ia mandi dan tidur. Hal itu akhirnya seperti terlupakan setelah saya kuliah ke Jawa, ia menikah dan sayapun akhirnya menikah juga. Inilah pertemuan saya yg pertama sejak saya kuliah meninggalkan kota kelahiran saya. “Akh.. Tante ini ada-ada saja.. Oh ya, Tante jadi nggak pinjam CD-nya..?” kataku. Segera aku masuk ke dalam bed cover, kuteliti tubuhnya satu persatu. Kedua bulatan payudaranya yang cukup besar dan berwarna putih terlihat menggantung dengan indahnya, diantara keremangan aku masih dapat melihat dengan sangat jelas betapa indah kedua bongkah susunya yang kelihatan begitu sangat montok dan kencang. Samar kulihat kedua puting mungilnya yang berwarna merah kecoklatan. “Yaa aammpuunn..” bisikku lirih tanpa sadar, “Ia benar-benar sempurna” kataku dalam hati. “Augghh..” desah Marni merintih kenikmatan, sedang tangannya Marni masuk ke celana Bonsa dan langsung mengocok batang kejantanan Bonsa.gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-76459550162568046262008-11-24T08:15:00.000-08:002008-11-24T08:16:32.774-08:00Puting susu abg smu perawan masih berwarna merah mudamalu-malu kucing Dan betul, Tante Shinta kebagian mendapat kartu “dare”. Artinya wanita itu harus melepas salah satu atribut yang melekat di tubuhnya. Dan karena satu-satunya pakaian luar yang dikenakan adalah gaun terusan, aku pikir wanita itu akan melepas gaunnya atau perhiasan yang melingkari bagian-bagian tubuhnya. Namun dalam keadaan mabuk rasanya mustahil kalau Tante Shinta hanya berani melepas perhiasannya. “OK Tante tunggu ya.. Bye..” Running through my head “Kalian kok berantem melulu sih, lucu ah!” kata Diana lalu dia mendekati kami dan ikut menjilati batang kejantananku. Aku jadi merem melek keenakan menikmati permainan mulut mereka sambil mengelus-elus rambut indah Diana. Aku lalu menyandarkan badanku di ujung ranjang agar lebih nyaman, kedua gadis cantik ini kini berada di depanku sedang mempermainkan kemaluanku. Jilatan demi jilatan, emutan demi emutan membuatku menyemburkan kembali maniku namun kali ini sudah tidak banyak lagi yang keluar akibat terkuras pada ronde-ronde sebelumnya. Dengan rakusnya mereka berebutan melahap cairan putih itu sampai habis bersih, pada bibir-bibir mungil itu masih terlihat percikan spermaku. “Oohh nggak lah, Di.. Kemari deh”. “Mas, aku sudah telanjang. Sekarang gantian ya..”, kata Imel tanpa memberi saya kesempatan bicara, Dengan posisi jongkok dan kedua kaki mengangkang, Bi Eha mengarahkan batang kontol Andre persis ke arah liang memeknya. Perlahan-lahan tubuh Bi Eha turun sambil memegang kontol Andre yang sudah mulai masuk. “Tante nggak kuat lagi Ndra..” Kata tante Wike sambil berhenti menggerakkan badannya. “Boleh mama cium kamu Roy? Sebagai tanda sayang?” tanya mertuaku. “Ya, iyalah masa di luar sih, dasar cewek sableng,” kataku sambil membantunya berdiri. <br /><br />Terdengar suara gesekan halus yang terjadi karena gesekan antara tangannya dengan pantyhose yang ia kenakan. Suara ini bagaikan musik eksotis yang luar biasa, hingga cairan beningku kembali menetes keluar. Ia melihat ke arahku dan tersenyum manis. “Sudah dong tante, empat jam lebih tidur masa sih nggak seger..”, kami saling berciuman mesra, “crup.., crup”, lidah kami bermain di mulutnya. “Sebentar lagi. Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu kami nonton TV tanpa banyak bicara.<br /><br />Dia tersenyum nakal dan genit. Sepertinya aku telah membangkitkan sisi nafsunya yang terpendam. Angela mengambil barang-barang belanjaan kami dan menaruhnya di depanku. Ia mengambil sebuah pantyhose berwarna hitam transparan dan mengeluarkan isinya. Angela menarik bangku meja rias dan menaruhnya di hadapanku, kemudian ia duduk menghadap ke kanan, sehingga sisi kanan tubuhnya ada di hadapanku. Kaki kanannya diletakan sedikit lebih maju dari kaki kirinya. Dengan perlahan ia menunduk dan tangannya membelai dan mengelus-elus betisnya yang ramping dan padat. Satu malam di kamar tidurnya. Setelah beberapa kali orgasme iseng aku menggodanya. enggak pakai dua kali lagi gue masukin jari tengah gue kedalam nonoknya yang sudah semakin basah. BLESS.. “Boleh.., ngomong aja” “Dengan senang hati boss,” jawabku sambil mulai menjilati kembali tubuh bugilnya yang mulus dan menelentang pasrah itu tanpa ada yang terlewatkan. ngerasa siep banget dong. Tapi kewaspadaan tetap dipertahankan jangan lengah man. <br /><br />“Kenapa bibir Tante?” kupancing sambil berbisik mesra dan ternyata dia membalas dengan memeluk tubuhku erat-erat. “Iiya Tante.. bentar lagi juga Ade keluar nih..” sambil terus aku menyodok-sodok lubang kemaluan Tante Linda yang sempit dan berdenyut-denyut itu. Besok jam kurang seperempat gue udah stand by diparkiran kolam renang Ancol, gue telepon dia dengan no yang dikasih kemarin secara rahasia. kehitaman. Aku hanya bisa berkata lirih , “Oh, Mama, tetek Mama benar-benar hot!!”. “Wah, kesepian dong..?” tanya Mirna menggoda saya.<br /><br />“Kemarin katanya sudah punya?” “Uuugghh.. aaggh.. eenak Tante..” teriakku agak keras dengan bersamaannya spermaku yang keluar dan menyembur di dalam kemaluan Tante Donna. “Bik, Anton mau keluar nih..” September , Tanpa melepaskan kocokkannya pada kemaluan Ivan, Tante Melly mendekatkan wajahnya ke kepala kemaluan itu. Tante Melly menciumi lalu menjilati kepala kemaluan pemuda itu. Lidahnya menusuk-nusuk lubang kencing Ivan, membuat kepala kemaluan Ivan memerah. Mendapat sentuhan-sentuhan erotis dari lidah Tante Melly, saraf-saraf sensitif dikemaluan Ivan mulai menegang. Urat-urat kasar yang mengelilingi kemaluan Ivan mulai membesar. Tante Melly terus memainkan lidahnya dikepala kemaluan itu. ***** “Silahkan” Tapi yang menjawab si kecil Grisa, “Boleh.., Om boleh ikut..” Dia kaget sekali melihat Revi ada di situ. Sambil tangan kanannya menutupi vaginanya dan tangan kirinya menyilang menutupi buah dadanya yang ranum tidak semua tertutupi sih.., Imel berkata, “Rev kamu ngapain, kok belum tidur?”<br /><br /> SERU BANGET.. <br />RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI <br /><br /> <br /> <br /><br />RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI <br /><br />“Aku saja.” kata Hanna sambil bangkit dari spring bed. Aku tahu dari awal bahwa memang dia ingin menatap tubuh aku yang sintal bukan untuk menanyakan hal itu. Akhirnya aku mempersilahkan duduk di sofa tempat dimana aku duduk di sebelahnya karena aku tidak terbiasa berbicara dengan berteriak. “Janganlah terlalu banyak bicara Citraku, lebih baik kita nikmati malam ini dengan desah napasmu, karena desah napas dan erangan kepuasanmu akan membuatku mampu mengantarmu ke puncak berulang-ulang. Kau tahu kan penyakitku, semakin kau mengerang kenikmatan semakin dahsyat pacuan kuda kontolku,” jawabku. Nama Mami mereka Imel, umurnya sudah tahun, tapi bodinya.., tahun. Ngobrol punya ngobrol, ternyata Imel dan suaminya sedang pisah ranjang. Saya dalam hati berkata, wah.., kesempatan nih. Makanya setelah makan dari Mall, saya memberanikan diri untuk mengantarkan mereka ke rumah, dan ternyata Imel tidak berkeberatan. Setelah sampai di rumahnya di bilangan Cilandak, saya dipersilahkan masuk, langsung ke ruang keluarganya. “Borry kamu kenapa..?” “Maaf dengan siapa saya bicara?” Kulakukan terus dan kupercepat genjotanku. Sepertinya tanteku sudah hampir klimaks.. “Tidak ada apa-apa. Aku mijitin mama, kok…” jawabku. <br /><br />“Anu, saya sedang makan siang. Kamu sama siapa Mir..? Andre ndak ikut..?” Nampaknya Ivan tak mampu menahan rasa geli yang melandanya. Dia merengkuh dan menjambak rambut Tante Melly dengan kedua tangannya. Ivan mengangkat-angkat pantatnya, menyambuti kuluman Tante Melly. Tante Melly semakin ganas serta liar, meningkatkan serangan birahinya mendengar desahan dan rintihan yang keluar dari mulut Ivan. Tante Melly mengulum seluruh batang kemaluan Ivan sampai mentok diujung tenggorokannya. Aku semakin tergagap, tidak menyangka akan diajak seperti ini. “Mama kok buru-buru sih?” tanyaku sambil tersenyum ketika kontolku sudah masuk memeknya. Lalu aku pompa kontolku perlahan menikmati enaknya memek mertuaku. “Hu…maunya tuh, ya Candra kamu khan yang punya ide, kamu dulu dong…mana jembutnya aduh udah pada keluar tu” “Kamu kalau habis pasang film seperti ini lain kali masukin lagi ke tempatnya yah”. “Yah sayang? Mau kan?” katanya lagi “Di..?”, dengusannya turun naik. Rina, yang gue pelorotin pakai tangan kanan, toketnya gede agak panjang seperti pepaya, kulitnya sawo matang, maklum Jawa<br /><br />Setiap kali tante Wike terasa mau mencapai klimaks, aku hentikan jariku menusuk vaginanya, setelah ia agak tenang, aku permainkan lagi liang senggamanya, kulakukan beberapa kali. “Mmhh…” desahku. Lalu tubuh kami tergolek lemas berdampingan. “Iya, sana tidur,” katanya sambil meremas kontolku mesra. Kukecup bibirnya sekali lagi, lalu aku segera keluar. Beberapa saat kemudian Randy mempercepat gerakannya. Ia memeluk erat tubuh Tante Betty namun pinggangya masih melakukan gerakan maju-mundur. Tiba-tiba tubuhnya mengejang sambil penisnya disorongkan secara mendalam ke lubang kemaluan Tante Betty. Ia telah sampai di pucak kenikmatan. “Cret.., cret.., cret”, sperma Randy membasahi lubang kemaluan Tante Betty. Ia kemudian menarik penisnya dan segera menjatuhkan badannya ke sofa. Kami pun berpelukan dan mengejang bergetar bersama serasa berada di awan, menikmati saat klimaks kami tersebut selama beberapa saat hingga kemudian kami berdua merasa lemas, dan tetap berpelukan dengan posisi Sari di atas, seolah kami sangat takut kehilangan satu sama lain sambil memandangi permainan Jay dan istriku di sebelah kami. Akupun mulai tdk bisa menahan diri lagi karena penisku sudah berdiri tegak sejak tadi. Ukuran penisku biasa saja sebetulnya aku agak heran dgn ceritaa erotis yg bilang sampai cm, aku tdk pernah mengukur sendiri. Kutarik celana dalamnya sampai lepas. Kemudian aku melepaskan tubuhnya dan mengambil posisi di antara dua pahanya. Waktu kulepas tubuhnya sejenak tadi ia sempat tersetak dan matanya terbuka seolah bertanya kenapa. Tapi begitu melihat aku sudah dalam posisi siap mengeksekusi dirinya iapun mulai memejamkan matanya lagi. Sambil kuremas payudaranya sebelum memasukan rudalku ke liangnya aku sedikit berbasa basi dan menanyakan apa ia ikhlas aku setubuhi malam ini. Dengan lirih ia mempersilakan dan bibirnya sedikit tersenyum. Kedua tangannya menarik badanku dan akupun mulai memasukkan penisku ke lubangnya. Walaupun sudah lembab dan ia pernah melahirkan, ternayata aku tdk bisa langsunga memasukkan penisku. Sampai tangan wanita yg telah lama menjanda dan kehidupan seharinya begitu kolot ini ikut membantu mengarahkan rudalku ke lubangnya. Rupanya nafsunya sudah membuat ia terlupa. Andre mempercepat gerakannya karena mulai merasakan air maninya akan muncrat.<br /><br />Mereka lalu menyuruhku telentang di ranjang, aku tidak tahu mereka mau apa lagi tapi kuturuti saja. Diana lalu naik ke atas kemaluanku dan memasukkan batang itu hingga terbenam dalam kemaluannya, kemudian dia mulai bergoyang-goyang naik turun seperti naik kuda. Sinta naik ke atas wajahku berhadapan dengan Diana dan menyuruhku agar menjilati kemaluannya. Sambil kuelus-elus pantat yang mulus itu, lidahku menjelajahi liang kemaluannya, gerakan lidahku bervariasi dari berputar-putar membuat lingkaran, mempermainkan klitorisnya, menggigit lembut klistorisnya, menusukkan jari tengahku sampai mendorong-dorongkan lidahku ke liang itu. “Den Andre jangan kurang ajar begitu sama perempuan..,” katanya seraya mundur menjauhi anak itu. “Nggak boleh!” Marni hanya diam berbaring di rumput dan tangannya meremas susunya sendiri. Putaran berikut hanya keluar kartu “truth”. Tante Rissa yang mendapat kartu tersebut malah bercerita saat berselingkuh dengan aku. Lucu sekali, keempat sahabatnya mendengar cerita Tante Rissa sambil sesekali senyum-senyum dan melirik ke arahku. Berikutnya aku mendapat kartu “dare”, dan Tante Shinta mendapat kartu “truth”. Tante Shinta pun bercerita tentang pengalaman selingkuhnya dengan kakak iparnya yang masih keturunan Pakistan asli. Selesai tante Shinta bercerita, aku pun tanpa beban melepas kemeja yang melekat di tubuhku diiringi sorakan kelima wanita itu. Selanjutnya Tante Yola mendapat kartu “dare”. Wanita itu melepas celana suteranya hingga terlihat kakinya yang hitam legam, namun mulus. “Sini aku ajarin deh,” kataku. Lalu lidahku turun lagi ke perut, lalu ketika mulai turun ke selangkangan, tante Rina segera melebarkan kakinya mengangkang. Memek tante Rina bersih tidak berbau. Bulunya hanya sedikit sehing nampak jelas belahan memeknya yang bagus. Aku segera jilati memek tante Rina terutama bagian kelentitnya. Revi memang belum begitu besar, tapi untuk ukuran anak kelas SMP, sudah cukup ranum. <strong>Puting susunya masih berwarna merah muda </strong>dan ketika saya memilin-milinnya, si Revi bergelinjang kegelian. Tak lama kemudian, Imel berlutut di depan saya dan membantu Revi melepas celana dalamnya yang berwarna hijau muda.<br /><br />Anjir…..rupanya lidahnya Ita yang menari disekitar lubang pantat yang kadang - kadang dia coba julurin masuk. “Terserah kamu John, ayo cepat..” “Tidak apa-apa, Roy,” jawab mertuaku. “Ah Pak Luki bisa aja”kata doi sambil nyelonong kekamar mandi gue. “Iya.. ii-iiya..,” katanya sambil menyeringai gembira. “Susu itu tadi Tante”gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-29046679223800805362008-11-24T08:14:00.000-08:002008-11-24T08:15:32.385-08:00Hoohh.., tante.., mauu.., keluar.., sekarang.., ooh hh..,Adegan demi adegan difilm kami lewati, dan beberapa kali kami mengganti film. Kami juga berbincang dan mengobrol tentang yang berhubungan di film. Mungkin karena kami sering berdua dan bicara dari hati ke hati akhirnya kami merasakan ada kesamaan dan kecocokan. Kami tidak canggung lagi. Rasanya kami sama-sama menyukai tapi kami sadari Dina milik kakakku. Kami akhirnya biasa duduk berduaan dengan dekat. Sering dan banyak film kami tonton bersama. Kami akhirnya mulai sering melirik dan bertatapan mata. Sesaat saat film berputar tanpa kami sadari, tatapan mata kami membuat bibir kami bersentuhan. Tampaknya gairah kami sama dan tak bisa dibendung dan kami tergerak mengikuti iringan gairah dan birahi. Aku pikir ciuman tak apalah, akhirnya bibir dan lidah kami saling bersaing. Nafsu membuat kami terus berebutan air liur. “Ah, Mama. Anton kan malu.” Alunan lagu tersebut terdengar dari sebuah VCD player pada sebuah kamar berukuran × m. VCD player tersebut terletak pada sebuah meja belajar. Di samping kiri meja belajar tersebut terdapat sebuah lorong selebar meter yang menuju ke kamar mandi. Sedangkan di samping kanan berjarak satu meter adalah pintu keluar dari kamar itu. Disamping kanan pintu keluar terdapat sebuah hiasan dinding yang bertuliskan sebuah nama. Kiky Febrianti. “Sarapan dulu ah.” kata Hanna sambil menghindar dari kedua tangan Winny yang telah berhasil melepas semua kancing baju yang dipakainya. “Baik, tante”. “Cepett Ditthh semprott pejunyaa sshh!! tanthhee udahh gaa tahhaann!!” teriakku semakin kencang kemudian aku mengulum bibirnya dan menekan kepalanya sehingga rapat sekali wajahku. “aahh tante.., uuhh.., nikmat sekali, oohh.., tante sekarang Tante Sofi, oohh.., saya nggak tahan tantee.., enaak.., oohh”. Seerr.., dari lubang kencing Mama memancar cairan yang bening dan panas sekali, masuk ke mulutku dengan deras. <br /><br />Aku hanya mengangguk dan tersenyum.. Dan tentu saja langsung kupenuhi permintaannya.. Pikiranku mulai berpikiran lagi untuk bersetubuh dengan tanteku. Aku duduk diranjang di bagian atas kepala tanteku dan mengurut kepalanya. Aku bisa melihat dada tanteku yang menyembul karena saat itu dia memakai piyama warna putih yang tipis.. “Kamu hebat Ren, aku belum pernah sepuas ini sebelumnya” Kata Silvi. Sampai pada akhirnya meledaklah orgasmenya. Kukulum payudaranya dan kuhisap kencang-kencang. Otot-otot dinding vaginanya berkontraksi kencang sekali mendorong jariku. Kupertahankan posisiku dan Angela meronta-ronta dalam kenikmatan orgasme yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Cairan yang hangat mengalir keluar dari dalam vaginanya. Aku berpindah posisi dan mengulum vaginanya dan madu murni yang keluar dari dalam. Lidahku kujulurkan dan merangsang kembali G spotnya. Angela kembali bergetar tiada henti. Cairan hangat itu kembali keluar tiada habis. Kuhisap dan kutelan semuanya. Setelah habis sperma yang keluar, akupun kembali menjilati payudara yang mengencang dan ranum itu kembali. Akupun mulai tdk bisa menahan diri lagi karena penisku sudah berdiri tegak sejak tadi. Ukuran penisku biasa saja sebetulnya aku agak heran dgn ceritaa erotis yg bilang sampai cm, aku tdk pernah mengukur sendiri. Kutarik celana dalamnya sampai lepas. Kemudian aku melepaskan tubuhnya dan mengambil posisi di antara dua pahanya. Waktu kulepas tubuhnya sejenak tadi ia sempat tersetak dan matanya terbuka seolah bertanya kenapa. Tapi begitu melihat aku sudah dalam posisi siap mengeksekusi dirinya iapun mulai memejamkan matanya lagi. Sambil kuremas payudaranya sebelum memasukan rudalku ke liangnya aku sedikit berbasa basi dan menanyakan apa ia ikhlas aku setubuhi malam ini. Dengan lirih ia mempersilakan dan bibirnya sedikit tersenyum. Kedua tangannya menarik badanku dan akupun mulai memasukkan penisku ke lubangnya. Walaupun sudah lembab dan ia pernah melahirkan, ternayata aku tdk bisa langsunga memasukkan penisku. Sampai tangan wanita yg telah lama menjanda dan kehidupan seharinya begitu kolot ini ikut membantu mengarahkan rudalku ke lubangnya. Rupanya nafsunya sudah membuat ia terlupa. Sekitar menit kemudian, saya sudah benar-benar mau keluar, dan sepertinya Mirna juga. “Uh.., Tante Sofi..”, gumamku pelan melihat bahenolnya tubuh kini terbungkus terusan sutra transparan tanpa lengan. Bayangan CD dan BH-nya tampak jelas.<br /><br />Kelima wanita itu berebutan memilih alat yang mereka suka. Tante Rissa mengambil sebuah vibrator dengan warna pink transparan. Panjangnya kira-kira centimeter. Lentur sekali sehingga bisa melenting ke segala arah. Kemudian dengan gaya yang erotis dan dibuat-buat, Tante Rissa mengambil sebotol cairan pelicin dan meneteskannya ke ujung vibrator itu. Terlihat cairan itu menjalar ke beberapa bagian vibrator. Pagi itu ternyata jadwal pelajaran Biologi yang membahas tentang alat reproduksi pria dan wanita, Aku agak grogi juga neranginnya, apalagi Elrika selalu tersenyum nakal seolah menggodaku, wajahnya yang lebih manis dari Jenny memerah saat aku terangkan bahwa Penis adalah bagian vital tubuh pria yang berperan dalam memperoleh bayi, pada wanita disebut vagina. Tau bahwa aku grogi Elrika malah menggodaku. “Tuh kan, kamu pasti lagi asyik di kamar makanya nggak dengerin kalau pengantar makanannya datang sedikit lebih awal dari tante”. Perkenalkan namaku Rendi, umurku saat ini tahun. Kuliah dikota S yang terkenal dengan sopan santunnya. Aku anak kedua setelah kakakku Ana. Ibuku bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan ayahku juga bekerja di kantor. Tinggi badanku biasa saja layaknya anak seusiaku yakni kg. Di situs ini aku akan menceritakan kisah unikku. Pengalaman pertama dengan apa yang namanya sex. Kisah ini masih aku ingat selamanya karena pengalaman pertama memang tak terlupakan. Saat itu usiaku masih tahun pada waktu itu aku masih kelas SD. Kisah ini benar benar aku alami tanpa aku rubah sedikit pun. Lubang kemaluan Mama terlihat sudah berlendir bertanda Mama sudah terangsang. Kujilati lubang kemaluan dan lubang anusnya secara bergantian. Mama menguakkan bibir vaginanya secara perlahan sampai-sampai aku dapat melihat lubang kemaluannya mengembang.<br /><br />“Ada apa, Di?”, Tante Sofi memandangku dengan alis berkerut. Aku tuliskan cerita ini berdasarkan kenyataan yang pernah aku alami sebelumnya. Aku adalah seorang wanita keturunan chinese yang tergolong cantik dan sexy, itulah penuturan setiap laki-laki yang pernah menikmati tubuhku. Saat ini usiaku sudah tahun dan mendapatkan seorang anak yang berusia tahun dari seorang suami keturunan chinese yang berusia tahun. “Ya.., tante”. “Lho, kok Bik Suti bisa tahu?” “Yaahh.., tusuk yang keras.., hmm.., tante nggak pernah gini sebelumnya.., oohh enaakk pintarnya kamu sayaang.., oohh enaak.., terus.., terus yah tarik dorong keeraass.., aahh.., kamu yang pertama giniin tante, Di.., oohh.., sshh..”, hanya sekitar tiga menit ia bertahan dan, “<strong>Hoohh.., tante.., mauu.., keluar.., sekarang.., ooh hh.., </strong>sekarang Di, aahh..”. Vaginanya menjepit keras, badannya tegang dengan kepala yang bergoyang keras ke kiri dan ke kanan. Beberapa saat kemudian tubuhnya kurasakan seperti menggigil dan dia mempererat pelukannya, demikian juga aku makin erat memeluknya sampai kurasakan hangat pada batang kejantananku disusul keluarnya cairan bening dari liang senggama Sinta, cairan itu mengalir deras dari sumbernya terus turun ke pahanya dan sampai ke ujung kakinya. Perlahan-lahan gerakanku melemah dan akhirnya berhenti, kuturunkan kakinya dan kulepaskan batangku yang masih menancap di kemaluannya. Tubuh Sinta yang sudah basah kuyup oleh keringat melemas kembali dan merosot sampai terduduk di lantai, keringat di punggungnya membasahi tembok di belakangnya. Kuambil tisu lalu kubersihkan cairan kenikmatan yang mengalir membasahi tungkainya. Hari ini masuk hitungan ke tiga hari aku ditinggalkan oleh istriku pulang mudik, fantasi Tante Amy selalu hadir dalam kesepianku. Hingga tanpa kusadari pembantu Tante Amy mengetuk pintu depan rumahku. “Rika boleh pegang, Kak?”<br /><br />Ditinggal mati oleh isteri di usia tahun bukan hal yang menyenangkan. Namaku Ardy, berasal dari kawasan Timur Indonesia, tinggal di Surabaya. Isteriku Lia yang terpaut lima tahun dariku telah dipanggil menghadap hadirat penciptanya. Tinggal aku seorang diri dengan dua orang anak yang masih membutuhkan perhatian penuh. Aku harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka. Bukan hal yang mudah. Sejumlah teman menyarankan untuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru. Anjuran yang bagus, tetapi saya tidak ingin anak-anak mendapat seorang ibu tiri yang tidak menyayangi mereka. Karena itu aku sangat hati-hati. “Oh Tante.. ada apa nich, tumben nelpon pagi-pagi?” kataku. Aku kembali duduk dikursi di samping tante Rina. “Sepuluh, seratus, seribu, sama saja. Aku sudah memasuki pintu klimaks..” Satu malam di kamar tidurnya. Setelah beberapa kali orgasme iseng aku menggodanya. Nopember , “Den Andre?!” pekiknya sambil menahan suaranya. Croott ccrroott ccrroott..<br /><br /> SERU BANGET.. <br />RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI <br /><br /> <br /> <br /><br />RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI <br /><br />“Betul, Mama tau itu. Lalu..?” tanya Mama penuh selidik. “Emmh oh aarghh” Tante Wike mendesah hebat ketika aku menggigit puting susunya. “Kamu masih hutang ama aku lho Wan”, jeany berkata begitu dengen senyum manisnya. “Atau tante mau disuapin sama John, tante kan lagi sakit” Segera aku masuk ke dalam bed cover, kuteliti tubuhnya satu persatu. Kedua bulatan payudaranya yang cukup besar dan berwarna putih terlihat menggantung dengan indahnya, diantara keremangan aku masih dapat melihat dengan sangat jelas betapa indah kedua bongkah susunya yang kelihatan begitu sangat montok dan kencang. Samar kulihat kedua puting mungilnya yang berwarna merah kecoklatan. “Yaa aammpuunn..” bisikku lirih tanpa sadar, “Ia benar-benar sempurna” kataku dalam hati. “Tante, aku masuk ya?” Gue mau nyeritain pengalaman gue yang aneh tapi lucu, deh. ‘Kali aje elu elu semua pade ketawa.<br /><br />“Masa sich Tante”, kataku sambil tanganku meremas-remas payudaranya dari luar bajunya. “Saya ditelanjangi sampai polos sama sekali. Dia paling suka merema-remas payudara saya dan juga menjilati putingnya dan kadang lagaknya seperti bayi yang sedang mengenyot susu.”, kataku sambil ketawa dan tampak Bu Soni juga tertawa. “Hayyoo lagi ngapain kamu De?” Alunan lagu tersebut terhenti. Keluarlah sebuah tubuh telanjang dari dalam kamar mandi. Tubuh berkulit sawo matang tersebut penuh dengan busa sabun. Dialah Kiky. Dia menekan sebuah tombol pada VCD player tersebut. Kembali terdengar alunan lagu All The Things She Said yang dinyanyikan oleh Tatu. Jarum jam dinding di atas meja belajar menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit. Sementara itu Tante Linda mendekatiku sehingga jarak kami semakin dekat dalam sofa panjang itu. “Aahh.. sakit.. apa yang kamu lakukan Ani?” “Ya sudah nggak apa-apa.”<br /><br />Revi menjawab dengan polos, “Iya mau. Dan kalau Om Vito mau ngajarin, Revi juga mau diajarin.., biar bisa”. “Emmh oh aarghh” Tante Wike mendesah hebat ketika aku menggigit puting susunya. “Iya boss.. aku mau.. please,” pintaku menyambung. Tiba-tiba ada suara yang mengagetkan ketika saya lihat dari arah depan, dan ternyata tante yang bercelana kentat itu sudah berada di depan saya. Oh begitu cantik dan harum sekali, body-nya yang ‘uhui’ itu membuat saya menjadi termenung lagi. Pikiran-pikiran kotor mulai merasuk ke dalam otakku. Aku berfikir bagaimana caranya untuk dapat menikmati tubuh kakakku saat itu juga. Habis sudah hampir seminggu aku tidak pernah main lagi sama Mama. Tanpa sepengetahuan kakakku, kupelorot CD-ku sendiri. Penisku yang sudah tegang dari tadi tampak melayang-layang terkena ombak. Kudekati kakakku dari belakang, dengan tiba-tiba kuraba-raba dan kuremas payudaranya. “Oohh.. terruuss.. aakk.. saayyaang.. p.. vaginanya Poppy yah..” ceracaunya. Handuk itu hanya menutupi sebatas toketnya dan pangkal pahanya yang putih merangsang. Lalu aku duduk di pinggir tempat tidur sambil memandangi pemandangan yang indah itu. Tiba-tiba saja penisku yang sudah loyo bangun kembali, namun kuurungkan niatku untuk bermain di pagi hari. Dengan cepat aku keluar dari kamar menuju kamar mandi. “Wahh barang kamu gede juga ya De..” katanya.<br /><br />“Emang kamu mau mijitan apa aja, Roy?” tanya mama. “Cepatan, John.” habis telepon aku langsung menuju kamar tante. “Ya udah, gua balik ya Jen?” pamitku “Sekalian aja deh, biar rame,” jawabnya. Tak lama kemudian taksi datang. Dan aku pun meningkalkan rumah kenikmatan itu setelah mengecup bibir Tante Rissa sekali lagi. Hhh.. akhirnya aku pun tertidur di taksi. “Ahh, terus Ren”, Pinggulnya makin bergyang hebat sejalan dengan rabaan tanganku yang makin cepat. Jari-jariku kumasukkan kedalam lubang vaginanya yang semakn basah. “Didit mau minum apa?” kulihat dia tampak bingung dengan pandangan tertuju ke kakiku.<br /><br />“Aggh..!” desah Bonsa dan Parni saat kejantanan Bonsa masuk ke liang Parni. Mereka bertiga langsung disidang dan dikeluarkan dari sekolah yang membuat Dian pindah di sekolah yang sama dengan Kiky dan Asti. Sedangkan pasangan lesbi kakak kelas sekolahnya itu pindah ke kota lain. “Boleh aja, Ma.” jawabku penuh semangat. Setelah itu kami langsung menuju ke sebuah hotel yang telah kubooking pada waktu pagi tadi. Ketika pintu kamar ditutup dan dikunci, aku langsung menarik lengan Angela dan memeluknya dengan erat. Barang-barang belanjaan kami jatuh berceceran di lantai. Ku kulum bibir dan lidahnya yang lembut dan hangat. Aku tidak tahu Darimana asalnya french kiss, namun aku yakin orang pertama yang menemukannya akan langsung horny melihat adegan french kiss kami yang dipenuhi dengan hasrat dan nafsu. Tapi belum lagi lima belas menit, karena terlalu asyik aku sampai tak menyangka Tante Sofi sudah berada di luar ruang depan sambil menekan bel. Ah, aku lupa menutup pintu gerbang depan hingga Tante Sofi bisa sampai di situ tanpa sepengetahuanku, untung pintu depan terkunci. Aku masih punya kesempatan mematikan power off VCD Player itu, dan tentunya sedikit mengatur nafas yang masih tegang ini agar sedikit lega. “Aahh.. Aahh.. Ayolah Di, jangan tanggung-tanggung masukiinn..” “Borry.. nanti kalau aku telpon kamu langsung kesini aja yach..”gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-17029039463259137562008-11-24T08:13:00.000-08:002008-11-24T08:14:13.419-08:00Lidahnya menjilati kepala penisku Kakinya menjepit kepalakuMas Vito mau minum apa?” tanya Imel sembari bangkit dari sofa, “Kopi mau?” “Auugghh Deenn..uueennaakk!” jerit Bi Eha seperti kesetanan. Masih di tengah keremangan gudang, tanpa banyak kata-kata, Mama meraih tanganku dan menggosok-gosokan ke memeknya. Terasa gatal tanganku sewaktu telapak tanganku bergesekan dengan permukaan memeknya yang dipenuhi bulu-bulu pendek. Seumur hidupku baru kali inilah akud dapat melihat memek Mama dari dekat. Belum ada lima menit, aku keluar lagi, kali ini air maniku menyemprot tepat di “Mas…..entotin aku dong, sebentar aja deh pasti keluar”Rina mengangkat kepala gue sambil berharap benar. “Uuhh tante nikmat tante.., mm tante cantik sekali oohh..”. “Aahh.. sayang.. Tante suka yang itu yaahh.. sedoot lagi dong sayang oogghh,” ia mulai banyak menggunakan kata sayang untuk memanggilku. Sebuah panggilan yang sepertinya terlalu mesra untuk tahap awal ini. “Ah nakal kamu yah De”, jawab Tante Linda sambil meletakkan tangannya di atas kemaluanku, lalu aku mencoba untuk tenang sambil memegang tangannya. Setelah aku start motorku, aku langsung pulang. Sesampainya di rumah aku langsung mandi karena badan rasanya lengket semua. Kuperhatikan penisku diemut-emut oleh Mama tanpa mengenai giginya sedikit pun. Lidah Mama bergerak-gerak dengan lincah seperti ular.<br /><br />“Jangan keluarkan di dalam, sayang…” pinta tante Rina. Revi terlihat sedikit bingung, “Hal itu hal apa Om?” “Thank’s tante” Bisikku sambil memelintir puting susunya. Tanpa membuang-buang waktu, Tante Melly langsung mendorong pantatnya naik turun, memompa kemaluan Ivan. Ivan mengimbangi gerakkan pantat Tante Melly dengan menyodok-nyodokkan pantatnya. Semakin lama semakin cepat Tante Melly memompa kemaluan Ivan. Sampai akhirnya, dia merasakan puncak kenikmatannya akan segera datang. Gerakkan Tante Melly semakin liar, matanya nanar dan wajahnya berubah ganas. Suatu saat Jeany akan ada tugas dari kantornya ke Surabaya dia menelepon minta dijemput di Airport katanya, wah asyik nih aku bisa ketemu sekalian bisa ngobrol dan bercanda. Pada saat hari H dia telpon saya lagi dia bilang dia pake baju warna pink dan celana panjang hitam. Hmm sesampainya di airport aku bingung sekali waktu aku lihat-lihat di kedatangan airport yang pakai baju pink dan celana hitam cuman ada satu orang itupun kira-kira masih sekitar umur th menurutku. Aku beranikan diri untuk menyapa, Susan pun dalam keadaan sedang sedih menjadi merasa sangat tenang karena adiknya seperti mengerti kesedihannya. Ia tahan terhadap seorang sepupu. Ia juga membiarkan telapak tangan Randy membelai-belai buah dadanya yang memang tidak memakai beha. Belaian Randy pada bagian tubuhnya yang sensitif tersebut membuat jantung Susan sedikit berdebar-debar. Tapi ia segera menganggap wajar sentuhan kasih sayang sepupunya tersebut. Kupikir dia sama saja denganku, pengalaman pertama dengan orang lain. Aku semakin bernafsu. Berarti di hadapanku bukan perempuan nakal apalagi profesional. Kini jari tengahku mulai mengelus perlahan, turun-naik di bibir vaginanya. Perlahan dan mengambang. Kurasakan di sana sudah mulai basah meski belum becek sekali. Ketika jari tengahku mulai masuk, Mamah mengaduh, “Mas.. Mas.. geli.. enak.. terus..!” Kuraih tangan Mamah ke arah selangkanganku ini kulakukan karena dia agak pasif. Mungkin terbiasa dengan suami hanya melakukan apa yang diperintahkan saja. “Mas.. keras amat.. Gede amat?” katanya dengan nada manja setelah meraba burungku. “Mas.. Mamah udah nggak tahan nikh, masukin ya..?” pintanya setengah memaksa, karena kini batangku sudah dalam genggamannya dan dia menariknya ke arah vagina. Aku bangkit berdiri dengan dengkul di kasur, sementara Mamah sudah dalam posisi siap tembak, terlentang dan mengangkang. Kupandangi susunya keras tegak menantang. “mm.. Ya, silakan, deh, Jeng. Tapi saya tutup mata saja, ah.”<br /><br />Anjir….kesampean juga gue jilatin dan rasain nonoknya Candra yang jembutnya gilaaaaaa !!!!! “Ini punya Papa, pakailah nanti,” kata mertuaku. Pada suatu hari, saya mendapat jadwal tugas jaga bersama Ibu Winantu. Sebenarnya saya sangat takut, karena selain saya masih baru, saya juga “ngeri” padanya. Ada yang membuat saya terkejut, ketika semua perawat teman-teman saya selesai bertugas jam ., tinggal kami berdua sebagai perawat jaga hari itu. “Mm.. Roy takut mama marah…” jawab aku. “Kita lagi main dokter dokteran, aku pasiennya sedangkan Rendi jadi dokternya, tapi sepi Kak masa pasiennya cuma satu. Kakak lelah nggak. Ikutan main ya kak?” Beberapa kemudian aku mulai menghisap dan menjilat vaginanya dan clitorisnya sampai dia benar-benar mau klimaks dan setelah dia bilang dia mau klimaks, kumasukan penisku ke dalam vaginanya lagi dan bless. Setelah beberapa lama, aku sepertinya mau keluar dan karena aku nggak bisa tahan kenikmatan ini makanya aku langsung saja, Payudaranya yang putih dan tegak menantang berukuran C dengan puting yang sudah naik sangat menggairahkan. Pinggang yang langsing karena perutnya yang kecil. Bulu halus yang tumbuh di sekitar selangkangannya tampak rapi, mungkin Silvi baru saja mencukur rambut kemaluannya. Sungguh pemandangan yang sangat indah.<br /><br />“uuhh tante.., sayang”, tak sanggup lagi rasanya aku menahan birahiku, kupeluk ia dari belakang, sendok yang ada di tangannya terjatuh, penisku yang sudah tegang kutempelkan erat di belahan pantatnya. Kadang aku memutarkan kaset video BF utk memperlihatkan beberapa variasi padanya. Aku bahkan sempat melakukan penetrasi di anusnya. Sebetulnya kesediaannya utk disodomi itu dilakukan dgn terpaksa krn pd saat kami melakukan foreplay ternyata ia menstruasi. Melihat aku sudah di puncak birahi ia mencoba melakukannya dengan tangan dan mulut tapi tdk berhasil krn ia mmg tdk terlalu lihay. Akhirnya dengan dibantu hand body cream maka anusnya lah yg jadi sasaranku. Sebetulnya aku kasian juga melihat ia menitikan airmata waktu aku mulai menusukan rudalku ke anusnya. Tapi karena aku sudah berada di ujung kenikmatan maka aku tetap melakukannya. “Hayo, celananya kenapa tu”dia berbisik waktu gue masuk kekamar mandi. Sementara Ivan semakin mempercepat goyangan pantatnya, batang kemaluannya semakin cepat menghujam-hujam lubang anus Tante Melly. Demikian juga jari-jari tangannya semakin cepat mencucuk-cucuk lubang vagina janda sexy itu. Dan desahan-desahan serta rintihan, tak henti-hentinya keluar dari mulut Tante Melly, saat menerima kenikmatan yang kini sedang menuju puncaknya. Dan ketika Ivan sudah tak mampu lagi menahan spermanya yang akan segera muncrat, maka desahan dan rintihan yang disertai jeritan keluar dari mulutnya. “Saya cek dulu Tante” supaya enggak kedengaran sama yang lain”Mas Luki, pejunya jangan diabisin semua ya, kamu mau enggak ngerasain bokongnya Ita”…Busyet bener khan doi doyan dibool, buktinya begitu gue pindahin jari kelobang pantatnya udah rada longgar, Namun sekarang kami sudah saling berjauhan sehingga untuk memuaskan nafsu birahiku aku sering jajan di kafe-kafe di kota Solo ini ataupun dengan teman-teman wanita di tempat kuliah yang akrab denganku. Tapi tak satu pun dari mereka yang menjadi pacarku. Nah, bagi teman-teman yang ingin berkenalan silakan kontak emailku. Pasti aku balas. Akhirnya pergumulan mereka berlima satu sama lain selesai. Mereka berlima heran dengan birahi dan gairah mereka berlima yang begitu tinggi yang membuat mereka bisa saling memuaskan satu sama lain selama hampir lima jam.<br /><br />“Bik Suti mau ga maen sama Anton?” tanyaku mencoba untuk merangsangnya. “Oke!! Asal kalau kamu mau ngentot lagi ajak tante yah?” balasnya. Tubuhku pun ikut bangkit untuk memeluk tubuh montok Tante Emma. Bibirku melumat kedua puting payudaranya untuk menambah birahinya. <br /><br /> SERU BANGET.. <br />RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI <br /><br /> <br /> <br /><br />RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI <br /><br />“Udah stopp!!” Ditinggal mati oleh isteri di usia tahun bukan hal yang menyenangkan. Namaku Ardy, berasal dari kawasan Timur Indonesia, tinggal di Surabaya. Isteriku Lia yang terpaut lima tahun dariku telah dipanggil menghadap hadirat penciptanya. Tinggal aku seorang diri dengan dua orang anak yang masih membutuhkan perhatian penuh. Aku harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka. Bukan hal yang mudah. Sejumlah teman menyarankan untuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru. Anjuran yang bagus, tetapi saya tidak ingin anak-anak mendapat seorang ibu tiri yang tidak menyayangi mereka. Karena itu aku sangat hati-hati. Setelah kejadian itu kami sering melakukan hubungan seks yang kadang-kadang meniru gaya-gaya dari film porno. Hubungan kami pun berjalan selama dua tahun dan akhirnya diketahui oleh orang tuaku. Karena merasa malu, Tante Lina pun pindah ke Jakarta dan menjalankan usahanya di sana. Aku benar-benar sangat kehilangan Tante Lina dan semenjak kepindahannya, tante Lina tidak pernah menghubungiku lagi. “Ya. Tapi salah satu beli sarapan dong.” kata Kiky. “Maaf”, katanya,”Aku tidak bermaksud mencari tahu”, lanjutnya dengan rasa bersalah. Kupercepat gerakan kontolku.. Tarikk dorongg.. Tarik.. Dorong.. “Hayo, ngapain..?” tanya tante Rina lagi sambil tersenyum. “Silahkan Tante, enak banget lo..penisnya, akukan tadi sudah dientotnya?” kata Angel.<br /><br />“Sama Mas.. Aku nikmat sekalii..” jawabnya setelah itu. “Terus Ren”, desahnya. Tanganku yang sedang meremas pantatnya yang padat ditariknya ke payudara. Tnagnku pun bergerak meremas-remas payudaranya yang kenyal. Sementara lidahku terus menerus menjilati vaginanya. Kakinya menjepit kepalaku dan pinggulnya oun bergerak tidak beraturan. Sepuluh menit hal ini berlangsung dan Silvi pun menalami orgasme yang kedua. Aku rasakan kedua tangannya semakin memeluk erat tubuhku. Dan aku terbawa arus birahi mencengkeramkan cakarku kedaging punggungnya. Dan sampailah.. Kedutan besar aku rasakan dalam lubang vaginaku. Semburan panas sperma tauke muda ini tumpah ruah membanjir di lubang memekku. Aku pasrah menyerah dalam nikmat entotan cina muda ini. Pantatku mengejat-ejat mendorong vaginaku meremasi batangan kontol si tauke. Bibirku cepat menyedot ludah dari bibirnya. “Plakk!!” “Ni tante lagi horny kayaknya…” pikir aku. Di dalam mobil, kami pun terlibat obralan ngalor-ngidul, dan mereka diberitahu bahwa aku ini seorang gigolo langganannya dan mereka juga mengatakan ingin mencoba kehebatanku. Aku ikuti permainannya dan melakukan apa yang ia minta. Penisku mencuat bagaikan tiang bendera. Angela menghampiriku dan berlutut dihadapanku. Bibirnya langsung mengecup kebanggaanku yang telah membuatnya tenggelam dalam lembah kenikmatan duniawi yang indah. <strong>Lidahnya menjilati kepala penisku</strong>, tepatnya menjilati cairan bening yang keluar dari celah penisku, kemudian mulutnya melahap selurh kepala penisku dan disedotnya sampai kering, tidak lupa lidahnya yang lembut dan basah menari-nari dengan sensual.<br /><br />“Belum, tante sudah?”. “Ooohh.. Apa itu..” pura pura dia tidak tahu Putripun tertawa melihatnya. Yang membuka lebar kedua kakinya serta meremas buah dadanya sendiri dengan penuh kenikmatan. Mama lalu masuk ke kamarnya. Tidak lama kemudian Mama keluar dari kamar. Aku terkejut, karena sekarang Mama hanya memakai baju tidur yang sangat seksi dan menonjolkan setiap lekuk tubuhnya. Di tangannya, Mama memegang beberapa buah CD. Mama lalu menuju ke VCD player lalu memasang CD yang dibawanya. <br /><br />“Iiyaa tante” kataku. “Ahh.. ahh.. agghh..” teriak Sylvi bersamaan dengan tubuhnya yang melengkung ke atas menandakan kenikmatan tiada tara. “Kak, Rika belum pernah liat penis, Rika boleh lihat tidak?” Gue mau nyeritain pengalaman gue yang aneh tapi lucu, deh. ‘Kali aje elu elu semua pade ketawa. Aku melihat ke sekeliling. Tiba-tiba aku stress memikirkan bagaimana di kantor nanti pagi. Pasti ngantuk sekali. Aku langsung menelpon Blue Bird untuk minta dikirim taksi. Setelah itu aku memberanikan diri membangunkan Tante Rissa untuk pamit. Sulit sekali membangunkan wanita mabuk yang sudah tertidur. Akhirnya setengah sadar Tante Rissa bangun. Aku berjalan ke dapur dengan melenggak-lenggokkan bongkahan pantatku yang aduhai ini. <br /><br />“Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama Tante?” Ada sekitar tujuh menit lebih aku bermain di daerah itu sampai kurasakan tiba-tiba ia menjepit kepalaku dengan keras di antara pangkal pahanya, aku hampir-hampir tak dapat bernafas. Mama saya, seperti kebanyakan wanita wanita lain, sangat senang dengan tanaman. Di usia nya yang separuh baya, hampir sebagian waktunya dihabiskan untuk mengurusi bunga-bunganya yang nyaris memenuhi seluruh halaman rumah kami yang luas. Setiap sore mama selalu berada di halaman belakang, terbungkuk - bungkuk merawat bunga-bunga kesayangannya. Jika liburan begini, biasanya sepanjang sore kubahiskan waktu untuk memperhatikan Mama. Terus terang, saya senang sekali mencuri - curi pandang pada gundukan payudaranya yang hampir menyembul dari belahan dasternya, pahanya yang sekali-sekali tersingkap jika Mama menungging, atau memeknya yang membayang dari celana dalamnya yang jelas terlihat sewaktu Mama berjongkok. Setelah berhenti tertawa, aku bertanya, “Bu Soni mau tau rasanya kalau gituannya dijilati?” Begitu juga dengan aku, penis rasanya sudah enggak tahan banget ingin masuk ke lobang vagina kenikmatannya. Saat Kak Wina orgasme dan terjatuh di atas tubuhku. Nopember , “Ohh.. Roy.. Enakk.. Mmhh…” desah mama ketika aku menyetubuhinya makin keras.gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-6893292419942881722008-11-24T08:12:00.001-08:002008-11-24T08:12:49.234-08:00ssllrrpp.. bunyi suara lidahku ketika menjilat vagina tantekuOke Jo, buktikan kata-katamu, sekarang aku mau kamu buka seluruh pakaianmu sambil berdiri..!” perintahnya langsung yang membuatku kaget setengah mati. “Tante kan lagi sakit, kenapa nggak istirahat saja? Biar cepat sembuh”. “Ya, biar tidak kaget ketika dengan suaminya nanti. Kita ‘kan juga sama-sama wanita.” “Tadi waktu ibu belanja di toko saya, ini ibu taruh di dekat kasir, terus ibu tinggal. Saya nyusul ibu sudah hilang. Eehh.. Tau-tau ketemu di sini. Kebetulan saya juga mau makan siang”, dia memberikan keterangan padaku dengan sangat ramah. “Aahh,” aku berteriak sambil menggeliat. “Taanntee.. Saayyaa.. Mauu.. Keelluuaarr.. Ahh..” Dengan sekali sentak akhirnya rok & blusku lepas dari tubuhku. Kini dia yang masih lengkap berpakaian melihati aku yang telanjang bulat. Seperti beruang kutub yang menyaksikan korbannya, anjing laut yang manis yang tak berkutik menunggu dilahap pemangsanya. Aku melenguh dan mengeluh karena nikmat yang melandaku. Aku menanti jamahan kejam erotisnya.<br /><br />Pikiranku kembali ke adegan yang kulihat dari lubang kunci sehingga kujawab, “Tapi saya baru mau mandi” Dengan harapan tante Dewi terangsang melihat keadaan tubuhku terlilit handuk kemudian mencumbuku. Ternyata tidak. Bongkahan pantat yang padat sintal dan selangkangan Poppy yang sedang mengangkang lebar perlahan turun mendekati dan menyentuh kepala kemaluan Ivan. Pemuda itu mengira Poppy akan segera menurunkan pantatnya untuk memasukkan kemaluan Ivan ke lubang vaginanya. Walaupun sudah dua kali aku keluar, batang kontolku masih keras, bahkan semakin keras saja, agak sakit jadinya. Mama semakin membuatku terangsang dengan belaian-belaian tanganku pada memek dan kedua buah payudaranya. “Nah, baru tau dia…makanya jangan main - main sama Ce Solo”Rina nyubit perut gue sambil senyum lebar ngeledek. “Sini deh, Nit.. Mau cobain megang burung suami saya nggak nih?” Aku pun mengubah posisiku, kurebahkan tubuh Silvi di tempat tidur sambil terus melumat bibirnya dan meraba payudaranya. Setelah tubuh Silvi rebah, perlahan mulutku pun turun ke lehernya dan tanganku pun menarik tali pengikat bathrope-nya. Setelah talinya terlepas kubuka bathropenya. Aku berhenti mencium lehernya sebentar untuk melihat tubuh wanita yang akan kutiduri sebentar lagi, karena aku belum pernah tubuh Silvi tanpa seutas benang sedikitpun. Sungguh pemandangan yang indah dan tanpa cela sedikit pun. Tanganku digenggam Tante Linda, kemudian diletakkan kembali di buah dadanya sehingga aku pun semakin berani meremas-remas buah dadanya. “Aaarrhh.. sshh”, rintihan Tante semakin membuatku penasaran, lalu aku pun mencoba mencium Tante Linda, sungguh diluar dugaanku, Tante Linda menyambut ciumanku dengan beringas, kami pun lalu berciuman dengan mesra sekali sambil tanganku bergerilya di buah dadanya yang sekal sekali itu. “Ahh kamu memang hebat De.. terusin sayang.. malam ini kamu mesti memberikan kepuasan sama Tante yah.. ahh.. arhh.” Di atas ranjang Citra membuat posisi silang, posisi yang sangat dia senangi. Tanpa membuat roman tambahan, kumasukkan batang kemaluanku ke lubang vagina yang sudah siap tempur itu. “Satu, dua, tigaa..”, aku menghitung. Kurang lebih tiga puluh menit kemudian penisku kembali berdenyut ingin memuntahkan sperma. Dan sudah sejak lima menit yang lalu di belakang Tante Lisbeth ada Tante Yola yang bersiap untuk giliran berikutnya. Aku sengaja tidak bilang supaya Tante Lisbeth tidak buru-buru pergi, karena dari kelima wanita itu Tante Lisbethlah yang paling aku suka. Tanpa kuduga Tante Lisbeth sudah bisa menebak gejalaku. Baru semprotan sperma yang pertama wanita Chinese itu langsung mencabut tubuhnya dan berguling ke samping. Dengan penuh nafsu Tante Yola langsung menggantikan Tante Lisbeth.<br /><br />Kulihat Mira hanya merintih dan mendesah diantara sakit dan nikmat. Akhirnya aku merasakan juga puncak kenikmatan itu kami sama-sama klimaks, “akkhh”, terak kami berdua. Akhirnya kami keluar bersamaan. Setelah itu, kami berempat mandi bersama sambil tersenyum puas. Imel sambil terengah-engah menjawab, “Memang gitu rasa sperma. Tapi enak kan? Mami bagi dong?!” “Ahh Ren, aku keluar Ren”, aku pun merasakan cairan hangat yang keluar dari vaginanya. Cairan itu pun kujilat dan kuhabiskan dan kusimpan dalam mulutku dan secepatnya kucium bibir Silvi yang sedang terbuka agar dia merasakan cairannya sendiri. Kini Tante Melly mulai mengimbangi goyangan setiap kemaluan Ivan menghujam lubang anusnya, dengan menyodok-nyodokkan pantatnya, melawan gerakkan pantat Ivan. Tante Melly mendongakkan kepalanya ke atas, memandangi langit-langit kamar sambil meresapi kenikmatan yang sedang dirasakannya. Memang benar apa yang dikatakan Ivan, ternyata disodomi sangat nikmat. Lalu mama pergi keluar dari kamar. Aku dan Kak Dewi hanya tersenyum. Kami akan lebih bebas melakukannya dirumah, walaupun mama mengetahuinya. Kami saling berpelukan dan berciuman. Aku lalu berpakaian dan masuk ke kamarku. Di kamar aku masih memikirkan kejadian tadi. “Mama tidak melarang aku ngeseks dengan kakakku sendiri. Berarti aku juga bisa ngeseks dengan mama”, pikirku. Lagian body mama masih sip abis. Soalnya mamaku ikut fitness. Walaupun usianya udah tahun tapi masih oke bukan membanggakan. Lagi pula mama pasti lebih berpengalaman. Aku berpikir lama mengenai ide gilaku ini. Kuputuskan, aku harus bisa merasakan ngeseks dengan mamaku sendiri. Dia menyuruh menjilatinya setelah dia mengeringkannya dengan handuk. Aku pun menjulurkan lidahku kesana tapi bagian luarnya. Dia hanya tersenyum melihatku. Dengan jari tangan nya dia membuka bagian kewanitaan itu. Aku benar benar takjub melihat pemandangan kayak itu. Warnanya merah muda seperti sebuah bibir mungil. Setelah dia buka kemaluannya, lalu dia suruh aku supaya menjilatinya. Ada cairan sedikit yang keluar dari bagian itu rasanya asin tapi enak. Disuruh aku menyodok dengan kedua jariku, terasa sangat becek. Dia menyuruhku berhenti sejenak. Ketika dia menggosok gosok sendiri dengan tangannya dengan cepat lalu dia menyambar kepalaku dengan tangannya ditempelkan mukaku dihadapannya.<br /><br />“Uh.., apa ini gara-gara film itu?”, batinku lagi. Khayalku mulai kurang ajar, memasukkan bayangan Tante Sofi ke dalam adegan film tadi. Aku langsung mengkocoknya, plak.. plakk.. plokk.. plookk..? suara paha kami berdua beradu..? “Mainan yuk. Aku jadi ibunya, kamu jadi anaknya.” “Oh itu. Boleh aja. Tapi pijatnya tetap konsentrasi ya..?” Nikmatnya Tubuh Keluargaku “Roy, semalam kamu ngapain di kamar tante Rina sampe subuh?” tanya mama mengejutkanku. Eh !! Lu temen-temen, berani nggak jilatin memek nyokap lu pade<br /><br />Saat bertemu teman lamaku aku agak banyak minum bir dan waktu tidurku agak kurang. Sore menjelang Maghirib akupun pulang ke kota di mana aku tinggal, terlintas sebuah rencana utk menggauli nenek mudaku yg saya perkirakan akan lebih duluan sampai di rumahku ia kukasihkan kunci duplikat rumah utk antisipasi seandainya aku tdk ada dirumah bila ia datang. Bonsa terus memompa dan sekarang mulai bertambah cepat, karena melihat Marni yang kepalanya mendangak ke atas dan berteriak semakin keras mengucapkan kata-kata kotor. “Tapi elo jangan marah ya.. kalau nggak setuju..” kata Jay lagi. “Sakit Bi?” tanyanya. “Baik tante..”. “Tidak ada, aku cuma bilang mau bantu-bantu temanku yang mau married, jadi aku punya alasan untuk pulang sampai malam.” jawab Angela sambil tersenyum manis. “Mmhh.. ayo Yo, kita pengen coba permainan kamu.. hhmmhh..” Tante Rissa melumat bibirku dengan bibir tipisnya yang tersapu lipstik warne merah muda. Ahh.. lembut sekali bibirnya. Aku mencoba mengimbanginya, lidahku menjelajahi mulut Tante Rissa. Sambil terus menghisap dan menjilati payudaranya, kulepas celana panjangku dan celana dalamku dan kubuang ke lantai. Ternyata pas kupegang “anu”-ku, sudah ereksi dengan level maksimum. Sangat keras dan ketika kukocok-kocok sesekali mengenai dan menggesek urat-uratnya. Tante Yana pun melepas celana-celananya dan mengelusi bulu-bulu dan lubang vaginanya. Ia juga meraup sedikit mani dari vaginanya dan memasukkan jari-jari tersebut ke mulutku. Aku langsung menurunkan kepalaku dan menjilati daerah “bawah” Tante Yana. Rasanya agak seperti asin-asinditambah lagi adanya cairan yang keluar dari lubang “anu”-nya Tante Yana. Tapi tetap saja aku menikmatinya. Di tengah enaknya menjilat-jilati, ada suara seperti pintu terbuka namun terdengarnya tidak begitu jelas. Aku takut ketahuan oleh pembantunya atau Anita.<br /><br /> SERU BANGET.. <br />RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI <br /><br /> <br /> <br /><br />RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI <br /><br />Suasana rumah Tante Betty petang itu masih lengang. Hanya tampak satu sepeda motor milik Randy dan sebuah mobil Kijang terbaru yang baru saja memasuki garasi. Randy dan kakaknya, Susan, berlibur di rumah Tante Betty untuk mengisi liburan kenaikan kelas. Tante Betty sebagai wanita karier sering merasa kesepian karena ia belum bersuami. Ia sangat senang apabila ponakan-ponakannya berkunjung ke rumahnya, apalagi sampai menginap lama seperti yang dilakukan anak dari kakak pertama dan keduanya itu. “Oke buka!” seru Tante Yola lagi. Menjelang tahun baru aku dapat pesanan banyak barang. Dari pakaian sampai ke alat dapur. Aku ingin ‘One Stop Shopping’, sekali jalan segalanya kudapat. Dan itu hanya bisa kalau aku belanja ke Mangga Dua. Nama saya Dodi. Sekarang saya masih kuliah di Universitas dan Fakultas paling favorit di Yogyakarta. Saya ingin menceritakan pengalaman saya pertama kali berkenalan dengan permainan seks yang mungkin membuat saya sekarang haus akan seks. Setelah mengisi air, aku pun membuka bajuku tanpa ada beban yang ada dan telanjang bulat begitu juga ama Putri. Kamipun bermain air di bathup. Kamar mandi disini amat mewah ada shower bathup dan lain lain lah, maklum dia anak terkaya dikampungku. Setelah itu pintu digedor ama kakaknya dia suruh buka pintu kamar mandinya. Aku pun membukanya. Kak Linda melihatku penuh kagum sambil menatap bagian bawahku yang sudah tanpa pelindung sedikitpun, aku baru tahu itu namanya lagi horny. Lalu dia masuk segera di membuka piyama mandinya. Jreng.. Hatiku langsung berdetak kencang, dia menggunakan bra tranparan ama CD yang tadi dia pake dihadapan kami. “aawww.., gelii”, kugigit pantatnya. Uuh, bongkahan pantat inilah yang paling mengundang birahiku saat melihatnya untuk pertama kali. Mulus dan putih, besar menggelembung dan montok. “Emangnya di sini ada kamera yang bisa dilihat dari LA? Didi, Didi.., Kamu nggak usah sebut nama bangsat itu lagi deh!”, intonasi suaranya meninggi.<br /><br />“Rendi koq bengong belum lihat kakakku buka baju ya? Lagian kakak buka baju nggak nyuruh kita pergi.” “Sini John. Dekat kesini.” Dini benar-benar sexy, bau badannya yang wangi rada asem dikit membuatku semakin terangsang, aku jilatin punggung dan leher bagian belakangnya sambil meremas payudaranya dari belakang. Gerakan bokongnya benar-benar mirip Inul penyanyi dangdut.. Hehehe. Sambil terus mendesah, Dini meraih tanganku dan dibimbingnye masuk ke lubang vaginanya yang banjir sejak tadi. “Masa sich Tante”, kataku sambil tanganku meremas-remas payudaranya dari luar bajunya. Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar. Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang sore, mertua lelaki pulang. Aku dan mertua perempuanku bertindak biasa seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami. “Wuiih main sama Sinta ribut banget, sori ya ngebangunin Cici nih,” kataku pada Diana. Sambil menikmati vCD porno koleksinya kami duduk berdampingan, tak ayal lagi penisku berontak dan ngaceng bukan main. Cindy merapatkan tubuhnya ke tubuhku, aku tahu maksud dibalik itu akupun langsung merapatkan tubuhku dan merangkul Cindy, dia hanya diam saja. Lalu tanpa dikomando tanganku langsung meraih handuk itu dan kutarik ikatannya sehingga handuk itu longgar dan terlihat sedikit, betapa indah buah dada Cindy yang ranum dan montok. Tangankupun mulai meraih payudara indah itu, payudara yang sejak tadi ingin kulumat sampai habis, Cindy hanya diam saja. Sambil mengerang dan merem melek dapat kurasakan kehangatan tubuhnya. Aku terus meremas payudara indah itu, Cindy mengerang, <br /><br />Kejadian ini terjadi sekitar satu bulan yang lalu. Waktu itu saya beserta dua orang teman kantor sedang makan siang di sebuah restoran di bilangan Kemang. Ketika saya hendak membayar makanan, saya mengantri di belakang seorang wanita cantik yang sedang menggendong anak kecil. Wah.. Dia bangga dengan macam-macam pertanyaanku ini. “Yah normal sajalah sekitar cm dengan diameter cm.” jawabku. “Udah dari tadi Ma.” jawabku. Tepat jam sore aku keluar Suite Room Grand Hyatt. Tauke muda ingin sendirian di kamarnya. Padaku dia serahkan amplop berisi uang, <br /><br />Aku mulai memijat betisnya. Oh mulus sekali kulitnya. Sekitar menit memijat betisnya, tanganku naik ke pahanya. Mulanya dia diam saja. Lalu aku beranikan diri menaikkan pijatanku ke pangkal pahanya. Tante Rissa tertawa nakal diiringi cekikikan wanita yang lain. Tiba-tiba dengan sigap kelima wanita itu mengepungku dan dalam waktu singkat aku sudah terpasung di atas ranjang dengan kedua tangan dan kaki yang terikat. Oh.. gila, apalagi ini. Tapi aku nggak bisa jawab. Dengan pelan pelan kancing dibelakang punggung dibukanya lalu lepas sudah pengaman dan pelindung susunya. Dengan telapak tangannya dia menutupi payudaranya. <br /><br />toketnya kecil kenceng ukuran , perutnya rata, paling kalem keliatannya tapi tangannya aktif terus megangin bokongnya sendiri, jangan - jangan doi paling hobby dibol dari belakang. Akhirnya kami bermain dalam posisi . Vagina tante yang sudah basah langsung saja kujilat.. Sllrrpp.. <strong>ssllrrpp.. bunyi suara lidahku ketika menjilat vagina tanteku</strong>.. Tanteku juga tidak kalah gesitnya.. Kontolku yang sudah menegang itu dimasukin ke mulutnya.. Dan sejurus kemudian langsung dimainkan dengan lidahnya dan dihisap-hisap juga.. “Ya udah sekarang buka, gua mau lihat!” Majikan dan Pembantunya Lalu kami bertiga terkulai lemas dengan posisi saya di tengah, dan kedua cewek cantik itu di samping saya. Lalu saya tertidur hingga pagi. “Sylvi jadi bossku terus aja yah,” kataku sambil mengecup bibirnya lembut setelah kami beristirahat.gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-70619866417378384802008-11-24T08:05:00.000-08:002008-11-24T08:11:41.499-08:00pertama kali melihat paha mulus seorang wanita sampai pangkalnyaHari Masturbasi Bersama Pattra “Huuaah.., jam berapa sekarang tante?”. Remasan tangan Silvi di kepalaku semakin kencang, Silvi seperti sedang menikmati puncak kenikmatannya. Setelah berlangsung cukup lama Silvi pun melenguh panjang jepitan tangan dan kakinya pun mengendur. Tiba-tiba Ajie menusuk vaginaku dengan jarinya sehingga kencingku tertahan seketika, kenikmatan yang luar biasa kurasakan ketika kencingku tertahan, lalu vaginaku ditusuk terus keluar masuk dengan jarinya. Kira-kira menit kurasakan kencingku kembali memancar dashyat, sambil pipis sambil kugosok-gosokkan vaginaku ke seluruh wajah Ajie. Pemuda itu masih memejamkan matanya. Akhirnya kulihat kencingku habis, yang keluar cuma tetes tersisa disertai lendir bening keputihan menjuntai masuk ke dalam mulut pemuda itu, dan Ajie menjilat serta menghisap habis. Aku juga tak tahan, kucium mulut Ajie dengan lahap, kurasakan lendirku sedikit asin, kuraih penis Ajie, kukocok-kocok, kemudian kuselomoti penis yang besar itu. Kusuruh Ajie nungging diatas wajahku, lalu kusedot penisnya yang sudah basah sekali oleh lendir bening yang terus-menerus menetes dari lubang kencingnya. Ajie mulai memompa penisnya di dalam mulutku, keluar masuk seolah-olah mulutku adalah vagina, aku tidak peduli, kurasakan Ajie sedang mencelucupi vaginaku sambil mengocok lubang pantatku. “Iya, Ma…” jawab aku. Nyokap gue agak melotot meliat ke gue sambil ngomong, “Hush, kamu ‘ni ngomong sembarangan aja. Jangan gitu, ah.” Terus gue godain lagi, “Kira-kiraaaaa…………Ellin boleh nggak, Ma, nyoba njilatin memeknya Mama.” Nyokap melotot lagi sambil ngomong, “Udah, ah, kamu ‘ni kayak orang kurang kerjaan aja.” Trus gue rayu lagi, “Yaaaa…… Mama orang Ellin cuma ngajak becanda gitu aja marah. Masak, sih, Ma ama anak sendiri yang sesama cewek, Mama nggak mau. Sekaliiii…aja, deh, Ma.” Setelah permainan cintaku dengan Evi sore itu, kami jadi sering melakukannya apabila ada kesempatan. Kadang kami bercinta di Kamar Evi dan kadang di kamarku. Evi yang masih berusia tahun itu bercerita tentang hilangnya kegadisannya oleh pacarnya ketika masih SMA. Menurut ceritanya dia dijebak pacarnya untuk minum-minum ketika perayaan ulangtahunnya yang ke . Ketika dia mulai mabuk dia dibawa pacarnya dan di perkosa di hotel. Tragisnya dia diperkosa secara bergantian oleh orang teman pacarnya saat itu. “Nggak mau? Awas lho Tante cari orang lain..”. Sekitar menit aku bermain dengan jariku kadang dengan lidahku. Keluar lagi air dari vaginanya. Aku disuruh terus menyedotnya. Dia kayaknya sangat lemas lunglai. Setelah beberapa saat dia memegang penisku dan menuntunnya di vagina. “Apa yang Didit lakukan hah!!” “Pop.. pyy.. terus.. akhh,” racau Ivan tak karuan, sambil mengacak-acak rambut Poppy.<br /><br />Tapi, saya punya pengalaman unik lagi. Berawal dari hobby saya berenang, kira-kira minggu yang lalu, saya memulai hubungan lagi dengan seorang Ibu rumah tangga, kali ini beserta putrinya yang masih kelas SMP. Ceritanya begini.. “Aacchh.., huuhh.., hest..!” desah napas Citra keluar sambil kedua tangannya memeluk wajahku dan perlahan menuntunnya menelusuri titik-titik kenikmatan yang kata orang titik kenikmatan perempuan ada beratus-ratus tempatnya. Namaku John. Ini pertama kalinya aku nulis cerita di Tahun.com. Umur aku sekarang tahun. Sekarang kuliah disalah satu universitas swasta di surabaya. Tinggi aku cm berat kg. Aku termasuk cowok yang mudah terangsang, tiap kali melihat cewek dengan dada besar, kontolku langsung berontak.. Aku sering melekukan onani paling tidak kali sehari.. Kejadian ini terjadi ketika aku masih duduk di kelas SMU. “Makasih dit,” sambil menghembuskan asap rokok. “Apa sih kamar XX itu, Son..?” tanya Tante Mini.<br /><br />“Sedikit lebih sempit Mbak punya dibanding Evi” jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih menancap di dalamnya. Tampaknya Silvi masih ingin melanjutkan lagi pikirku. Seharian saya antar dia keliling ke kantor klien-kliennya, setelah jam kerja usai, kita makan malam dan saya antar lagi dia ke airport. Di perjalanan tiba-tiba dia minta berhenti di pinggir jalan. Saya tanya, “Auughh..!” Marni berteriak kencang saat susunya disedot habis dan tangan Bonsa masuk ke liang senggamanya. “Aaghh.. ruu.. dall.. Tuan.. enak, saya.. mau.. keluarr..! Enakk..!” “Maaf ya Ndy aku berobah pikiran dengan mengajakmu makan di kamar. Mari.. kita ngobrol-ngobrol kamu mau pesen makanan apa?”, kata Bu Melly sambil menarik tangan membawaku ke kursi. Aku masih gugup. “Ada apa, Ma?” tanya aku. Dan akhirnya, dengan diiring lolongan panjang, Tante Melly menekankan pantatnya dalam-dalam. Tubuhnya mengejang beberapa saat, selangkangannya bergetar, dan vaginanya berdenyut keras. Orgasme yang kedua kalinya tengah melanda Tante Melly. Cairan hangat dan kental merembes dari lubang vaginanya, membasahi batang kemaluan Ivan. “Hmm selamat siang bu, ma’af ibu yang bernama Jeany?” dengan senyum yang manis dia langsung merespons,<br /><br />“Dik aku mau keluar” Aku tahu kalau itu adalah reaksi dari bibir kemaluannya yang terlalu rapat untuk ukuran burungku. Dan Tante Donna merupakan wanita yang kesekian kalinya mengatakan hal yang sama. Namun jujur saja, ia adalah wanita setengah baya tercantik dan terseksi dari semua wanita yang pernah kutiduri. Buah dadanya yang membusung besar itu langsung kuhujani dengan kecupan-kecupan pada kedua putingnya secara bergiliran, sesekali aku juga berusaha mengimbangi gerakan turun naiknya diatas pinggangku dengan cara mengangkat-angkat dan memiringkan pinggul hingga membuatnya semakin bernafsu, namun tetap menjaga ketahananku dengan menghunjamkan kemaluanku pada setiap hitungan kelima. “Baik.. baik boss,” jawabku sambil perlahan menundukkan kepalaku menghampiri kakinya. “Eh.” cewek itu kaget. “Nggak kok tante, ss.., ss.., saya jujur kalau tante memang cantik, eh.., mm.., menarik”. “Baik, tante”. “Keliatannya seru, lagi ngobrolin apaan nih?” Jari tengah aku mulai menyusuri belahan pantat mama sampai ke belahan memek mama. Jari aku diam disana. Aku takut mama marah. Tapi mama tetap diam sambil memejamkan mata. Aku mulai menggerakan jari tengah aku di belahan memek mama. Mama tetap diam. Terasa memek mama mulai basah. Dan aku tahu kalau mama agak menggoyang-goyangkan pantatnya, mungkin mama merasa enak menikmati jari aku di belahan memeknya. Itu perkiraan aku. “Aaauh..” menandai klimaksnya, dan kubalas dengan genjotan penutup yang lebih kuat merapat di bibir vagina, “Crot.. crott..” Aku rebah di atas badannya. Adegan ronde ketiga ini kuulangi sekali lagi. Persis seperti ronde kedua tadi.<br /><br />Dari Curhat Sampai ke Ranjang Aku memeluk Mama erat-erat sambil tetap berciuman. Mama pun terlihat sudah sangat terangsang. Mungkin karena terangsang dengan apa yang kami lakukan akhirnya kakakku ikut melepaskan pakaiannya. Tanteku berkata “Ayo sini punya adikmu nikmat lho”. Aku tidak habis pikir, ternyata kakakku suka begituan juga. Baru pertama kali ini aku melihat polos tubuh kakakku ternyata kakakku tidak kalah dengan tanteku malah payudaranya lebih besar dari punya tante. Setelah berpikiran seperti itu, Bi Eha menjadi penasaran. Ingin tahu bagaimana rasanya bercinta dengan anak di bawah umur. Tentunya masih polos, lugu dan perlu diajarkan. Mengingat ini hal Bi Eha jadi terangsang. Keinginannya untuk bercinta semakin menggebu-gebu. Kalau saja lelaki ini adalah Tuan Hartono, tentunya sudah ia terkam sejak tadi dan menggumuli batang kontolnya untuk memuaskan nafsunya yang sudah ke ubun-ubun. Tapi tunggu dulu. Ia masih anak-anak. Jangan sampai ia kaget dan malah akan membuatnya ketakutan. Dengan penuh nafsu, bibir Andre dikulum, dijilati sementara kedua tangannya menggerayang ke sekujur tubuh anak muda ini. Andre senang melihat kegarangan Bi Eha. Ia balas menyerang dengan meremas-remas kedua payudara pengasuhnya ini, lalu mempermainkan putingnya. “Eh siapa duluan nih?” seru Tante Rissa tiba-tiba. Mungkin ia tahu kalau aku terpesona dengan gunung gemburnya. Ia lalu mendekat ke ranjang, melatakkan kedua tangannya ke kasur, mendekatkan mukanya ke mukaku, “Mas..” katanya tanpa melanjutkan kata-katanya, ia merebahkan badan di bantal yang sudah kusiapkan. Aku yang sudah menahan nafsu sejak tadi, langsung mendekatkan bibirku ke bibirnya. Kami larut dalam lumat-lumatan bibir dan lidah tanpa henti. Kadang berguling, sehingga posisi kami bergantian atas-bawah. Kudekap erat dan kuelus punggungnya terasa halus dan harum. Posisi ini kami hentikan atas inisiatifku, karena aku tidak terbiasa ciuman lama seperti ini tanpa dilepas sekalipun. Tampak ia nafsu sekali. Aku melepas bajuku, takut kusut atau terkena lipstik. Kini aku hanya memakai CD. Ia tampak bengong memandangi CD-ku yang menonjol. “Lepas aja bajumu, nanti kusut,” kataku. “Malu ah..” katanya. “Kan nggak ada yang lihat. Cuma kita berdua,” kataku sambil meraih kancing paling atas di punggungnya. Dia menutup dada dengan kedua tangannya tapi membiarkan aku membuka semua kancing. Kulempar bajunya ke atas meja di dekat ranjang. Kini tinggal BH dan celana panjang yang dia kenakan. Karena malu, akhirnya dia mendekapku erat-erat. Dadaku terasa penuh dan empuk oleh susunya, nafsuku naik lagi satu tingkat, “burung”-ku tambah mengencang. Dengan agak menahan ejakulasi, gantian kurebahkan Anita, kukeluarkan penisku lalu kukocokdi atas dadanya. Mungkin akibat masih sempit dan rapatnya selaput dara Anita, batang penisku jadi lebih mudah tergesek sehingga lebih cepat pula ejakulasinya. Ditambah pula dalam seminggu tersebut aku tidak onani, nonton BF, atau sebagainya. Kemudian, “Crit.. crit.. crott..” kembali kujatuhkan spermaku di tubuh orang untuk kedua kalinya. Kusemprotkan spermaku di dada dan payudaranya Anita. Kali ini kencrotannya lebih sedikit, namun spermanya lebih kental. Bahkan ada yang sampai mengenai leher dan dagunya. Anita yang baru pertamakali melihat sperma lelaki, mencoba ingin tahu bagaimana rasanya menelan sperma. Anita meraup sedikit dengan agakcanggung dan ekspresi wajahnya sedikit menggambarkan orang jijik, dan lalu menjilatnya.<br /><br /> SERU BANGET.. <br />RAHASIA..PENS BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI <br /><br /> <br /> <br /><br />RAHASIA..BIKIN PUAS WANITA ORGASME BERKALI KALI... KLIK DISINI <br /><br />“Kamu ganteng Ndy”, katanya seraya tanganya meraup kemaluanku dan ahh bibir mungilnya sudah mengulum. “Bantu apa win..?” kataku. “Ohh apa yang akan kau lakukan.. akh..” tanyanya sambil memejamkan mata menahan kenikmatan yang dirasakannya. Beberapa saat kemudian tangan itu malah mendorong kepalaku semakin bawah dan.., “Nyam-nyam..” nikmat sekali kemaluan Tante Donna. Oh, bukit kecil yang berwarna merah merangsang birahiku. Aku terhenyak diam, terpaku. Masak sih Bu Melly bilang begitu? Batinku. Setelah mengunci pintu kamar, Aku kembali menciumi seluruh tubuh Jenny, buah dadanya yang montok menjadi sasaran mulut dan jari-jariku, Tak puas-puasnya aku mencumbui seluruh permukaan tubuh Jenny, Aku keluarkan seluruh imajinasiku yang selama ini belum pernah tersalurkan, aku puaskan keinginanku tentang tubuh wanita, kekenyalan buah dada Jenny membuat aku betah berlama-lama di dadanya, Lidahku yang hangat mengecup puting buah dadanya yang masih merah, satu tanganku aku gunakan memilin puting buah dadanya yang satunya, sementara tanganku satu lagi menggosok-gosok memeknya yang sudah basah! Entah sudah berapa kali Jenny mengerang dan memintaku memaasukkan kontolku yang pentolnya sudah mengkilap oleh cairan nafsu! Namun aku belum puas, aku tak tahu berapa lama aku mencumbu dadanya, menciumi keteknya, apalagi menjilati memeknya! Akupun tak tahu berapa kali Jenny mengejang kaku melepaskan orgasmenya! Yang aku tahu aku harus selama mungkin mencumbunya! Memuaskannya, dan memuaskan seluruh keingintahuanku! “Waah jangan dipegangin terus Tante, nanti bisa tambah gede loh”, kataku. Kemudian aku mengulum bibirnya dengan lembut. Didit menarik pelan-pelan kontolnya, lalu mendorong lagi kontolnya. Sedangkan lidahnya bermain di mulutku. Terkadang Didit bergerak memutar pantatnya agar kontolnya ikut bergoyang dimemekku. Aku mengimbangi putaran kontolnya dengan berlawanan arah.<br /><br />Saat malam hari saat aku tidur dilantai beralaskan tikar, di ruang tamu yang gelap bersama Mbak Wina, awalnya sich aku biasa-biasa saja tapi setelah lama seringnya aku tidur bersama Mbak Wina maka aku akhirnya tak tahan juga. Malam-malam pertama saat dia tertidur pulas aku cuma berani mencium kening dan membelai rambutnya yang harum. Malam berikutnya aku sudah mulai berani mencium bibirnya yang seksi mungil, tanganku mulai meremas-remas buah dadanya yang padat berisi lalu memijat-mijat vaginanya yang, oh ternyata empuk bagai kue basah yang..oh..oh.., aku melihat matanya masih terpejam pertanda ia masih tertidur tapi dari mulutnya mendesah dengan suara yang tak karuan. September , Pernah waktu itu aku datang dia masih tiduran dikamarnya, aku yang sudah akrab dengan keluarganya langsung saja masuk ke kamarnya, dan pemandangan indah yang tidak pernah aku lupakan seumur hidupku, saat itulah aku <strong>pertama kali melihat paha mulus seorang wanita sampai pangkalnya</strong>, bulu ketiaknya sangat hitam dan lebat, karena posisinya waktu tidur itu hanya mengenakan celana dalam dan BH saja, Buah dadanya yang besar menyembul sebagian karena BH-nya tidak mampu menutupi seluruhnya, kakiku sampai gemetar menyaksikannya, Senjataku terasa mau memuncratkan sesuatu, sayang waktu itu imanku masih kuat, aku bergegas menutup kamarnya, dan berlari ke kamar mandi, aku langsung mengeluarkan senjataku yang kaku dan mengocoknya sambil membayangkan Jenny, tak lebih dari menit, spermaku muncrat mengotori sebagian dinding kamar mandi. “Di dalam aja Ren biar enak” desah Silvi sambil tangannya memegang pantatku seolah dia tidak mau penisku keluar dari vaginanya sedikitpun. “Ya, biar tidak kaget ketika dengan suaminya nanti. Kita ‘kan juga sama-sama wanita.” “OK Tante tunggu ya.. Bye..” “Akh.. akh.. akh.. Jay.. terus.. lebih dalam Jay.. akh.. enak.. Jay..” rintih istriku, yang kulihat buah dadanya menggantung bergoyang mengikuti dorongan dari kemaluan Jay yang terus keluar masuk, dan kemudian tangan Jay meremas buah dada tersebut serta menariknya. “Sini” Tante lalu memegang tanganku dan di taruhnya di kepalanya.<br /><br />Ting.. Tong.. “Nggak ngajak-ngajak malah bikin ngiler aja” “Oh ya tante, Andi boleh pakai komputernya nggak, mau cek email bentar”, tanyaku. Selang beberapa lama, tiba-tiba tante Rina mempercepat gerakannya. Kedua tangannya erat mendekap tubuhku. “Riioo.. I”m cumming.. sshh.. oohh..”, Tante Irene pun mencapai orgasme untuk kesekian kali. Dan cairan kewanitaan yang membanjiri penisku pun memacu spermaku untuk keluar. “Nggak apa-apa kok Dik aku suka kok adik mau melekukan ini pada Mbak karena aku belum pernah merasakan yang seperti ini” jawab Mbak Wina. “Ya. Tapi salah satu beli sarapan dong.” kata Kiky.<br /><br />“Iya, Ma.. Roy suka tante Rina,” jawabku. “Isep dong kontol Roy, tante…” pintaku. “Aku mau keluar nih?” Bunyi bel tanda pergantian jam membuat Kiky mengangkat tangan kanannya dari paha kiri Asti. Jam pelajaran kedua adalah olahraga. Semua teman sekelas Kiky telah berpakaian olahraga. Setelah pemanasan beberapa menit, Bu In selaku guru olahraga mengadakan penilaian tembakan hukuman dalam olahraga bola basket untuk siswa putri. Sementara siswa putra disuruh ke lapangan sepakbola. Kiky terpesona dengan kedua payudara Asti yang bergoyang ketika dia melompat untuk memasukkan bola ke ring basket. “Aduh sorry Jie.., nggak tahan mau pipis dulu” Aku ingin bangun tapi kulihat Ajie langsung menjilat air kencingku yang berwarna agak kuning. Gila! Aku berusaha menghindar, tapi ia malah menyurukkan seluruh mulutnya ke dalam vaginaku. Setelah beberapa lama, isteri saya ternyata sudah nggak tahan lagi. Kita harus menghormati status dan privacy keluarga mereka dong, baru kita akan sangat dihargai juga oleh mereka.<br /><br />“Enghss.., enghh.., terusshhin.., engshh”, Tante Betty semakin merasa terbang di awang-awang. Gerakan Randy membuat vaginanya terasa sangat nikmat. Jilatan lidah Susan pada putingnya semakin membuat nafsunya menjadi-jadi. Nafasnya menjadi semakin tidak teratur. Cumbuan kedua ponakannya memenuhi kebutuhan seksualnya yang sudah tertahan belasan tahun. Tubuhnya pun ikut maju-mundur seiring dengan gerakan Randy. Ia pun semakin mempererat pelukannya pada Randy. Gerakan maju-mundur Randy diimbangi dengan gerakan bergoyang-goyang oleh Tante Betty. Aktivitas ini membuat ia merasa ada sesuatu yang mendesak. Tante Betty semakin mempercepat goyangannya. Ia memeluk Randy sangat erat sambil terus mengoyangkan pinggulnya dengan cepat. Tiba-tiba tubuh Tante Betty menegang dan vaginanya berdenyut-denyut seperti meledakkan sesuatu. Ia merasa tubuhnya hancur berkeping-keping dalam kenikmatan. “Sekarang kamu sudah menikahi anak mama dan sudah punya anak , tapi kamu tetap sama seperti yang dulu..,” kata mertuaku lagi. “Lho kalian lagi ngapain, kok kayak anak kecil aja sih, dari tadi ribut terus,” kata Diana yang sudah bangun. Aku segera berpakaian. Tante Rina juga segera mengenakan kimononya tanpa BH dan CD. Aku yang dari tadi belum orgasme semakin buas memepermainkan payudara dan vagina mereka, posisi kami sekarang sudah tak beraturan. Saling peluk cium jilat dan sebagainya pokok nya yang bikin puas, hingga mereka memberi isyarat bahwa akan sampai puncak. “Rina - Ita sini dong, gue mau nih megangin tetek dan nonok kamu”Enggak sampai kali order mereka langsung nyamperin gue dan Candra. Si Rina nyodorin susu pepayanya minta gue isap dan siimut Ita ngangkat kaki sebelah keatas bangku, berdiri disamping gue dan minta dirojok nonoknya dengan telunjuk gue yang masih bebas karena belum ada order. Setelah selesai menjilati kemaluan Mirna, Bonsa menarik tangan Marni dan menyuruhnya berposisi nungging atau doggy style. Dipukul pantat Marni dengan batang kejantanannya dan tangannya meremas susu Marni agar membangkitkan rangsangan lagi. Setelah terlihat merekah lubang kemaluan Marni, batang keperkasaan Bonsa pun langsung ditancapkan ke vagina Marni. “Ttrruus.. Ttruuss.. Dewaa.. Makan.. Maakkaann.. vagina Lindaa.. ,”gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-79925735086534739762008-10-13T09:05:00.000-07:002008-10-13T09:06:55.341-07:00Putingku digosok-gosok dengan ujung jarinyaNamun aku tolakkannya perlahan-lahan agar kehangatan batangku dapat dirasai sepenuhnya. Bebekalkan cairan air hangatnya, agak mudah untuk aku menembusi tembok besar China ini. Namun sangkaanku meleset bila jeritannya membuat aku teperanjat. “Baiklah”, jawabnya seraya naik ke mobilku. “Shin Chan mau sekarang Ma, Mama buatin sekarang dong, Shin Chan lapar sekali”, rengek Shin Chan lagi. Tak lama Dewi pun membalasnya. makmal aku tutup dan aku kunci dari dalam. Catherine hugged him, and said, “Thank you.” Dengan paras muka kaget, Rini menatap gw yang masih terus memompa mem*knya dengan cepat. Namun Rini hanya diam tanpa mempersoalkan bahwa gw juga sudah pernah mencicipi liang kenikmatan bibinya Dian.<br /><br />Jari tengahku kuusapkan ke klitorisku. Sebab inilah titik paling nikmat dari seluruh kemaluanku. Aku memainkan klitorisku pelan-pelan. Memutar dan naik turun. Pelan-pelan dia turunkan aku, tapi aku masih belum sanggup berdiri karena masih lemas sekali, jadi aku hanya duduk bersimpuh saja di lantai marmer itu. bioskop yang ada disitu. hujung.Bangunan itu sungguh sunyi.Cikgu rubitah selalunya tidak Perlahan-lahan aku merasakan gesekan kepala batang kemaluannya tadi berhenti di area dekat lubangku tepat pada posisi membuka bibir-bibir labiaku sehingga langsung berhadapan dengan lubang di bawahnya itu. Sesaat kemudian sesuatu yang besar dan tumpul serta hangat menyodoknya perlahan-lahan. Tanpa hambatan yang terlalu kuat, kepalanya langsung masuk diikuti batangnya perlahan-lahan. Aku segera merasakan nikmat akibat gesekan urat-uratnya itu di dinding lubang kemaluanku. Sampai tahap ini sebenarnya rasanya tidak beda jauh dari punya Andy, walaupun tidak sepanjang punya Ari ini tapi cukup gemuk. Tapi semakin lama tubuhku segera bereaksi lain ketika batang itu mulai masuk semakin dalam. Dan ketika semuanya masuk ke dalam, aku segera merasakan rasa nikmat yang amat sangat ketika ujung kepala batangnya itu mentok di dinding bagian dalam liang kemaluanku. Aku segera mencari lengannya dan mencengkeramnya erat. Suasana malam itu telah menjadi rusak oleh kejadian tadi jadi sudah Sesampainya didalam mobil. Dia pun menyalakan mobil dan beranjak pergi dari rumah sakit. Dalam perjalanan dia menceritakan kalo mobil tersebut bukanlah mobil pribadinya melainkan mobil perusahaan yang dipinjamnya. Dia juga menceritakan kalo dia bekerja pada sebuah perusahaan supplier alat-alat bangunan, dan dia menjabat sebagai Supervisor. Walaupun sebagai Supervisor, kerjaanya bukan hanya duduk-duduk saja, tetapi juga membantu buruh kasar mengangkat alat-alat berat. Begitu ceritanya. Pantas badannya besar dan kekar kayak gitu, bathinku. Tanpa sadar aku membayangkan bentuk badannya dibalik kaos ketatnya itu, mendadak nafasku menjadi berat. Lamunanku dikejutkan oleh suaranya yang besar. Untung saja suaranya memecahkan lamunanku kotorku, kalau nggak bisa gawat bathinku. “Sebenarnya gini, tadinya aku mau ajak kamu ke apartemen yang aku sewa khusus buat kamu. Sudah lengkap dengan TV yang kamu mau kok.” Cowo itu memberikan umpan. Bener atau ngak ya apartemennya? <br /><br />Megan merintih-rintih merasakan perih pada daerah itu karena baru pertama kali melakukannya lewat situ, tangannya mencengkram erat lengan Parjo dan sprei di bawahnya. Si Parjo yang di bawah asyik saja menggerayangi payudara Megan yang menggelantung di dekat wajahnya sambil menunggu proses penetrasi, dia menciumi kedua daging kenyal itu dan mempermainkan putingnya. Bahkan biarpun umurku sudah 57 tahun dengan uang itu aku tetap dengan gampang menggaet gadis atau janda manapun yang kumaui. Memang menurut orang-orang aku juga termasuk lelaki yang memiliki tampang dan seksualitas yang lumayan. “OK, anak-anak minggir semua, sekarang saya akan mementaskan pertunjukan orc menunggangi manusia” “Pagi, Risanya ada?” Suamiku langsung melepas seluruh pakaiannya dengan cepat sampai telanjang bulat. Aku baru sempat melepas celana panjang dan CD-ku saja ketika suamiku membopong tubuhku dan “melempar”kannya ke ranjang. Ditindihnya tubuhku. Dirabanya kelaminku. “Jahat kau ni..” kata Kak Sakinah menarik tangannya. Being so close to his mother’s nude body, feeling the warmth<br /><br />***** Kami sepakat akan tinggal 3 hari di rumah Pakde dan Budenya itu. Ayah dan ibuku tidak keberatan untuk memenuhi keinginanku. Beliau sudah sangat mengenal Seno. Bahkan orang tua Seno dan bapak ibuku sering saling kunjung mengunjungi apabila yang satu ada keperluan atau punya sesuatu hajat. Website setelah johan puas , tanpa mempedulikan nita yg kelelahan ,omen giliran menyetubuhi nita , kali ini nita tak banyak bersuara , mungkin kelelahan. <br /><br />“Siapa yang akan mengurus anak kami?” pertanyaan yang harus mendapat jawaban sesegera mungkin. gaya `pose’ yang bagiku seperti gaya seorang pelacur. dengan manja.. Semula aku tidak mau, tapi setelah mendengar permintaan manja tante Lin, akhirnya kulakukan juga. Padahal penisku saja belum kumasukan kedalam vaginanya, tapi tante Lin sudah kecapekan. Tapi aku cecair chloroform,lalu pelahan-perlahan aku mengekorinya dalam jarak Seminggu setelah pertarungan di Pondok Wisata, aku kembali mengajak Mbak Tia kencan. Awalnya dia nolak dengan beragam alasan, namun jawabannya melegakan. “Oke deh, Sabtu ya. Dimana?” tanyanya. “Maharani aja mbak” jawabku menyebut salah satu hotel di kawasan selatan. Pas hari H ternyata hotel tersebut fully booked. Aku pun pindah ke Kaisar, untung masih ada kamar. Rampung check in, kukirim sms mengabarkan nomor kamar. Baru dua jam kemudian Tia menyusul setelah mendrop kedua anaknya di rumah ibunya di kawasan Blok M. Saat kujemput di lobi, kembali otak dan hatiku galau. “Gila Chris, elu selingkuh lagi. Lihat wanita ini, sudah tua, beranak dua dan bodinya jauh dari sempurna. Lebih cantik istrimu di rumah, ingat keluargamu,” kata hatiku. Namun tentu saja, nafsu mengalahkan segalanya.<br /><br /><br />Rahasia Bikin Puas Wanita Orgasme berkali kali/h1> <br />RAHASIA..PEN1S BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI <br /><br />“Aku cape ah Mas..” katanya. “Jangan terlalu kasar yah ke dia, bisa-bisa pingsan gara-gara lu” godaku. Kemudian aku jongkok diantara kakinya dan mulailah aku singkap rok yang dipakai Tika sampai ke pinggang. Sekarang terpampanglah dihadapanku seorang gadis kecil usia 14 tahun denga bibir kemaluan yang masih belum ditumbuhi bulu. Setelah pahanya aku kangkangkan, terpangpanglah segaris bibir memek yang dikanan-kirinya agak mengelembung.., eh maksudku tembem. Dengan jari telunjuk dan Ibu jari aku berusaha untuk menguak isi didalamnya. Dan ternyata.. isinya merah muda, basah karena ada sisa pipisnya yang tadi itu lho dan juga agak mengkilap. Dan aku, dan mulutku, dan lidahku, dan hatiku, dan sanubariku, dan akuu.. Akhirnya menerima kont*l Ronad menembusi bibirku, menyeruaki mulutku. Aku menerima terpaan getar nikmat yang membuat tubuhku merinding dan menggelinjang. Aku didorong oleh kekuatan macam apa ini, saat aku menerima adanya norma baru, yang selama ini merupakan sangat tabu bagiku, dan sangat menjijikkan bagi penalaranku. Bahkan aku menerima dengan sepenuh hasrat dan nafsu birahiku. Tiba2……… DOK! DOK! DOK!! “anggi! Sony! Ngapain di dalam??” “I am a special therapist”, he said. “Rasanya hari ini aku lagi malas kuliah nih, Ren.” <br /><br />“Belum, percaya atau tidak Angela adalah yang pertama.” *** Karena aku sudah tidak bernafsu lagi, kujilati kemaluannya sambil berhitung untuk supaya aku terus mampu menjilati dalam keadaan tidak bernafsu sama sekali. Pada hitungan ke 143 lidahku menjilati kemaluannya (terakhir clitorisnya), dia mengerang dan menekan kepalaku dengan keras dan menjerit. Dia langsung tertidur sampai aku merasa ketakutan kalau-kalau ada orang datang. Kugendong Nuke ke tempat adikku dalam keadaan tertidur dan kupakaikan baju, lalu kututup selimut, lantas aku pergi ke rumah temanku untuk menghindari kecurigaan keluargaku. Inilah pengalaman pertamaku yang tak akan pernah aku lupakan. Aku tidak yakin apakah akan kualami kenikmatan ini lagi dalam hidupku. beginning of her G-string. It barely covered her most Nightmare Sidestory: Alone “Mikirin apa lagi?” tanya Tuti. “Yah…” Dee menghela nafas panjang, “Aku senang kita masih hidup, Thanks to Death. Sulit membayangkan kalau dia itu Sari.”<br /><br />pun mula berjalan keluar dari kelas tanpa ada tujuan.Aku pun singgah Dan tumpahlah spermaku dalam mulutnya untuk kesekian kalinya dan semua cairannya ditelan habis. Bernas: Dua gadis pencurian berlian Kohinoor ditemukan tewas Jah, lalu sapa nyangka kalo akhirna gwe bisa kenal ama putri jauga akhirnya…hhhh! Gara? sohibnya g ternyata pacar anak yg suka nongkrong di std. Ga ngira dew dapet jalan juga akhirnya! Jah, lewat minmin gwe suka kirim salam ke putri. Sambutan yg ga bersahabat gwe anggep angin lalu aja dew…gwe mah cuek bebek kecebur sumur dah! Dengan sabar gwe tetep aja suka mandangin dia setiap sore. dan sore dan sore dan sore…setiap hari. Ampe bosen ndiri hahaha…hingga akhirnya gwe mulai jarang nongol di depan std kalo sore. mending nonton tipi, tw ngundangin skandal? gwe hehehe… Sekilas kucium bau tubuhnya yang berkeringat. Bau khas pria. Tapi agak kecut karena habis olahraga. Andi mempermainkan payudaraku dengan kedua tangannya. Dia berdiri di belakangku dan tangannya masuk menerobos BH-ku. Aku merasa payudaraku diremas-remas dengan lembut. <strong>Putingku digosok-gosok dengan ujung jarinya</strong>. Akhirnya setelah dipaksa, dengan ragu-ragu aku mengambil stick itu dan duduk di belakang drum. Kemudian Valent menjelaskan sedikit tentang bagaimana cara memainkan stick dan memadukannya dengan gerakan kaki agar bisa terdengar ritmik dan harmonik. Selain menjelaskan dengan kata-kata yang kadangkala aku tak paham, ia terkadang menggantikan posisiku di belakang drum sambil memberikan contoh permainannya. Lama-kelamaan dapat aku nikmati juga asyiknya bermain drum. Paling tidak hari itu, aku tidak kaku lagi menabuh drum seperti sebelumnya. “Makasih!” aku ambil satu dan meminumnya langsung, rasanya segar sekali. refleks ia melompat menuju pintu keluar , namun ternyata pintu itu tak bisa dibuka meskipun sudah tak terkunci.<br /><br />“Apa hubungan perkawian dengan kopi susu?” tanyaku agak heran. “Yaa bisa sihh.., tapi pertama-tama musti sedikit dipaksakan, dan lagi waktu pertama kali masuk wahh.. Sakitnya bukan main lohh..?” “Ahh.. Ahh” erangnya ketika puting payudaranya yang telah mengeras kujilati dan kuhisap. Tangan Novi mengangkat payudaranya, sambil tangannya yang lain menekan kepalaku ke dadanya. “Sayang, Cia nggak apa-apakan?” Rio menggelengkan kepalanya pelan, “No, nothing is dirty in love. Come take it.” “Saya nggak mau bikin rusak rumah tangga orang lain lho Mas..” ujar saya suatu kali kepada Mas Kurdi yang masih keturunan Arab itu. <br /><br />Posted in Masturbasi | menahan `steam’. “Urut lagi tuu. Dah lama menduda, kat mana you lepaskan air yang bertakung Bang N?” merasakan kenikmatannya ketika cikgu Rubitah menghisap kedua biji “Hehehe iya dikira suster ngesot, nggak taunya suster cantik” kedua pria itu tertawa untuk menghangatkan suasana. Segera dinyalakannya mesin dan dikemudikannya mobilnya ke arah Pelabuhan Ratu. So saya kata kat dia OK dan siapakah partner kita untuk hari terakhir kami ponteng sekolah. Dia kata saya, KT dan dirinya akan mempunyai masa yang baik esok dan tulah pengalaman terakhir bagi JJS. So dia kata dia nak the best dari saya dan KT so saya cakap I will do it just for your darling. So tibalah hari kelima dan terakhir bagi kami bersatu. So, tanpa melengahkan masa saya terus menyeru JJS dan KT duduk di tepi saya dia ata katil sambil menonton gamber blue. kedua belah tangannya dengan menggunakan tali pinggangku.Pintu Pinggul Mbak Yani terasa menyentak-nyentak ke atas, akupun menusukkan<br />foto mantan g sehabis ML (23 ) <br />--------------------------------------------------------------------------------<br /><br />tante korea romantis (0 ) <br />[DS] Forum > Undercover > Indonesia Aza > Foto Amatiran<br />Tante Eliza (51 ) <br />isi otak para mupenger... termasuk gue (29 ) <br />Dikolam Renang (6 ) <br />Aplus All Media to Mp3 Converter v6.0 (2 ) 10 <br />philippine - Gwen Garci (11 ) <br />aroma celana dalam (10 ) <br />[req] WMP11 crack (3 ) <br />[FTP] over 100 games! More music-videos appz (6 ) <br />Just add (5 ) <br />Asian Chick With Fake Tits Showing Cunt (0 ) <br />Karena cinta itu adalah kita... (0 ) <br />--------------------------------------------------------------------------------<br /><br />namanya mira (12 ) <br />Vietnam Punya (0 ) <br />Mocin .... (5 ) <br />mahasiswi TOGE (8 ) <br />Beautiful Girl - Aoi Natsumi (2 ) 11 <br />Comixxx: Rat Patrols (0 ) <br />ce artistik (1 ) <br />[JQ's] [PeeAsian] Hot Chinese damsel at the forest (1 ) <br />[INFO] Bagaimana PENJAHAT Di ATM Beraksi ! (Step by Step With PICS) (0 ) <br />(vid) coba klik di sini ! (0 ) <br />GAME WATCH.......masih inget kan...??? (18 ) <br />Mihiro Collection (all in RM file) (6 ) <br />Cindy [lanjutan]request (26 ) <br />[Req] cari info Windows XP Black Edition (0 ) <br />Lg Ngapain Hayoo???? (13 ) <br /><thfrncs>.......abg lagi ah! (12 ) <br />Jualan aneka produk di Paha <br />STW Montok Kesepian [don't open] (27 ) <br />Chinese Girls (4 ) <br />Pentil (19 ) <br />326 Indo Movie !!! ( Collected by Zedoya )"> Penipuan lewat HP model baru (0 ), <br />Mau Tau Pengaruh Alkohol pada Pria? (4 ), <br />barang lokal mulu ne,, (5 ), <br />Antrean Sembako (1 ), <br />Di embat di bath tub ! (36 ), <br />3some With Cungkok (15 ), <br />Gadis desa (14 ), <br />Taboo Japanese Style (1 ), <br />buat yang mau nembak cewek.......... (8 ), <br />[usul] bikin [DS]charity program (16 ), <br />BJ dari amoy. Lucy namanya. (19 ), <br />Ngintip Colekan Pakai Camera HP [Special Edition], <br />mau bikin thread gmn? (6 ), <br />Wanita Panggilan, <br />cewek anti rokok... (15 ), <br />yah..namanya juga meki.. (17 ), <br />kayak chat di MIRC or YM aja (4 ), <br />View Full Version : Foto Amatiran<br /><br />, <br />Memperingati Kemerdekaan (10 ), <br />TT-India-Malu Vashi - HOT (0 ), <br />tora-tora gold 06 (0 ), <br />Caranya naik level cepet gmn? need help (12 ), <br />[Maria Ozawa] Female Ninja Ninjitsu Notebook (10 ), <br />Tips modifikasi Clitoris, 35, 35, <br />Red Hot Jam Vol.25 (0 ), <br />Kimono Sex (16 ), 36, <br />India Collection (8 ), <br />Kalo gw sih suka.... (29 ), 38, <br />Dini Pink Toge ... (73 ), <br />Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan?, <br />yah..namanya juga meki.. (17 ), , 4, <br />(JAV-HC) Aina Nakazato (uncensored) - My Pretty Cospet Vol 2 (0 ), <br />Tombol Pengendali Rasa Lapar Telah Ditemukan (4 ), 28, <br />Cewe Diperkorsa Di Kereta .:************:. (2 ), <br />Chinese girls (3 ), <br />DOA Xtreme Survivor!! (translate!), <br />Stok baru........ silakan dinikmati.... (54 ), <br />^^ Si Cantik - Bodi OK, Toket Asik ^^ (19 ), <br />Ranma, <br />Tante yang mantap banget-2 (3 ), <br />[LW] Denissa, High Class, Bening, Bohay, Legit dah pokoknya ! (105 ), <br />Sussana on Beach (3 ), <br />Anak Jakarta asli, big boobs"> <br />dapat wp lumayan cakep nih bro... (7 ) 41 6 <br />beninghay (19 ) <br />Kenangan di kediri bersama yanti (104 )gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-26532690415950931812008-10-13T09:03:00.000-07:002008-10-13T09:04:38.368-07:00seluruh penis hitam besar Rahman masuk ke anusnyaShanti berjingkat keluar kamar. Di luar sepi sekali, sekarang sudah jam 1 pagi, pasti Supriati sedang berasyik-asyik dengan pacarnya. Shanti tegang, ia berjalan k ebalik kamar Supriati yang bersebelahan dengan ruang televisi. Shanti tahu disana dindingnya tidak sampai atas dan dinding itu yang menyekat kamar Supriati. Pelan-pelan Shanti naik keatas bangku, lalu naik lagi keatas lemari pendek dan ia berjongkok disana. Ia ragu hendak berdiri, takut terlihat, tapi keingin tahuannya membuatnya nekad. Dan pelan-pelan kepalanya menyembul dan pandangannya menatap ke dalam kamar Supriati. “But we had real intercourse only once.” Aku berpikir, dia disetubuhi hanya sekali, nggak merasa sakit, ehh. “OK, aku pergi duluan yah!” Seru Sari sambil mengeringkan tangan setelah mencuci peralatan makannya di wastafel. Megan menutup pintu dan kembali ke kamarnya, dihempaskannya tubuhnya ke atas kasur yang empuk. Setelah itu kunyalakan sebatang rokok, dan kuteruskan pekerjaanku. <br /><br />Website cici-ku padaku selama ini dengan membuatnya takluk dalam orgasme dan bisa aja … yaah namanya juga karangan … hi…hi…hi…. Kutarik lagi penisku, dan kali ini menekannya agak kuat, dan (aku sendiri kaget) Rani menjerit kesakitan saat ujung penisku mendadak masuk persis di lubang vaginanya. “dulu …..waktu kelas yang neng vonny tempati sedang dibangun , terjadi kasus perkosaan di sekolah ini….korbannya murid sini anak kelas 3 dan pelakunya salah satu kuli bangunan yang bekerja saat itu……..nah karena diancam akan dibunuh maka murid itu ga berani bilang siapa siapa soal kejadian itu…tapi……” “Kakak kok bengong?” pertanyaan anggi membuat sony terlonjak ke belakang, nyaris jatuh dari ranjang. Sony terkesiap. Nanti dia cakap-FUCK ME HARD BABY. Saya pun menghalakan batang saya ke lubang cicapnya tu dan main-main dahulu. KT yang takl sabar-sabar tu jerit kat saya I tak tahan ni cepatlah Fucker! Saya terus memasukkan batang saya ke dalam lubang KT. KT mengerang sekuat hatinya and suruh saya masuk perlahan-lahan. Saya pun tidak mengendahkan seruannya tu dan saya terus masukkan batang saya. Maklumlah dia ni baru 15 tahun, masih virgin lubang tu masih kettat tapi ia tak menghalang saya. Saya sudah melepasi benteng KT tu. “Ampun? ampun?” tantangnya.<br /><br />powered by WordPress & designed by Gurpartap Singh / Kaushal Sheth to knead them gently with his hands. He could hardly believe Temen-temen saya terpaku mendengar jawaban dia dan saling berpandangan, “tetapi itu tiga tahun yang lalu… hehehe…..” lanjutnya kembali. Terlihat si Peter menarik nafas lega dan tersenyum. Toh dulu juga konon manusia itu zaman bahelanya cuma segelintir orang masih se-kerabat…. Cici-ku memohon-mohon padaku.”Diam..cerewet!” aku menjawab dengan Akhirnya setelah makan malam kami semua kembali kekamar untuk tidur. Kamarku berada tepat disamping kamar Kelly dan saat aku masuk kamar ia melototiku dan masuk ke kamarnya dengan membanting pintu. Aku lalu berpikir, “Kerja dengan supervisor yang membenciku, nasibku memang selalu sial”. Tanpa berkata2 januar langsung menerkam anggi. Ditindih dan diciuminya sekujur tubuh anggi yang mulus putih mengkilap. Tangannya menjelajah ke sekujur tubuh anggi. Meremas2 buah dada dan kemaluan anggi. Jemarinya langsung menyelip masuk dan mengocok lubang kemaluan anggi. Anggi kaget dan meronta2, tapi januar jelas lebih tangguh dan lebih perkasa darinya. hari yang sempurna bagiku. Aku merasa seakan-akan dipenuhi energi yang<br /><br />Di dalam lift kucium bibirnya dan Tia membalas. Saat masuk kamar, kuhempaskan tubuhku di ranjang sementara mbak Tia memilih duduk di kursi sembari menonton TV. “Mbak sini dong sebelahku” sembari kugamit tangannya. Dengan senyum manis dan malas-malasan, ia pindah ke sisiku. Kuciumi bibirnya dengan lembut dan tanganku mulai beroperasi di dadanya. Kami berdua masih berpakaian lengkap. “Buka dong, ntar kusut” ujarku sembari meloloskan kancing bajunya. Menyembul sepasang bukit terbalut bra berwarna coklat krem. Tangan Tia mencopot kaitan bra dan loloslah penghalang pertama. Payudara mbak Tia benar-benar biasa. Tidak besar, tidak kecil, namun bulat padat. Putih mulus dengan puting kecoklatan. Lebih besar milik istriku, apalagi mantan-mantanku dulu. Batangku pun tidak bergerak meski tangan dan mulutku sudah menyerang teteknya. Mobilnya kemudian bergerak didepanku dan aku mengikuti dari belakang. Ternyata tempat kostnya hanya berjarak 700 m dari kompleks pertokoan tersebut. Pada saat dia masuk ke dalam gang tersebut dia berhenti dan keluar dari mobilnya dan bertanya padaku.. “Anu Tante, tidak bisa tidur,” balas Arie dengan gugup. Tangan kanannya sudah mengocok penisku yang membuatku tambah lagi nafsunya. Tanganku yang satu memegang puting satunya yang tidak sedang kuhisap. Secara refleks tanganku yang satunya turun menelusuri perut dan terus ke bawah. Eit.., aku kaget. Ternyata ada yang mengeras di antara selangkangannya. Aku lupa bahwa Emma sebetulnya juga sama seperti aku, ada rasa bingung campur kaget sesaat, tapi anehnya aku sudah tidak perduli lagi karena nafsu yang semakin membeludak dan pengaruh obat-obatan yang juga belum turun. “Mhhhh… saya ingin tahu erangannya seberapa kerasnya. Bila saat sesuatu dibawah ini menembus selangkangannya. Hahahaha.” Ujar Tonny sambil menghampiri Naffa dan mengelus selangkangannya yang masih tertutup celana panjang coklat polisi. dripping from her, to where she stood facing him. He was Aku kesengsem dengan tampilannya yang sangat seksi di siang hari ini. Bu Murni memakai kaos tipis berlambang salah satu partai pemenang Pemilu 2004. Kaos itu berwarna merah yang ketat. Tepat pada arah dadanya nampak tanda putih. Iklan partai itu menghimbau masyarakat untuk menusuk pada tanda putihnya itu. Aku membayangkan seandainya boleh menusuk di tanda itu sekarang, artinya aku mesti mendesak-desakkan penis kecilku ke celah dua bukit indah milik Bude Murni yang kukagumi ini. <br /><br />Setelah selesai aku bermain dengan payudara teman-temanku, aku berniat mengakhiri nafsu sexku dengan mengeluarkan air maniku yang masih tertahan di batang penisku yang semakin mengeras. Meski malam hampir pagi, di ruang makan rumah besar itu lampu masih menyala terang benderang. Seandainya bisa berpikir, mungkin meja makan berbentuk elips itu kebingungan, untuk apa orang-orang mengelilinginya di waktu seperti ini. Akhirnya, bel tanda berakhirnya pertandingan berbunyi. Total nilai akhir bagi peserta #4 adalah 20. Peserta #2 benar-benar kecewa dan menundukkan mukanya karena optimisme peserta #1 untuk melampaui peserta #2 menjadi kenyataan, nilainya hanya selisih 1 yaitu 40 dan 39. Tapi peserta #1 tak menyangka bahwa peserta #3 dapat memperoleh tambahan nilai yang spektakuler di akhir lomba hingga akhirnya menyamai nilainya. Keduanya harus membagi hadiah utama. Bagi peserta #3 ia merasa sangat puas dengan hasil itu karena selain memperoleh hadiah ia juga benar-benar menikmati setiap saat dari lomba tersebut. Peserta #1 yang tak mengira mendapat saingan tak terduga merasa agak terhibur setelah memperoleh bisikan dari Kaisar Benteng Takeshi ketika memberinya separoh hadiahnya. Setelah yakin penampilanku sempurna, aku segera keluar mendapati mereka dengan maksud meminta Rio mengantarku pulang. Benar saja di ruang tengah ternyata Leo dan Rio berkumpul bersama teman-temannya lagi asyik ngobrol dan nonton film triple X. Begitu aku muncul, mereka langsung terdiam dan menatapku dengan ganjil. Memang tanpa BH payudaraku dengan puting yang mencuat tegang tampak jelas di balik kemeja kuning muda dan sangat tipis ini, dan itulah mungkin yang menyebabkan mereka terbelalak menatapku. “Ini,” katanya, menyodorkan bayinya padaku dan meletakkan belanjaannya di atas meja dapur. “Kamu kok kuat sekali Riee,” bisik tante rRni dengan nafas yang terengah-engah sambil terus mengulum batang kemaluan Arie. Tante Rani setengah tidak percaya dengan kuluman yang dilakukannya karena belum mampu membuat Arie keluar sperma. Arie berguman, “Belum tahu dia, ini belum seberapa. Tante pasti sudah keluar lebih dari empat kali terbukti dengan bantal yang digunakan untuk mengganjal liang kewanitaannya basah dengan cairan yang keluar seperti air hujan yang sangat deras.” “Dia sempat menelponku dan memberi nasihat banyak disaat masa tuanya. Sebenarnya aku sedang mengingatnya.” mataku berkaca-kaca. “Aahh…oohh…mmmm…mmm !” Megan kembali memasukkan penis Imron ke dalam mulutnya dan meneruskan hisapan-hisapannya.<br /><br /><br />Rahasia Bikin Puas Wanita Orgasme berkali kali/h1> <br />RAHASIA..PEN1S BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI <br /><br />Anjing itu terus memompaku dengan keras dan cepat selama sepuluh menit sebelum menyemprotkan air maninya yang banyak sekali ke dalam diriku. Aku dapat merasakan air maninya yang hangat menghujani rahimku. Aku baru menyadari kalau air mani anjing terasa lebih panas daripada air mani manusia. Tapi yang uniknya aku punya mistress seorang waria yang kutemui di sebuah salon pada saat aku cukur. Kami pun secara rutin berhubungan. Secara tidak langsung kami menjadi pasangan dalam kebutuhan seks. Sementara dengan istri tetap berjalan seperti biasa, dua kali dalam satu minggu, kadang bisa tiga atau empat kali. Tapi ya begitulah.., karena Emma aku jadi tahu sesuatu yang sebelumnya aku sendiri merasa jijik. Aku sama sekali bukan gay, karena aku sama sekali tidak tertarik dengan lelaki seperti apapun dia. Aku hanya tertarik dengan transgender/transexual yang tentunya yang manis dan mulus seperti halnya wanita. Bajunya sudah diganti dengan baju tidur warna peach yang transparant, dan terlihatlah keseluruhan tubuhnya yang hanya tertutup BH dan CD pada bagian-bagian tertentu. his strokes with her own. Her buttocks were almost Cukup lama juga Lisa menikmati penisku. Sementara itu Novi kembali menyodorkan payudara mudanya untuk kunikmati. Setelah beberapa lama kuhisapi payudaranya, Novi kemudian mendekatkan wajahnya ke arah kemaluanku dan menciumi buah zakarku, sementara Lisa masih sibuk mengulum batang kemaluanku. ” ada alternative buat membayar hutang anda pak danar..” johan seolah memberi sedikit harapan pada pak danar. magazine had been handled so much that it was almost falling “Oke deh, sudah terlanjur kalah taruhan sama Om” lanjutnya. <br /><br />Dia bilang, “Yang benar? kamu hanya ingin kenalan.” Sambil berkata begitu dia membuka 2 kancing bajuku yang teratas, jemarinya menyelusup ke dalam meraba dadaku, mempermainkan puting di dadaku dengan jarinya. Baru satu kali aku merasakan permainan seperti ini, jemarinya sangat terampil memuntir sampai aku terangsang. Dia melakukan ini mulai dari ujung utara jalan Kuningan sampai balik ke ujung selatannya jalan Kuningan. Sambil mempermainkan puting di dadaku, dia merayu untuk kencan. Mengeluarkan kata-kata, janji tentang nikmatnya kencan dengan dia, dia bilang kita lihat sampai di ujung jalan nanti apakah benar aku tidak berminat untuk mencicipi tubuhnya malam ini. Aku terangsang hebat, kuusahakan nyetir dengan konsentrasi tapi jemarinya tetap menari dan bisikan serta ajakannya membakar tubuhku. Akhirnya aku mengerjakan ujian dengan tidak konsen dan segera ingin pulang. Saat pulang karena sangat tidak enak saat dipakai berjalan aku naik becak, hatiku ragu-ragu untuk ke rumah sakit, Bagaimana nanti aku bilang pada dokter atau perawat? duh malunya! Akhirnya kuputuskan untuk pulang saja. Sesampai di rumah aku lepas semua pakaianku, aku coba lagi mengeluarkan pisang itu tapi ternyata sulit sekali akhirnya karena kelelahan aku tertidur dengan kondisi telanjang dan kaki yang mengangkang karena posisi itulah yang paling nikmat. “Tak ada yang perlu dibicarakan,” sahutnya. powered by WordPress & designed by Gurpartap Singh / Kaushal Sheth “Sakit, ibu.” “Ayu Mbak kita kedepan membukakan pintu?” kata Shanti sambil beranjak dari duduknya. Kupandangi wajah Mbak Yani yang basah oleh keringat tampak begitu cantik Aku hanya dapat menggangguk menjawab sapaan Lia. <br /><br />Dia bangkit hendak menutup pintu. Aku cegah sehingga kelamin kami masih bertautan. “Kenapa Ma ? ” Kurenggut tanganku dan kutempeleng wajah adikkku, membuatnya sedikit terhuyung lalu terjatuh. Dan ia hanya tertawa. “Enak banget,” bisik Sandi beberapa saat kemudian. <br /><br />“Urghh.. Urghh.. Urghh. Urghh”jeritan Kak Shinta kedengaran kuat. Kembali Virna dan penjaga kamar mayat itu memacu tubuhnya dalam posisi woman on top. Virna demikian liar menaik-turunkan tubuhnya di atas penis Pak Maman, dia merasakan kenikmatan saat penis itu menggesek dinding vagina dan klitorisnya. Catherine walked into the small examination room. The doctor walked in a few minutes later. As he turned around to put away his stethoscope, she checked him over. She licked her lips. He was incredibly handsome - dark hair, blue eyes and tall. “Nggak apa-apa, ada aku kok (gayaku sok berani), yuk terus!” sahutku sambil secara reflek menarik tangannya dan kugandeng terus melewati kegelapan. ranjang lalu berkata sambil membelai rambut cici-ku yang masih awut2an<br /><br />kedua matanya. Segera kusampaikan gagasanku itu sambil terus vina mulai menangis semakin keras , dunia terasa berputar begitu cepat, dan kesadarannya sedikit demi sedikit mulai menghilang, hal terakhir yang ia ingat adalah sebuah tawa yg mengerikan dari lelaki itu “Sini gue bantuin” kata Vera. “Kalau aku cerita ke Khristi,” Lanjut Ray lagi, “Pasti teman-temannya nggak akan jadi nginep di sini, hingga boss kalian akan nggak senang, iya kan?” “Thanks yah.. Mas sayang”ucapnya mesra. bottle, Donny squirted some out on each cheek, and then into Dia diam sesaat. “Anu Tante, tidak bisa tidur,” balas Arie dengan gugup. Tuti yang berada di bawah sibuk menyedot klitorisnya dengan mulutnya dan mengocok liang vaginanya dengan tangannya, sehingga membuat Shanti semakin menggelinjang nikmat. Shanti meronta-ronta, sehingga semakin menambah gairah Rahman untuk terus mengocok di anusnya. Shanti terus menjerit, ketika perlahan <strong>seluruh penis hitam besar Rahman masuk ke anusnya</strong>. <br />Jika kecelakaan ML ama pacar apa yg loe laku-in?? (17 ) <br />Vietamese sex on hotel (2 ) <br />cute girl... oh yeah (3 ) <br />Ask: cara liat fic diAttached Images (1 ) <br />Sexy Toon...Sex Toon (ratusan pic) (2 ) <br />Yuki Tsukamoto - Japanese Peach Girl vol.03 (0 ) <br />Celana Dalam Akibat Pemanasan Global (1 ) <br />hati2 yang suka onani atau MLnya nPSU BIN KENCENG (5 ) <br />[3gp] Pinay N g e c r o o t . . . 3gp - Download Here! (10 ) <br />(ask)Mohon bantuan dg windows home editon saya (2 ) <br />pErEk jeMBer (28 ) <br />ce asia putih bersih (4 ) 15 <br />pls bantu donk... (1 ) <br /># bispak kota semarang # (11 ) <br />Aksi...>>FINAL<< !!! (87 ) <br />gadis japan disetubuh tapi kok mau aja (5 ) <br />Tita BisYar daerah Kutisari (32 ) <br />Usul usulan diadain thread khusus untuk daerah banten (0 ) <br />jangan taruh BH item sembarangan ya!!! (2 ) 30 <br />Oleh-oleh dr tretes (9 ) <br />Mengatasi Virus Brontok!!!!!!!!!!!!!!!! (3 ) 5 <br />Hitam Putih Sih... Tp Bagus Ko!! (8 ) <br />Jam Ajaib ... (22 ) 30 <br />[REQ] VRAY yang baru... (0 ) <br />[ASK] cegah virus jaringan gmn? (1 ) <br />imut imut menggiurkan............. (5 ) 28 6 <br />KeNiKmatan SURGAwi.. (10 ) <br />Milo manara Comics: Golden Ass (0 ) <br />m*m*k putihmuluspink..... (144 ) 26 <br />Sorry Tan di temen gua ngumpet fotonya (46 ) <br />Hhmmm... Mantab.. (16 ) <br />Mohon Bantuannya (About BIOS) <br />Bunyi Klakson bisa menyelamatkan dari bahaya mesin mati diatas rel (1 ) 41 <br />ML di alam terbukacuma ada disini :D (4 ) <br />Angel go wildest (10 ) <br />Lima Aturan Sederhana Membuat Anda Merasa Bahagia <br />>>Eksekusi<< Darurat !!! (26 ) <br />pulang skul kudu hati hati nih... (8 ) <br />[DS] Forum > Undercover > Indonesia Aza > Foto Amatiran<br />8 Beauty Girls VS 1 Guy In Harlem Combination (3 ) [5]"> , <br />Japanese Chicks... (1 ), <br />Abby (42 ), <br />ask (2 ), <br />indo doggy (12 ), , , <br />ABG Manis (43 ), <br />BlOnDy GirL (33 ), <br />, <br />Rela Dirinya Untuk Dbegitukan... (0 ), <br />Cewe Bali (8 ), <br />Asian Amateur.......Blow Job (0 ), , <br />Tanya biar OS tetep XP tapi tampilan WIN 98... (13 ), <br />Ran Asakawa Special Edition Full Movie (2 ), <br />Cantik,sexy dan mantap (3 ), <br />Manami Suzuki In Breakfast Fuck-Uncensored (2 ), <br />andra taman permata bintaro jaya,sektor 9.. (11 ), <br />sendirian ajah (28 ), <br />Dijamin masih muda dan sangat natural! (dari Papua Bro) (128 ), <br />Pondok Indah Mall (6 ), <br />[ASK]Arcade pindah kemana (24 ), <br />Al Nanba - Lewd Institution.. (5 ), <br />***Teknik Berjalan Diatas Air*** (6 ), 9, <br />macam macam MQ (10 ), 16, <br />akibat lagu Rasa Sayange di ambil Malaysia (2 ), <br />ICHA - ex. Resepsionis Plaza BIP, <br />Re:HONGKONG STUDEN SEX [CANTIK & KINCLONG] (2 ), <br />a hot girl (0 ), <br />cantik ngak (10 ), <br />Usulan Aja Nich, <br />kok belum naik ranks ya? (8 ), <br />Pink Pucher Vol.149 - Aube : Haruka Sanada [Uncensored] (1 ), <br />Japanese Waitress Giving Their Best Service (3 ), <br />Atas katil (0 ), <br />KAMIKAZE GIRLS 059 - NANAMI [Uncensored] (1 ), <br />code name dari brontox atau rontoxbro (1 ), <br />, <br />N e r i (2 ), <br />Penting Neh!!, <br />, <br />Sedot neng (5 ), <br />Posisi Stand bye tunggu apa lagi??? (38 )"> <br />habis lulus SMA berarti BEEEBAAAASSSS!!!!! (15 ) <br />~5 Tanda Jelas.... You're A Bad Kisser !~ (0 ) <br />Ada yang punya crack-an no.seri ovulasiku2???? (4 ) <br />Sodok dari belakang nicch ... mantap abis (39 )<br />“gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-38586156045766155132008-10-13T09:02:00.000-07:002008-10-13T09:03:04.091-07:00Meki Pink Ala Gadis SMA“puas banget.. baru begitu aja tante uda kecapekan..”, katanya sambil memegang pipiku dan menatap mataku dalam-dalam. Aku hanya tersenyum saja. Lalu ia meremas-remas payudaraku. Terasa kenyal dan ketat baginya. Aku semakin menggerinjal-gerinjal. Setelah itu mulutnya menghisap, mengulum, dan menyedot payudaraku. Lidahnya pun mempermainkan puting susuku yang mulai menegang. Kemudian ia menghisap-hisapnya laksana seorang bayi yang kehausan air susu ibunya. Kedua kata umpatan terakhir itu memang diucapkan Pak Udin dengan suara kecil, namun Sherin dapat mendengarnya sehingga kontan darahnya pun semakin naik. Saat sore tiba, kami mandi lalu ganti kembali ke baju kami. Pakaian dalam yang kupakai aku masukkan ke dalam koporku juga. Setelah orang tuanya pulang, kami berlagak kayak biasa-biasa aja. Sebetulnya aku takut ketahuan juga, tetapi sampai aku di antar kembali olehnya ke Jakarta, tidak ada terjadi apapun. Telepon dari bibiku paling cuma menanyakan keadaanku, tetapi dia tidak menyinggung apapun lagi, malah dia bertanya kapan aku mau main di rumahnya lagi. Sejak saat itu aku juga menjadi penggemar pakaian dalam cewek. Semua pakaian dalam bibiku itu aku simpan sampai sekarang di lemariku di tempat yang agak tersembunyi dan bila ada kesempatan, selalu ku keluarkan dan kupakai. Aku sendiri diam saja. Aku bergaya acuh. Hanya mataku yang mencuri pandang bagaimana bibir Bude membuka dan mengatup dengan indahnya saat bicara. Aku juga terpesona pada penampilan Bude yang belum mandi ini. Dari lehernya yang jenjang turun ke bahunya yang hhuhh.. Aku tak bisa mengucapkannya. Sangat aduhai. Dia hanya memakai blus lembut dan tipis tanpa lengan. Lubang lengan blusnya itu sangat pas hingga nge-jepit ketiaknya. Nampak sepintas olehku lipatan ketiaknya. Di tempat yang sama kusaksikan tepian blusnya basah oleh keringatnya. Aku langsung melayang. Benar kata orang, perempuan yang cantik akan tampak sangat cantik sebelum mandi. Rasanya hasrat birahiku menyergapku di pagi ini. Dan penis kecilku kembali ngaceng. portion of lotion into his palm. He sat the bottle on the “Disini” jawabku sambil terus mempererat pelukanku kepadanya. Terus terang saja walau sudah agak sering kontak dengan Amin dan kami juga sudah dua kali bertatap muka, aku sedikit pun tidak berminat berhubungan badan dengannya. Tingginya sekitar 165 centimeter, lebih pendek sedikit dariku, badannya agak sedikit gendut, usianya 32 tahun, sudah beristri dan beranak tiga. Wajahnya menurut ukuranku juga tidak ganteng, jadi biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa bagiku. Aku memang juga membutuhkan sarana menyalurkan libidoku namun tidak berarti aku bisa melakukannya dengan siapa saja. “Kenapa?” Tanya Neo dengan nada khawatir.<br /><br />they came. punya Tante Nita jelas vagina Mbak Yani lebih fresh dan lebih sempit. Aku Celana Dalam Bude Murni Kisah saya bersama Mamanya Sari ini masih terus berlanjut, bukan sampai di situ, tapi selain di Lantai Cucian sumur tua di tengah sawah itu, juga kami beberapa kali melakukannya di rumahnya ketika suaminya tidak ada di rumah, bahkan pernah kami lakukan di depan ranjang tempat tidurnya ketika suaminya dalam keadaan tidur nyenyak di atas ranjangnya, sehingga mudah-mudahan di kesempatan lain, saya dapat menyambung lagi kisah nyata ini dengan peristiwa kami yang lebih seruh, berkesan dan dapat merangsang teman-teman ok. Tunggu saja lanjutannya kawan. “Hei…omong apa tadi ?! Keluar sana, cepat beresin barang Bapak, Bapak saya pecat sekarang juga, dasar orang tua ga tau diri !” Sherin membentaknya dengan sangat marah. Namun selama ini rasanya jarang ada wanita yang berani berterus terang, itulah yang menjadi alasanku untuk bebas mengungkapkan keadaanku yang sebenarnya, dan aku bebas menentukan pasanganku untuk melampiaskan hasrat sex-ku. Namun bukan berarti aku begitu saja memilih pasanganku. Aku lebih suka memilih yang sudah berumah tangga, karena lebih yakin kalau mereka tidak membawa penyakit yang membahayakan. Selain itu aku lebih suka memilih mereka karena biasanya mereka sudah lebih matang dan dewasa. Yang jelas biasanya mereka sudah bisa lebih bertanggung jawab. September 18th, 2007 by indocerita <br /><br />Tanganku mulai mengelus-elus pantatnya dan kubuka rok mininya. Akupun segera membuka seluruh pakaianku. Tubuh Sandra kurebahkan di atas ranjang. Sambil mulutku terus menikmati buah dadanya, tangankupun menyibakkan celana dalam G-string yang dipakainya. Kuusap-usap vaginanya dan kuelus-elus klitoris artis cantik ini. Erangan Sandrapun semakin keras memenuhi ruangan kamar tidur itu. Please note: Comment moderation is enabled and may delay your comment. There is no need to resubmit your comment. “Steve?” tangan.Aku bukan setakat dirotan ,malah dimaki hamun dan dihalau Hari Minggu ini aku libur, jadi aku bisa bangun agak siangan karena semalam aku memang tidur agak larut. Seperti biasa aku sibuk membuka email yang masuk dari para pembaca Modelayu.com. Animo pembaca Modelayu.com untuk kontak denganku memang luar biasa sekali hingga terus terang aku agak kewalahan untuk menyeleksinya. Ada beberapa pembaca yang penasaran dengan aktifitas dan kehidupan sex-ku, mereka menanyakan lewat emailnya hingga aku kesulitan juga kalau harus menjawabnya satu persatu. Mereka ada yang sepertinya peduli akan diriku, terima kasih deh! Bahkan jika aku dan Triyono pergi mancing ketengah laut dengan sewa perahu, tak jarang istriku menginap dirumah menemani istrinya atau sebaliknya (karena anak kami sudah remaja dan mereka kuliah dikota lain). Dan Rani mengangkat tangannya, tertawa sambil menangis dan memelukku. <br /><br />interesting. It was full of old, loose photographs. There Kusuruh Angela membalikan badannya. Darah keperawanannya membekas di atas ranjang hotel. Begitu pula dengan penis ku, tertempel darah segar dari Angela. Kuarahkan Angela membentuk posisi doggy style. Aku sendiri juga sudah tidak dapat bertahan lama lagi. Aku ingin menyelesaikannya dengan memberikan multiple orgasme. Ku posisikan penisku ke daerah G spot Angela. Saat itu pula angela mendesah dengan kencang, karena vaginanya sudah terlalu sensitif. Kupompa Angela dari belakang, pertama-tama pelan kemudian semakin cepat dan cepat. Tidak sampai 5 menit, badan Angela kembali berkontraksi. Kontraksinya jauh lebih kuat dari sebelumnya. Kurasakan otot-otot vaginanya meremas-remas penisku. Benar-benar sensasi yang tidak ada bandingannya. “Enggak apa-apa En, biasa… kegiatan rutin.” “ayo…ayo…cepat…..tunggu apa lagi…..” ki guntur tak sabar mereka berdua kemudian menuju ke sebuah ranjang besar dan antik di kamar itu, mia menarik jatuh tubuh toni hingga menindihnya, terasa hangat sekali. Toni menyingkap rok mia ke atas , dan menurunkan cd yg dipakai mia, kemudian ia memberikan rangsangan pada vagina mia menggunakan jari jemarinya. Name “Hahahaha… dasar wanita munafik. Ternyata kamu menginginkannya juga. Ternyata kamu menikmatinya juga.” Seru Irwan sambil menunjukkan lendir bening yang menempel di jari jari Irwan kepada Tamara. “Waduh…jangan judes gitu dong Non, ini Bapak cuma konak lagi nginget yang barusan, kita main lagi dikit yuk Non, mumpung cuma kita duaan disini” sahut Pak Udin. “Ayo isap susu ik ” pintanya sambil menyorongkan buah dada sebelah kanannya ke mulutku. Tak perlu dikomando lagi langsung kuterkam buah dadanya yang kenyal itu. Kuremas, kuhisap dan kujilati sepuasnya. Susanpun mengerang kenikmatan. Sejak saat itu hubungan Lisa dan Pak Martin semakin intim saat Rudi tidak ada di rumah. Mereka berdua terus mengayuh biduk kemesraan di kamar Pak Martin atau di ranjang Lisa dan Rudi. Pak Martin selalu melakukan ‘aji penglimunan’, sehingga seluruh penghuni rumah itu tertidur kecuali Lisa dan dirinya. <br /><br />the couples would be against each other and would suffer the consequences together. Annie thought that at least she wouldn’t be alone….that I would have to go along with whatever happened too. OK, so we start. First, we lose, so off come our shoes. Then Frank and Sue lose so they lose their shoes. From that point on, it was all downhill for poor Annie and me! I think the cards were marked or something, because things started to happen in rapid order. Annie and I lost again, which meant the shirts came off. Mine came right off, but of course with Annie it was a different story. She slowly unbuttoned her shirt and paused for a moment. “OK, here goes!” she giggled, and took it off to reveal a skimpy little white bra. Next, you guessed it! Annie and I lost again. Avoiding our pants for now, we went for the socks. I pulled mine off, and Annie giggled at the sight of my wiggling toes. “What are you laughing at? Your turn!” I replied. Annie removed her little white socks revealing the cutest little feet you ever saw. “Oh, man, look at my chipped nail polish. I knew I should have painted my toes today! Bletch! I hope my feet don’t smell!” she laughed. Then we lost again. “OK, drop ‘em, cuz” said Frank with Sue cheering me on. I stood up and dropped my jeans and stepped out of them kicking them aside. Annie’s eyes widened as I stood in briefs (with an obvious bulge!) and t-shirt. “OK, honey, you too” said Sue to Annie. “I am like REALLY getting embarrassed now!” said Annie, dropping her jeans to reveal a small pair of white panties. Yes, you guessed it! Annie and I lost again. I had to strip off my t-shirt, which was no big deal, but Annie….! Annie had to remove her bra! percikan air ketiga kalinya diarahkan ke leher jenjang vony , pak mamat pun lalu mengelus elus leher mulus vonny , namun kali iini elusannya agak sedikit lebih lama dari sebelumnya. Mail (will not be published) Anna. Ahh… ah… ahh, ooohh, nikmat sayang, nikmat, ohh… “Yess.. lebih dari yang ka.. kamu ki.. ki.. ra..” desahnya. Tak lama kemudian Pipo dan Rini mulai bergerak maju bergabung dengan dua cewe lainnya. Kembali penisku diremas, dipencet oleh Pipo dan Rini. Situasi di depanku semakin sumpek saja karena empat cewe keceh saling berhimpitan dan membungkuk. Karena tidak tega, langsung saja aku berdiri sehingga cewe-cewe itu lebih leluasa bermain dengan penisku yang masih tegang bahkan tambah tegang.<br /><br /><br />Rahasia Bikin Puas Wanita Orgasme berkali kali/h1> <br />RAHASIA..PEN1S BESAR,PANJANG,KUAT,TAHAN LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI <br /><br />“Doni.. mmhh… Mbak udah hampir keluar..” Mungkin aku seorang pelacur karena ternyata kemaluanku basah di luar kehendakku. Mungkin hanya pelacur yang merasa terangsang tanpa perasaan sedikitpun. Mungkin pula hanya pelacur yang membiarkan tubuh lelaki manapun berkutat di atasnya tanpa ekpresi apapun. “Don’t be so tense, I just want to taste your sweetness. You are beautiful.” dia orgasme dan yg terakhir betul2 dahsyat kerena bersamaan dengan “Ya, memang sekarang ini sistemnya berbeda. Dahulu pada waktu club ini disebut The Golden Key Club memang kita bisa ketahui karena para pesertanya mula-mula berada dalam sebuah kamar masing-masing. Jadi kita tahu siapa di kamar nomor berapa. Kemudian baru para suami keluar dan saling tukar menukar kunci kamar mereka dimana para istrinya berada di dalamnya. Sekarang sistem itu telah dirubah. Karena dengan sistem itu ada anggota yang suka curang. Dia memilih pasangan yang diincarnya sehingga timbul komplain dari anggota yang lain. Sekarang masing-masing pasangan mengambil kunci kamar secara diundi dan disaksikan oleh semua anggota. Sehingga sekarang lebih fair karena anggota tidak dapat memilih pasangannya yang diincar terlebih dahulu. Kelemahannya dalam sistem ini ada kemungkinan pasangan suami-istri itu juga akan mendapatkan nomor yang sama. Kalau sudah begitu ya nasibnya lah.., kali ini dia tidak dapat apa-apa.” “Aku sayang kamu.” Mail (will not be published) “Lagi ngapain mbak?”<br /><br />“Sedikit lagi sayang, sudah hampir..” jawabnya. Kisahnya begini. Pada satu malam aku balik lambat sebab overtime kat kilang. Sampai rumah semua orang dah balik kerja termasuk Kak Jah dan Abang. Rie manakala Kak Yah adalah surirumah sepnuh masa. Kak Jah dijemput dengan motor oleh Abang Rie setiap hari. Maksudnya setiap hari naik motor bersama. Kak Yah aku percaya habis kat Abag Rie dan takkan adik dia nak buat hal dengan suaminya pula. Atas dasar inilah maka terjadinya perkara ini. Oleh kerana letih sangat maka aku terus mandi, sembahyang dan tidur. tersadar bahwa ia tidak mempunyai pilihan lain selain menuruti “Brengsek, kok bisa-bisanya, orang mau ngejebak malah kejebak !” Jono dengan keki menggebrak pelan meja itu. Jalanan macet banget, terutama di jalan Purnawarman. Beberapa penumpang turun dan naik. Aku nggak peduli lagi telat ujian, yang penting aku bisa berlama-lama di sebelah cewek seksi ini. Aku harap-harap cemas kagak pengen doi turun. Aku dapat menebak cewek ini pasti kuliahan. Aku udah prepare kalo doi ngak turun di UNPAS, pasti ia akan turun di Cipaganti. Di situ ada jalan tembus menuju STBA. Kalo ngak turun di situ, ia pasti anak ENHAI (perhotelan). Apa boleh buat gua cuma bisa nebak-nebak karena aku nggak punya nyali untuk negur ngajak kenalan. Apalagi kendaraan lagi Full-house. Tepat di depan gua ada nyokap-nyokap lagi ngantuk. Sebelahnya lagi ada mahasiswa kayak gua. Agaknya ia curi-curi pandang pula sama cewek di sebelah gua ini. Trus di sananya lagi deket pintu ada anak-anak SMA lagi ngerumpi dengan dua temennya yang duduk tepat di belakang korsi supir. Setelah membaca situasi ini, nggak mungkinlah gua melakukan move. Tengsin berat. Belum lagi kalo dijudesin. Jadi aku memutuskan untuk melakukan “silent-movement”. “Ndoro.. mau ngapain lagi.. nanti Tika pipis lagi lho Ndoro..”. “Aku ndak dapet itu berlian, cuma duit sekantong. Itu berlian pasti udah di tangannya jenderal. Tapi aku ndak mau pihak kepolisian turut campur. Biar aku saja yang memberesinya” “Udah, malah udah aku kirimkan.” Jawab temannya yang mengenakan kemeja hitam dan dasi putih.<br /><br />“Mbak aku mau keluar nih” Setelah direndam, aku mulai mencuci. Aku menemukan beberapa lembar rambut yang menurutku aneh bentuknya (runcing ujungnya dan ikalnya berbeda dengan rambut yang kebanyakan kulihat), yang menempel di celana dalam Bibi dan anak wanitanya. Kemudian aku juga menemukan bercak putih kekuningan di bagian dasar celana dalamnya, walau setengah mati aku menyikatnya tidak dapat hilang, hanya ada bercak darah yang hilang saat kusikat sekali saja (wah, mau mengadu ke siapa yah, kok di iklan televisi kotorannya bisa terbang ke atas dengan sendiri, ini jangankan terbang ke atas, bergeser sedikit saja nggak.) Without breaking their connection, Donny’s mother gently “Apa ini maksudnya?” <br /><br />“Takutt tuh..”. Istriku ini sesungguhnya sangat pemalu, termasuk di depanku. Dua minggu setelah fantasi percintaan itu, istriku memberi kejutan. Hari Minggu istriku hanya pakai baby doll transparan, mirip yg dipakai artis vivid kalo di dvd. Nyaris seperti lingerie yg biasa dipakai utk daleman atau buat teasing sblm ML. Sopirku pun matanya tak henti-henti melirik di kaca spion. Sudut matanya seakan tak mau lepas dari belahan dada istriku. Hanya sedetik saja ketika kaki istriku menginjakkan pintu masuk PIM, semua mata langsung memandang. Bahkan satpam yg bertugas memeriksa tas tangannya sampai bengong. Istriku hanya tersenyum sambil melenggang dan menggandeng tanganku. Tak cuma kaum pria, bahkan ibu-ibu yang sedang belanja pun melirik dan bergosip dengan suami atau temannya sembari melirik istriku. Anehnya, aku malah bangga melihat semua orang melototi istriku. Kami kemudian berpisah, aku ke toko musik di PIM 2 selantai dengan Food Court sementara kekasihku jalan sendirian di Metro PIM 1. Sejam kemudian kita makan bersama di Sapo. September 24th, 2007 by indocerita Catherine heard the doctor leave. She was really turned on now. She had an itch that she just had to scratch. She reached down and silently started rubbing her pussy. She gasped as she realized how wet she was. She kept rubbing her clit until she put a finger in. Then two. She kept fingering herself until she had a small orgasm, there on the treatment bed. She heard the door, and put her hand back where it had been. In the glow, she saw her fingers glistening with her juices. The doctor came in, and started gently massaging her shoulders, working slowly down to her back. Tepi danau yang Indah itu menjadi saksi bisu, menyaksikan rasa sayang yang kami tumpahkan masing-masing. Dalam benakku kuyakinkan bahwa aku akan menunggunya dan akan kujadikan dia “Istriku”, karena begitu sayang aku kepadanya. “Of course she will. But no one can take your place.” Kemudian dengan kalemnya dia raih tangan dan pinggangku untuk memelukku. Harga diri dan martabatku langsung bangkit marah. Aku berontak dan melawannya habis-habisan. Tanganku meraih apapun untuk aku pukulkan pada lelaki itu. Kutendangkan kakiku ke tubuhnya sekenanya, kucakarkan kukuku pada tubuhnya sekenanya pula. Tetapi.. Ya ampuunn.. Dia sangat tangguh dan kuat bagiku. <br /><br />Andre mengikuti semua perintah Bi Eha. Ia menikmati sekali remasannya. Begitu kenyal, montok dan oohh asyik sekali! Pikir Andre dalam hati. Entah kenapa tiba-tiba ia ingin mencium buah dada itu dan mengemot putingnya seperti ketika ia masih bayi. Naffa merupakan campuran ras Jawa – Afganistan. Naffa dilahirkan di Afganistan dan kemudian di besarkan dengan adat yang kental dengan adat Jawa. Naffa memiliki paras ayu khas orang Jawa, meski masih jelas terlihat sisi wanita indo. Pantat yang bulat menungging adalah salah satu anggota tubuh yang ia kagumi, tak heran bila ia dan Tamara mendapat sebuah julukan Polwan terseksi di kantor pusat Kepolisian Jakarta, meski ia sadar jauh disana pasti ada yang lebih mengairahkan dibandingkan dirinya. Setidak tidaknya ia berterima asih kepada Tuhan atas dikaruniai tubuh yang indah ini. “What do you mean…” nanyanya tak serius, sambil senyum sih. luar biasa sehingga aku sanggup melakukan apa saja. Seiring berlalunya Kondisi ini mungkin akibat belum adanya tanda-tanda kami akan dikaruniai seorang anak. Kami rasakan hubungan intim antara aku dan suami jadi hambar, tidak seperti tahun-tahun pertama pernikahan kami yang penuh dengan gelora, penuh dengan cinta yang membara. Dan saat ini kami melakukannya hanya sekedar kewajiban saja, tidak seperti dulu. Nampaknya kami pun tidak mempermasalahkan ini. Akhirnya kami jadi sibuk mencari kegiatan masing-masing untuk menghilangkan kejenuhan ini. Suamiku semakin giat bekerja dan usahanya semakin maju. Aku pun demikian dengan mencari kegiatan lain yang bisa menhgilangkan kejenuhanku. Kami sama-sama sibuk dengan kegiatan masing-masing sehingga waktu untuk bermesraan semakin jarang. Namun kelihatannya kami bisa menikmati kehidupan seperti ini dan tidak mengakibatkan permasalahan yang berarti. loe diem dan mati enak..” <br />Tante pisah ranjang kok (24 ) <br />ce hentai (13 ) <br />Cute Jap (1 ) <br />Yah...Tumpah Deh... (62 ) 33 <br />Senadung Jiwa <br />ds store <br />Telah Terbentuk Trio Cabul (127 ) <br />namaku... R A N I (36 ) <br />intai mulus (8 ) 3 <br />[tanya] duit satu jutaan radeon hd3650 atau geforce 8500 (14 ) <br />bikin background di flashdisk (1 ) <br />greatbody gitu lho (17 ) <br />gadis (16 ) <br />hehehehhehe iseng iseng celana ma baju diplorotin (34 ) <br />usulan buat ds (2 ) <br />Isi Bensin...Tidak sekedar beli dan bayar (2 ) <br />WOOW Video Porno Perselingkuhan Madonna Akan Beredar!! (2 ) <br />Film langka (6 ) <br />vietnam webcam (4 ) <br />bizz knalan di kolam renang pim (45 ) <br />emu game (2 ) <br />Perawat ngerawat kakek jepang Top dan anekh " harus liat" (10 ) <br />Log in<br />Kenali Pria Homoseksual dari Wajahnya (16 ) <br />Uncensored The Last.. (3 ) <br />asian4you-Annie Chui (yag toketnya besar itu loh) (2 ) <br />eVa:[japan manga] <br />Koko...koko....koq suka foto2 (55 ) <br /># cewek pakai jeans lepas baju juga # (50 ) <br />•::: Siapakah Nama Sexy Kalian?? :::• (14 ) <br />[JQ's] NOVALIA Gadis Cyber (28 ) <br />ana UTM <br />Lagi Dari Kalimantan.. :) (13 ) <br />Toket terindah (17 ) <br />Ancient Asian Sex Secrets (4 ) <br />Dangerous Thought:[Japan Manga] <br />Apa yang diinginkan Istri anda. (3 ) <br />Junior level (9 ) <br />Coba ja deh (10 ) <br />Martapura juga Imut !! (6 )"> tips and trik maksimalkan google anda :D (11 ), 41, <br />pussy (13 ), <br />lagi dihotel.. (19 ), 35, 16, <br />[LW] Gimana ? Tante masih disuruh apa lagi ? buruan dong ah...! (26 ), <br />Seandainya TUKUL mencalonkan Wapres. (7 ), <br />Ini Semua karena Hapenya Butut (11 ), <br />(ask) kena banned mirc (1 ), <br />>>>>Malou Perawan Intipan<<<< (0 ), 30, <br />(spy woman vs investigator woman)3in1 (6 ), <br />Dikocokin Bini Gue asik gak BUNG (74 ), <br />One Piece Vol.4 (0 ), <br />nyoba post moga2 tdk repost ya (3 ), <br />Buat penggemar Tina Yuzuki... (3 ), , <br />[JQ's] Banned Link Upload (19 ), <br />Lomba logo DS ? (8 ), <br />bagi-bagi ah.... (1 ), 38, <br />Mau Lihat Guru Yang Diperbudak Oleh Sex (2 ), <br />★★ Iori 02 ★★ (0 ), <br />Tak ada gading yang tak retak..., <br />New 5 Premium Account Rapidshare (15 ), <br />putih mulus (7 ), <br />Lia...Servismu OK Banget (11 ), <br />Sora Aoi - Super Porn Star (13 ), <br />Mendesah,merayu Lalu Meludah, 27, <br />Amoy Satu ni.. emang moiiii (6 ), <br />[USUL] Bikin Regional, <br />Tantangan (3 ), <br />mau gak bini kayak gini? (67 ), <br />Usul rapidshare DS (9 ), <br />tante elly ...lg nunggu pelanggann (16 ), <br />HANNY freelancer sex (26 ), 1, <br />[LW] Mahasiswi bening, tajir, bohay, pokoknya maknyus deh ! (149 ), <br />(reg) Psikotest, <br />####Tante TOGE keenakan#### (14 ), <br />sekretaris binal.. (18 ), <br />--------------------------------------------------------------------------------<br />, <br />Hatiku yang tersayat-sayat .. Teruntuk 'Cei .. yang ku sayang .. (3 ), <br />nyoba post moga2 tdk repost ya (3 ), , <br />koq ga bisa orgasme?, <br />Modus pencurian mobil ( Di bius ) (1 ), "> <br />gg2 (0 ) <br />Iran - Hotel Yathri (1 ) <br />[REQ] Xilisoft lisence code and name (4 ) <br />koleksi baru. dijamin........deh............ (5 ) <br /><strong>Meki Pink Ala Gadis SMA</strong>....Bikin Ngiler (32 )gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-66911040005788261852008-08-10T01:56:00.000-07:002008-08-10T02:02:53.556-07:00Tubuh Indah mbak mira membuat palkonku bergetar dijepit meky nya<span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Perkenalanku dengan mbak Mira terjadi sekitar 3 tahun lalu. Mbak Mira adalah seorang wanita cantik yang sudah menikah dengan seorang manajer dari sebuah perusahaan BUMN. Umurnya 35 tahun, hanya beda 4 tahun dariku.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Meski sudah beranak 2 orang, tapi penampilan fisiknya tidak kalah dengan wanita-wanita dewasa yang lebih muda 5-10 tahun darinya. Maklum, dia seorang wanita yang sangat memperhatikan penampilan fisiknya. Bahkan setahuku dia juga rajin berolahraga, dan senam body language.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Rambutnya pendek sebahu, tinggi sekitar 160cm. Ukuran vitalnya mungkin tidak terlalu heboh, mungkin sekitar 34-29-36. Tapi penampilannya yang selalu rapi dan bersahaja membuatnya terlihat begitu menarik.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Awal perkenalanku dengannya mungkin tidak relevan untuk diceritakan di forum ini. Tapi yang jelas sejak kali pertama aku bertemu dengannya, aku sudah menaruh simpati padanya. Kelihatannya dia pun begitu, tapi dia adalah istri orang!</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Akhirnya kami pun harus berpisah sekitar 1,5tahun yang lalu karena suaminya harus pindah tugas ke kota lain. Sungguh, entah mengapa rasanya begitu berat ketika kami harus berpisah. Aku masih ingat <span style="color:#00000a;">b</span>etapa matanya berkaca-kaca ketika harus mengucapkan salam perpisahan kala itu.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Setelah itu kami <span style="color:#00000a;">t</span>erpisah cukup lama, meskipun pada saat<span style="color:#00000a;">-saat</span> tertentu kami masih saling mengirim salam. Tapi tidak lebih dari itu.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Namun tiba-tiba <span style="color:#00000a;">pada </span>suatu saat Mbak Mira mengirimkan pesan singkat via ponselku.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Van,apa kabarnya? Sekarang lagi dimana?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Sebagai pengusaha muda yang masih bujangan, memang aku cukup sering keliling kemana-mana. Hometown-ku adalah di kota S, tapi aku cukup sering berada di kota Sm, J, B, maupun ke luar negeri untuk mengurus bisnisku.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Saat itu aku kebetulan berada di kota S, maka segera aku mengirimkan pesan balasan untuk memberitahu Mbak Mira.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tidak lama kemudian Mbak Mira kembali mengirimkan pesan balasan. "Wah, kebetulan! Aku skrg dlm perjalanan ke S. Ntar ketemuan ya! Pesawatku berangkat 1 jam lagi"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku terkejut! Aku akan segera bertemu lagi dengannya!</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tapi, jangan-jangan dia datang dengan suaminya... Aku mencoba mengorek keterangan mengenai ini.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ga koq, aku sendiri aja. Van,ntar temenin aku jalan2 di S ya. Aku ga ada temen lain l<span style="color:#00000a;">a</span>g<span style="color:#00000a;">i</span> lho di S".</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Wah, pucuk dicinta ulam tiba neh!</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Comic Sans MS;">Singkat cerita, malamnya aku menjemput mbak Mira di sebuah pusat perbelanjaan terkenal di kota S.<span style="color:#00000a;"> Aku menelepon ponselnya dan mengatakan akan menjemputnya di lobby.</span></span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Hai, mbak..."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Hai juga, van..."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">begitulah awal pertemuan kami kembali setelah 1,5tahun. Terus terang, rasanya begitu kaku. Maklum, baru kali ini aku bisa semobil b<span style="color:#00000a;">e</span>rdua dengan wanita yang kukagumi ini.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Dia pun segera masuk ke dalam mobil <span style="color:#00000a;">Mitsubishi Grandis</span>-ku.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Wah,hebat kamu sekarang van... Mobil baru ya?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ah, enggak koq mbak.. Well,iya sih aku baru ganti mobil ini. Tapi bukan mobil gres koq, beli second hand aja", aku mengelak.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Hehehe, whatever deh.. Yang jelas, kamu kelihatan makin sukses aja neh.." kata mbak Mira sambil menatapku dari kursi penumpang.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Wah, thank you mbak.. Hehe.. Ya udah, orang suksesnya mo ngajak mbak makan nih. Mbak belum makan kan ya?" tanyaku sambil memandang dirinya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Iya yah, jadi lupa kalo belum makan. Biasalah, cewek... Kalo udah shopping, lupa waktu.. Hahaha.. Ya udah, kita makan yuk..."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Mau makan apa nih,mbak?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Yang simpel aja deh ya. Aku masih jet-lag nih"</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Comic Sans MS;">Akhirnya kami makan malam bersama di sebuah kafe terdekat<span style="color:#00000a;">.</span></span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Segera suasana <span style="color:#00000a;">yang </span>kaku <span style="color:#00000a;">tadi </span>berubah cair. Kami saling <span style="color:#00000a;">bertukar</span> kabar masing-masing <span style="color:#00000a;">karena </span>selama 1,5 tahun kami tidak <span style="color:#00000a;">pernah </span>bertemu. Aku teringat betapa kami juga dulu sering ngobrol berdua.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Heran juga ya,van.. Kalo <span style="color:#00000a;">pas </span>sama kamu, aku koq bisa tertawa lepas dan ngomongnya nyambung banget.. Beda <span style="color:#00000a;">lho </span>ama suamiku. Sulit banget komunikasinya. Mana dia orangnya <span style="color:#00000a;">bawaannya </span>serius banget..." kata Mbak Mira sambil menerawang.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ah, masa sih mbak?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Iya, begitulah.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Maksud, mbak?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ya gitu deh,van. Soalnya aku ama suamiku dulunya ga pake proses pacaran dulu sebelum merit. Kalo tau gitu mah aku mungkin pikir-pikir lagi" desahnya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Hmm, mbak Mira koq jadi curhat gini ya...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Oya? Ceritain dong,mbak.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Yup,aku dulunya dikenalin ama suamiku. Suamiku itu sekantor ama sepupuku. Waktu itu aku pernah nemenin istri sepupuku main ke kantor mereka. Ternyata dianya langsung naksir dan gilanya langsung maen ngelamar ke bapakku..."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Oya?" aku sempat terperangah.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Karena waktu itu aku masih 24 tahun, dan teriming-iming keindahan pernikahan, lamaran itu pun kuterima dan 3 bulan setelah itu aku pun dinikahi dan segera pindah ke kota B dimana suamiku ditugaskan".</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Hmm, apa mbak pernah ngajak suami ngobrol tentang masalah ini?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Udah sih, tapi dasarnya dia emang penyendiri dan gila kerja... Percuma saja.." keluhnya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku tiba-tiba jadi kasihan terhadap Mbak Mira. Mungkin sepintas orang menilainya sebagai seorang wanita yang terpenuhi kebutuhan lahir batinnya. Ternyata.. Dia punya masalah komunikasi dengan suaminya. Tidak bisa dibayangkan betapa kosongnya kehidupan pernikahannya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Malam sudah cukup larut ketika kami keluar dari kafe tersebut. Aku pun menawarkan untuk segera balik ke hotel tempatnya menginap.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tak lama kami pun tiba di hotel. Sebuah hotel berbintang 5 yang terkenal di kota S. Belanjaan Mbak Mira tadi ternyata cukup banyak, padahal consierge hotel sudah tidak di tempatnya. Maklum sudah pukul 11 malam.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Akhirnya aku pun menawarkan jasa untuk mengantar mbak Mira ke kamarnya sambil membawa sebagian barangnya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira menginap di kamar 802. Kamar deluxe dengan city view. Aku yang senang dengan pemandangan malam kota<span style="color:#00000a;">,</span> segera <span style="color:#00000a;">saja </span>menuju ke jendela.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira memecah lamunanku..</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Van, minum ya? Katanya sambil menawarkan sebotol minuman penyegar.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku pun segera menyambutnya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Van, kamu ga buru-buru pulang kan?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Emang napa,mbak?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Aku masih mo ngobrol ama kamu tuh, tapi harus dipending bentar karena aku perlu ke toilet dulu neh."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Oh,okay...Go on. Aku tungguin deh."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Selang beberapa menit kemudian mbak Mira keluar dari toilet. Aku yang sedang duduk sambil menonton tivi dari sofa segera melihat perubahan raut muka mbak Mira.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Kamu napa,mbak?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Iya neh, ga tau.. rasanya ga enak aja.. ah, aku juga sih.. t<span style="color:#00000a;">a</span>d<span style="color:#00000a;">i</span> <span style="color:#00000a;">masih </span>jet lag juga diminumin iced cappucino.. sekarang badanku jadi ga enak gini rasanya"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Walah... Ya udah mbak duduk aja dulu. Aku bikinin teh anget untuk mbak deh"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira pun duduk di atas ranjang king size di kamar itu.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku bergegas bangkit dan memanaskan air dengan termos listrik yang ada di kamar itu.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Setelah airnya mendidih, aku pun segera membuat teh yang kujanjikan.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Segera kuberikan pada mbak Mira yang sedang duduk di atas ranjang. Mbak Mira minum dengan perlahan.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tiba-tiba mbak Mira nyeletuk..</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Aduh,van.. badan mbak koq jadi ngerasa dingin begini ya?" katanya sambil menyambar tanganku untuk meraba dahi dan leher sampingnya. aku agak terkejut, tapi kubiarkan saja tanganku dipakainya jadi termometer.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Terasa badannya hangat.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Wah,mbak pasti masuk angin nih.. Aku bikinin teh anget lagi ya.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Thanks ya, van.. kamu baik banget deh. Sori nih, jadi ngerepotin.. tapi pasti lebih enak kalo bisa dipijitin..<span style="color:#00000a;"> sayangnya udah malam gini mo cari tukang pijit kemana coba.. hehe</span>"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Spontan aku berkata "ya udah, ntar kalo tehnya udah<span style="color:#00000a;">,</span> aku pijitin deh.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Emang kamu bisa mijit gitu?" tanya mbak Mira denga nada heran.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ya bisa dong... dikit-dikit, tapi bisa lah.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Hahaha.. ya udah, pijitin dong ya.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Setelah cangkir teh yang kedua selesai diminumnya mbak Mira pun membalikkan badannya. Sekarang punggungnya dihadapkan padaku.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku pun segera menaruh tanganku di pundaknya dan mulai memijit.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Toh ini bukan pertama kalinya aku memijit cewek atau menjamah badan cewek, tapi aku merasa entah mengapa kejantananku mulai terusik. Apalagi ketika jariku mulai menjelajah dekat tali-tali BHnya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Wah, hebat juga kamu van.. mbak suka pijit<span style="color:#00000a;">a</span>n kamu. Belajar dimana?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ga belajar dimana-mana koq, mbak. Aku sendiri suka dipijit, jadi tau titik-titik mana yang enak buat dipijitin"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Van,bentar.. mbak mo ganti baju dulu deh. Baju ini ga enak buat acara pijit-pijitan. Hehe.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ya deh,mbak.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira segera bangkit dan masuk ke kamar mandinya. Selang beberapa menit kemudian, mbak Mira keluar dari kamar mandi. Kali ini, dia sudah berganti baju dengan piyama dari bahan kaos. Roknya pun sudah ditukar dengan celana 3/4 dari bahan yang sama dengan kaosnya. Yang paling berbeda adalah mbak Mira sudah menanggalkan kacamatanya dan sudah menghapus semua dandanannya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Swear, dia terlihat lebih cantik dan muda dengan kondisi seperti itu. Dia terlihat seperti gadis berusia 25 tahun. Kuakui dia memang masih cantik, toh tidak lagi selangsing wanita yang masih single.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Dia pun segera duduk di dekatku, bahkan lebih rapat dari posisi terakhir ketika kupijat tadi.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tanpa banyak berkata-kata aku segera melanjutkan pijitanku di pundak. Berhubung karena sekarang rasanya lebih leluasa memijat karena mbak Mira sudah menggunakan kaos, aku pun meluaskan pijatan ke area seperti punggung tengah, punggung bawah. lengan dan leher.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Berkali-kali aku menyentuh tali pengikat BHnya di belakang. Tanganku yang kuat dan kokoh juga menjamah lehernya. Kuakui sempat ku elus belakang telinganya ketika harus memijt area samping lehernya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mungkin karena sentuhan yang kontinu itu mbak Mira mulai terangsang sedikit demi sedikit.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Yup, bukan rahasia lagi.. daerah tengkuk dan belakang telinga adalah area erotis.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Ketika aku memijat kedua lengan atasnya, dia tiba-tiba mendorong badannya ke arahku. Aku teruskan memijat lengannya ke arah bawah, dan itu membuat tubuh mbak Mira makin masuk dalam dekapanku. Kurasakan hembusan nafasnya yang lembut di telinga kiriku ketika kupijat lengan bawahnya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Nafasku pun mulai tak menentu. Aku menyadari posisiku saat itu.. aku sedang memeluk mbak Mira dari belakang! Wanita yang selama ini kuhormati dan kukagumi.. Sosok wanita dewasa yang menarik dan mempesona.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Kejantananku kembali terusik.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tiba-tiba mbak Mira menarik tubuhnya hingga menyamping ke arahku seakan-akan mengharapkan aku untuk segera memeluknya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku jadi serba salah. Satu sisi diriku ingin menyambut untuk memeluknya, sisi yang lain mengatakan kalau ini semua ga benar. Dia kan istri orang! Dan aku kenal dengan suaminya...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tiba-tiba dia duduk menghadap diriku. Wajahnya begitu dekat... sangat dekat... cantik... dan bibirnya begitu mengundang.. haruskah aku menciumnya sekarang?</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Rasa bingung makin merasukku.. hingga kulihat lagi bibir itu sudah lebih dekat dari sebelumnya..</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Oh,what the hell..</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku pun maju... dan kami berciuman!</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">wow, rasanya bergetar...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">aku dan mbak Mira segera menarik diri.. mundur.. is this for real? aku dan mbak Mira saling berpandangan...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Yes, i want her.. and she also wants me!</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Kami pun berciuman lagi, kali ini dengan penuh perasaan... ooh... i hope this is not just a dream...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">bibir kami saling berpagut.. bibirnya, oh.. begitu lembut...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">kami berhenti sejenak.. mengatur napas.. sepertinya mbak Mira juga tidak percaya apa yg terjadi barusan.. dia menyentuh dan mengelus pipiku.."Ini bukan mimpi kan,Van?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Bukan,mbak. Ini aku, Ervan. Dan kita baru saja berciuman!"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Oh,rasanya sudah begitu lama.. Aku s<span style="color:#00000a;">u</span>dah lama menginginkanmu,Van.. Kamu juga kan?"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"I-iya,mbak... bener.. tapi..."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"tapi ada jarak di antara kita kan?" lanjut mbak Mira.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Iya, mbak.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Oh,van... mbak senang.. mbak kirain kamu ga suka ama mbak.." katanya sambil memeluk erat diriku. </span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ga koq,mbak.. aku emang suka mbak sejak dulu.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira tidak menjawab dengan kata-kata, tapi segera memelukku lagi dengan erat.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Berikutnya, kami terlibat dalam ciuman yang dashyat. Semua belenggu perasaan selama 3 tahun itu rasanya terlepas di kamar 802 itu. Kami berciuman.. dan berciuman seperti sepasang kekasih yang telah lama berpisah.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku mulai memainkan lidahku, memancing mbak Mira untuk french kiss..</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku memang belum pernah melakukan intercourse, tapi untuk urusan foreplay dan petting aku bisa dibilang cukup terlatih dengan pacar-pacarku.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Lidah mbak Mira begitu lembut, sangat lembut.. bahkan lebih lembut daripada pacarku yang mana pun.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tak lama, mbak Mira mulai membaringkan dirinya di atas ranjang. aku pun mengikutinya sambi<span style="color:#00000a;">l</span> terus menciuminya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku mulai melakukan variasi ciuman dengan gigitan dan godaan lidah di sekeliling bibirnya. Mbak Mira menikmati cumbuan ini dan mulai terangsang. Nafasnya mulai memburu, dan dadanya mulai naik-turun.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Karena posisi mbak Mira yang kini tidur terlentang, aku pun mengimbanginya dengan cara mengangkangi tubuhnya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Dengan posisinya itu, mbak Mira mulai menikmati ransangan demi ransangan dan mulai menginginkan lebih. Kejantananku mulai menegang ketika mbak Mira mulai mengangkat-angkat pantatnya seakan-akan mengundang penisku untuk segera mengunjungi vaginanya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Gesekan demi gesekan antara penisku dan bukit kemaluannya ternyata membuat mbak Mira makin terangsang. Aku pun mulai memberikan ransangan lebih. Aku mulai menjilati telinganya, lehernya dan pangkal leher bagian tengan. Sesekali aku menjilati cekungan di pundaknya. Itu membuatnya makin menggelinjang. Tubuhnya tergetar hebat. Kini mbak Mira mulai membuka selangkangannya dan lebih jauh mendorong pantatnya ke atas agar clitorisnya bisa bergesekan dengan penisku yang menegang itu.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Sayang, kamu mau ya?" tanya mbak Mira ketika merasa aku sudah mulai merespon belaian bukit kemaluannya di penisku dengan sesekali menekan dan menggesekan penisku naik-turun kemaluannya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Aku mau,sayang" kataku "tapi belum sekarang ya.. aku mo puasin kamu dulu dengan foreplay. Soalnya sebagai cowok, sekali ejakulasi agak lama baru bisa lagi."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira tersenyum, manis sekali. Mungkin dia kagum pada prinsip<span style="color:#00000a;">ku</span> u<span style="color:#00000a;">n</span>t<span style="color:#00000a;">u</span>k memuaskan wanita <span style="color:#00000a;">lebih </span>dulu.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Thank ya, sayang.. Tapi gak papa lho kalo kamu <span style="color:#00000a;">mau </span>sekarang.. Aku tadi udah sempat orgasme koq.. Bahkan udah beberapa kali... Tuh,buktinya udah basah.." katanya sambil menuntun tanganku ke arah selangkangannya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Wah, <span style="color:#00000a;">ternyata </span>memang sudah basah banget. Toh celananya masih lengkap, tapi aku bisa merasakan vaginanya sudah kebanjiran.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Tenang sayang,itu belum apa-apa. Aku mo kamu orgasme beberapa kali lagi malam ini.." kataku sambil menyambar bibirnya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Kini tangan kananku mulai menjelajah. Tangan kiriku kupakai sebagai sandaran karena aku tidur menyamping di sisi mbak Mira.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tanganku memegang bukit kemaluan mbak Mira. Montok dan lembut. Penisku tambah keras. Kini tanganku mulai merambah belahan vaginanya. toh dari luar celana, dengan bahan kaos begitu<span style="color:#00000a;">,</span> belahan nikmat itu jelas masih terasa teksturnya. Kugesek-gesekkan jari tengahku di belahannya, sambil tetap menciumi bibirnya dan memainkan lidahnya yang lembut itu. Mbak Mira makin terangsang.. dia mulai mendesah.. bahkan ketika aku melepaskan bibirku dari mulutnya, mbak Mira kulihat membuka mulutnya dan memainkan lidahnya di bibirnya sendiri. Sesekali mbak Mira menggigit bibir bawahnya. Termasuk ketika tanganku mulai menggerayangi dadanya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Ketika aku memegang cup kirinya, mbak Mira tiba-tiba ngomong, "Sayang sori ya, dadaku kecil lho. Cuma 34A. Ini keliatan montok karena sponnya aja yg tebel. Cewek emang pintar nipu soal ini. Sori ya.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku cuma tertawa kecil dan bilang, "biarin kecil juga merangsang gitu koq. hehe.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira merespon dengan menarik tanganku untuk meremas dadanya..</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Dia ingin aku lebih leluasa mengeksplorasi dadanya sehingga dia menaikkan bajunya, me<span style="color:#00000a;">ngangkat</span> dadanya ke atas <span style="color:#00000a;">dari posisi berbaring </span>dan membuka kaitan <span style="color:#00000a;">bra</span>-nya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Ketika dia me<span style="color:#00000a;">n</span>g<span style="color:#00000a;">angkat</span> dada<span style="color:#00000a;">n</span>ya ke atas, aku sempat menggodanya dengan menggigit ujung cup <span style="color:#00000a;">bra</span>-nya yang k<span style="color:#00000a;">anan</span>.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira tertawa dan sempat menggodaku ga sabaran.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;"><span style="color:#00000a;">Oya, bra-nya berwarna coklat muda. warna bra yang umum dipakai ibu-ibu.</span></span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">The next thing, aku sibuk menciumi, meremas dan mengelus buah dada dan putingnya. Seperti akunya,dada mbak Mira memang tidaklah besar dan montok. Tapi dasar bujangan, mengelus kulit selembut kulit payudara wanita muda dan mengulum puting kecil berwarna coklat yang tegak menantang tetap terasa SANGAT nikmat.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Yup, putingnya kecil seperti puting gadis<span style="color:#00000a;">,</span> <span style="color:#00000a;">sebab</span> meski sudah punya anak mbak Mira ternyata tidak lama menyusui anaknya. Produksi air susunya ga banyak, akunya. Jadi anak pertama hanya <span style="color:#00000a;">sempat </span>disusuinya <span style="color:#00000a;">dua</span> minggu, <span style="color:#00000a;">sedangkan </span>anak yang kedua malah tidak pernah sama sekali.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Kami terus bercumbu, dan tanganku pun mulai masuk ke arah selangkangannya sampai di perbatasan bulu kemaluannya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Berikutnya mbak Mira minta break dulu. Dia kehabisan nafas katanya. Akhirnya aku tiduran di sebelah kirinya. Cape dari tadi di mobil aku cuma lihat sisi kanan wajahnya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku dan mbak Mira akhirnya ngobrol-ngobrol lagi, sambil ciuman mesra sesekali.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Van, tau ga.. aku ga pernah lho rasakan seperti yang tadi kamu lakukan ke aku. Sejak aku menikah, jarang-jarang aku bisa menikmati orgasme. Tapi dengan kamu , bisa berkali-kali! Aku tadi 6 kali orgasme lho.. makanya lemes banget deh rasanya" Aku cuma tersenyum.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Lucunya sambil ngobrol pun tangan kami berdua tetap bergerilya. Tangan kananku yg memeluk leher mbak Mira mulai menggerayangi tengkuk, belakang telinga kemudian masuk memegang payudaranya dari celah leher piyamanya.</span></span><br /><span style="color:#00000a;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tangan kiriku pun tidak kalah nakalnya. Dengan lembut aku memasukkan tangan kiriku ke dalam celana mbak Mira. Kucoba mengelus belahan kemaluannya dengan jariku dari balik celana dalamnya. Terasa banget vaginanya sudah basah..sah.. Cairannya bahkan sudah membasahi celana dalamnya. Aku terus menggesek-gesekkan tanganku dan menciumi wajahnya dengan lembut.</span></span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira juga <span style="color:#00000a;">kini </span>tidak<span style="color:#00000a;"> mau</span> kalah nakal. Tangannya mengelus dadaku yang bidang, tapi lama kelamaan tangannya mulai menyusup masuk ke dalam celana jeans-ku. Aku membiarkan saja dan dia menanggapinya dengan gerakan pasti ke arah bawah dan menyambar penisku yang sudah menegang.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Terlihat mbak Mira sedikit terkejut ketika menyentuh batang penisku. Harus diakui, penisku cukup besar untuk ukuran orang Asia. Panjangnya 16,5cm, dengan diameter 4cm. Tapi reaksi terkejut itu cuma sebentar dan segera berganti dengan nafsu berahi.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Terasa tangan mbak Mira lebih erat menggenggam penisku. Aku yang kerepotan dengan posisi penisku yang <span style="color:#00000a;">sudah </span>menegang meminta mbak Mira untuk membukakan celanaku saja.</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="color:#00000a;">Ternyata m</span>bak Mira <span style="color:#00000a;">malah </span>senang sekali. Dan dengan segera, dia membuka ikat pinggang dan celana jeansku. Mbak Mira terlihat begitu bernafsu ketika harus membuka celanaku tapi sempat kesal karena tidak bisa membuka ritsleting jeansku. Aku pun membantunya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Raut muka mbak Mira jadi seperti ana<span style="color:#00000a;">k</span> kecil yang mendapatkan mainan yang diidam-idamkannya<span style="color:#00000a;">,</span> setelah penisku terbebas dari celanaku dan siap masuk dalam genggamannya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira sempat terpekik kecil ketika melihat penisku yang sudah menegang maksimum dengan hiasan urat-urat di batangannya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;"><span style="color:#00000a;">"Ih, udah keras banget... Ooh.."</span></span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira benar-benar sudah ga kuat lagi menahan gejolak nafsunya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Van, aku mohon... masukin sekarang aja ya<span style="color:#00000a;">, sayang</span>.. aku mohon.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ok, sayang.. whenever you are ready.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira segera bangkit dan menyusup ke dalam selimut. Dengan segera ia melepas celana dan celana dalamnya dari bawah selimut.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Terus terang aku cukup kecewa karena aku berharap aku sendiri yang membukanya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tapi ketika mbak Mira menyibakkan sedikit selimut yang menutupi bagian bawah tubuhnya, aku ga jadi protes lagi.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Bulu-bulu kemaluannya yang hitam dan rapi terlihat begitu kontras di tengah apitan dua paha yang begitu putih dan mulus.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Di bagian perut bawahnya ada luka parutan operasi caesar. Yup, kedua anaknya lahir dengan operasi itu. Artinya, vagina-nya pasti masih sempit! Ave Caesar!</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku pun segera duduk mengangkang di depan selangkangannya. Terus terang aku cukup gugup. Ini pertama kalinya aku melakukan intercourse dengan penetrasi. Selama ini paling jauh aku hanya petting dengan saling gesek dengan pacar-pacarku dulu. Aku kuatir mereka hamil atau paling tidak aku merusak keperawanan mereka.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Sekarang di depanku ada wanita cantik yang siap dipenetrasi. Aku jelas tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Tapi aku juga ga mau mengakui ini kali pertamaku.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Sayang,aku ga punya kondom lho.."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ga pa-pa koq sayang, aku pake IUD koq"</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Oya?" aku menyahut kegirangan.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Permainan dilanjutkan.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Kini aku mengelus bukitnya. Lalu jari jempolku mulai menelusuri belahan kemaluannya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira ga tahan, dia membuka selangkangannya. Dan tampaklah belahan surga mbak Mira!</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Sungguh indah pemandangan itu. Bibir vaginanya ternyata masih rapat mengatup.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Kini jari tengah kananku yang menelusuri belahannya dan membelah labia mayora-nya yg berwana coklat muda. Kecil dan tidak menggelambir seperti yang biasa ku lihat di foto-foto XXX. Apa karena jarang dipake ya? Pikirku.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku tersentak ketika tanganku menyentuh labia mayora-nya. Vagina-nya ternyata sudah amat sangat banjir! Bahkan bulu-bulu yang terletak di sekitarnya pun bahkan sudah basah kuyup kena lendirnya!</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira sudah ga tahan. Dituntunnya penisku masuk ke dalam vagina-nya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Oohh...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;"><span style="color:#00000a;">Dan... "cleep..."</span></span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Karena sudah sangat basah,penisku dengan sangat mudah masuk ke liang vagina-nya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira terpejam ketika penisku memenuhi liang vaginanya untuk kali pertama. Mulutnya terbuka tapi tidak mengeluarkan suara.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Sungguh nikmat rasanya pertama kali penisku merasakan remasan dinding vagina.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku memulai dengan missionary position. Hentakan demi hentakan yang kuberikan ke vagina mbak Mira yang nikmat membuat payudara-nya bergoyang-goyang.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Sempat beberapa kali kucoba mengulum putingnya, tapi tiap gerakan itu membuat penisku terlepas dari cengkeraman vaginanya. Jelas saja dia tidak merelakannya begitu saja dan segera mencari penisku dan memasukkannya kembali ke liang nikmatnya. Haha.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Akhirnya aku menyadari bahwa posisi missionary tdk memungkinkan aku bisa mengulum putingnya. Setidaknya karena perbedaan tinggi badan (aku 175cm).</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mungkin karena mbak Mira sudah terangsang hebat, dengan mudah dia mencapai 2 kali orgasme lagi.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Sayang,kamu udah ya? aku udah dua kali lho..."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Belum apa-apa neh,sayang..."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ha? Kamu koq kuat banget?"</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Comic Sans MS;">"Emang kamu dah cape ya,say? Koq nanya gitu?"<span style="color:#00000a;"> tanyaku.</span></span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Hehee... bukan napa<span style="color:#00000a;">-napa</span> sih..."</span></span><br /><span style="color:#00000a;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Jadi, lanjut ga neh?"</span></span></span><br /><span style="color:#00000a;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Lanjut dong... Aku masih mau koq,sayang.." kata mbak Mira.</span></span></span><br /><span style="color:#00000a;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ok,sayang tapi karena aku cape kaya gini.. tukar posisi ya..."</span></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="color:#00000a;">A</span>ku menawari mbak Mira posisi Woman on Top (WOT).</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira ternyata menyambut dengan gembira.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Segera aku merebahkan diri dan giliran mbak Mira yang "kerja". Posisi ini ternyata sangt menyenangkan buat mbak Mira. Dengan mudah dia meraih lagi 2 kali orgasme.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku pun menikmati pemandangan tubuhnya dari bawah. Aku juga dengan leluasa meremas payudaranya dan mengulum putingnya. Juga aku bisa memegang pinggulnya yg sexy sambil membantu menggerak-geraknnya, menggiling dan memijat penisku dengan "ulekan sorga"-nya.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Di saat inilah, mbak Mira mulai bersuara... Dia mendesah-desah...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ooouch... Yeeees... Oooow... Enak banget... Terusin,sayang... Yes, terusin..."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Apalagi ketika aku mulai menggelitik klitorisnya dengan jari jempolku..</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku merasa penisku seperti diremas kuat.. aku baru tau kemudian dari mbak Mira kalo ini yang disebut gerakan kegel...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Akhirnya aku pun ga tahan...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Sayang,aku udah mau keluar neh..."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">"Ga pa-pa,sayang. Keluarin di dalam aja... Tapi tunggu ya,aku juga udah mo keluar nih... sama-sama aja ya,say..."</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Aku menjawab dengan anggukan..</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira mulai makin liar menghujamkan penisku ke dalam vagina-nya.. tubuhnya menegak.. aku mengulurkan <span style="color:#00000a;">kedua </span>tanganku utk dijadikan tumpuan tangannya...</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="color:#00000a;">"</span>Ohh.... Terus sayang.. jangan berhenti... ya...ya... terus... ooooh... ohhhhhh.... ohhhh.....<span style="color:#00000a;">"</span></span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="color:#00000a;">A</span>ku merasakan penisku berdenyut dalam cengkeraman vaginanya yang semakin erat... aku menyemprotkan cairan maniku ke dalam vaginanya... dan pada saat yang hampir bersamaan aku merasa ada cairan hangat menyelimuti kepala penisku. Enak banget rasanya...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Mbak Mira pun jatuh ke dalam pelukanku... Dia orgasme!</span></span><br /><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="color:#00000a;">"</span>Ohhhh... Van.. Gila... Lu hebat banget..<span style="color:#00000a;">aku keluar lagi.. banyak lagi..</span> <span style="color:#00000a;">"</span></span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Penisku masih ada di dalam vaginanya...</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Tiba-tiba aku merasa penisku di-kegel lagi... dan kembali terasa ada semburan cairan di vaginanya! ckckckck... dia orgasme lg..</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">mbak mira hanya bisa tersenyum puas, lalu memelukku erat-erat dan menciumku.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Sesudah itu dia bangkit duduk, mengambil tissue yang ada di meja samping ranjang dan mencabut vaginanya dari penisku. Kala itu kudengar bunyi plok.. seperti suara sumbat botol dibuka.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Sebelum melepaskan penisku dia menyelebunginya dengan tissue dan setelah ter<span style="color:#00000a;">c</span>a<span style="color:#00000a;">b</span>ut dia mengelap sisa-sisa cairan cinta kam<span style="color:#00000a;">i</span> berdua malam itu.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Kemudian mbak Miramerebahkan diri di dadaku.</span></span><br /><span style="font-family:Comic Sans MS;"><span style="font-size:100%;">Senyum puas tersungging di bibirnya. Mukanya begitu cerah dan cantik, mungkin karena dia baru saja mengalami muktiple orgasm.</span></span>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-46607511110110164912008-07-20T08:53:00.000-07:002008-07-20T08:54:14.410-07:00malaysia cipap hot binal kelentit GADIS INDONESIA cewek ngentot video bogel melayu<div id="res"><br /><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"> </h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><p><span style="font-size:-1;">Saya sangat tertarik dan ingin membagi cerita pada seluruh pembaca. Tentang kenyataan yang ada dan mungkin sering terjadi disekeliling kita. Kelebihan dan kekurangan dari isi cerita ini adalah menurut yang saya alami. Terserah apapun tanggapan dari para pembaca. Dan ucapan terima kasih saya kepada 17thn bila cerita sederhana ini dimuat. Sebutlah nama saya Fandy tetapi teman-teman biasa memanggil saya Andy saja.<br /><br /><br /><br />Saya mengenal sex bisa dikatakan belum terlalu lama juga. Baru mulai semester 3 semasa duduk dibangku kuliah dulu (saat itu usia saya baru 20 tahun). Kali pertama keperjakaan saya terenggut oleh mbak Dewi (salah seorang karyawati XXX di kampus yang sempat menjadi kekasih saya selama kurang lebih 2 tahun). Semenjak itu sex bagi saya seolah sudah menjadi salah satu kebutuhan utama sehari-hari. Saya seolah terjebak dengan keindahan fantasi kenikmatan surgawi yang mbak Dewi berikan dan ajarkan kepada saya.<br /><br /><br /><br />Hubungan saya dengan mbak Dewi bisa dibilang lumayan lama juga, dan malahan sampai beberapa kali membuahkan kehamilan. Meski begitu mbak Dewi selalu saja menggugurkannya. Hal ini terjadi berulang sampai lima kali. Gila memang, tetapi entah kenapa mbak Dewi justru sangat menikmati hasil perbuatan saya selama hampir kurang lebih 2 tahun hubungan asmara kami itu berlangsung. Saya tidak tahu apakah itu termasuk suatu penyimpangan perilaku atau bukan. Yang jelas setiap kali terjadi kehamilan dengan bangga ia memberitahukannya kepada saya dan mengatakan bahwa saya adalah pria paling hebat yang pernah dikenalnya.<br /><br /><br /><br />Bagi saya sendiripun mbak Dewi adalah segala-galanya. Meski secara fisik ia lebih tua hampir 5 tahun dibanding usiaku, namun itu tidak menjadi beban dan halangan bagi saya untuk mengasihi dan menyayanginya sebagai layaknya seorang kekasih. Kuakui saya bukanlah pria pertama dalam kehidupan cintanya, tetapi itu bukan masalah karena saya sangat mencintainya. Memang meski secara resmi kami belum menikah namun untuk masalah sex kami sudah melakukannya sebulan semenjak pertama kali saling berkenalan. Bercinta dengannya seakan tak pernah bosan.<br /><br /><br /><br />Sex menurutnya adalah suatu keindahan yang setiap saat harus bisa dinikmati. Ibarat nasi, 2 atau 3 hari saja rutinitas intim itu tertunda pasti keesokan harinya mbak Dewi langsung uring-uringan tanpa alasan yang jelas. Kalau sudah demikian hanya ada satu obat paling manjur untuk mengatasinya. Meredamnya dengan buaian-buaian kenikmatan surgawi. Menurutnya saya adalah pria yang paling berharga dan paling menggairahkan dalam hidupnya. Saat itu sudah begitu besar keyakinan dan perasaan cinta saya terhadapnya dan kukira begitu pula sebaliknya. Dan tak pernah terlintas sekalipun di benak saya hubungan indah ini akan berakhir begitu saja.<br /><br /><br /><br />Sampai suatu ketika, kebetulan saya ada suatu keperluan mendadak yang sangat penting dan harus ke Bandung selama hampir 2 minggu. Mbak Dewi melepas kepergianku dengan berat hati. Ia tak akan sanggup bila terlalu lama berpisah denganku. Saya sendiri sangat memaklumi perasaannya. Bagaimanapun selama ini tiada hari tanpa kami lewati bersama-sama. Saya ingin mengajaknya turut serta namun itu berarti ia harus bolos kerja. Aku tak menginginkan itu jika ia sampai kena teguran lagipula saat itu saya tak meragukan kesetiaannya.<br /><br /><br /><br />Namun kenyataannya tanpa pernah kuduga sama sekali mbak Dewi melakukan kesalahan besar dan membuat geger karena tertangkap basah sedang melakukan hubungan intim dengan salah seorang dosen senior. Hanya sehari sebelum kedatanganku pulang. Fatalnya mereka melakukannya justru disalah satu ruang kantor ketika pegawai yang lain sedang mengikuti rapat rutin mingguan. Memalukannya lagi kejadian tersebut sempat menjadi tontonan gratis beberapa orang mahasiswa yang kebetulan mengetahui kejadian mesum tersebut.<br /><br /><br /><br />Terus terang saya sangat kecewa, malu dan sakit hati dengan perbuatannya tersebut. Saya benar-benar tidak menyangka mbak Dewi tega menghianati saya dan berselingkuh dengan orang lain. Saya merasa benar-benar telah tertipu dengan perasaan saya sendiri. Padahal saya sangat menyayangi mbak Dewi sebagaimana layaknya seorang kekasih bahkan calon istri. Saya tidak pernah menghianati cinta saya kepadanya, karenanya ini benar-benar sangat menusuk perasaan. Akhirnya karena terlanjur malu mereka berdua menikah hanya kurang dari 1 minggu semenjak kejadian memalukan tersebut. Mbak Dewi setengah mati berusaha meminta maaf kepadaku atas segala perbuatannya. Dia mengaku khilaf dan meminta pengertianku.<br /><br /><br /><br />Meski dengan berat hati apapun alasannya saya berusaha memaafkan dan mengikhlaskan semuanya. Saya berusaha untuk tak menemuinya lagi. Hal ini terasa terlalu sangat menyakitkan. Namun anehnya, hanya 2 hari menjelang pernikahannya entah kenapa aku merasa begitu cemburu dan ingin sekali berjumpa dengannya. Seolah tahu akan perasaan dan keinginanku, mbak Dewi ternyata memang telah menunggu kedatanganku. Tidak perlu saya ceritakan detilnya, yang jelas saat itu kembali terulang kemesraan yang biasa kami lakukan sebelum kejadian tak mengenakkan tersebut. Bahkan saking rindunya saya sampai menyebadaninya berulang-ulang kali tanpa henti selama beberapa jam. Apalagi bila melihat kemolekan dan kemulusan kulit tubuhnya yang tergeletak pasrah telanjang bulat diatas ranjang begitu mempesona penglihatanku. Membuat gairah birahiku terus bergelora seakan tak pernah padam.<br /><br /><br /><br />Kenikmatan demi kenikmatan kami raih dan entah sudah berapa kali kami berdua saling menyemburkan cairan kenikmatan. Rintihan dan erangan kepuasan berulang kali terdengar lembut dari mulut mungilnya yang indah. Kedua bibir merahnya selalu digigitnya gemas setiap kali kuberhasil memberinya seteguk demi seteguk anggur kenikmatan. Seakan pengantin baru hampir sepanjang siang sampai sore kami berdua menikmati indahnya surga dunia meskipun hanya sesaat itu saja. Kusadari sepenuhnya bahwa kemungkinan ini adalah terakhir kalinya kami dapat tidur bersama. Satu yang tak bisa kulupakan hingga detik ini dan sampai kapanpun juga, hasil perbuatan kami tersebut ternyata kembali membuahkan kehamilan. Hanya saja kali ini mbak Dewi sama sekali tidak menggugurkannya sebagai bukti rasa kasihnya kepadaku.<br /><br /><br /><br />Beruntung suaminya tidak pernah curiga dengan kehadiran anak laki-laki pertama mereka yang mukanya sangat mirip sekali denganku. Saat ini usianya hampir menginjak 4,5 tahun. Hampir 3 minggu kemudian setelah pernikahan mereka kami mulai jarang bertemu apalagi bertatap muka. Di kampus pun mbak Dewi seakan berusaha menghindar bila melihat kedatanganku. Aku berusaha mengerti atas semua sikapnya karena bagaimanapun juga ia sekarang telah menjadi milik orang lain. Aib yang ia alami dulu seolah menjadi trauma yang memalukan baginya. Hari-hari yang biasanya selalu indah ceria seakan berubah dan berbalik 180 derajat. Saya sering melamun dan dilanda rasa cemburu yang berlebihan. Ingin marah tetapi entah kepada siapa.<br /><br /><br /><br />Pada dasarnya saya bukanlah orang pendendam, sehingga sedikitpun tidak ada keinginanku untuk membalas semua perbuatannya. Hanya saja rutinitas sex yang biasanya saya lakukan hampir setiap hari bersama mbak Dewi seakan terhenti total. Hal ini ternyata sangat mengganggu pikiran dan baru saya sadari setelah sekitar 3 minggu kebiasaan rutin tersebut terhenti. Bagaimanapun saya adalah laki-laki normal yang sebelumnya sudah terbiasa melakukan rutinitas sexual. Saya kira pembaca pasti mengerti apa yang saya maksudkan.<br /><br /><br /><br />Itulah kenyataannya, pada mulanya saya sering merasa pusing tanpa sebab, sering sampai tidak bisa tidur dan yang paling menyiksa bila alat kelelakian saya hampir setiap saat sering tegang sendiri. Kalo sudah begitu bisa sehari semalam saya tidak bisa tidur sama sekali. Saya sendiri bukanlah pria yang senang bermasturbasi atau onani. Sejak dulu bisa dikatakan hanya sekali atau dua kali saja saya melakukannya sebelum mengenal mbak Dewi. Setelah itu paling sering justru mbak Dewi sendiri yang melakukannya bila ia sudah tak sanggup lagi melayaniku atau kalau kebetulan dia sedang kepingin melakukan oral sex.<br /><br /><br /><br />Aku hanya tersenyum geli dan mengiyakan permintaannya yang sedikit diluar kebiasaan. Karena terus terang saya lebih senang mengeluarkan air mani saya didalam liang vaginanya. Mungkin karena saat itu saya merasa hanya mbak Dewi saja satu-satunya wanita didalam hidup ini yang paling kucintai, saya mengira hanya mbak Dewi sajalah yang memiliki (maaf) liang vagina paling nikmat di dunia. Lucu memang. Dan setiap kali bahkan sampai kapanpun saya akan selalu teringat atas segala keindahan dan pesona sexual yang dimilikinya.<br /><br /><br /><br />Bercinta dan bersetubuh dengannya membuatku benar-benar merasa sangat berharga dilahirkan sebagai seorang laki-laki. Saya merasa bangga dan bahagia bisa melihatnya merintih merasakan kenikmatan yang kuberikan dan membuatnya orgasme hingga berkali-kali. Mbak Dewi sangat menyukai perlakuanku setiap kali aku memuasinya. Mungkin saja dia termasuk golongan wanita yang hiperaktif, karena apapun bentuk kenikmatan yang sedang dirasakannya ketika orgasme selalu diekspresikan seketika itu juga. Menjerit, memekik, menggeliat bahkan kadang sampai menendang-nendang. Bila sedang mencapai puncak mbak Dewi seakan seperti terkencing-kencing dan begitu hebat tubuhnya menggeliat sambil menyemprotkan cairan kemaluannya.<br /><br /><br /><br />Terkadang saya nggak pernah habis pikir bila mbak Dewi sedang berada di puncak gejolak birahinya. Bila sedang orgasme cairan yang disemburkannya relatif sangat banyak untuk ukuran wanita seperti dia. Mungkin jauh lebih banyak dibanding semburan air mani pria manapun juga. Dan uniknya mbak Dewi sanggup melakukannya berkali-kali. Bila sedang terangsang paling tidak saya harus mengulang menyetubuhinya maksimal sebanyak 7-8 kali dalam setiap permainan. Mbak Dewi selalu memuntahkan cairan orgasmenya sampai menyembur keluar dari liang vaginanya. Persis seperti air mancur kecil. Waktu itu saya tidak tahu apa setiap wanita memang begitu adanya bila sedang orgasme. Bila sudah demikian dengan sabar terpaksa saya harus mencabut keluar batang penis saya dari jepitan liang vaginanya agar cairan kewanitaannya bisa tumpah keluar. Kalau tidak, rasanya seperti sedang berada di dalam kolam renang air panas.<br /><br /><br /><br />Dengan manja mbak Dewi mencium bibir saya mesra lalu segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan kemaluan dan selangkangannya yang basah. "Mmm ...cupp ... kau hebat sekali Andy ... mmm ..sebentar sayang ... aku ke kamar mandi dulu yaa ... cupp ...", bisiknya penuh kemesraan setelah orgasme pertamanya selesai. Ia tertawa kecil melihat alat kelelakianku yang basah berlendir terkena semburannya. Sementara diatas sprei juga tampak mulai basah tersiram cairan orgasmenya yang luar biasa banyaknya. "Oooh ... kau luar biasa sekali Dewi ... benar-benar membuatku terangsang ...", ujarku takjub. "O yaaa ... mmm ..sabar sayang ... tunggu saja giliranmu ...mmm ...cupp ... aku juga menginginkan semburanmu Andy ...hhh .. aku ingin benih kita benar-benar menyatu sayang ...mmm ..", bisiknya genit. Dua menit kemudian ia kembali lagi keatas ranjang dan menyuruhku langsung menyetubuhinya seperti semula. Demikian berulang-ulang saya selalu melakukannya sampai sebanyak 4-5 kali dan begitu pula ia selalu membersihkan diri ke kamar mandi setiap kali selesai orgasme. Selebihnya biasanya mbak Dewi hanya bisa terbaring lemas kelelahan diatas kasur.<br /><br /><br /><br />Ia memang sangat sensitif dan mudah sekali orgasme. Setiap kali alat vitalku menekan kedalam dan merangsang dinding vaginanya, paling tidak selama kurang lebih 2-3 menit mbak Dewi sudah mencapai klimak dan cairan orgasmenya langsung menyemprot keluar mengguyur batang kelelakianku. Karena itu, setiap kali menyetubuhinya harus saya lakukan secara perlahan-lahan. Jangan sampai penis saya menggesek liang vaginanya terlalu cepat.<br /><br /><br /><br />Waktu sudah menjelang sore ketika ia kembali mencapai klimak, .... kucabut keluar alat kejantananku yang liat dan panjang dari dalam jepitan liang vaginanya. Mbak Dewi sontak menggeliat dan mengejan sambil mengangkat pinggulnya keatas. Aku segera bergeser sedikit ke sisi kanan tubuhnya. Dan ... Pyuuurrr ... untuk kelima kalinya cairan orgasmenya menyemprot keluar dari sela-sela celah vaginanya membasahi selangkangannya sendiri dan sebagian sprei tempat tidur. "Fuuuhhh ... kau keluar lagi Dewi .... nikmat ya sayang ...". "Aaahh ...Andy ....nngghh ......uuwwwhhh ....ooohhh ..", pekiknya keras setengah tertahan sebelum akhirnya pinggulnya terhempas kembali keatas ranjang.. Sejenak kuusap seluruh batang kejantananku yang basah kuyub dengan selimut, lalu dengan bernafsu kuarahkan kembali kepala penisku yang semakin mengkilat ke liang vagina mbak Dewi yang mulai menutup rapat lagi.<br /><br /><br /><br />"Aaww ...uuuuhhh .... Andy ...", rintihnya nikmat sambil memelukku lagi. Aku kembali mengayuh naik turun menggoyang tubuhnya. Memberikannya kenikmatan. Mbak Dewi hanya menatapku pasrah melihatku kembali menyetubuhinya seakan ingin membuat dirinya orgasme berulang-ulang kali tanpa henti. " Su ...sudah Andy ... a ..aku lemas sekali ... aku bisa keluar lagi ...oohh ..... ja ..jangan ... jangan sekarang Andy .... oooww ... ooww ...uuuuuhh ... yaaahh ... ", rintihnya lemas menahan nikmat ketika hanya dalam 2 menit cairan orgasmenya yang panas kembali menyembur dan seolah mendorong kepala penisku keluar.<br /><br /><br /><br />Untuk kesekian kali kembali kucabut batang kelelakianku dari jepitan rapat liang vaginanya. Dan ... pyuuur ... cairan orgasme mbak Dewi langsung tumpah keluar membasahi bibir kemaluan dan selangkangannya lagi. Sebagian besar langsung meresap kedalam sprei tempat tidurnya yang semakin basah lembab berair. "Wooww ... kau luar biasa sekali Dewi ... mmm ... kau cepat sekali keluar sayang ...", ujarku takjub. "Nngg ...hhh ...su ..sudah Andy ... aku lemas sekali ... oohhhh ... ayo dong Andy sekarang giliranmu ... beri aku semburanmu sayang ...", rintihnya lemas. "Mmm ... sebentar lagi sayang ... kau menggairahkan sekali Dewi ... hhh ...aku ingin melihatmu orgasme sekali lagi ....", ujarku gemas sambil kubenamkan kembali batang penisku yang besar dan panjang ke dalam liang vaginanya. "Nngghh .... ja ..jangan Andy ...a..aaku lemas sekali ......aawww ..", rintihnya kecil ketika batang kelelakianku kembali menembus dan membelah liang vaginanya sampai menekan peranakannya. " Ooohh Dewi ... ahh ... nikmat sekali sayang ....", erangku keenakan merasakan gesekan lembut dinding vaginanya yang basah dan rapat. " A.. ahh ...Andy ... a..aku bisa pingsan sayang ... nnnnggghh ... ja ..jangan teruskan Andy ....aaaww ... oohh .. duh gusti ... uuuuuuuuhhh .. ooww ... ooww yaaahhh ..", pekiknya nikmat ketika begitu singkat ia kembali orgasme entah untuk kesekian kalinya. "Wooowww ... Dewii ... kau luar biasa sekali sayang ... mmm ... oohh ... vaginamu mudah sekali terangsang sayang....", ujarku gemas melihatnya kembali mereguk anggur kenikmatan.<br /><br /><br /><br />Kurasakan cairan kewanitaannya yang menyembur hebat berusaha mendorong batang kelelakianku keluar. " Aahhh ... A...andy ... su ..sudah ..sudah sayang .... aku sudah lemas sekali ...", rintihnya semakin lemah. Kupandangi wajah cantiknya yang berkeringat. Terlihat rona-rona kenikmatan yang amat sangat terbayang di wajahnya. Bibir merahnya yang mungil sedikit megap-megap mengatur napas. Aku tersenyum bahagia melihatnya. Kukecup lembut bibirnya yang hangat dan mengajaknya bercumbu untuk sesaat. "Andy ... kenapa kau belum juga keluar sayang .... oohhh ..berapa lama lagi aku harus menunggumu sayang ... a ...aku sudah lemas sekali Andy ...", bisiknya masih kelelahan. "Fuuhh ... nanti saja sayang ... kita istirahat dulu ....", ujarku penuh kasih sayang. Aku jadi tak tega melihatnya. "Andy ... jangan begitu sayang ... lakukanlah ... aku juga ingin melihatmu puas ...ayo dong sayang ... jangan bersikap begitu ..", bisiknya mesra. "Tapi kau masih letih Dewi .... kau bisa keluar lagi nanti ...", ujarku khawatir. "Hehh ... lakukanlah Andy ... aku tak peduli sayang ... atau ...atau aku akan meng-onani alat vitalmu ...", ujarnya nakal. "Wooww ...kau nakal sekali Dewi ... tadi kau minta berhenti ... mmm ternyata kau masih kurang puas juga sayang .. mmm cupp ...ok .. kau ingin melihatku puas juga sayang ....", bisikku penuh gairah. Mbak Dewi tersenyum gemas lalu mencubit pinggulku mesra. "He-eh .. Andy ... kau tahu aku sangat menyukainya sayang .... semburan hangatmu yang mmmm ...", bisiknya lembut penuh gairah.<br /><br /><br /><br />Selama kurang lebih 3 menit aku kembali menggoyang pinggul turun naik menyetubuhinya. Dinding vaginanya yang hangat dan lembut seakan meremat-remat hebat pertanda mbak Dewi akan segera orgasme kembali. "Andy ...ooh ...Andy ...duh gusti ... aku mau keluar lagi ... ooh ... oohh ja ..jangan terlalu cepat sayang .. a...a ..aku... ooww ..oww ..uuuuww ....", pekiknya kuat menahan rasa nikmat. " Keluarkanlah Dewi ... yaahh ... aku ingin merasakan semburanmu ....ssshhh ...." "A...andy ... sekaraaang .....sekarang .... aakkhhhh .. oooowwwwwhgk ", teriaknya tertahan. Secepat kilat kucabut batang kelelakianku dari jepitan dinding vaginanya yang rapat lalu kugeser tubuhku kebawah sehingga mukaku kini persis berada diatas selangkangannya. Jemari tangan kananku secepat kilat meraih dan memlintir daging clitorisnya. Dan ... Pyuuuurr .... Kembali mbak Dewi memuntahkan keluar cairan orgasmenya yang bening. Begitu kuat semprotannya hingga sebagian besar sampai mengenai dan menyiram mukaku. Dengan cepat mulutku menangkap cairan kenikmatannya dan langsung kutelan nikmat. Terasa hangat dan encer. Mmmm ... tiada yang lebih nikmat dan indah kecuali merasakan seutuhnya air surgawinya. Kerongkonganku yang tadinya agak kering kini sedikit terasa lebih segar dan basah. Kukecup dan kukulum gemas pentil daging clitorisnya yang kemerahan. Sementara ujung lidahku menggapai masuk kedalam liang kemaluannya sembari menyedot sisa-sisa cairan orgasmenya yang masih merembes keluar. </span></p><br /><h2 class="r"> </h2><br /><h2 class="r"> </h2><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','1','')" href="http://www.blinkbits.com/bits/viewtopic/bogel_lucah_laman_skandal_melayu_kelentit_cipap_pantat_telanjang_by_cikgu_janda?t=12879865" target="_blank">Links - Bogel lucah laman skandal melayu <b>kelentit</b> cipap pantat <b>...</b></a><span style="font-size:-1;"><br /><br />Bogel lucah laman skandal melayu <b>kelentit</b> cipap pantat telanjang: Ingin ... <b>Gadis</b> jilbab diperkosa rame-rame by Cikgu janda jilat pantat (cikgu-janda-jilat <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.blinkbits.com/bits/viewtopic/bogel_lucah_</span></span></h2><br /><span style="font-size:-1;"><span class="a"><wbr>laman_skandal_melayu_<b>kelentit</b>_cipap_pantat_telanjang_by_cikg... - 22 hours ago -</span><nobr></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk('http://www.topicala.com/tag/gambar%20foto%20hot%20artis%20indonesia%20gratis','','','res','2','')" href="http://www.topicala.com/tag/gambar%20foto%20hot%20artis%20indonesia%20gratis" target="_blank">A Topical Directory: Search for gambar foto hot artis indonesia gratis</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">memek bugil indonesia 3gp gambar <b>gadis</b> cewek ngentot video bogel melayu artis <b>...</b> jembut skandal sex malaysia cipap hot binal <b>kelentit</b>, <b>GADIS</b> INDONESIA <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.topicala.com/tag/<wbr>gambar%20foto%20hot%20artis%20indonesia%20gratis - 32k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.topicala.com/tag/gambar%2520foto%2520hot%2520artis%2520indonesia%2520gratis"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','4','')" href="http://koneksi-swicki.eurekster.com/gambar+mahasiswi/" target="_blank">gambar mahasiswi - Koneksi swicki - powered by eurekster</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">21 gambar <b>kelentit gadis</b> yang. 22 aksi pan... http://yzoo.co.<wbr>uk/r/web/gambar+tetek+awek+tudung_1.html. 0This result has 0 votes; Vote for this result <b>...</b><br /><br /><span class="a">koneksi-swicki.eurekster.com/gambar+mahasiswi/ - 39k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:koneksi-swicki.eurekster.com/gambar%2Bmahasiswi/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','5','')" href="http://cerita-sex-dengan-tante.versionnikeextened.cn/buat-sex-cerita-dengan-isteri.html" target="_blank">Buat Sex Cerita Dengan Isteri :: Cerita Sex Dengan Tante</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Anjasmara model hot binal <b>kelentit gadis</b> free artis cantik wanita cantik cantik. Dewa harus pake vw kombi yang nomer dua artikel. <b>...</b><br /><br /><span class="a">cerita-sex-dengan-tante.versionnikeextened.cn/<wbr>buat-sex-cerita-dengan-isteri.html - 11k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:cerita-sex-dengan-tante.versionnikeextened.cn/buat-sex-cerita-dengan-isteri.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','7','')" href="http://iklan.web.id/www_video_melayu_main.shtml" target="_blank">Www Video Melayu Main // iklan web Indonesia</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">remaja terlampau,gambar felix af3,gambar pornografi,gambar <b>gadis</b> telanjang,gambar wan <b>...</b> pantat anak dara <b>kelentit</b> - gambar <b>kelentit</b>, biji <b>kelentit</b> lucah - <b>...</b><br /><br /><span class="a">iklan.web.id/www_video_melayu_main.shtml - 20k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:iklan.web.id/www_video_melayu_main.shtml"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk('http://bluedot.us/search?st=tag%3Amemek&sc=rollup%3Apublic','','','res','9','')" href="http://bluedot.us/search?st=tag%3Amemek&sc=rollup%3Apublic" target="_blank">memek - Everyone on Blue Dot</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;"><b>gadis</b> ngentot. 0 stars gadisbugil Shared With: Everyone - Jun 03 2007 gambar, <b>...</b> heunceut, <b>kelentit</b>, payudara, buahdada, susu, analsex, perawan, <b>gadis</b>, <b>...</b><br /><br /><span class="a">bluedot.us/search?st=tag%3Amemek&sc=rollup%3Apublic - 34k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:bluedot.us/search%3Fst%3Dtag%253Amemek%26sc%3Drollup%253Apublic"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','11','')" href="http://www.blogscope.net/?q=kelentit" target="_blank">BlogScope - <b>kelentit</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Memek daun muda dari cewek yang masih muda ini sungguh ranum dengan warna merah muda dan aroma yang wangi. Itil <b>kelentit</b> klitoris memek <b>gadis</b> muda. <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.blogscope.net/?q=<b>kelentit</b> - 35k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.blogscope.net/%3Fq%3Dkelentit"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','12','')" href="http://gadisngentot.blogspot.com/2007/08/foto-gadis-telanjang.html" target="_blank">Kumpulan Foto Bugil Indonesia: Foto <b>Gadis</b> Telanjang</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">amir bogel, cerita melayu bogel, gambar <b>gadis</b> bogel, gadismelayu bogel, gambar lelaki <b>...</b> cara bina laman web, clancy laman, email laman web, <b>kelentit</b>, <b>...</b><br /><br /><span class="a"><b>gadis</b>ngentot.blogspot.com/<wbr>2007/08/foto-<b>gadis</b>-telanjang.html - 32k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:gadisngentot.blogspot.com/2007/08/foto-gadis-telanjang.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','14','')" href="http://www.topix.com/forum/world/malaysia/T3V5AG4KVERC6VIJG/p9" target="_blank">nak cari jodoh/kenalan - Topix</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Ha sapa nak <b>kelentit</b> angkat tgn. Kalau nak senang telepon 999 utk maklumat lanjut. <b>...</b> Saya ingin mencari <b>gadis</b> idaman yang mempunyai ciri-ciri berikut: <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.topix.com/forum/world/malaysia/T3V5AG4KVERC6VIJG/p9 - 68k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.topix.com/forum/world/malaysia/T3V5AG4KVERC6VIJG/p9"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','15','')" href="http://gossindo-swicki.eurekster.com/3+gp+indonesia+bogel/" target="_blank">3 gp indonesia bogel - GOSSINDO swicki - powered by eurekster</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;"><b>...</b> indonesia bogel gp video indonesia asli onani jembut itil <b>kelentit</b> . <b>...</b> Indonesia bokep download 3gp film video bugil <b>gadis</b> free foto bcklblog.cn <b>...</b><br /><br /><span class="a">gossindo-swicki.eurekster.com/3+gp+indonesia+bogel/ - 33k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:gossindo-swicki.eurekster.com/3%2Bgp%2Bindonesia%2Bbogel/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','16','')" href="http://www.temukan.com/Ranking" target="_blank">Temukan.com - Get story from blogs</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;"><b>...</b> 20k bogel nurhaliza siti sarah azhari <b>gadis</b> sma indonesia bekasi pns bandung <b>...</b> salah urut <b>gadis</b> melayu bogel lucah laman skandal <b>kelentit</b> cipap pantat <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.temukan.com/Ranking - 12k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.temukan.com/Ranking"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','17','')" href="http://gadis-indonesia-telanjang-swicki.eurekster.com/pantat+anak+dara/" target="_blank">pantat anak dara - <b>Gadis</b> Indonesia Telanjang swicki - powered by <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">gambar puki dara anak pantat <b>kelentit</b> cipap jilat cerita main lucah melayu <b>gadis</b> lubang biji bogel basah com 2007 ... Bisnis Cewek <b>Gadis</b> Telanjang Cipap <b>...</b><br /><br /><span class="a"><b>gadis</b>-indonesia-telanjang-swicki.eurekster.com/<wbr>pantat+anak+dara/ - 41k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:gadis-indonesia-telanjang-swicki.eurekster.com/pantat%2Banak%2Bdara/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','19','')" href="http://razminka.net.cn/619" target="_blank">kelintit dan indonesia myspace malaysia web blog iklan search aku <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">(<b>Gadis</b> dan Pria Tua, Keroyokan). Nama saya Erwin (23 tahun), WNI keturunan <b>...</b> vagina pantat bokong. selangkangan itil klentit klintit kelintit <b>kelentit</b>. <b>...</b><br /><br /><span class="a">razminka.net.cn/619 - 34k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:razminka.net.cn/619"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','20','')" href="http://initehsusu-swicki.eurekster.com/kelentit/" target="_blank"><b>kelentit</b> - initehsusu swicki - powered by eurekster</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">kontol by utusan malaysia needs <b>kelentit</b>, . Blog Dewasa ... ngentot <b>gadis</b> indonesia jilbab bugil telanjang foto gambar the 3gp . <b>...</b><br /><br /><span class="a">initehsusu-swicki.eurekster.com/<b>kelentit</b>/ - 34k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:initehsusu-swicki.eurekster.com/kelentit/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><br /><br /><br clear="all"><br /></div>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-45837666060646717772008-07-20T08:52:00.000-07:002008-07-20T08:53:17.237-07:00menghisap dan menjilat kelentit Si Perempuan gambar tangkap basah basah bila cipap burit basah<div id="res"><br /><br /><div class="g"><br /><h2 class="r">uatu ketika seorang teman bernama Herry, datang ke tempat kost dan bercerita mengenai petualangannya mencari wanita penjaga toko. Karena saya merupakan tipe orang yang tidak mudah percaya dengan omongan teman saya tersebut, maka saya mengajak teman saya membuktikan omongannya. Jam 8.30 malam tepat, teman saya mengajak pergi ke pertokoan di alun-alun Bandung. Karena perjalanan dari tempat kami dari Buah Batu memerlukan waktu sekitar 30 menit, maka jam 9.00 tepat kami sudah sampai di pertokoan tersebut.<br /><br /><br /><br />Sesampainya di sana toko-toko sudah mau tutup, dan kami memasuki salah satu toko serba ada di sana. Langsung saja saya menuju counter pakaian, sambil berkeliling pura-pura mau membeli pakaian. Kebetulan toko sudah sepi karena mau tutup, dan pengunjungnya hanya beberapa orang. "Mau cari baju apa Mas?" tanya seseorang menyapa. Waktu saya lihat ke arah suara tadi, ternyata wanita penjaga counter yang mirip dengan bintang sinetron CT. "Ini Mbak, mau cari jeans ini yang nomor 32 ada nggak ya?" tanyaku. Si Mbak pun mencarikan jeans yang saya maksud. Karena letaknya di bagian bawah, maka si Mbak mencari dengan membungkukkan badan. Karena rok yang di pakai 10 cm di atas lutut, maka paha mulusnya pun terpampang di depan saya. "Wah gile bener nih.. mulus banget." Pikiran saya jadi ngeres nggak karuan lihat pemandangan di depan saya.<br /><br />"Yang ini Mas?", tanyanya.<br /><br />"Oh.. ya..", jawabku.<br /><br />Lalu si Mbak pun menuliskan bon untuk dikasihkan ke kasir.<br /><br /><br /><br />"Mmm... Mbak... boleh tahu namanya?" tanyaku mengawali pembicaraan.<br /><br />"Sheilla", katanya.<br /><br />"Denny", kataku sambil mengulurkan tanganku.<br /><br />"Ini Mas bonnya", katanya.<br /><br />"Makasih, mmh.. Mbak pulang jam berapa?" tanyaku.<br /><br />"Ntar jam 9.30", jawabnya.<br /><br />" Ada yang nganter?" tanyaku lagi.<br /><br />"Mas mau nganter?" tanya dia menantang.<br /><br />"Wah, kalau situ mau ya bolehlah", jawabku mantap.<br /><br /><br /><br />Tak lama kemudian ada pengumuman bahwa toko mau tutup, dan saya pun membayar barang belanjaan, dan menunggu bersama teman saya di luar di depan pintu tempat karyawan toko keluar. Tak lama kemudian terlihatlah Sheilla menuju ke arahku.<br /><br />"Kelamaan nunggunya ya Den?" tanyanya.<br /><br />"Wah, kalau nunggu wanita secakep Sheilla sih rasanya sangat lama", kataku.<br /><br />"Ah bisa aja kamu..." kata Sheilla sambil nyubit pinggangku.<br /><br />Kami bertiga pun meninggalkan toko tersebut.<br /><br />"Emang Sheilla rumahnya di mana?" tanyaku.<br /><br />"Saya di Jalan S", katanya.<br /><br />"Oohh, okelah!" jawabku.<br /><br /><br /><br />Kami pun menuju tempat parkir dan saya starter Katana yang sudah menemani saya selama 5 tahun ini.<br /><br />"Denn, saya turunin di sini Den..." kata Herry saat mobil melewati panti pijat di Jalan S. Dan mobil pun kuhentikan, Herry turun langsung masuk ke panti pijat. Wah ini anak memang gila beneran.<br /><br />"Itu sudah deket kok Den, tempat kost Sheilla", katanya.<br /><br />"Yah kiri, di situ." katanya lagi.<br /><br /><br /><br />Kami pun turun, saat di tempat kost penghuninya sudah tidur semua, tapi karena Sheilla memiliki kunci sendiri, kami pun tak ada kesulitan untuk masuk.<br /><br />"silakan duduk dulu Den!" katanya.<br /><br />Dan Sheilla pun pergi ke dapur membuat minuman. Kamar Sheilla ukurannya 3 X 4 meter, di dalamnya hanya ada televisi, VCD, sama kursi. Meja dan tempat tidur. Tempat tidurnya diletakkan di bawah di atas karpet. Kubuka koleksi VCD-nya, wah ini ada VCD xxx-nya. Sheilla masuk dengan membawakan segelas STMJ dan memakai kaos strecth dan celana pendek.<br /><br /><br /><br />"Wah, semakin kelihatan seksi nih anak", pikirku.<br /><br />"Nih diminum Den, biar anget", katanya.<br /><br />"Shell... kamu suka ya lihat film-film macem ginian?" tanyaku.<br /><br />"Ah nggak juga, cuma buat nonton kalau lagi butuh." katanya.<br /><br />"Butuh apaan?" tanyaku berlagak bodoh.<br /><br />"Yah, butuh itu tuh..." katanya sambil tertawa.<br /><br />"Eh, saya mau nonton yah..." kataku.<br /><br />"Yah silakan, asal nggak terpengaruh loh ya! resiko ditanggung sendiri", katanya sambil tersenyum genit.<br /><br /><br /><br />Aku pun mulai menyalakan VCD dan menonton. Di situ diperlihatkan seorang wanita yang diikat tangan kakinya di ranjang dan ditutup matanya, disetubuhi oleh lelaki dengan nafsunya. "Ahh... no... no... uhshhhh..." jerit wanita tersebut sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. "Eh Den, kalau yang itu saya juga belum liat tuh", kata Sheilla. Kemudian Sheilla pun duduk di samping saya. Terlihat lagi kemudian ikatan tali itu dilepas, dan si wanita menungging, dan si lelaki berdiri di belakangnya, dan mulai menyetubuhinya dengan gaya anjing. "Ohh... yess... ahhh.... ahhh.... yesss... yesss..." jerit wanita tersebut.<br /><br /><br /><br />Sheilla duduk semakin mendekat ke tubuhku saat menonton adegan tersebut, dan dadanya malah digesekkan ke lenganku. "Wah, kayaknya dia terangsang nih", pikir saya. Kemudian adegan pun semakin seru, si wanita menggoyang maju mundurkan pantatnya mengimbangi laju kemaluan laki-laki tersebut ke dalam ke kemaluannya. "Oohh baby, yess... ahhk", jerit wanita tersebut dan Sheilla pun semakin menggesekkan dadanya ke lenganku dan akhirnya saya beranikan diri untuk memegang dadanya, dan ternyata Sheilla diam saja sambil terus memperhatikan gambar. Saya semakin berani dengan mencium bibirnya, yang dibalas dengan ciuman pula oleh Sheilla.<br /><br /><br /><br />Akhirnya saya dan Sheilla pun terlibat dalam acara pagut memagut yang sangat seru. Lidah kami saling melilit satu sama lain. Kemudian Sheilla melepaskan kaos strechtnya. Saat kaos sampai di kepalanya dan matanya masih tertutup kaos tersebut, saya menciumi bibirnya dengan ganas, "Mmmm", dan dibalas dengan ganas pula oleh Sheilla. Akhirnya saya turun ke bawah menciumi lehernya yang panjang dan agak melengkung ke depan berbentuk seperti kuda. Kata orang sih wanita dengan bentuk leher seperti ini nafsunya besar.<br /><br /><br /><br />Kemudian Sheila pun mendesah, "Oohhh... shhh... shhhh", dan kemudian saya buka kaitan branya dengan gigi saya dan terpampang di depan mata saya gundukan gunung kembar berbentuk kerucut dengan puncaknya berwarna merah muda. Langsung saya jilati dari lembah gunung kembar tersebut terus menuju ke puncaknya. "Aakhhh... Dennn... shhh... terus Den...", hanya kata itu yang keluar dari bibir Sheilla. Tak lama kemudian ujung gunung kembar itupun berubah menjadi keras seperti penghapus pensil dan semakin keras saja. Selanjutnya habis mengerjakan tugas di puncak gunung, saya turun sedikit menuju lembah dan tepat di atas pusar saya jilati lagi. Terus saya berhenti.<br /><br /><br /><br />"Aahhh... shhh... loh... sshh kok berhenti? ssshhh", tanya Sheila.<br /><br />"Shell kamu punya susu kental manis nggak?" tanya saya.<br /><br />"Loh kan udah ada susu kenyal nikmat", katanya.<br /><br />"Beneran nih Shell", kata saya.<br /><br />"Tuh di atas meja", katanya sambil menunjuk ke meja.<br /><br />Langsung saja saya ambil dan saya bawa menuju ke Sheilla.<br /><br />"Wah mau diapain Den?" tanyanya.<br /><br />"Biar lebih manis", kata saya sambil mengoleskan susu kental tersebut ke daerah di sekitar pusar Sheilla, dan menjilatinya.<br /><br />"Wah tubuhmu memang lezat pakai susu ini Sheilla, mmh... slurppp", kata saya sambil menjilat dan menghisap-hisap tubuhnya.<br /><br />"Ahh... shhh... ukhhh... ssss..." desah Sheila.<br /><br /><br /><br />Kemudian saya mulai membuka celana pendek Sheilla dan membuka celana dalam warna kremnya. Dan setelah seluruh susu kental di tubuh Sheilla habis, saya langsung turun ke daerah selangkangan Sheilla. Posisi Sheilla sekarang tidur di sofa dengan kaki mengangkang membentuk huruf M dan saya duduk di bawah dan menjilati pangkal pahanya. "Mmm... mmmm... slurppp... mmmh... saya jilati seluruh permukaan rambut di daerah segitiga terlarang tersebut di situ tumbuh dengan lebatnya rambut-rambut halus bagaikan hutan tropis Kalimantan sebelum kebakaran. Kujilati hingga rambut di situ basah semua, dan kemudian saya menuju ke bibir-bibir kemaluan Sheilla. Kujilati bibir-bibir indah tersebut dengan ganasnya, "Okhh... akkhh... yesss.... Dennn... ahh..." desah Sheilla sambil mengangkat pinggulnya.<br /><br /><br /><br />Kemudian kusingkap kedua bibir untuk mengetahui rahasia di dalam kemaluannya. Terlihat dengan jelas tonjolan daging yang ada di dalamnya dan kujilati dengan lidahku. "Ohh... di situu terus Den... akhh... oukhh... akkk", jerit Sheilla saat saya jilati daging, yang biasa disebut klitoris.<br /><br /><br /><br />Setelah menjilati daging tersebut, kumasukkan tanganku ke dalamnya terasa ada yang menyedot jariku. dan kugesek-gesekkan jari-jariku ke dalam kemaluan Sheilla dan terasa daging yang bergelombang-gelombang di dalamnya. Mungkin ini yang disebut G-spot pikir saya. Langsung saja saya korek-korek daerah situ. Sheilla pun semakin tak terkendali, "Aahh... ssshh... ohkkk... uhhh... yesss, Dennyy... terusss... ahkkkh..." jeritnya semakin nggak jelas. Saya semakin memperbesar frekuensi mengobrak-abrik daerah tersebut, yang makin lama terasa semakin basah dan semakin menyedot-nyedot jariku. Tak lama kemudian, "Ohh... Dennyy... shhh... akkhhh..." jerit Sheilla mengejang tanda mencapai klimaks, dan jariku di dalamnya pun semakin basah oleh semburan air dari dalam kemaluannya. Kemudian saya keluarkan tangan saya dari cengkeraman kemaluannya dan menciumi Sheilla. "Sudah puas sayang?" tanya saya. Dia pun tersenyum genit.<br /><br /><br /><br />Kemudian Sheilla saya rebahkan di karpet dan saya ambil inisiatif 69 dan saya mulai menjilati kemaluan Sheilla. "Den... masih ngilu... kamu aja yang saya jilatin deh!" kata Sheilla. Saya langsung duduk di sofa, dan Sheilla mulai menjilati kemaluan saya. Dia jilat kantung kemaluan saya dengan nikmatnya sambil sekali-kali melirik ke arah saya. Kemudian dia menjilati batangan saya yang 7 inchi menyusuri jejak urat-urat yang menonjol di situ. Saya cuma bisa bilang, "Ahh... ohh... shhhh", saat dia menjilati batangan saya. Dia pun lalu mulai menjilati kepala kemaluan saya yang seperti helm astronot sambil memainkan lubangnya dengan lidah yang menari-nari di atasnya. kemaluan saya pun semakin tegang saja, dan kemudian dia mulai memasukkan dan mengeluarkan kemaluan saya di dalam mulutnya dengan frekuensi tinggi, sehingga dengan gerak reflek saya maju mundurkan kemaluan saya sambil memegangi rambutnya. Setelah hampir 6 menit berlalu sepertinya dia sudah capai karena saya nggak keluar-keluar juga. Akhirnya dia pun menghentikan aktivitasnya. "Denn... lama bener sih keluarnya, masukin aja ya biar cepet keluar!" katanya.<br /><br /><br /><br />Kemudian Sheilla mengambil sesuatu dari lemarinya. Ternyata dia mengambil kondom yang bentuknya lucu seperti ikan lele, ada sungutnya. Dan memberikan ke saya. "Nih Den pake, biar saya nikmat dan tahan lama", katanya. Lalu saya memakaikan kondom tersebut ke kemaluan saya, dan Sheilla sudah siap tempur dengan tidur telentang dan kakinya membentuk huruf M. Langsung saya masukkan kemaluan saya ke dalam kemaluan Sheilla. Wah, ternyata masih seret juga nih lubangnya pikir saya. Dan dengan dorongan sedikit tenaga masuklah batang saya ke dalam cengkraman kemaluannya. Saya dorong keluar masuk kemaluan saya ke dalam kemaluannya. "Aahh... ooohhh... shhh... akhhh... shh... terusss... Denn... ahhh..." desah Sheilla semakin tak beraturan. Kemudian saya berhenti, kemaluan saya di dalam kemaluannya dan memainkannya seperti orang sedang menahan air pipis. "Ih... kamu nakal... Den..." dan Sheilla ganti membalasnya dengan perlakuan seperti saya. Saat dia melakukan hal tersebut, kemaluannya terasa menjepit-jepit seluruh batang kemaluan saya secara periodik, dan membuat saya tak bisa mengendalikan diri.<br /><br /><br /><br />Kemudian saya genjot lagi kemaluan saya dan menggesekkan sungut-sungut pada kondom, sepertinya membuat sensasi tersendiri pada kemaluannya, "Ahh.. ooohhh... Denny... sungut lelemu... ohksss... akkk... yes ahhh... ohkk..." jerit Sheilla menikmati sungut lele dan dia pun menggoyangkan pinggulnya semakin kuat dan berbunyi kecipak-cipak saat saya memasuk-keluarkan kejantanan saya di dalam kewanitaan Sheilla yang makin basah.<br /><br /><br /><br />Setelah 15 menit kemudian Sheilla mendesah, "Deny... ouchh.... akuu.... mmmaaauu.... akh, sampaiii." Tak lama kemudian terasa tumpahan cairan dari kemaluan Sheilla membuat batang kemaluan saya panas dan terasa ada yang menghisap-hisap kemaluan saya yang membuat saya tak bisa mengendalikan diri, dan keluarlah lahar panas dari kemaluan saya pada kantong kondom di dalam kemaluan Sheilla. Kami berdua pun lemas dalam kenikmatan. </h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Discover the wisdom of mankind on Foto artis bugil indonesia at blinkbits.<br /><br /><span class="a">www.blinkbits.com/bits/viewtopic/<wbr>bugil_jilbab_<b>kelentit</b>?t=12880776 - 19 hours ago -</span><nobr></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://boardreader.com/tp/biji+kelentit.html" target="_blank">"biji <b>kelentit</b>" - topic profile :: BoardReader</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Topic profile for "biji <b>kelentit</b>" by BoardReader. <b>...</b> Latest threads on "biji <b>kelentit</b>":. No activity within last 3 months. <b>...</b><br /><br /><span class="a">boardreader.com/tp/biji+<b>kelentit</b>.html - 18k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:boardreader.com/tp/biji%2Bkelentit.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','4','')" href="http://ms.wikipedia.org/wiki/Kelentit" target="_blank"><b>Kelentit</b> - Wikipedia</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;"><b>Kelentit</b> ialah organ seks betina. Untuk manusia, bahagian bonjol yang boleh dinampak terletak berhampiran dengan temuan anterior labia minora di atas lubang <b>...</b><br /><br /><span class="a">ms.wikipedia.org/wiki/<b>Kelentit</b> - 49k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:ms.wikipedia.org/wiki/Kelentit"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','5','')" href="http://www.urbandictionary.com/define.php?term=kelentit" target="_blank">Urban Dictionary: <b>kelentit</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Malay slang for clitoris. <b>Kelentit</b> mak kau! (You mum's clitoris!) by hash Jan 23, 2004 email it. permalink:, del.icio.us. Send to a friend. your email: <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.urbandictionary.com/define.php?term=<b>kelentit</b> - 15k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.urbandictionary.com/define.php%3Fterm%3Dkelentit"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','6','')" href="http://www.topix.com/forum/world/malaysia/T3V5AG4KVERC6VIJG/p9" target="_blank">nak cari jodoh/kenalan - Topix</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">letihlah korang ni sibuk nak promote umur lah, jantina lah, tempat lah. Ha sapa nak <b>kelentit</b> angkat tgn. Kalau nak senang telepon 999 utk maklumat lanjut. <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.topix.com/forum/world/malaysia/T3V5AG4KVERC6VIJG/p9 - 68k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.topix.com/forum/world/malaysia/T3V5AG4KVERC6VIJG/p9"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','8','')" href="http://www.internationalsexguide.info/forum/showthread.php?t=1533&page=20&pp=15" target="_blank">InternationalSexGuide - Photo Gallery</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Oh the way, <b>Kelentit</b>, if you could perhaps clean up the pictures like you <b>....</b> Dear <b>Kelentit</b>, I thought my pseudonym was creative until I came across yours. <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.internationalsexguide.info/<wbr>forum/showthread.php?t=1533&page=20&pp=15 - 87k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.internationalsexguide.info/forum/showthread.php%3Ft%3D1533%26page%3D20%26pp%3D15"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','9','')" href="http://www.homebisnes.com/minyaklintah/kenal-faraj.html" target="_blank">Mengenali Faraj Isteri Anda</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Urat jarum adalah urat yang berada diatas <b>kelentit</b> dan berfungsi seperti zakar kecil. <b>...</b> Tetapi wanita mudah terangsang dan puas apabila <b>kelentit</b> diberikan <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.homebisnes.com/minyaklintah/kenal-faraj.html - 13k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.homebisnes.com/minyaklintah/kenal-faraj.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','11','')" href="http://profile.myspace.com/index.cfm?fuseaction=user.viewprofile&friendid=138249617" target="_blank">MySpace.com - <b>kelentit</b> - padang serai metallic - Thrash <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">MySpace music profile for <b>kelentit</b> with tour dates, songs, videos, pictures, blogs, band information, downloads and more.<br /><br /><span class="a">profile.myspace.com/index.cfm?fuseaction=user.<wbr>viewprofile&friendid=138249617 - 132k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:profile.myspace.com/index.cfm%3Ffuseaction%3Duser.viewprofile%26friendid%3D138249617"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','12','')" href="http://www.lelakionline.com/kaedah/jimak.htm" target="_blank">Lelaki Online Website - Kaedah Jimak !</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Aksi kaedah ini ialah Si Lelaki akan menghisap dan menjilat <b>kelentit</b> Si Perempuan. Tindakan ini akan mendatangkan kesedapan yang tidak terkira kepada Si <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.lelakionline.com/kaedah/jimak.htm - 30k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.lelakionline.com/kaedah/jimak.htm"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','13','')" href="http://www.geocities.com/devil3_x/abgsam.htm" target="_blank">Abg Sam dan aku</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Abang Sam lantas menjilat disekeliling cipapku yang sedang basah itu sambil sesekali lidahnya mengentil biji <b>kelentit</b> aku. Aduh tuhan saja yang tahu betapa <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.geocities.com/devil3_x/abgsam.htm - 10k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.geocities.com/devil3_x/abgsam.htm"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','14','')" href="http://www.otebe.com/answers/pages/jilat_kelentit.html" target="_blank">Jilat <b>kelentit</b> - Trip Planning - Travel at ?Answers</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">“Vina, aku pengen jilat memek OK punya, masih kelihatan garis vertikalnya dengan <b>kelentit</b> yang jilat perlahan ,kadang ia masih sms dengan untaian kata kata <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.otebe.com/answers/pages/jilat_<b>kelentit</b>.html - 11k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.otebe.com/answers/pages/jilat_kelentit.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','16','')" href="http://kamus.landak.com/index.php/kelentit" target="_blank">Kamus Online /<b>kelentit</b> - 369740 kata</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Hasil cari dari kata atau frase: <b>kelentit</b> (0.02236 detik) Related advertisement Found 1 items, similar to <b>kelentit</b>. Dictionary: quick_indonesian-english <b>...</b><br /><br /><span class="a">kamus.landak.com/index.php/<b>kelentit</b> - 14k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:kamus.landak.com/index.php/kelentit"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','17','')" href="http://ilmukahwin.blogspot.com/2006/12/kenali-kelentit.html" target="_blank">ilmukahwin: KEnali <b>kelentit</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Kulit <b>kelentit</b> diselaputi lapisan pelembap semula jadi 'sebum' dan ini membuatkan kulit itu kalis air dan memudahkan penghujung klitoris terlucut dari kulop <b>...</b><br /><br /><span class="a">ilmukahwin.blogspot.com/2006/12/kenali-<b>kelentit</b>.html - 18k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:ilmukahwin.blogspot.com/2006/12/kenali-kelentit.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','18','')" href="http://www.erotikcerita.com/biasa/78095_kelentit_panjang_gileee/0" target="_blank"><b>Kelentit</b> panjang... gileee - Aku ada kenal seorang awek ni nama d...</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Aku ada kenal seorang awek ni nama dia Rozie, dia boleh dikatakan agak cerdik orangnya.Aku mengenali dia melalui seorang kawan di tempat tinggal aku.<br /><br /><span class="a">www.erotikcerita.com/biasa/<wbr>78095_<b>kelentit</b>_panjang_gileee/0 - 36k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.erotikcerita.com/biasa/78095_kelentit_panjang_gileee/0"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','19','')" href="http://iklan.web.id/kelentit_tante.shtml" target="_blank"><b>Kelentit</b> Tante // iklan web Indonesia</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;"><b>kelentit</b> tante, Iklan baris gratis dari IklanWeb Indonesia, bebas memasang iklanbaris setiap saat sepuasnya.<br /><br /><span class="a">iklan.web.id/<b>kelentit</b>_tante.shtml - 19k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:iklan.web.id/kelentit_tante.shtml"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','20','')" href="http://www.blogscope.net/?q=kelentit" target="_blank">BlogScope - <b>kelentit</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">burit basah pepek basah gambar tangkap basah basah bila cipap burit basah mimpi basah <b>kelentit</b> janda cipap putih cipap bini... cipap <b>kelentit</b> jururawat main <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.blogscope.net/?q=<b>kelentit</b> - 35k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.blogscope.net/%3Fq%3Dkelentit"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><br /><br /><br clear="all"><br /></div>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-63092394084043117272008-07-20T08:50:00.000-07:002008-07-20T08:51:56.115-07:00kumasukkan penis silikon toket abg orgasme kakakku toket tante<div id="res"><br /><br /><div class="g"><br /><p>Waktu saya beri tahu maksud kedatanganku, dia bertanya-tanya banyak hal, seperti status saya, jadwal mens, dll. Sedikit heran, tapi saya jawab. Terakhir akhirnya dia bilang, kalau pemasangan susuk yang saya minta harus dilakukan lewat cara bersenggama. Mukaku langsung merah padam (maklum, waktu itu saya baru menjanda, dan hubungan badan terakhir cuman sama eks-suamiku). Tapi saya lihat, pak dukun justru tenang-tenang saja, mukanya tidak berubah, tidak tahu apa dia punya ilmu hipnotis yang bisa mempengaruhiku atau kepercayaanku bahwa dia betul-betul profesional (sekedar ingin bersetubuh denganku), akhirnya saya setuju.<br /><br /><br /><br />Lalu dia melakukan perhitungan berdasarkan jadwal mensku, terus dia mencari tanggal yang tepat dimana saya lagi tidak subur. Pada hari yang ditentukan, saya kembali lagi ke sana. Lalu saya dibawa ke belakang, ke sebuah ruangan khusus (seperti ruang praktek dokter), terus disuruh minum segelas minuman (spertinya itu obat perangsang, sebab tidak lama saya langsung merasa relax dan panas). Sekitar setengah jam kemudian, pak dukun masuk lalu mengambil topeng dari lemari. Saya lalu berbaring diatas ranjang. Pelan-pelan pak dukun membuka kancing blusku. Setelah terbuka semua blus itu disibakkannya ke pinggir (tidak dilepas). Mulutnya komat-kamit membaca mantra lalu kepalanya mulai menunduk di atas dadaku. Tak lama lidahnya mulai bergerak-gerak diatas putingku, sambil tangannya mengelus-elus pahaku. Pengaruh obat dan rangsangan itu membuatku melayang-layang. Tidak berapa lama saya sudah basah (kelewat basah malah, karena saya sempat orgasme sama jari pak dukun). Lalu pak dukun pindah di kakiku. Rokku dibuka, celana dalam juga. Terus dia meniup-niup liang kewanitaanku sambil komat-kamit. Putingku rasanya dingin karena BH yang saya pakai basah oleh ludah pak dukun (kebetulan saya pakai BH yang renda-renda dan cupnya cuma sepotong). Setelah ditiup-tiup, kakiku mulai dilebarkan. Lalu pak dukun menurunkan celananya. Penis pak dukun panjangnya biasa-biasa saja (seperti eks-suamiku) tapi punya dia lebih gemuk (sangat gemuk) dan melebar ke samping. Di sini saya belajar bahwa panjang penis cowok tidak begitu berpengaruh terhadap kenikmatan, tapi lebarnya yang berpengaruh. Pak dukun ngocok-ngocok penisnya sambil komat-kamit membaca mantra. Terus dia mulai memasukkan penisnya ke dalam liang senggamaku. Waduh, rasanya..., tidak tahu apakah karena saya sudah lama tidak mendapat service, atau memang nikmat, tapi yang jelas waktu itu saya sampai berteriak keenakan. Pak dukun juga seingat saya cukup ahli memuaskan wanita, sebab dengan goyangan-goyangan pantatnya itu saya sampai dua kali orgasme. Dia sendiri sepertinya enjoy juga (jelas, liang kewanitaanku termasuk rapat dan diantara pasien-pasiennya saya termasuk paling muda). Saya tidak peduli lagi, pokoknya kami berdua enjoy banget.<br /><br /><br /><br />Ketika saya memasuki orgasme yang ketiga, pak dukun juga sudah mau orgasma. Penis gemuknya dihunjamkan sedalam-dalamnya ke dalam liang senggamaku. Wah, saya langsung meledak sambil menjepit erat-erat pantatnya. Bersamaan denganku, pak dukun juga meledak. Yang paling saya ingat waktu itu, sambil merem-melek dan meringis keenakan, pak dukun masih sempat mengucapkan mantera seperti, "Aahh..., ss..., blablabla..., ss..., hh..., blabla..., hh... ooh..., mm..", Terus dia membantuku melepaskan rasa nyaman dengan menciumiku sambil mengelus-elus dadaku.<br /><br /><br /><br />Setelah saya kembali sadar, dia juga mulai bangkit. Penisnya masih menggelantung mengkilat, dia nmengambil tissue buatku. Lalu dia menunjukkan pintu kamar mandinya. Wah, pakaianku berantakan dan kusut (habis tidak dibuka sih).<br /><br /><br /><br />Akhirnya saya cuma pipis dan mencuci kemaluanku sedikit saja. Waktu keluar pak dukun sudah pakai baju. Terus dia bilang susuknya sudah masuk, dibawa oleh spermanya katanya. Terus dia pesan saya jangan takut hamil, karena sudah dihitung baik-baik harinya. Setelah menerima amplop dariku (sesuai pesan teman 50.000 cukup), lalu saya disuruh pulang. Sampai sekarang saya tidak tahu apa benar saya punya susuk, ataukah itu cuma alasan dukun cabul untuk meniduri perempuan. Yang jelas waktu itu saya merasa puas juga, dan syukur sampai hari ini saya tidak kena penyakit kelamin atau sejenisnya. Saya pikir biarlah, hitung-hitung sama saja dengan menyewa bebek.<br /><br /><br /><br /></p><br /><p></p><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','1','')" href="http://cerita.modelayu.com/article/sedarah/gairah-kakak-kandung-02.html" target="_blank">Cerita Dewasa Terlengkap - Gairah <b>Kakak</b> Kandung 02 - Sedarah</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Kubiarkan <b>kakakku</b> menikmati <b>orgasmenya</b> yang indah, matanya terpejam rapat. Ia tak tahu kalau aku pun sebenarnya sedang meregang menahan rasa nikmat yang <b>...</b><br /><br /><span class="a">cerita.modelayu.com/article/<wbr>sedarah/gairah-<b>kakak</b>-kandung-02.html - 45k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:FUePUWPNy4wJ:cerita.modelayu.com/article/sedarah/gairah-kakak-kandung-02.html+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=1&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:cerita.modelayu.com/article/sedarah/gairah-kakak-kandung-02.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','46','')" href="http://topcewekindo.blogspot.com/2007/09/cewek-ngeblog.html" target="_blank">Top Cewek Indonesia: <strong>Cewek Ngeblog</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Cewek biasanya juga gitu. Mumpung masih <span style="font-size:-1;"><b>orgasme kakakku</b></span>... Kalo FAISHAL, sibuk banget nolakin cewek yang nembak dia. .... temenq ahli ngeblog!! blog-indonesia . <b>...</b><br /><br /><span class="a">topcewekindo.blogspot.com/2007/09/cewek-ngeblog.html - 93k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:ybSHOzjoPjkJ:topcewekindo.blogspot.com/2007/09/cewek-ngeblog.html+site:topcewekindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=46&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topcewekindo.blogspot.com/2007/09/cewek-ngeblog.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','20','')" href="http://artisbugilnakal.blogspot.com/2007/10/artis-cantik-bugil.html" target="_blank">Artis bugil nakal Indonesia: <strong>Artis Cantik Bugil</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Video Hot Artis Indonesia ! ... News dugg by Artis Cantik Indonesia .<span style="font-size:-1;"><b>orgasme kakakku</b></span>.. Jadi artis ? Muke jauh ? Gimana dong ? Gampang, belanda masih jauh, ikutan adsense . <b>...</b><br /><br /><span class="a">artisbugilnakal.blogspot.com/<wbr>2007/10/artis-cantik-bugil.html - 80k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:eL1MTMaYkAsJ:artisbugilnakal.blogspot.com/2007/10/artis-cantik-bugil.html+site:artisbugilnakal.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:artisbugilnakal.blogspot.com/2007/10/artis-cantik-bugil.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><br clear="all"><br /></div><br /></div><br /></div><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://topcantikindo.blogspot.com/2007/10/toket-abg.html" target="_blank">Top Cantik Indonesia:<strong> Toket ABG</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">toket toket gede toket besar gambar toket toket abg <span style="font-size:-1;"><b>orgasme kakakku</b></span> toket tante toket montok foto toket abg toket gede toket super toket artis remas toket toket super gede <b>...</b><br /><br /><span class="a">topcantikindo.blogspot.com/2007/10/toket-abg.html - 90k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:Sxi8in7SuaMJ:topcantikindo.blogspot.com/2007/10/toket-abg.html+site:topcantikindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topcantikindo.blogspot.com/2007/10/toket-abg.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://topceritaindo.blogspot.com/2007/10/foto-cewek-bandung.html" target="_blank">Top cerita Indonesia: <strong>Foto Cewek Bandung</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Seperti : foto agnes monica telanjang, telanjang, foto gadis <span style="font-size:-1;"><b>orgasme kakakku</b></span> telanjang, artis foto indonesia telanjang, foto artis telanjang, foto gadis bandung telanjang, <b>...</b><br /><br /><span class="a">topceritaindo.blogspot.com/<wbr>2007/10/foto-cewek-bandung.html - 72k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:urhS4w-6kZEJ:topceritaindo.blogspot.com/2007/10/foto-cewek-bandung.html+site:topceritaindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topceritaindo.blogspot.com/2007/10/foto-cewek-bandung.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><br clear="all"><br /></div><br /></div><br /></div><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','6','')" href="http://topcantikindo.blogspot.com/2007/10/ngewe-perawan.html" target="_blank">Top Cantik Indonesia: <strong>Ngewe Perawan</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="style3"><span style="font-size:-1;">Perawan ngentot bali. . Ngintip ngewe indonesia. <span class="j"><span style="font-size:-1;"><b>orgasme kakakku</b></span></span> Ngewe, dkk (artinya di . http://indotoket.blogspot.com/2007/10/ngintip-ngewe-bali_16.html . ...<br /><br /><span class="a">topcantikindo.blogspot.com/2007/10/ngewe-perawan.html - 82k - </span><nobr></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><br clear="all"><br /></div><br /></div><br /></div><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','4','')" href="http://topceritaindo.blogspot.com/2007/10/cerita-seks-panas.html" target="_blank">Top cerita Indonesia: <strong>Cerita Seks Panas</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Cerita Sex, Cerita Seks,Cerita 17 tahun, cerita dewasa, cerita <span style="font-size:-1;"><b>orgasme kakakku</b></span> cerita seks, Baca sepuasnya setiap hari GRATIS - www.ceritaceritaseks.com. <b>...</b><br /><br /><span class="a">topceritaindo.blogspot.com/<wbr>2007/10/cerita-seks-panas.html - 71k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:9mB_MDRX73UJ:topceritaindo.blogspot.com/2007/10/cerita-seks-panas.html+site:topceritaindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=4&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topceritaindo.blogspot.com/2007/10/cerita-seks-panas.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html" target="_blank">Top ABG Indonesia: <strong>ABG Bispak</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">foto memek abg,abg bispak,abg bandung,abg indonesia telanjang,abg telanjang. ..<span style="font-size:-1;"><b>orgasme kakakku</b></span>. Artis bugil, gadis smu, gadis jilbab bugil, abg bugil dan semua gambar dan <b>...</b><br /><br /><span class="a">topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html - 73k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:ZpcLKou_rF0J:topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html+site:topabgindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /></div><br /></div><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://cerita4.peperonity.com/go/sites/mview/cerita4/12043476" target="_blank">cerita4 - Aku Digoda Agnes</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Sesekali kuarahkan tanganku ke buah dada <b>kakakku</b> yang ukurannya hampir sama besarnya dengan punya Agnes. Tibalah saatnya aku <b>orgasme</b> ketiga kalinya. <b>...</b><br /><br /><span class="a">cerita4.peperonity.com/go/sites/mview/cerita4/12043476 - 35k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:8D9q_FBl6F4J:cerita4.peperonity.com/go/sites/mview/cerita4/12043476+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:cerita4.peperonity.com/go/sites/mview/cerita4/12043476"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','5','')" href="http://indoadultstory.blogspot.com/2007/09/aku-dan-kakakku.html" target="_blank">Indonesia Sex Story: Aku dan <b>Kakakku</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Tubuhku serasa luluh lantak dan aku tahu aku telah mengalami <b>orgasme</b>, kucium paha <b>kakakku</b> dan kumasukkan penis silikon itu lebih cepat, dan pada ritme-ritme <b>...</b><br /><br /><span class="a">indoadultstory.blogspot.com/<wbr>2007/09/aku-dan-<b>kakak</b>ku.html - 80k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:B-QATG7Ojp4J:indoadultstory.blogspot.com/2007/09/aku-dan-kakakku.html+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=5&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:indoadultstory.blogspot.com/2007/09/aku-dan-kakakku.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','6','')" href="http://iklan.web.id/nikmatnya_kontol_kakak_iparku.shtml" target="_blank">Nikmatnya Kontol <b>Kakak</b> Iparku // iklan web Indonesia</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">nikmatnya kontol <b>kakak</b> iparku, Iklan baris gratis dari IklanWeb Indonesia, <b>...</b> iyaa... kontolmu itu - <b>orgasme</b> pertamaku..aaaaahhh nikmatnya ibu <b>...</b><br /><br /><span class="a">iklan.web.id/nikmatnya_kontol_<b>kakak</b>_iparku.shtml - 18k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:wuVVy5t8IioJ:iklan.web.id/nikmatnya_kontol_kakak_iparku.shtml+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=6&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:iklan.web.id/nikmatnya_kontol_kakak_iparku.shtml"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','8','')" href="http://17tahun2.com/cerita-17tahun.php?cerita=1174830916" target="_blank">Cerita dewasa 17tahun: Nikmatnya Tubuh Keluargaku - Kategori 15</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Akhirnya aku keluar juga, dibarengi dengan <b>orgasme kakakku</b> untuk yang ketiga kalinya. Tak kusadari ada seseorang yang berdiri disampingku. <b>...</b><br /><br /><span class="a">17tahun2.com/cerita-17tahun.php?cerita=1174830916 - 42k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:MrOHf6n9lGEJ:17tahun2.com/cerita-17tahun.php%3Fcerita%3D1174830916+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=8&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:17tahun2.com/cerita-17tahun.php%3Fcerita%3D1174830916"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','10','')" href="http://www.cuapcuap.info/2007/10/06/adikku-sayang/" target="_blank">Adikku Sayang CuapCuap.info</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">jerit Nita tak peduli lagi pada dunia, hanya kenikmatan <b>orgasme</b> pertamanya ini yang <b>...</b> <b>Kakak</b> nggak tahan lagi, Sayang!” erang Evi.Memahami maksud kakaknya <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.cuapcuap.info/2007/10/06/adikku-sayang/ - </span><nobr></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','11','')" href="http://nafsu.wordpress.com/2007/10/28/kesalahan-yang-indah-namun-begitu-memilukan/" target="_blank">Kesalahan Yang Indah namun Begitu Memilukan « nafsu</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">“maaf La, <b>kakak</b> ga bermaksud gitu” jawabku gugup, tiba2 dia tersenyum dan <b>...</b> dia <b>orgasme</b> hebat dan mebasahi tanganku “AAAH OOOH, ENAK <b>KAKAK</b> SAYANG,,, <b>...</b><br /><br /><span class="a">nafsu.wordpress.com/2007/10/28/<wbr>kesalahan-yang-indah-namun-begitu-memilukan/ - 28k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:bSMq93uytDUJ:nafsu.wordpress.com/2007/10/28/kesalahan-yang-indah-namun-begitu-memilukan/+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=11&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:nafsu.wordpress.com/2007/10/28/kesalahan-yang-indah-namun-begitu-memilukan/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','12','')" href="http://cybernetty.blogsome.com/2006/10/05/percobaan-anak-kelas-2-smp-terhadap-kakaknya-2/" target="_blank">Self Service Please Terjemahan: Hargai sesamamu yang uda cape2 <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">(dan masih sangat lugu tentunya) dan andi mempunyai <b>kakak</b> berumur 17 tahun, <b>...</b> ternyata dia baru <b>orgasme</b>, wina hanya tergeletak lemas tak berdaya, <b>...</b><br /><br /><span class="a">cybernetty.blogsome.com/2006/10/<wbr>05/percobaan-anak-kelas-2-smp-terhadap-<b>kakak</b>nya-2/ - 29k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:CKm65Wbnw9IJ:cybernetty.blogsome.com/2006/10/05/percobaan-anak-kelas-2-smp-terhadap-kakaknya-2/+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=12&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:cybernetty.blogsome.com/2006/10/05/percobaan-anak-kelas-2-smp-terhadap-kakaknya-2/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','13','')" href="http://www.bluefame.com/index.php?showtopic=28281" target="_blank">Adikku Sayang - BlueFame Forums: A Blue Alternative Community</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">“Kak, Nita kangen nih ama <b>Kakak</b>. Sejak Kak Evi pacaran ama Mbak Anna, <b>....</b> hanya kenikmatan <b>orgasme</b> pertamanya ini yang berarti baginya. Evi <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.bluefame.com/index.php?showtopic=28281 - 55k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:uPfF8-_J7LoJ:www.bluefame.com/index.php%3Fshowtopic%3D28281+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=13&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.bluefame.com/index.php%3Fshowtopic%3D28281"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','14','')" href="http://pesisirkidul.multiply.com/journal/item/31" target="_blank">Pe$i$ir KiDuL - Adikku sayang</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">“Kak, Nita kangen nih ama <b>Kakak</b>. Sejak Kak Evi pacaran ama Mbak Anna, kapan kita pernah <b>....</b> jerit Nita tak peduli lagi pada dunia, hanya kenikmatan <b>orgasme</b> <b>...</b><br /><br /><span class="a">pesisirkidul.multiply.com/journal/item/31 - 28k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:VH4A6BeUwdMJ:pesisirkidul.multiply.com/journal/item/31+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=14&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:pesisirkidul.multiply.com/journal/item/31"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','15','')" href="http://17tahun1.blogspot.com/2007/10/kakak-iparku-yang-kucinta.html" target="_blank">17TAHUN1 >> Cerita Dewasa 17tahun Free Gratis: <b>Kakak</b> Iparku yang <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Belum sampai ke kamar, saya melewati kamar <b>kakak</b> ipar saya yang pintunya terlihat <b>...</b> Saya menyadari kalau ia telah mencapai <b>orgasme</b>, maka saya meneruskan <b>...</b><br /><br /><span class="a">17tahun1.blogspot.com/2007/<wbr>10/<b>kakak</b>-iparku-yang-kucinta.html - 71k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:D1GGgCwTpWwJ:17tahun1.blogspot.com/2007/10/kakak-iparku-yang-kucinta.html+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=15&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:17tahun1.blogspot.com/2007/10/kakak-iparku-yang-kucinta.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','16','')" href="http://cseru.blogspot.com/2007/08/nina.html" target="_blank">campuran cerita seru: Nina</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Sorry, tadi malam Nina kecapean jadi tidak menjemput <b>kakak</b>. <b>....</b> Setelah sekitar 15 menit, Nina mengalami <b>orgasme</b> dan disusul dengan Aku yang menyemburkan <b>...</b><br /><br /><span class="a">cseru.blogspot.com/2007/08/nina.html - 76k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:99cY7OISYP0J:cseru.blogspot.com/2007/08/nina.html+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=16&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:cseru.blogspot.com/2007/08/nina.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','17','')" href="http://cakcuk.wordpress.com/2007/07/26/renny-adik-iparku-yang-lugu-tapi-sexy/" target="_blank">Renny, adik iparku yang lugu tapi sexy…. « Cak Cuk</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Reny menahan napas melihat pantat <b>kakak</b> iparnya yang kekar yang hanya <b>....</b> lamanya dengan <b>kakak</b> iparnya karena ia bisa memberikan multiple <b>orgasm</b> yang ia <b>...</b><br /><br /><span class="a">cakcuk.wordpress.com/2007/07/<wbr>26/renny-adik-iparku-yang-lugu-tapi-sexy/ - 49k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:ajThUV5e3sQJ:cakcuk.wordpress.com/2007/07/26/renny-adik-iparku-yang-lugu-tapi-sexy/+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=17&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:cakcuk.wordpress.com/2007/07/26/renny-adik-iparku-yang-lugu-tapi-sexy/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','18','')" href="http://google.withme.us/dewasa-17-tahun-keatas-f19/rumahku-sorgaku-t1320.htm" target="_blank">Rumahku Sorgaku</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Aku mempunyai seorang <b>kakak</b>,namanya dewi.Kak dewi orangnya cantik.Dia ... <b>...</b> Kurasakan kak dewi sudah mencapai <b>orgasme</b>. Semakin cepat <b>...</b><br /><br /><span class="a">google.withme.us/<wbr>dewasa-17-tahun-keatas-f19/rumahku-sorgaku-t1320.htm - 34k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:ejVpH78waEUJ:google.withme.us/dewasa-17-tahun-keatas-f19/rumahku-sorgaku-t1320.htm+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=18&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:google.withme.us/dewasa-17-tahun-keatas-f19/rumahku-sorgaku-t1320.htm"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','19','')" href="http://www.sabdaspace.org/birahi_ketemu_birahi_orgasme" target="_blank">Birahi ketemu birahi, <b>Orgasme</b> SABDA Space</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;"><b>Kakak</b> menyayangi adiknya. Adik menyayangi kakaknya <b>...</b> <b>Orgasme</b>. Birahi datang dan pergi. Seperti asap. Didekap tak ada bentuk. Kecanduan, <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.sabdaspace.org/birahi_ketemu_birahi_<b>orgasme</b> - 49k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:oaLsIi_zrVgJ:www.sabdaspace.org/birahi_ketemu_birahi_orgasme+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=19&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.sabdaspace.org/birahi_ketemu_birahi_orgasme"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','20','')" href="http://www.mail-archive.com/curhat@yahoogroups.com/msg00337.html" target="_blank">[CuRhAt] My Sex Experience: Waktu kecil</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Berbeda dengan <b>kakak</b>-<b>kakak</b> ku, yang terkadang iri melihatku. <b>...</b> menggesekkan penisku di sadel sepeda ketika naik sepeda, aku sudah bisa merasakan <b>orgasme</b>. <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.mail-archive.com/<wbr>curhat@yahoogroups.com/msg00337.html - 16k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:1pCWH0OqPqMJ:www.mail-archive.com/curhat%40yahoogroups.com/msg00337.html+kakak+orgasme&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.mail-archive.com/curhat%40yahoogroups.com/msg00337.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><br /><br /><br clear="all"><br /></div>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-38705686439309212772008-07-20T08:49:00.000-07:002008-07-20T08:50:35.906-07:00memuntahkan peju kedalam mulut jilat vaginanya yang berwarna merah klitorisnya<div id="res"><br /><br /><div class="g"><br /><p><br /><br /><br /><br />Sewaktu berada di tingkat 5, di salah satu sekolah di Malaysia ini, aku terkenal dengan sifatku yang pemalu dan takut terhadap wanita. Ketakutanku itu bukan kerena takut seperti selayaknya orang melihat hantu, tetapi adalah karena tidak adanya kekuatan dalam diriku untuk berhadapan dan bergaul dengan mereka. Walau bagaimanapun, aku seorang yang happy go lucky, suka bersenda gurau. Sekolahku tu pulak, sekolah laki-laki. Semua pelajarnya laki-laki, wanita yang ada hanyalah Dosen saja. Jadi semakin bertambahlah ketakutanku pada kaum hawa itu.<br /><br /><br /><br />Walaupun aku tidak berani berhadapan dengan wanita, keinginanku untuk bergaul dengan mereka sangat tinggi. Aku sering berangan-angan memiliki pacar, dan aku juga suka cemburu melihat teman-temanku yang punya pacar dan sering keluar bersama pacar mereka. Aku juga memilki tabiat yang lain, yaitu gemas jika melihat wanita dewasa dan seksi, terutama yang keturunan Cina. Bila aku pergi ke tempat renang, aku sering onani setelah melihat cewek-cewek Cina yang seksi dan menggairahkan itu. Akibatnya aku jarang sekali berenang. Di sekolahku, dosen wanitanya lebih banyak dari pada dosen pria. Ada yang Cina, India, dan yang Melayu pun ada. Di antara dosen perempuan tersebut, ada tiga orang yang setengah baya dan seksi. Dua orang Cina dan seorang lagi Melayu. Dosen Cina yang dua orang ini mengajar di semester 6, selalu menggunakan kaos saja jika datang ke sekolah. Yang pertama namanya Miss Wong dan satunya lagi Madam Chong. Madam Chong walaupun sudah memiliki tiga orang anak dan umurnya sudah dekat 40 tahun, tetapi badannya masih seksi. Sedangkan Miss Wong masih belum menikah, tetapi umurnya sudah cukup matang, kurang lebih 30 tahun. Tubuhnya masih montok. seperti biasa, cewek Cina memang punya bentuk badan yang menarik. Sedangkan dosen wanita satunya itu adalah dosen Melayu yang baru saja dipindahkan ke sekolah ini, dengar kabar dia berasal dari Trengganu. Dia pindah sebab ikut suaminya yang pindah kerja ke sini. Kami memanggilnya Dosen Hanizah yang berusia sekitar 25 tahun. Beliau baru saja menikah dan mempunyai seorang anak yang baru berumur setahun lebih. Kabarnya, setelah lulus kuliahnya, dia terus menikah. Tinggal di Kuala Trengganu selama setahun, terus pindah ke sini. Suaminya bekerja sebagai Pegawai Pemerintahan.<br /><br /><br /><br />Aku sangat suka melihat ketiga orang dosen ini, wajah mereka dan badan mereka sungguh menawan, terutama dosen Hanizah. Walaupun dia tidak berpakaian seksi, apalagi bertudung tetapi tetap mengairahkan. Jika Miss Wong atau Madam Chong ingin pulang, atau baru sampai, aku pasti mendekati ke arah mobil mereka. Bukannya mau menolong membawakan buku mereka, tetapi ingin melihat paha seksi mereka ketika sedang duduk di dalam mobil. Kemaluanku pun terangsang saat itu. Kalau Dosen Hanizah agak susah dilihat keseksiannya, sebab dia bertudung dan berbaju kurung ke sekolah. Jika dia memakai kebarung, baru kelihatan sedikit bentuk tubuhnya yang montok dan molek itu. Apa yang aku sangat suka pada Dosen Hanizah adalah wajahnya yang lembut dan menawan, suaranya manja bila berbicara. Dengan bentuk badan yang kecil molek, kulit yang putih akan memukau mata siapa saja yang memandang. Tetapi sayang seribu kali sayang karena ketiga dari mereka tidak ditakdirkan mengajar di kelasku. Aku hanya dapat melihat mereka pada waktu istirahat, waktu rapat bersama ataupun di ruang guru saja. Jarang sekali kesempatan yang mengijinkanku bersama dengan mereka.<br /><br /><br /><br />Entah bulan berapa, aku tidak ingat, kalau tidak salah dalam bulan Maret, dosen metematikaku pindah ke sekolah lain, alasan pindahnya aku tidak ingat. Jadi, selama 2 minggu kami tidak belajar matematika. Memasuki minggu yang ketiga, waktu pelajaran matematika, Dosen Hanizah masuk ke kelas kami. Kami semua keheranan, apakah dia masuk untuk mengganti sementara atau mengajar mata pelajaran ini untuk menggantikan dosen lama. Dosen Hanizah yang melihat kami keheranan, menjelaskan bahwa dia akan mengajar matematika untuk kelas ini menggantikan dosen lama. Dengan tidak disangka, semua siswa dalam kelas bersorak gembira termasuk aku. Aku tidak tahu mereka gembira karena mendapat dosen baru atau gembira karena hal lain. Yang pasti, aku gembira sebab dosen yang paling cantik, yang selalu kudambakan akan masuk mengajar di kelas ini. Ini berarti aku dapat melihat dia lebih sering.<br /><br /><br /><br />Mulai hari itu, Dosen Hanizah yang mengajar matematika. Aku pun jadi menyukai pelajaran ini, walaupun aku tidak pernah lulus matematika sebelumnya. Aku sering tanya dan menemui dia, bertanya masalah matematika. Dari situ, pengetahuan matematikaku bertambah, aku lulus juga akhirnya dalam ujian bulanan walaupun hanya mendapatkan nilai yang cukup. Oleh kerena terlalu menyukai Dosen Hanizah, aku jadi sedikit banyak mengetahui latar belakangnya. Kapan tanggal lahirnya, tinggal dimana dan bagaimana keadaan keluarganya.<br /><br /><br /><br />Dalam bulan Juni, Dosen Hanizah ulang tahun, aku mengajak teman satu kelas untuk mengucapkan "Selamat Hari Ulang Tahun" bila dia masuk nanti. Ketika Dosen Hanizah masuk ke kelas, ketua kelas mengucapkan "Selamat Hari Ulang Tahun Dosen" dan diikuti oleh kami semua. Dia terperanjat, dan bertanya dari mana kami semua tahu tanggal ulang tahunnya. Anak-anak yang lain menunjuk aku, mereka bilang kalau aku yang memberitahu.<br /><br />Dosen Hanizah bertanya, "Dari mana kamu mengetahuinya..?"<br /><br />"Ada lah..." jawabku, setelah itu dia tidak bertanya lagi.<br /><br /><br /><br />Dosen Hanizah tinggal di rumah teres yang bersebelahan dengan komplek dekat tempat tinggalku, kurang lebih 2 km jaraknya dari rumahku. Waktu liburan, aku selalu berkeliling dengan sepeda ke komplek perumahan tempat tinggalnya. Aku tahu rumahnya dan selalu mampir di situ. Pernah sekali itu, waktu sedang bersepeda, Dosen Hanizah sedang memasukkan sampah ke dalam tong di luar rumah. Dia melihatku, dan terus memanggilku. Aku pun segera pergi ke arahnya. Dia tidak memakai tudung, terurailah rambutnya yang lurus sebahu itu. Sungguh ayu aku melihatnya sore itu.<br /><br /><br /><br />"Azlan, rumahmu dekat sini ya..?" tanyanya dalam logat Kedah.<br /><br />"Tidak juga." balasku, "Tapi memang tidak terlalu jauh sih."<br /><br />"Anda tinggal di sini..?" aku tanya padanya meskipun aku sudah tahu.<br /><br />"Iya.."<br /><br />"Sendirian aja? Mana suaminya?"<br /><br />"Ada di dalam, dengan anak saya."<br /><br />Ketika kami asyik berbicara, suaminya keluar, menggendong anak perempuan mereka. Terus aku diperkenalkan kepada suaminya. Aku berjabat tangan dan menegur anaknya, sekedar menunjukkan rasa hormatku. Suaminya tidak terlalu ganteng, tetapi terlihat bergaya, maklumlah pegawai. Setelah agak lama, aku minta diri untuk pulang.<br /><br /><br /><br />Sudah 6 bulan Dosen Hanizah mengajar kami, aku bertambah pandai dalam matematika. Dan selama itulah aku sering berada di kelasnya. Aku sering membayangkan keadaan Dosen Hanizah tanpa sehelai benang pun di tubuhnya, pasti indah sekali. Dengan bentuk tubuh yang montok, kecil, pinggang yang ramping serta kulit yang cerah, jika telanjang pasti membuat orang yang melihatnya ingin segera menerkam tanpa berpikir dua kali. Tetapi, aku hanya dapat melihat rambutnya saja di sore itu.<br /><br /><br /><br />Hari ini libur, libur karena memperingati peristiwa Sukan Tahunan. Aku tidak tahu hendak kemana, aku lelah bersepeda dan mengayuh tanpa arah tujuan. Agak jauh kali ini aku berkeliling, ketika ingin pulang aku melewati kawasan perumahan Dosen Hanizah, waktu itu langit gelap dan kelihatannya ingin hujan. Aku berharap bisa tiba di rumah sebelum kehujanan. Tetapi belum sampai di kawasan rumah Dosen Hanizah, hujan mulai turun, dan lama-lama semakin lebat. Pakaianku basah kuyup. Aku tidak berhenti, terus saja mengayuh sepedaku. Aku tidak sadar ternyata ban sepedaku semakin kempes, seharusnya aku memompa dulu sebelum keluar tadi. walaupun sebentar lagi akan tiba di kawasan rumah Dosen Hanizah, aku tidak boleh menaiki sepedaku lagi, karena kalau dinaiki juga, akan semakin rusak ban sepedaku. Kemudian aku menuntun sepeda sampai ke rumah Dosen Hanizah. Niatnya aku akan meminjam pompa sepeda kepadanya.<br /><br /><br /><br />Ketika tiba di depan pintu pagar rumahnya, aku tekan bel rumahnya. Tidak lama kemudian, pintu rumah dibuka, dari jauh terlihat Dosen Hanizah menggunakan kain batik dan berbaju T-Shirt sedang memperhatikanku.<br /><br />"Dosen..!" jeritku.<br /><br />"Ada apa Azlan..?" tanyanya keheranan melihat aku yang basah kuyup dalam hujan lebat dengan kilat yang sabung menyabung.<br /><br />"Saya mau pinjam pompam, ban sepeda saya kempes."<br /><br />"Tunggu sebentar..!" jeritnya.<br /><br />Dosen Hanizah masuk kembali ke rumah dan keluar membawa payung. Dia membukakan kunci pintu pagar dan memintaku untuk masuk. Ketika menuntun sepeda masuk, mataku memperhatikan Dosen Hanizah yang berada di depan, melenggang-lenggok berjalan menuju ke dalam. Dari belakang, kerampingannya terlihat jelas, dengan t-shirt yang agak ketat dan kain batik yang dililit memperlihatkan bentuk badannya yang menarik. Punggungnya yang montok dan pejal itu membangkitkan gairahku ketika dia berjalan. Kemaluanku langsung menegak dalam kebasahan.<br /><br /><br /><br />"Memangnya dari mana saja kamu, kok naik sepeda hujan-hujanan?" tanyanya ketika tiba di depan pintu.<br /><br />"Jalan-jalan saja, sudah mau pulang tetapi ban sepeda saya kurang angin," jelasku. "Anda punya pompa ngga..?"<br /><br />"Saya lihat dulu di gudang. Masuklah dulu." menawarkan kepadaku.<br /><br />"Ngga apa-apa kok, nanti malah basah pula rumah Anda."<br /><br />"Tunggu dulu..." Dosen Hanizah pun meninggalkanku kedinginan di situ, dia terus pergi ke dalam. Sebentar kemudian dia keluar membawakan pompa dan handuk.<br /><br />"Nah... ini..." diulurkannya pompa itu ke arahku.<br /><br />Meskipun aku lelah tetapi langsung terus memompa angin ke dalam ban sepedaku.<br /><br /><br /><br />"Ingin lansung pulang habis ini?"<br /><br />"Yaa.. habis mompa terus pulang."<br /><br />"Hujan selebat ini mau nekat pulang?"<br /><br />"Tak apa-apa, sudah basah kuyup juga kok," jawabku lalu terbersin.<br /><br />"Nah.., kan kelihatannya kamu mau kena selsema tuh."<br /><br />"Hanya sedikit bersin kok," kataku lalu menyerahkan pompa kepadanya, "Terima kasih Bu.."<br /><br />"Ada-ada saja kamu, handuk nih, handuki sampai kering dulu badanmu.." katanya sambil memberikan aku handuk yang dipegangnya sejak tadi.<br /><br />Aku mengambil handuk itu dan mengelap rambut dan mukaku yang basah. Aku dengan santainya berhandukan seperti di rumah sendiri, aku buka baju di depan dia. Setelah itu, baru aku ingat kalau aku berada di depan dosenku.<br /><br /><br /><br />"Sori Bu..." kataku perlahan.<br /><br />Dosen Hanizah pergi ke dalam. Kukira dia marah sebab aku buka baju di depan dia, tetapi dia datang sambil membawakan sarung, T-Shirt dan sebuah bakul.<br /><br />"Nah, ganti bajumu pakai ini..!" katanya sambil memberikannya kepadaku, "Baju basahnya taruh dalam bakul ini."<br /><br />Kulemparkan bajuku ke dalam bakul. Kubuka celanaku langsung di depannya, tetapi dengan kusarungkan dulu tubuhku dengan sarung pemberiannya. Setelah mengeluarkan dompetku, kumasukkan celana panjangku yang basah itu ke dalam bakul, dan yang terakhir celana dalamku.<br /><br /><br /><br />"Masuk dulu, tunggu sampai hujan berhenti baru kau pulang.." sambung Dosen Hanizah sambil mengambil bakul berisi pakaian basahku.<br /><br />"Nanti dulu, saya keringkan baju ini dulu yah..?"<br /><br />Aku pun mengikuti dia masuk. Setelah pintu dikunci, aku disuruh duduk di ruang tamu dan Dosen Hanizah terus pergi ke dapur. Aku melihat-lihat perhiasan rumahnya, agak mewah juga perabotan dan perhiasannya. Ketika asyik melihat-lihat, Dosen Hanizah datang dengan membawakan segelas minuman dan meletakkannya di atas meja, lalu dia duduk berhadapan denganku.<br /><br /><br /><br />"Minumlah. Bajumu lagi Saya keringkan di belakang."<br /><br />Aku pun mengambil nescafe itu dan menghirupnya.<br /><br />"Mana suami Anda?" tanyaku memulai pembicaraan.<br /><br />"Kerja.."<br /><br />"Oh ya, hari ini kan hari kerja," balasku. "Anak..?""Sedang tidur. Kamu duduklah dulu, saya ada kerjaan di belakang." katanya sambil berdiri dan meninggalkanku.<br /><br />"Oke..." ringkas jawabku.<br /><br /><br /><br />Hujan di luar masih turun dengan lebat dan diikuti dengan bunyi guruh yang memekakkan telinga. Aku melihat-lihat kalau ada buku yang bisa kubaca dan ternyata ada. Aku ambil sebuah novel dan mulai melihat-lihat. Sehelai demi sehelai kubuka isi novel itu, walaupun tidak kubaca. Aku sebenarnya sedang tidak ingin membaca, tetapi daripada tidak ada yang dapat kuperbuat, lihat-lihat saja juga lumayan. Aku tidak tahu apa yang sedang Dosen Hanizah perbuat di belakang. Ketika membaca halaman demi halaman, pikiranku jauh melayang membayangkan gambaran fantasiku bersama Dosen Hanizah. Aku teringat akan cerita-cerita X dan blue film yang kutonton dulu, bila kejadiannya seperti ini, pasti akan berakhir dengan adegan asmara. Aku membayangkan diriku akan berasmara dengan Dosen Hanizah, seperti di dalam film yang pernah kutonton.<br /><br /><br /><br />Sudah hampir 20 menit, hujan tidak menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti. Aku menjadi ingin buang air kecil, maklumlah udaranya dingin. Aku bangun dan terus menuju ke belakang untuk mencari kamar mandi. Ketika aku hampir sampai di kamar mandi, aku sekilas melihat Dosen Hanizah sedang masuk ke kamarnya, hanya dalam keadaan menggunakan handuk saja, mungkin baru keluar dari kamar mandi. Pada saat melihat tadi, aku tidak sempat melihat apa-apa kecuali tubuhnya yang hanya tertutup oleh handuk dan hanya sebentar aku melihatnya. Aku teruskan ke dapur, dan ketika melewati kamarnya, kudapati pintu kamarnya tidak tertutup rapat.<br /><br /><br /><br />Aku beranikan diri untuk pergi ke arah pintu dan mulai mengintip Dosen Hanizah yang ada di dalam, sedang berbuat apa aku pun tidak tahu. Minta ampun.., berdesir darahku, seperti tercabut jantungku rasanya melihat Dosen Hanizah yang dalam keadaan telanjang di dalam kamarnya. Serta merta kemaluanku menegak. Aku hanya dapat melihat bagian belakangnya saja, dari ujung rambut sampai ke tumit, semuanya jelas terlihat. Saat itu Dosen Hanizah sedang mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk yang tadi dipakainya. Inilah pertama kalinya aku melihat perempuan telanjang secara langsung, biasanya hanya dari video saja. Terpatung-patung aku di muka pintu melihat bentuk badan Dosen Hanizah yang seksi, pinggang ramping, punggung yang montok serta kulit yang putih mulus sedang mengeringkan rambutnya. Hampir timbul niatku untuk segera masuk dan meraba tubuhnya saat itu, tetapi aku takut nanti dia malah tidak mau dan menuduhku ingin berbuat cabul terhadapnya.<br /><br /><br /><br />Apa yang sedang dilakukan Dosen Hanizah terus memukau mataku. Kadang handuk itu digosokkan ke celah selangkangannya, lalu dilapkan. Kemudian handuk itu dilemparkan ke atas gantungan. Secara tidak disadari, Dosen Hanizah membalikkan badannya ke arah pintu, tempat aku berdiri. Dia jongkok untuk membuka pintu lemari dan terlihatlah sekujur tubuh tanpa sehelai benang pun yang hanya selama ini menjadi khayalanku saja. Buah dada Dosen Hanizah yang menonjol segar kemerah-merahan itu sempat kuperhatikan, begitu juga dengan segitiga emas miliknya yang dijaga rapih dengan bulu yang tersusun indah, semuanya sempat kulihat.<br /><br /><br /><br />Bersamaan dengan itu, Dosen Hanizah menengok ke arah pintu dan melihat aku sedang memperhatikannya, dan, "Hei..!" sergahnya.<br /><br />Lalu dia menutup bagian tubuhnya dengan kain yang sempat diambilnya dari dalam lemari. Aku terkejut, terus lari meninggalkan tempat itu. Aku terus ke kamar mandi. Aku diam di situ hingga kemaluanku mengedur, sebelum kencing. Mana bisa aku kencing saat kemaluanku berdiri tegak dan keras.<br /><br /><br /><br />Ketika selesai, perlahan-lahan aku keluar, kudapati pintu kamarnya tertutup rapat. Mungkin Dosen Hanizah ada di dalam. Mungkin dia malu, aku pun malu kalau ketahuan dia saat aku mengintipnya. Aku terus ke ruang tamu. Sebenarnya setelah itu aku mau langsung pulang saja meskipun hujan belum reda, karena takut Dosen Hanizah marah sebab kuintip dia tadi. Tetapi, baju basahku ada padanya dan belum kering lagi. Aku tidak tahu dimana dia meletakkannya, kalau tahu pasti kuambil dan terus pulang. Meskipun perasaanku tidak tentram tetapi aku tetap menunggu di ruang tamu sambil menduga-duga apa yang akan terjadi nantinya.<br /><br /><br /><br />Tidak lama kemudian, Dosen Hanizah pun datang. Dia menggunakan kain batik dengan kemeja lengan pendek. Wajahnya tidak menunjukkan senyumnya, tidak juga memperlihatkan tanda akan marah. Dia duduk di depanku, sempat juga aku sekilas memperhatikan pangkal buah dadanya yang putih itu. Dia menatap tepat ke arah mataku. Aku takut, lalu mengalihkan pandanganku.<br /><br /><br /><br />"Azlan..!" tegurnya dengan nada yang agak tinggi.<br /><br />Aku menoleh menantikan ucapan yang akan keluar dari mulut yang kecil berbibir munggil itu.<br /><br />"Sudah lama Azlan ada di dekat pintu tadi..?"<br /><br />"Minta maaf Bu.." balasku lemah, tunduk mengakui kesalahan.<br /><br />"Saya tanya, sudah lama Kamu lihat Saya sewaktu di dalam kamar tadi..?" dia mengulangi kata-katanya itu.<br /><br />"Lama juga..."<br /><br />"Kamu melihat apa yang saya perbuat..?"<br /><br />Aku mengangguk lemah dan berkata, "Maafkan Saya Bu..."<br /><br />"Azlan..! Azlan..! Kenapa kamu mengintip Saya..?" nada suara Dosen Hanizah kembali lembut.<br /><br />"Saya tak sengaja, bukannya mau mengintip, tapi pintu kamarnya yang tak rapat..."<br /><br />"Salah Saya juga, sebab tidak menutup pintu tadi." balasnya.<br /><br /><br /><br />Dosen Hanizah sepertinya tidak marah, kupandangi wajahnya yang ayu itu, terpancar kejernihan di wajahnya. Aku hanya mampu tersenyum dalam hati saja bila dia senyum sambil menggelengkan kepalanya.<br /><br />"Kenapa kamu kelihatan pucat..?"<br /><br />"Takut, takut Anda marah..."<br /><br />"Sudahlah, Saya tidak marah. Saya juga yang salah, bukan hanya Kamu. Sebenarnya siapa pun yang punya kesempatan seperti itu pasti akan melakukan yang Kamu lakukan tadi..." jelasnya.<br /><br />Aku menganggukkan kepala sambil tersenyum. Tidak disangka Dosen Hanizah begitu sportif, walaupun dalam kasus begini seharusnya dia marah.<br /><br />"Aaa, tak tahu sopan juga Kamu..." katanya sambil mencubirkan bibir.<br /><br />Aku tertawa kecil mengenang peristiwa yang terjadi tadi.<br /><br /><br /><br />Sesungguhnya aku memang sudah bertindak yang tidak sopan sebab dengan sengaja melihat Dosen Hanizah yang bertelanjang bulat. Kemaluanku menegang di dalam sarung membayangkan tubuh montoknya Dosen Hanizah yang tidak dilindungi sehelai benang pun. Cepat-cepat kututupi dengan meletakkan bantal kecil ke atas kemaluanku. Jika terlihat Dosen Hanizah, bisa malu aku dibuatnya.<br /><br />"Lho, belum turun juga..?" tegurnya manja karena rupanya dia sempat melihat sarungku.<br /><br />Aku menjadi malu dan posisi dudukku menjadi tidak nyaman lagi. Aku tidak mampu lagi untuk berkata-kata bila ditegur seperti itu.<br /><br /><br /><br />Agak lama suasana hening menyelubungi ruang tamu rumah yang dihias indah itu.<br /><br />"Bu..?" aku mula bersuara, "Sungguh hebat..!"<br /><br />"Apa yang hebat..?"<br /><br />"Pemandangan yang tadi kulihat."<br /><br />"Apa yang Kamu lihat..?"<br /><br />"Perempuan telanjang."<br /><br />"Heh..! Tak sopan betul Kamu ini..!"<br /><br />"Betul, Anda lihat saja ini..!" kataku sambil memindahkan bantal dari perutku.<br /><br />Menimbullah batang kemaluanku ditutupi sarung milik suaminya.<br /><br />"Tidak mau turun lagi dia..," sambungku sambil menunjuk ke arah tonjolan di bawah pusarku yang bersarung milik suaminya.<br /><br /><br /><br />Dosen Hanizah tebengong-bengong dengan tindakanku, namun matanya terpaku di tonjolan pada sarung yang kupakai.<br /><br />"Hei..! Sopanlah sedikit..!" tegurnya.<br /><br />Aku membiarkan kemaluanku mencuat tinggi di sarung yang kupakai, aku tidak menutupnya, aku biarkan saja ia tersembul. Kubiarkan Dosen Hanizah menatapnya, tetapi Dosen Hanizah merasa malu, matanya dialihkan ke arah lain, sesekali matanya memandang ke arah tonjolan itu.<br /><br />"Bu..?" sambungku lagi.<br /><br />Dia terdiam menantikan kata-kata yang lain, sekali-kali dia memandang ke bawah.<br /><br />"Anda tahu tidak..? Anda lah orang yang paling cantik di sekolah kita..."<br /><br />"Mana mungkin..?" balasnya manja malu-malu.<br /><br />"Betul. Semua teman saya bilang seperti itu. Dosen lelaki pun bilang hal yang sama."<br /><br />"Alah, bohong..."<br /><br />"Betul, saya tidak membual..."<br /><br />"Apa buktinya..?"<br /><br />"Buktinya, tadi. Saya sudah melihat seluruh lekuk tubuh anda ketika anda tidak memakai baju tadi. Itulah buktinya." jawabku dengan berani.<br /><br /><br /><br />Aku kira dia akan marah, tetapi Dosen Hanizah terdiam, dia tertunduk malu. Melihat gelagatnya itu, aku semakin berani mengucapkan kata-kata yang lebih sensual.<br /><br />"Badan Anda kecil dan molek, kulit Anda putih, pinggang ramping, punggung montok..."<br /><br />"Ah, sudah, sudah..!" dia memotong perkataanku.<br /><br />Terlihat wajahnya menjadi merah menahan malu, tetapi aku tidak peduli, kemudian aku meneruskan rayuanku, "Punggung Anda tadi Saya lihat padat dan montok. Itu dari belakang. Ketika Anda berbalik ke depan, kemaluan Anda yang cantik itu membuat batang Saya hampir patah. Tetek Anda membuat Saya ingin langsung menghisapnya, terlihat sedap." sambungku.<br /><br />Terlihat saat itu Dosen Hanizah tidak membantah, dia masih tetap tertunduk malu.<br /><br /><br /><br />Masa aku akan bilang seperti ini padanya, "Penisku jangan berontak, kayak mau tercabut, punyaku tegang tak tahu kalau aku lagi berusaha." tapi itu hanya dalam hati saja.<br /><br />Dosen Hanizah masih tunduk membisu, perlahan-lahan aku bangun menghampiri dan duduk di sebelah kirinya. Aku rasa dia merasakan niatku, tapi dia seakan-akan tidak tahu. Aku rangkulkan tangan dan memegang belakang badannya.<br /><br />"Rilek Bu.., Saya hanya main-main saja..!"<br /><br /><br /><br />Dia terkejut ketika kupegang punggungnya. Lalu dia goyangkan badan, aku pun segera menurunkan tanganku itu. Aku masih tetap di sebelahnya, bahu kami bersentuhan, paha kami juga bergesekan. Hujan makin lebat, tiba-tiba terdengar bunyi petir yang agak kuat. Dosen Hanizah terkejut dan dengan spontan dia memeluk diriku. Aku pun terkejut, turut mendekap kepalanya yang berada di dadaku. Sempat juga aku belai rambutnya.<br /><br />Entah karena apa, dia sadar dan, "Sori..." katanya ringkas lalu membetulkan posisi duduknya.<br /><br />Aku melepaskan tanganku yang melingkari badannya, wajahnya kupandang, Dosen Hanizah menoleh ke arahku, tetapi setelah itu dia kembali terdiam dan tunduk ke bawah.<br /><br /><br /><br />Kaget juga kurasa tadi, mula-mula dapat melihat tubuhnya yang telanjang, setelah itu dapat memeluk sebentar. Puas, aku puas walaupun hanya sebentar. Entah bagaimana membayangkannya, saat itu petir berbunyi lagi dan saat itu seakan-akan menyambar dekat bangunan rumah dosenku. Terperanjat karena bunyi yang lebih dahsyat itu, sekali lagi Dosen Hanizah berpaling dan memeluk tubuhku. Aku tidak melepaskan peluang untuk memeluknya kembali. Kulingkarkan tangan kiriku ke pinggangnya yang ramping dan tangan kananku membelai rambut dan kepalanya. Kali ini aku rapatkan badanku ke arahnya, terasa buah dadanya yang pejal menekan-nekan dadaku.<br /><br /><br /><br />Dosen Hanizah mendongakkan kepalanya menatap wajahku. Aku masih tidak melepaskan dia dari rangkulanku, belakang badannya kuusap dari rambut sampai ke pinggang. Dia menatapku seolah-olah memintaku untuk melepaskannya, tapi aku menatap tepat ke dalam anak matanya. Mata kami bertemu, perlahan-lahan aku rapatkan wajahku ke arah wajahnya, bibirku kuarahkan ke bibirnya yang munggil dan separuh terbuka itu. Makin rapat, dan hampir menyentuh bibirnya, dan bersentuhanlah bibirku dengan bibir dosen yang mengajarku matematika itu. Belum sempat aku mencium bibirnya, hanya terkena sedikit, Dosen Hanizah memalingkan wajahnya sambil tangannya mendorong badanku minta agar dilepaskan.<br /><br /><br /><br />Aku tetap tidak melepaskan dia, peluang seperti ini tidak mudah kudapatkan. Kutarik dia lagi lebih rapat. Terkejut Dosen Hanizah dengan tindakanku.<br /><br />"Azlan... tidak enak ahh..." Dosen Hanizah menolak sambil meronta lemah.<br /><br />Aku tidak peduli, kueratkan lagi pelukanku, dada kami bertemu, terasa denyut dadanya naik turun dengan nafas yang agak kencang.<br /><br />"Please Bu..." rayuku.<br /><br />"Tidak etis ahh.., Saya ini isteri orang..!" rontanya lagi.<br /><br />"Tenanglah Anda.., pleasseee..." balasku lagi sambil mencium lehernya dengan lembut. Sempat juga aku menjilat cuping telinganya.<br /><br />"Ja.. ja.. ngan.. lah..!" bantahnya lagi dengan suara yang terputus-putus.<br /><br /><br /><br />Dia memalingkan wajahnya ke kiri dan ke kanan, mengelakkan ciumanku. Aku terus mencium lehernya sambil mengeratkan pelukan, karena tak ingin terlepas.<br /><br />"A.. a... zzlaaan.. ja..." belum sempat Dosen Hanizah menghabiskan kata-katanya, bibirku berpautan pada bibirnya, kali ini aku cium sekuat-kuatnya.<br /><br />"Mmmppphhh... mmmppphh..." Dosen Hanizah tidak bersuara lagi saat mulutnya kukecup.<br /><br />Dia meronta semakin kuat. Aku terus mencium dan mengecup bibir dan mulutnya sambil tangan kiri menggosok ke seluruh bagian belakang badan dan tangan kananku memegang kepalanya agar kecupanku tidak putus dari mulutnya. Diselingi dengan punggungnya yang pejal itu kuremas, kupecet semauku.<br /><br /><br /><br />Agak lama mulutku berpaut di bibirnya, hingga rontaannya semakin lemah, suaranya tidak lagi berbunyi, lama-kelamaan tidak ada lagi rontaan, sebaliknya tangan Dosen Hanizah memeluk erat leherku. Aku merasakan bibirnya mulai membalas ciumanku. Apa lagi, aku pun mula menciumnya dengan penuh mesra dan kelembutan, dia membalas sambil mengeratkan pelukannya. Terasa lidahnya dijulurkan. Aku menyambut dan lalu menghisap lidahnya, saling bergantian kami berhisap lidah. Pada waktu itu, hanya terdengar bunyi air hujan yang jatuh membasahi bumi dan bunyi kecupan mulut kami berdua.<br /><br /><br /><br />Agak lama kami berciuman, bertautan bibir dan lidah sambil berpelukan mesra. Kemudian, Dosen Hanizah meleraikan tautan itu diikuti dengusan birahi, "Mmmm..."<br /><br />Kami bertatapan mata, tanganku masih dilingkarkan pada tubuhnya, badan kami masih saling rapat, nafasnya semakin kencang, nafsuku semakin meningkat diikuti dengan kemaluanku yang semakin menegang. Tatapan matanya yang redup itu bagaikan meminta sesuatu, sehingga kutambatkan sekali lagi bibirku ke bibirnya. Kami saling berciuman mesra, sesekali ciuman ditujukan ke arah leher yang putih itu, kucium, kugigit dan kujilat batang lehernya. Dosen Hanizah hanya menggeliat kegelian diperlakukan seperti itu.<br /><br /><br /><br />"Ooohhh... A.. zzlannn..." suara manjanya menusuk ke dalam lubang telingaku.<br /><br />Sambil berciuman, tangan kananku kugeser ke arah depan, buah dadanya kupegang, kuremas lembut. Terasa ketegangan buah dadanya, pejal dan montok. Dosen Hanizah hanya dapat mendesis menahan keenakan yang dirasakannya. Ciumanku bergerak juga ke pangkal dadanya yang putih itu. Aku cium ke seluruh permukaan pangkal dadanya, kemejanya kutarik sedikit ke bawah, hingga menampakkan BH berwarna hitam yang dipakainya. Kepala dan rambutku diremas dan dipeluk erat oleh Dosen Hanizah ketika dadanya kucium dan payudaranya kuremas.<br /><br />"Aaahhh... mmmppphhh..." rintihannya membangkitkan nafsuku.<br /><br /><br /><br />Aku semakin berani, kancing kemejanya kubuka satu persatu sambil tetap aku mencium dan mengecup wajahnya. Mulut kami bertautan lagi ketika jari-jari tanganku sibuk menanggalkan kancing kemejanya, dan akhirnya habis juga kancingnya kubuka. Perlahan-lahan sambil mencium mulutnya, aku melucutkan kemejanya ke belakang. Seperti dalam film, Dosen Hanizah meluruskan tangan agar kemeja itu dapat dilucutkan dari tubuhnya. Kini, bagian atas tubuh Dosen Hanizah hanya terbalut BH saja. Aku leraikan ciuman mulut, lalu mencium pangkal buah dada di atas BH-nya. Aku cium, aku jilat seluruh pangkal buah dadanya sambil meremas-remas. Suara rintihan Dosen Hanizah semakin kuat apabila kupencet putingnya yang masih berada di dalam BH. Dosen Hanizah merangkul erat dan meremas-remas rambutku. Sambil mencium dan meremas buah dadanya, kulingkarkan tanganku ke belakang dan mulai mencari kancing penyangkut BH yang dipakai Dosen Hanizah. Ketemu, dan terus kulepaskan kancing itu. Perlahan-lahan aku menarik turun BH hitamnya ke bawah dan terus kulempar ke atas sofa.<br /><br /><br /><br />Terpukau mataku ketika bertatapan dengan payudaranya yang putih kemerahan yang tadi hanya dapat kulihat dari jauh saja. Aku puntir dan main-mainkan putingnya sambil mulutku mencium dan menjilat yang sebelahnya lagi. Suara desisan Dosen Hanizah semakin manja, semakin bergairah kudengar. Habis kedua belah payudaranya kujilat dan kuhisap semauku, putingnya kujilat, aku gigit mesra dengan diikuti rangkulan erat oleh Dosen Hanizah ke kepalaku.<br /><br /><br /><br />Sambil mengulum puting payudaranya, aku membuka t-shirt yang kupakai tadi, lalu melemparkannya ke bawah. Aku tidak berbaju, begitu juga Dosen Hanizah, kami berdua hanya bersarung dan memakai kain batik saja. Suasana dingin terasa oleh desiran hujan di luar, namun kehangatan tubuh Dosen Hanizah</p><br /><p>membangkitkan nafsu birahi kami. Aku terus memeluk Dosen Hanizah erat-erat sambil berkecupan mulut. Buah dadanya terasa hangat bergesekan dengan dadaku. Inilah perasaan yang sukar digambarkan, berpelukan dengan perempuan dalam keadaan tidak berbaju, buah dadanya yang pejal menekan-nekan dadaku ke kiri dan ke kanan mengikuti alunan nafsu.<br /><br /><br /><br />Setelah agak lama berciuman dan berpelukan, kubaringkan Dosen Hanizah ke atas sofa itu. Dia merelakannya. Aku menatap sekujur tubuh yang separuh telanjang itu di depan mata. Saat aku berdiri, Dosen Hanizah hanya memandang sayu melihatku melucutkan sarungku dan bertelanjang di hadapannya. Kemaluan yang sudah menegang itu memerlukan sesuatu untuk dijinakkan. Aku duduk kembali di sisinya, terus membelai buah dadanya yang menegang itu. Aku kembali mengulum puting payudaranya sambil tangan kananku turun ke arah lembah, lalu merabanya untuk mencari puncak kebirahian wanita yang begitu dipelihara. Segitiga emas milik Dosen Hanizah akan kuraba, aku mulai mengusap dan menggosok di bagian bawah lembah itu. Terangkat-angkat punggung Dosen Hanizah menahan keenakan dan kenikmatan yang sukar digambarkan oleh kata-kata. Yang kedengaran hanyalah rintihan dan desisan manja yang mempesonakan birahiku, "Mmmpphhhmm... aaahhh..."<br /><br /><br /><br />Aku mulai melepaskan ikatan kain batiknya, dengan lembut aku menarik kain itu ke bawah untuk melucutkan terus dari tubuhnya. Segitiga emasnya hanya ditutupi secarik kain berwarna hitam yang juga harus kulucutkan. Kuusap kemaluannya dari luar, terasa basah dan lengket pada ujung lembah yang subur itu. Pahanya kuraba dan kuusap sambil lidahku menjilat dan mencium pusatnya. Bergelinjang badan Dosen Hanizah diperlakukan seperti itu. Kedua tanganku memegang celana dalamnya dan mulai melorotkan ke bawah, kutarik tubuhnya dengan punggung Dosen Hanizah diangkatnya sedikit, dan terlucutlah benteng terakhir yang ada pada tubuh Dosen Hanizah. Aku tidak melepaskan peluang untuk menatap sekujur tubuh lemah yang tidak dibaluti sehelai benang pun. Hal seperti ini sangat diinginkan oleh setiap insan bergelar lelaki, dan yang lebih lagi adalah ternyata yang berada di depan mata minta dijamah. Terlihat vaginanya berair di sekeliling bulu-bulu tipis yang terjaga rapih.<br /><br /><br /><br />Kusentuh kemaluannya sehingga terangkat tubuhnya menahan keenakan. Kusentuh lagi dan kugesekkan jari-jariku melewati hutan itu, suara mengerang mengiringi gerak tubuhnya. Kelentitnya kumainkan, kupelintir sehingga suara yang dikeluarkan kali ini agak kuat diiringi dengan badannya terangkat karena kejang. Terasa basah jariku waktu itu, aku tidak tahu apa yang sedang terjadi saat itu, tetapi sekarang baru kutahu bahwa Dosen Hanizah mengalami klimaks.<br /><br /><br /><br />Awalnya aku ingin menjilati vaginanya seperti yang ada di video BF, tetapi tak jadi sebab liang senggamanya sudah berair dan basah. Aku terus menghimpitkan tubuhku ke atas tubuhnya dengan lembut sambil mencium wajahnya. Kemaluanku bergesekan dengan kemaluannya. Terasa ujung kejantananku bertemu dengan bulu dan air mani yang membasahi lembah kenikmatan itu. Setelah mendapatkan kedudukan yang tepat, kupegang kejantanan dan mengarahkan ke lubang senggamanya. Seperti dirancang, Dosen Hanizah membuka dan meluaskan kangkangannya sedikit. Setelah berada di ujung muara, aku pun melabuhkan tongkat nakhodaku ke dalam lautan birahi dengan perlahan-lahan diikuti oleh desisian dan raungan kami berdua yang bergantian, mengiringi terbenamnya tongkat ke dalam lembah di lautan.<br /><br /><br /><br />"Aaarrrghhh... mmm..."<br /><br />Aku menekan sampai pangkal kemaluan dan membiarkannya sekejap karena terasa seperti terjepit. Aku mencium leher dan mulutnya berulang kali. Bila keadaan sudah agak tenang, aku mulai mendayung, atas, bawah, pelan dan teratur. Kenikmatan pada waktu itu adalah sangat indah, susah untuk dapat dikatakan, kemudian aku menggerakkan ke atas dan ke bawah berulang kali. Saat pertama kali aku perbuat padanya terasa seperti menjepit, karena vaginanya memang sempit. Dosen Hanizah tidak merasakan sakit yang berpengaruh karena dia pernah melakukannya dengan suaminya.<br /><br /><br /><br />Aku dorong dan tarik kemaluanku dengan diiringi suara mengerang yang agak kuat sambil melihat pemandangan indah di bawah. Sungguh pemandangan yang indah jika dapat melihat kejantananku sendiri sedang masuk dan keluar dari lubang senggama wanita, dengan bunyi yang cukup menawan. Dosen Hanizah memeluk erat pinggangku ketika bergoyang mengimbangi tubuhku, punggungnya bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti arus irama. Sesekali dia menggoyang-goyangkan punggungnya untuk membantu daya dorongku, terasa kenikmatan yang tiada bandingnya. Kulajukan dayungan, semakin laju dengan suara yang semakin kuat. Dosen Hanizah hampir mengeluarkan suara erangannya, dan aku merasakan hampir keluar seperti gunung berapi hendak memuntahkan lavanya. Aku lajukan lagi, dengan sekuat tenaga kutusukkan sedalam-dalamnya diikuti dengan teriakan Dosen Hanizah. Dengan jeritan Dosen Hanizah yang nyaring, terpancurlah air maniku jauh ke dasar lubang senggamanya.<br /><br /><br /><br />Ketika kubuka mataku, aku melihat mata Dosen Hanizah menutup serta dadanya yang naik turun dengan cepat, ada tetesan peluh di dadanya. Begitu juga badanku, terasa peluh meleleh di belakang. Kejantananku semakin menekan ke dalam lubang kenikmatanya yang semakin lembab akibat muntahan yang terjadi bersamaan. Kukecup dahi Dosen Hanizah, dia membuka mata dan tersenyum memandangku. Aku membalasnya dengan mengecup mesra bibirnya. Akhirnya aku tindih tubuhnya di atas sofa itu dengan kepalaku kuletakkan di atas dadanya. Terdengar bunyi degupan jantung yang kencang di dada Dosen Hanizah, dosen yang mengajarku matematika di sekolah.<br /><br /><br /><br />Setelah beberapa menit, aku bangun dan mengeluarkan batang kejantananku dari dalam lubang senggamanya. Terlihat sedikit air maniku meleleh keluar melalui lubang kemaluannya yang berdenyut-denyut menahan kenikmatan. Aku ambil tisue di tepi meja dan kubersihkan air mani yang meleleh itu. Dosen Hanizah hanya memandang sambil melemparkan senyuman mesra ke arahku. Kemaluanku yang masih basah kubiarkan kering sendiri. Aku duduk bersila di atas karpet dengan menghadap arah memandang wajahnya. Kepalaku sejajar dengan kepalanya yang masih terbaring di atas sofa itu. Aku meremas dan memilin putting payudaranya. Dosen Hanizah membiarkan sambil tangannya membelai rambutku. Terasa seperti suami isteri.<br /><br />"Terima kasih sayang..." bisikku lembut.<br /><br />Dosen Hanizah mengangguk senyum.<br /><br /><br /><br />Agak lama juga kami dalam keadaan itu sambil menantikan tenaga pulih kembali dan sampai jantung berdegup dengan normal. Kemudian Dosen Hanizah bangun dan mencapai pakaiannya pergi ke dalam kamarnya. Jam menunjukkan pukul 11:30 pagi. Hujan masih belum berhenti, tidak ada tanda-tanda mau berhenti. Aku kenakan lagi sarungku, tetapi baju tidak kupakai lagi. Karena masih letih, aku duduk bersandar di sofa mengenang peristiwa tadi. Pikiranku menerawang. Inilah kenikmatan badan, apa yang kuidamkan selama ini akhirnya bisa kudapatkan. Dosen yang selama ini hanya hadir dalam khayalanku saja telah nyata kurasakan. Berasmara dengan Dosen Hanizah adalah impian setiap lelaki yang mengenalnya, dan aku dapat menikmati tubuh yang menggiurkan itu. Jika selama ini kulihat Dosen Hanizah bertudung dan berbaju penuh, hari ini aku melihatnya tanpa pakaian, mengamati tubuhnya yang indah, setiap lekuk badannya, payudaranya dan kemaluannya. Semuanya kualami dengan menikmati pemandangan yang mempesona, malah tidak hanya itu, tetapi juga dapat merasakan kenikmatan yang ada pada tubuh itu. Aku bahagia. Aku puas, sangat puas dengan apa yang telah kulakukan tadi. Aku tersenyum sendirian.<br /><br /><br /><br />Ketika aku melamun, aku dikejutkan dengan bunyi dentuman petir yang kuat. Aku teringat Dosen Hanizah. Jam sudah menunjukkan 12:00 tengah hari. Rupanya sudah hampir setengah jam aku melamun. Aku bangun dan menuju ke arah kamar Dosen Hanizah. Kuketuk pintu dan terus masuk. Kelihatan dosen Hanizah telah berpakaian tidur sedang menyikat rambutnya.<br /><br />"Ada apa Azlan..?" tanyanya lembut.<br /><br />"Bosen aja diluar sendirian." jawabku ringkas sambil duduk di tepi ranjang memandang Dosen Hanizah menyisir rambutnya. Dipojok kamar terlihat ranjang kecil yang di dalamnya ada bayi perempuan Dosen Hanizah yang sedang tidur dengan nyenyaknya. Bunyi dentuman petir seperti tidak diperhatikan, dia tidur seperti tidak menghiraukan keadaan sekitarnya.<br /><br /><br /><br />"Terima kasih yah..." kataku.<br /><br />"Terima kasih apa..?"<br /><br />"Yang tadi. Sebab tadi adalah pengalaman yang terindah buat saya."<br /><br />"Ohhh... tapi jangan kasih tau orang lain."<br /><br />"Janji." balasku.<br /><br />Aku kembali memperhatikannya berdandan. Harum minyak wanginya menusuk hidung ketika Dosen Hanizah menyemprotkan ke badannya.<br /><br />"Kenapa Anda tidak marah..?"<br /><br />"Marah kenapa..?"<br /><br />"Iya.., awalnya Anda melarang, Anda menolak Saya, tapi setelah itu..?"<br /><br />"Setelah itu Saya biarkan..?" sambungnya.<br /><br />"Haaa..." jawabku dan langsung kusambung, "Apa sebabnya..?"<br /><br />"Kalau Saya lawan pun Kamu pasti memaksa, Kamu pasti sangat menginginkan."<br /><br />"Belum tentu." jawabku.<br /><br />"Pasti begitu. Saya mana mungkin melawan. Jadi lebih baik Saya biarkan dan berbagi saja denganmu. Kan dua-duanya senang." jelasnya.<br /><br />"Anda tidak menyesal..?" tanyaku ingin kepastian.<br /><br />"Kalau rela, mana mungkin menyesal, buat apa..?" jelasnya lagi, "Lagian juga Kamu tidak memperkosa Saya, Kamu kan minta baik-baik, Saya jadi memberinya. Ditambah Kamu sudah lihat Saya telanjang. Lain halnya kalau kamu masuk ke rumah Saya, terus menyerang Saya dan perkosa Saya. Kalau itu Saya pasti akan lapor polisi dan Kamu pasti dipenjara."<br /><br />"Habis, anda kelihatannya mau melapor. Iya nggak..?" tanyaku meyakinkan.<br /><br />"Lapor..? Buat apa..? Kamu kan bukan masuk dengan cara paksa, Saya yang suruh Kamu masuk. Saya juga yang membiarkan Kamu menyetubuhi Saya."<br /><br />"Kalau suami Anda tahu..?"<br /><br />"Gimana dia akan tahu..?" tanya Dosen Hanizah. "Ini kan hanya rahasia kita saja kan..?" aku mengangguk. "Jadi, janganlah beritahu orang lain..!" aku angguk lagi tanda paham.<br /><br />Dia menuju ke arah ranjang anaknya sambil membelainya dengan penuh kasih sayang seorang ibu. Kemudian Dosen Hanizah menghampiriku dan duduk di sebelahku.<br /><br /><br /><br />"Wanginya..." sapaku manja. Dosen Hanizah mencubit pahaku dan aku berkata, "Saya mau lagi..."<br /><br />"Mau apa..?"<br /><br />"Yang seperti tadi."<br /><br />"Tadi kan sudah..."<br /><br />"Tak puas...""Aiii... nggak puas juga..? Suami Saya sekali saja langsung lelah dan tidur, Kamu mau lagi..?"<br /><br />"Soalnya.., peluang seperti ini susah Saya dapatkan. Lagian tadi Saya tak sempat jilat vagina Anda. Anda pun tak pegang penis Saya. Saya ingin merasakan perempuan pegang penis Saya." jawabku jujur.<br /><br />"Jilat..? Mau meniru cerita BF yach..?" balasnya tersenyum.<br /><br /><br /><br />Aku mengangguk membalas senyumannya. Kemaluanku kembali menegang, tenagaku sudah pulih. Aku pegang tangan Dosen Hanizah dan meletakkannya di atas batang kemaluanku yang mengeras itu. Dosen Hanizah seperti paham dan meraba batangku yang ada di dalam sarungku. Aku biarkan saja, sedap rasanya. Setelah itu, aku berdiri dan melucuti sarungku. Aku dengan telanjang berdiri di hadapan Dosen Hanizah. Dia hanya tersenyum memandangku. Perlahan-lahan, kemaluanku yang menegang itu dipegangnya, dibelai dan diusap ke atas dan ke bawah. Nikmatnya tak terkira, selalu jari sendiri yang berbuat, tapi hari ini jari jemari lembut seorang wanita cantik yang melakukannya. Aku mendesis karena nikmatnya. Aku berharap Dosen Hanizah akan menghisap dan mengulum batang kejantananku. Memang Dosen Hanizah sudah tahu keinginanku. Diciumnya ujung batang kemaluan aku, dan ujung lidahnya dimainkan di lubang kepala kejantananku. Aku terasa ngilu, tapi sedap. Perlahan-lahan Dosen Hanizah membuka mulut dan memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya.<br /><br /><br /><br />Terasa kehangatan air liurnya membasahi batang yang setengahnya berada di dalam mulutnya. Dihisapnya penisku, dikulumnya ke atas dan ke bawah. Terasa seperti tercabut ketika itu. Kupegang dan remas rambutnya yang baru disisir tadi. Aku dorong batang kemaluanku jauh ke dalam mulutnya, terasa ujung kejantananku terkena dasar tenggorokannya. Dosen Hanizah menghisap sampai ke pangkal sambil tangannya meremas-remas telur zakarku. Di saat itu, aku rasakan kenikmatan yang lain dari yang tadi. Kubiarkan Dosen Hanizah menghisap semaunya, kubiarkan dia menjilat seluruh batang kemaluanku, telurku. Sengaja kubiarkan sebab sangat nikmat rasanya.<br /><br /><br /><br />Setelah itu, aku pegang bahunya. Dia berdiri memandang dengan penuh kesayuan. Aku pegang dan belai rambut yang terurai di bahu. Perlahan-lahan kulepaskan baju tidurnya ke bawah, dia tidak memakai pakaian dalam. Terlihatlah tubuh Dosen Hanizah yang bertelanjang di hadapanku. Aku lingkarkan tangan di pinggang dan mulai mendekapnya lembut. Kami berpelukan dan bertautan bibir sambil jari-jariku meraba dan menggosok seluruh badan. Sekarang baru aku bisa merangkul tubuh yang kecil molek dengan pinggang yang ramping iti sepuas-puasnya. Pinggangnya kecil tapi sangat proposional. Kudekap dan kuremas punggungnya sambil menggesek-gesekkan batang kejantananku ke perutnya. Sungguh nikmat dapat berpelukan sambil berdiri.<br /><br /><br /><br />Aku baringkan dia di atas ranjang sambil terus memberikan kecupan demi kecupan. Kali ini aku tidak berlama-lama mencium payudaranya sebab sasaran muluku adalah ke liang kenikmatannya. Aku turunkan ciumanku ke bawah, kemaluannya masih kering. Aku terus mencium kemaluannya itu dengan lembut. Terangkat punggungnya menahan kenikmatan itu. Bibir kemaluannya kujilat, kujulurkan lidah dan menusuk ke dalam lubangnya. Dia mendesis keenakan sambil menggeliat manja. Biji kelentitnya kuhisap, kujilat semaunya. Vagina Dosen Hanizah mulai basah, aku tak peduli, aku terus jilat dan hisap sambil tanganku meremas-remas puting payudaranya.<br /><br /><br /><br />Tiba-tiba, saat menikmati sedapnya menjilat, Dosen Hanizah meraung dengan tubuhnya terangkat. Serentak dengan itu, habis mulutku dibasahi dengan simbahan air dari dalam liang kewanitaannya. Ada yang masuk ke dalam mulutku sedikit, rasanya agak payau dan sedikit asin. Aku berhenti dan mengelapkan mulutku yang basah karena air maninya. Rupanya Dosen Hanizah klimaks. Aku mainkan dengan jari saja lubang vagina itu. Entah karena apa, timbul nafsu untuk menjilat air maninya lagi. Aku kembali membenamkam wajahku dan mulai menjilat lembah yang basah berair itu. Lama-lama rasanya menjadi sedap, habis kujilat, kuhisap vaginanya. Dosen Hanizah hanya merintih manja sambil meliukkan tubuhnya. Ketika aku menghisap kelentitnya, kumainkan lubang kenikmatannya dengan jari. Tiba-tiba, sekali lagi dia terkejang kepuasan, dan kedua kali jugalah air maninya menerjah ke dalam mulutku.<br /><br /><br /><br />Dengan mulut yang basah karena air maninya, kucium mulut dia. Air maninya bercampur dengan air liurnya apabila aku membiarkan lidahku dihisap. Dosen Hanizah menjilat air maninya sendiri tanpa mengetahuinya. Ketika sudah habis air mani di mulutku karena disedotnya, aku mulai menghentikan pemanasan. Tubuhnya kutindih, dengan sauh dihalakan ke lubuk yang dalam dan dilepaskan layar, maka jatuhlah sauh ke dalam lubuk yang selama ini hanya dilabuhkan oleh sebuah kapal dan seorang nakhoda saja. Kini kapal lain datang bersama nahkoda muda yang terpaksa berhempas pulas melawan badai mengarungi lautan birahi untuk sampai di pulau impian bersama-sama. Perjuangan kali ini lebih lama, dan melelahkan kerena masing-masing tidak mau mengalah duluan. Berbagai aksi dilakukan untuk sampai ke puncak kejayaan. Tubuh Dosen Hanizah kusetubuhi dalam berbagai posisi, dia juga memberikan kerjasama yang baik kepadaku dalam menempuh gelombang. Akhirnya, setelah berhempas pulas, kami tiba juga di pulau impian dengan kejayaan bersama, serentak dengan terjahan padu air hikmat serta jeritan manja, si puteri meraung kepuasan.<br /><br /><br /><br />Kami terdampar keletihan setelah penat belayar. Terkulai Dosen Hanizah di dalam dekapanku. Kali ini lebih romantis, sebab kami berbuat di atas ranjang dengan kasur yang empuk. Banyak posisi dan gaya yang telah kami lakukan. Kami telentang kelelahan, dengan peluh memercik membasahi tubuh dan wajah kami. Air maniku meleleh keluar kedua kalinya dari lubang yang sama. Dosen Hanizah mendekap badanku sambil jarinya membelai kemaluanku yang terkulai basah itu. Dimainkannya seperti bayi mendapatkan boneka. Kubiarkan sambil mengecup dahinya tanda terima kasih. Kami tidak bersuara karena sangat letih.<br /><br /><br /><br />Saat itu sempat juga aku mengalihkan pandangan ke arah tempat tidur anaknya, kelihatan masih terlena dibuai mimpi. Aku risau juga, takut dia terbangun kerena jeritan dan raungan kepuasan ibunya yang berhempas pulas melawan badai samudera bersama nakhoda muda yang tidak dikenalinya. Tubuh kami terasa tidak bernyawa, rasanya untuk mengangkat kaki pun tidak kuat. Lemah segala sendi dan urat dalam badan. Hanya suara rintihan manja saja yang mampu dikeluarkan dari pita suara kami dalam kedinginan akibat hujan yang masih turun lebat.<br /><br /><br /><br />"Terima kasih ya..." aku mengecup dahinya, dia tersenyum. Kepuasan nampak terpancar di wajahnya.<br /><br />"Kamu benar-benar hebat..." sahutnya.<br /><br />"Hebat apa..?"<br /><br />"Iya lah, dua kali dalam sejam."<br /><br />"First time." balasku ringkas.<br /><br />"Belum pernah Saya merasa puas seperti ini." jelasnya jujur.<br /><br />"Belum pernah..?" tanyaku keheranan.<br /><br />Dia mengangguk perlahan, "Saya tidak pernah orgasme lebih dulu."<br /><br />"Suami Anda melakukan apa saja..?"<br /><br />"Dia hanya memasukkannya sampai Dia keluar..." sambungnya. "Bila sudah keluar, dia letih, terus tertidur. Saya sudah tidak terangsang lagi saat itu."<br /><br />"Kenapa Anda tidak memintanya..?" saranku.<br /><br />"Kalau sudah keluar, Dia tidak terangsang lagi."<br /><br />"Dalam seminggu berapa kali Anda berbuat..?" tanyaku mengorek rahasia mereka.<br /><br />"Sekali, kadang-kadang tidak dapat sama sekali dalam seminggu itu..."<br /><br />"Kenapa..?"<br /><br />"Dia pulangnya terlalu malam, jadi sudah letih. Tidak nafsu lagi untuk bersetubuh."<br /><br />"Ohhh..." aku menganguk seakan memahami.<br /><br />"Kapan terakhir Anda melakukannya..?" pancingku lagi.<br /><br />"Ehh, dua minggu yang lalu." jawabnya yakin.<br /><br />"Sudah dua minggu Anda tidak mendapatkannya..?" sambungku terkejut, Dosen Hanizah hanya menganggukkan kepala mengiyakannya.<br /><br />"Jelas Dosen Hanizah tidak marah besar ketika aku mulai menjamah tubuhnya." dalam hatiku, "Dia mengidamkan juga rupanya..."<br /><br /><br /><br />Hampir setengah jam kami berbicara dalam keadaan berpelukan dan bertelanjang di atas ranjang itu. Segala hal mengenai masalah rumah tangganya kutanya dan dijawabnya dengan jujur. Semua hal yang berkaitan diceritakannya, termasuk jeritan batinnya yang rindu akan belaian dari suami yang tidak pernah benar-benar dinikmatinya. Suaminya terlalu sibuk dengan kerjanya hingga mengabaikan nafkah batin si isteri. Memang bodoh suami Dosen Hanizah, sebab tidak menggunakan sepenuhnya tubuh yang menjadi idaman setiap lelaki yang memandang itu. Nasibku baik, sebab dapat menikmati tubuh itu dan sekaligus membantu menyelesaikan masalah kepuasan batinnya.<br /><br /><br /><br />Aku semakin bangga apabila dengan jujur Dosen Hanizah mengakui bahwa aku telah berhasil memberikan kepuasan kepada dirinya, batinnya kini tidak lagi bergejolak. Raungannya kini tidak lagi tidak dipenuhi, Dosen Hanizah sudah dapat apa yang diinginkan batinnya selama ini, walaupun bukan berasal dari suaminya sendiri, tetapi dengan anak muridnya, yang lebih muda 10 tahun tetapi gagah seperti berusia 30 tahun. Desiran hujan semakin berkurang, rintiknya semakin perlahan, menunjukkan tanda-tanda hendak berhenti. Kami bangun dan melihat ke luar jendela. Seperti disuruh, Dosen Hanizah mengenakan kembali pakaian tidurnya lalu terus ke dapur. Aku menanti di kamar itu. Tak lama kemudian, dia masuk dan menyerahkan pakaianku yang hampir kering. Setelah mengenakan pakaian, aku ke ruang tamu dan minta diri untuk pulang karena terlihat hujan sudah berhenti.<br /><br /><br /><br />Dosen Hanizah mengiringi aku ke pintu. Sekali lagi aku mengucapkan terima kasih atas segala layanannya. Dosen Hanizah juga berterima kasih kerena telah membantunya. Aku ambil sepedaku, lalu membuka pintu pagar dan terus mengayuh menuju ke rumah. Tidak terlihat Dosen Hanizah di halaman rumah, maklumlah hujan, lagi pula sekarang waktunya makan siang.<br /><br /><br /><br />Setibanya di rumah, aku mandi. Di kamar, terlihat dengan jelas bekas gigitan di leherku. Ah, gawat bisa malu aku nanti. Aku berniat kalau tidak hilang sampai besok, aku pasti tidak akan ke sekolah.<br /><br /><br /><br />Keesokan harinya, tidak terlihat bekas gigitan pada leherku. Aku ke sekolah seperti biasa bersama adik-adikku yang lain. Mereka perempuan, jadi tidak satu sekolah denganku. Di sekolah, bila bertemu dengan Dosen Hanizah yang berbaju kurung bertudung kepala, aku tersenyum dan mengucapkan selamat, seperti tidak ada sesuatu di antara kami. Dosen Hanizah pun bertingkah biasa saja, walaupun di hati kami masing-masing tahu apa yang telah terjadi sewaktu hujan lebat kemarin. Di dalam kelas, dia mengajar seperti biasa. Aku pun tidak macam-macam, takut nanti teringat dan menginkannya di kelas.<br /><br /><br /><br />Selama sebulan lebih setelah kejadian itu, kami masih bersandiwara seakan-akan tidak pernah terjadi apa-apa di antara kami. Tidak pernah bercerita tentang hal itu. Kalau kami bertemu pun, hanyalah berkisar masalah pelajaran. Aku yang baru pertama kali mendapatkannya, sudah merasa ketagihan. Terasa ingin lagi menjamah tubuh perempuan, sudah tak kuat nafsuku ditahan. Pada suatu hari, kalau tidak salah hari Selasa, aku berjumpa dengannya di ruang guru. Waktu itu, ruang guru sedang kosong, aku memberanikan diri meminta keinginanku untuk menjamah kenikmatan tubuhnya. Pada awalnya Dosen Hanizah agak keberatan, tetapi setelah mendesak dan membujuknya, dia mulai lembut. Dosen Hanizah setuju, tapi dia akan beritahu aku bila saatnya memungkinkan. Aku minta padanya kalau bisa dalam waktu dekat ini karena aku sudah tak tahan lagi. Kalau keadaan aman, dia akan memberitahuku katanya. Aku gembira dengan penjelasan itu.<br /><br /><br /><br />Tiga hari setelah itu, Dosen Hanizah memanggilku ke ruang guru. Dia memintaku ke rumahnya malam Senin. Dia memberitahu bahwa suaminya akan keluar kota ke Johor selama dua hari. Aku janji akan datang. Aku setuju, tapi bagaimana caraku untuk bilang pada orang tuaku kalau aku akan bermalam di luar. Aku ijin untuk menginap di rumah teman dengan alasan belajar bersama dan terus ke sekolah besoknya. Mereka mengijinkan. Tiba malam yang dijanjikan, kurang lebih pukul 8:00, aku tiba. Dosen Hanizah menyambutku dengan senyuman. Anaknya yang bermain-main dengan permainannya terhenti melihatku masuk. Setelah melihatku, dia kembali bermain lagi. Nasib baik karena anak Dosen Hanizah masih kecil jadi masih belum mengerti apa-apa. Malam itu, kami tidur bersama di kamar seperti sepasang suami isteri. Persetubuhan kami malam itu memang menarik, seperti sudah lama tidak merasanya.<br /><br /><br /><br />Aku melepaskan rinduku ke seluruh bagian tubuhnya. Dosen Hanizah kini tidak lagi malu-malu meminta dipenuhi keinginannya jika lagi nafsu. Kalau tidak salah, malam itu kami bermain sampai 4 kali. Yang terakhir kali sudah sampai dini hari, dan kami tertidur. Bangun-bangun sudah pukul 8:00 lebih ketika anaknya menangis. Kami sudah terlambat ke sekolah, Dosen Hanizah menelpon dan mengatakan kalau dia sakit. Aku pun sudah malas untuk ke sekolah.<br /><br /><br /><br />Setelah menenangkan anaknya dengan memberikan susu, dia menidurkan kembali anaknya. Kami bersarapan dengan makanan yang disediakannya. Kemudian, kami mandi bersama, bertelanjang dan bersenggama di dalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi aku minta dia untuk menerima seluruh air maniku ke dalam mulutnya. Dosen Hanizah setuju, setelah puas, batang kejantananku menyusuri lembah, di saat mau melepaskan puncak kenikmatanku, aku minta Dosen Hanizah duduk dan aku arahkan senjataku ke sasaran, dan terus menembak ke mulutnya yang terbuka lebar. Penuh mulut Dosen Hanizah dengan air maniku. Ada beberapa tetes yang tertelan, yang lain dimuntahkannya kembali. Aku mengarahkan batang kejantananku masuk ke dalam mulutnya, dia terpaksa menerima dan mulai menghisap batang kejantananku yang masih berlinang dengan sisa air mani yang ada.<br /><br /><br /><br />Kami terus mandi dan membersihkan badan. Anaknya telah lama tertidur, kami berdua beristirahat di ruang tamu sambil mendengar radio. Kami berbincang tentang hal peribadi masing-masing. Sesekali Nescafe panas yang dihidangkan oleh Dosen Hanizah kuhirup. Aku memberitahu padanya kalau aku tak pernah punya cewek kalau ditanya orang lain, dan aku juga merasa bangga kerena dapat merasakan nikmatnya hubungan antara lelaki dan perempuan lebih awal. Sambil berbicara, aku mengusap dan meremas lembut buah dada dosenku yang berada di sebelah. Aku juga bertanya tentang suaminya, adakah dia tahu atau merasa ada perubahan sewaktu berasmara bersama. Dosen Hanizah menjelaskan bahwa dia berbuat seperti biasanya, waktu berasmara pun seperti biasa.<br /><br /><br /><br />Dosen Hanizah tidak pernah menghisap kemaluan suaminya sebab suaminya tidak mau, begitu juga kemaluannya tidak pernah dijilat. Jadi, akulah orang pertama menjilat kemaluannya dan kemaluan akulah yang pertama masuk ke dalam mulut Dosen Hanizah. Dosen Hanizah bilang suaminya merasa jijik apabila kemaluannya dijilat, dihisap dan dimainkan dengan mulut. Karena itulah, Dosen Hanizah tidak keberatan mengulum kemaluanku karena memang diiginkannya. Kami ketawa kecil mengenangkan aksi-aksi gairah yang pernah kami lakukan.<br /><br /><br /><br />Jam menunjukkan pukul 10:00 lebih. Dosen Hanizah bangun menuju ke kamarnya, aku mengekori. Di kamar, dia melihat keadaan anaknya yang sedang pulas. Perlahan-lahan aku memeluknya dari belakang. Tanganku, kulingkarkan ke pinggangnya yang ramping sambil mulut mengecup lembut lehernya. Sesekali tanganku meremas buah dadanya yang kian menegang. Aku memalingkan tubuhnya, kami berdakapan sambil berkecupan bibir. Tubuhnya kubaringkan ke atas ranjang sambil mengulum bibirnya dengan mesra. Pakaiannya kulepaskan, begitu juga dengan pakaianku. Mudah dilepaskan karena memang kami masing-masing sudah merencanakannya.<br /><br /><br /><br />Entah berapa kali mulutku penuh dengan air maninya sebelum kemaluanku menerobos liang keramat itu. Kali ini aksi kami semakin ganas. Tubuhnya yang kecil itu kutindih semaunya. Akhirnya, muntahan cairan kentalku tidak dilepaskan di dalam, tetapi di mulutnya. Air maniku memenuhi mulutnya ketika kumuntahkan di situ. Dia menerimanya dengan rela sambil menjilat-jilat sisanya yang meleleh keluar, sambil batang kemaluanku dikulumnya untuk menjilati sisa-sisa yang masih ada. Aku tersenyum melihat lidahnya yang menjilat-jilat itu seperti mendapatkan suatu makanan yang lezat. Dia juga ikut tersenyum melihatku.<br /><br /><br /><br />Setelah habis ditelannya. Aku mulai memakai kembali pakaianku. Dosen Hanizah duduk bersandar, masih bertelanjang.<br /><br />"Sedap..?" tanyaku sambil menjilat bibir.<br /><br />Dosen Hanizah mengangguk paham. Dia kemudian mengenakan pakaian tidurnya lalu menemaniku hingga ke pintu. Setelah selesai, aku minta diri untuk pulang ke rumah, takut nanti bohongku ketahuan. Dia melepasku dengan berat hati. Aku pulang, orang tuaku tidak ada, yang ada hanya pembantu. Aku memberitahu mareka kalau aku sakit dan terus ke kamar untuk tidur.<br /><br /><br /><br />Begitulah kisahku berasmara dengan dosen matematikaku yang hingga kini masih menjadi kenangan, walaupun sudah 10 tahun lebih aku meninggalkan sekolah dan negeri itu untuk berkerja di Kuala Lumpur. Waktu aku tingkat 6, Dosen Hanizah pindah ke Johor. Selama itu, banyak sekali kami melakukan hubungan seks. Sebelum berpindah, Dosen Hanizah mengandung, aku sempat juga tanya anak siapa, dia tidak menjawab tapi tersenyum memandangku. Aku mengerti, itu adalah hasil dari benih yang kutaburkan berkali-kali. Setelah itu, aku tak pernah bertemu atau mendengar kisahnya.<br /><br /><br /><br /></p><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','1','')" href="http://tocue.com/search/extremesearch.php?search=jilat+peju" target="_blank">Tocue Web Search</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Tocue Web Search: Web Site Results - Found 212 sites for <b>jilat peju</b> . <b>...</b> maria eva bugil Telan <b>Peju</b> foto bugil artis indonesia. foto <b>Jilat</b> Ko. <b>...</b><br /><br /><span class="a">tocue.com/search/extremesearch.php?search=<b>jilat</b>+<b>peju</b> - 26k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:obBG68e3GMoJ:tocue.com/search/extremesearch.php%3Fsearch%3Djilat%2Bpeju+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=1&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:tocue.com/search/extremesearch.php%3Fsearch%3Djilat%2Bpeju"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','46','')" href="http://topcewekindo.blogspot.com/2007/09/cewek-ngeblog.html" target="_blank">Top Cewek Indonesia: <strong>Cewek Ngeblog</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Cewek biasanya juga gitu. Mumpung masih Jomblo. .<span style="font-size:-1;"><b>jilat peju</b></span>.. Kalo FAISHAL, sibuk banget nolakin cewek yang nembak dia. .... temenq ahli ngeblog!! blog-indonesia . <b>...</b><br /><br /><span class="a">topcewekindo.blogspot.com/2007/09/cewek-ngeblog.html - 93k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:ybSHOzjoPjkJ:topcewekindo.blogspot.com/2007/09/cewek-ngeblog.html+site:topcewekindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=46&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topcewekindo.blogspot.com/2007/09/cewek-ngeblog.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','20','')" href="http://artisbugilnakal.blogspot.com/2007/10/artis-cantik-bugil.html" target="_blank">Artis bugil nakal Indonesia: <strong>Artis Cantik Bugil</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Video Hot Artis Indonesia ! ... News dugg by Artis Cantik <span style="font-size:-1;"><b>jilat peju</b></span> Indonesia ... Jadi artis ? Muke jauh ? Gimana dong ? Gampang, belanda masih jauh, ikutan adsense . <b>...</b><br /><br /><span class="a">artisbugilnakal.blogspot.com/<wbr>2007/10/artis-cantik-bugil.html - 80k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:eL1MTMaYkAsJ:artisbugilnakal.blogspot.com/2007/10/artis-cantik-bugil.html+site:artisbugilnakal.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:artisbugilnakal.blogspot.com/2007/10/artis-cantik-bugil.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><br clear="all"><br /></div><br /></div><br /></div><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://topcantikindo.blogspot.com/2007/10/toket-abg.html" target="_blank">Top Cantik Indonesia:<strong> Toket ABG</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">toket toket gede toket besar gambar toket toket abg <span style="font-size:-1;"><b>jilat peju</b></span> toket tante toket montok foto toket abg toket gede toket super toket artis remas toket toket super gede <b>...</b><br /><br /><span class="a">topcantikindo.blogspot.com/2007/10/toket-abg.html - 90k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:Sxi8in7SuaMJ:topcantikindo.blogspot.com/2007/10/toket-abg.html+site:topcantikindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topcantikindo.blogspot.com/2007/10/toket-abg.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://topceritaindo.blogspot.com/2007/10/foto-cewek-bandung.html" target="_blank">Top cerita Indonesia: <strong>Foto Cewek Bandung</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Seperti : foto agnes monica telanjang, telanjang, foto gadis telanjang, artis <span style="font-size:-1;"><b>jilat peju</b></span> foto indonesia telanjang, foto artis telanjang, foto gadis bandung telanjang, <b>...</b><br /><br /><span class="a">topceritaindo.blogspot.com/<wbr>2007/10/foto-cewek-bandung.html - 72k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:urhS4w-6kZEJ:topceritaindo.blogspot.com/2007/10/foto-cewek-bandung.html+site:topceritaindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topceritaindo.blogspot.com/2007/10/foto-cewek-bandung.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><br clear="all"><br /></div><br /></div><br /></div><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','6','')" href="http://topcantikindo.blogspot.com/2007/10/ngewe-perawan.html" target="_blank">Top Cantik Indonesia: <strong>Ngewe Perawan</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="style3"><span style="font-size:-1;">Perawan ngentot bali. . Ngintip ngewe indonesia. <span class="j"><span style="font-size:-1;"><b>jilat peju</b></span></span> Ngewe, dkk (artinya di . http://indotoket.blogspot.com/2007/10/ngintip-ngewe-bali_16.html . ...<br /><br /><span class="a">topcantikindo.blogspot.com/2007/10/ngewe-perawan.html - 82k - </span><nobr></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><br clear="all"><br /></div><br /></div><br /></div><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','4','')" href="http://topceritaindo.blogspot.com/2007/10/cerita-seks-panas.html" target="_blank">Top cerita Indonesia: <strong>Cerita Seks Panas</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Cerita Sex, Cerita Seks,Cerita 17 tahun, cerita dewasa, cerita <span style="font-size:-1;"><b>jilat peju</b></span> cerita seks, Baca sepuasnya setiap hari GRATIS - www.ceritaceritaseks.com. <b>...</b><br /><br /><span class="a">topceritaindo.blogspot.com/<wbr>2007/10/cerita-seks-panas.html - 71k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:9mB_MDRX73UJ:topceritaindo.blogspot.com/2007/10/cerita-seks-panas.html+site:topceritaindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=4&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topceritaindo.blogspot.com/2007/10/cerita-seks-panas.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html" target="_blank">Top ABG Indonesia: <strong>ABG Bispak</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">foto memek abg,abg bispak,abg bandung,abg indonesia <span style="font-size:-1;"><b>jilat peju</b></span> telanjang,abg telanjang. ... Artis bugil, gadis smu, gadis jilbab bugil, abg bugil dan semua gambar dan <b>...</b><br /><br /><span class="a">topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html - 73k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:ZpcLKou_rF0J:topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html+site:topabgindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /></div><br /></div><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://iklan.web.id/peju_cewek.shtml" target="_blank"><b>Peju</b> Cewek // iklan web Indonesia</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">abis main tante bahenol <b>jilat</b> puting, banget.setelah ngentot ibu muda janda cantik menjilat memek sendiri.after senggama janda kembang bahenol <b>jilat peju</b> <b>...</b><br /><br /><span class="a">iklan.web.id/<b>peju</b>_cewek.shtml - 19k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:J4BdMCU5ylwJ:iklan.web.id/peju_cewek.shtml+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:iklan.web.id/peju_cewek.shtml"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','5','')" href="http://www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php?t=24647" target="_blank">BoyzForum! - forum gay Indonesia :: Lihat topik - Petualangan Gue!</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">penisnya gua <b>jilat</b>-<b>jilat</b> layaknya eskrim dan itu semakin membuatnya <b>...</b> didi menurut, gua mengeluarkan <b>peju</b> gua dan muncrat ke mulut dan mukanya. didi <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php?t=24647 - 68k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:uJ3xRlTO2uUJ:www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php%3Ft%3D24647+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=5&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php%3Ft%3D24647"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','6','')" href="http://forum.webgaul.com/showpost.php?p=1761875&postcount=92" target="_blank">WebGaul Forum : : A ZEIN Company - View Single Post - all about <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Thread: all about <b>peju</b>!!!! View Single Post <b>...</b> Mending gitu..ada yang dimasukin ke anus cewe abis itu dijilat <b>jilat</b> lagi huauahahahhaa..terus abis <b>...</b><br /><br /><span class="a">forum.webgaul.com/showpost.<wbr>php?p=1761875&postcount=92 - 7k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:BhAKq4uO54cJ:forum.webgaul.com/showpost.php%3Fp%3D1761875%26postcount%3D92+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=6&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:forum.webgaul.com/showpost.php%3Fp%3D1761875%26postcount%3D92"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','7','')" href="http://www.bintangmawar.net/forum/archive/index.php/t-2949.html" target="_blank">Hobby <b>jilat</b> mq bahaya ngga [Archive] - BintangMawar.net Forums</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">kemudian kita <b>jilat</b> meqinya (mulut kita tidak ada luka) apa kita akan tertular?ya kemungkinan itu ada laaah..dr mq nya kan tetep keluar <b>peju</b>, <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.bintangmawar.net/forum/<wbr>archive/index.php/t-2949.html - 34k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:uvRI6wg9smAJ:www.bintangmawar.net/forum/archive/index.php/t-2949.html+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=7&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.bintangmawar.net/forum/archive/index.php/t-2949.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','10','')" href="http://17tahun2.com/cerita-17tahun.php?cerita=1178137591" target="_blank">Cerita dewasa 17tahun: Arthur: Perawatan Medis Plus - Kategori 14</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Kontol saya langsung memuntahkan <b>peju</b> kedalam mulut Mia yang mungil. <b>...</b> Saya <b>jilat</b> vaginanya yang berwarna merah, klitorisnya yang besar tidak luput dari <b>...</b><br /><br /><span class="a">17tahun2.com/cerita-17tahun.php?cerita=1178137591 - 29k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:aibLvNlIjToJ:17tahun2.com/cerita-17tahun.php%3Fcerita%3D1178137591+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=10&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:17tahun2.com/cerita-17tahun.php%3Fcerita%3D1178137591"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','12','')" href="http://www.asiafunclub.com/indonesia/forum/messages/13116.html" target="_blank">Jorok banget sih nih forum</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Kepala kontolnya lalu saya <b>jilat</b>, terus ke bawah, saya terus <b>jilat</b> batangnya, <b>...</b> Makanya muncratin aja <b>peju</b> lu di muka gue, nanti gue jilatin juga kepala <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.asiafunclub.com/indonesia/forum/messages/13116.html - 15k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:2JtDl_0wKUsJ:www.asiafunclub.com/indonesia/forum/messages/13116.html+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=12&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.asiafunclub.com/indonesia/forum/messages/13116.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','13','')" href="http://www.kaskus.us/archive/index.php/t-242670-p-8.html" target="_blank">hal-hal jorok yang pernah lo lakuin [Archive] - Page 8 - Kaskus <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">4. <b>peju</b> rasanya gurih...tapi bau amis n lengket dimulut...jadi rada eneg 5. <b>jilat</b> sol sepatu abis waktu itu gw ditantangin sih jd bt! <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.kaskus.us/archive/index.php/t-242670-p-8.html - 15k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:wjE6pO7js7EJ:www.kaskus.us/archive/index.php/t-242670-p-8.html+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=13&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.kaskus.us/archive/index.php/t-242670-p-8.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','14','')" href="http://cybernetty.blogsome.com/2006/09/15/ny-westi/" target="_blank">Self Service Please Terjemahan: Hargai sesamamu yang uda cape2 <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Aku <b>jilat</b> aku sedot sedot, sambil sesekali aku gigit-gigit gumpalan daging <b>....</b> Setelah kurang lebih 15 menit aku menyodomi Westi, aku merasakan <b>peju</b> ku mau <b>...</b><br /><br /><span class="a">cybernetty.blogsome.com/2006/09/15/ny-westi/ - 49k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:_G8PjUuEdJkJ:cybernetty.blogsome.com/2006/09/15/ny-westi/+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=14&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:cybernetty.blogsome.com/2006/09/15/ny-westi/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','15','')" href="http://www.duniasex.com/forum/showthread.php?p=1630340175" target="_blank">Hi Tom... - [DS] Forum</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">di <b>jilat</b> terus... ditempelin idungnya di itil saya... di gesek-gesekin.. terus <b>...</b> saya <b>jilat</b> cairan <b>pejunya</b> yang keluar sedikit... saya rasain ****** tom <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.duniasex.com/forum/showthread.php?p=1630340175 - 80k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:gVsrkQdlt9oJ:www.duniasex.com/forum/showthread.php%3Fp%3D1630340175+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=15&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.duniasex.com/forum/showthread.php%3Fp%3D1630340175"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','16','')" href="http://www.erotikcerita.com/homosektual/_jilat_kilat_kontol_pramugara_di_kabin_bela/2/0" target="_blank"><b>Jilat</b> kilat kontol pramugara di kabin belakang - Bagaimanapun b...</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;"><b>Jilat</b> kilat kontol pramugara di kabin belakang <b>...</b> <b>Peju</b> Anakku » Waktu SMP (1) » Kunikmati Pemerkosaan i » Di balik kamar WC » Ika anak kos <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.erotikcerita.com/homosektual/<wbr>_<b>jilat</b>_kilat_kontol_pramugara_di_kabin_bela/2/0 - 38k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:mlyqTT0ZT44J:www.erotikcerita.com/homosektual/_jilat_kilat_kontol_pramugara_di_kabin_bela/2/0+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=16&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.erotikcerita.com/homosektual/_jilat_kilat_kontol_pramugara_di_kabin_bela/2/0"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','17','')" href="http://ceritaserupanas.blogspot.com/2007/06/katrin-cewek-karir.html" target="_blank">Cerita seru panas: katrin cewek karir..</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">trus Katryn gosok-gosokin <b>peju</b>-<b>pejunya</b> pake tangan ke seluruh badan.. trus do'i <b>jilat</b>-jilatin tuh tangan.. sambil senyum senyum kesenengan..dengan muka <b>...</b><br /><br /><span class="a">ceritaserupanas.blogspot.com/<wbr>2007/06/katrin-cewek-karir.html - 92k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:V1uWbhJWIT8J:ceritaserupanas.blogspot.com/2007/06/katrin-cewek-karir.html+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=17&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:ceritaserupanas.blogspot.com/2007/06/katrin-cewek-karir.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g" style="MARGIN-LEFT: 2.5em"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','18','')" href="http://ceritaserupanas.blogspot.com/2007/08/kisahku.html" target="_blank">Cerita seru panas: Kisahku..</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j hc"><span style="font-size:-1;">mengambil saputangan dan membersihkan memek WR yang ada <b>peju</b> dan darah. Wr hanya <b>...</b> Memek WR terlihat merekah dan sangat merah, saya <b>jilat</b> <b>...</b><br /><br /><span class="a">ceritaserupanas.blogspot.com/2007/08/kisahku.html - 102k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:H6l4_wwB6fsJ:ceritaserupanas.blogspot.com/2007/08/kisahku.html+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=18&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:ceritaserupanas.blogspot.com/2007/08/kisahku.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','19','')" href="http://myfirsttime.com/storys/290/29043.html" target="_blank">My First Time - cabut sekolah - Story 29043 from myfirsttime.com</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Gue <b>jilat</b> tuh permukaannya en dia stop <b>jilat</b> punya gue cuma masih digenggamnya. <b>...</b> Dia telan semua <b>peju</b> gue dan membersihkan yang tersisa. <b>...</b><br /><br /><span class="a">myfirsttime.com/storys/290/29043.html - 13k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:vNy8g1P5yeEJ:myfirsttime.com/storys/290/29043.html+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=19&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:myfirsttime.com/storys/290/29043.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','20','')" href="http://www.ceritamesum.com/lihat/printview-2104.html?PHPSESSID=4e38d6f55a969dcc0626048f12feac27" target="_blank">Arthur: Perawatan Medis Plus - 2</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Kontol saya langsung memuntahkan <b>peju</b> kedalam mulut Mia yang mungil. <b>...</b> Saya <b>jilat</b> vaginanya yang berwarna merah, klitorisnya yang besar <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.ceritamesum.com/lihat/printview-2104.<wbr>html?PHPSESSID=4e38d6f55a969dcc0626048f12feac27 - 14k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:IR9SBYle-_gJ:www.ceritamesum.com/lihat/printview-2104.html%3FPHPSESSID%3D4e38d6f55a969dcc0626048f12feac27+jilat+peju&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.ceritamesum.com/lihat/printview-2104.html%3FPHPSESSID%3D4e38d6f55a969dcc0626048f12feac27"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><br /><br /><br clear="all"><br /></div>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-66246687588620891272008-07-20T08:48:00.000-07:002008-07-20T08:49:24.734-07:00menjilat jilat buah dadanya memancutkan air mani ku kedalam pantatnya<div id="res"><br /><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"> </h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Jam udah nunjuk ke jam 1/2 12<br /><br />siang. Gua pergi ke tempat makan siang yang rada sepi di bilangan ... buat<br /><br />menghindari macet Pas abis liat-liat menu ala carte makan siang gua lihat ada<br /><br />cewe oke punya. Tingginya sekitar 170 cm, pake sepaetu yang haknya 7 centi.<br /><br />Rambutnya yang lebat dicat merah, panjangnya sepinggang. Bodynya yang molek juga<br /><br />motul (montok betul) dan kulitnya yang putih bersih, terbalut dengan setelan<br /><br />warna cyan, serta bajunya yang modis pake belahan dada V nya yang menyiratkan<br /><br />buah dadanya yang penuh en pake rok mini. Yang tambah bikin nafsu kita aja kalo<br /><br />ngeliat pahanya yang mulus dan betisnya yang panjang *gulp*<br /><br />Yang kebayang ama gua waktu itu Bodinya yang menggiurkan dan toketnya yang gede<br /><br />(toge) Bayangin coba nih cewe ukurannya 36D 24 32 Gua tegur tuh ceweq, Gua nanya<br /><br />ke do'i, makan sendiri aja ? Dia tersenyum maniezz banget, iya. Gua liat matanya<br /><br />yang keliatan ngesex banget..mengerling genit sambil senyum-senyum simpul penuh<br /><br />arti. Gua bales senyumnya.. Sambil mengenalkan diri ke do'i. O'iya nama do'i<br /><br />Katryn (nama samaran biar safe..:) hhehhehee)<br /><br />Lantas kita duduk makan siang sama-sama..Do'i duduk di seberang gua, kita duduk<br /><br />berhadap-hadapan, dari hadapannya gua bisa ngintip ke isi belahan buah dadanya..<br /><br />do'i tambah salting aja sambil tersenyum risih menyadari pandangan gua yang<br /><br />ngga' lepas-lepasnya dari do'i punya barang. Pembicaraan kita masih biasa-biasa<br /><br />aja.<br /><br />Tiba-tiba gua ngerasa di betis kaki gua udah ada yang mengusap-usap lembut<br /><br />banget, dan terus ke atas sampe ke ruitsluiting celokan gua, pas gua liat gila..<br /><br />nih kaki telanjang do'i sebelah kanan yang putih mulus udah nyebrang sampe di<br /><br />atas cock gua.. Kemudian pembicaraan kita beralih ke hal-hal yang menjurus-jurus<br /><br />dan berbau sex dan menyimpang<br /><br />Ngobrol punya ngobrol, udah jam 1/2 3, gua pikir wah kalo balik ke kantor ngga'<br /><br />lucu dah yau!, mending sekalian aja baliknya besok.<br /><br />Abis ini mau kemana ?, tanya gua..<br /><br />Ngga' tau nih.. Abis lunch gua bebas sih sampe selesai cuti..<br /><br />Loh napa cuti ? tanya gua..<br /><br />Iya bosen seh kerja rutin terus ngga' ada variasi, katanya..<br /><br />Cuti berapa hari ?<br /><br />Yah 2 hari aja, besok sama lusa..<br /><br />Kebetulan nih, pikir gua.<br /><br />Kita check in aja yuk!,katanya<br /><br />Apa seh ? kata gua belagak begok.<br /><br />Udah ikut aja..sahut do'i cepet-cepet.<br /><br />Dalam perjalanan dan di sela-sela lampu merah kita berdua beraksi, do'i menuntun<br /><br />tangan gua untuk membelai-belai CD dan bra-nya sedang do'i selalu melumat-lumat<br /><br />bibir dan mengulum-ngulum lidah gua.<br /><br />Akhirnya kita check-in di hotel S di bilangan segitiga emas, Jakarta Pake KTP<br /><br />Nasional gua, setelah beres urusan checkin kita masuk deh ke kamar. Katryn<br /><br />bilang do'i mau mandi dulu, trus gua tahan do'i, gua bilang Ngga' usah ah!, lama<br /><br />nanti..! ,kata gua, sambil memeluk Katryn serapet-rapetnya gua peluk do'i<br /><br />erat-erat dan gua kecup serta mendaratkan ciuman-ciuman ke bibirnya yang merah<br /><br />basah.. Katryn juga ngga' kuasa buat menahan ciuman gua lama-lama, Katryn bales<br /><br />ciuman gua. Katryn pagut lidah gua dalem-dalem sementara tangannya melingkar di<br /><br />leher gua. lantas gua pegang toketnya yang hangat, do'i tersenyum hangat..dan<br /><br />menekan tubuhnya ke tubuh gua hingga buah dadanya yang tergencet nyembul keluar,<br /><br />Suka khan ?, katanya sambil memainkan dan melepaskan kancing-kancing bajunya,<br /><br />dengan tangan gemetaran gua bantu do'i untuk melepas kancingnya satu per satu,<br /><br />kaus dalem putihnya gua lepasin ampe tinggal bra nya yang tipe cup, gua rengkuh<br /><br />sekali gasak lepas ampe tuh payudaranya yang besar, mancung dan kencang<br /><br />menantang lepas bebas, lantas gua remes-remes tuh toge kenyal..sampe Katryn<br /><br />blingsatan keenakan<br /><br />gua jilatin tuh puting toketnya yang warnanya pink kecoklatan dan makin lama<br /><br />makin mengeras, gua tinggalin cupang banyak-banyak di kiri kanan toge kenyal dan<br /><br />di perut dan pusar, lantas sambil cium-ciumin mengarah ke bawah gua plorotin<br /><br />roknya hingga tinggal cd nya yang warna merah darah, gua ciumin cd nya<br /><br />gua liatin mukanya yang udah merah, sekali-sekali gua liat Katryn udah nelan air<br /><br />liurnya .. tanda nafsunya udah naek...<br /><br />Katryn udah ngga' sabar buat ngelepas semua kemeja gua, Katryn renggut kerah gua<br /><br />sampe kancing-kancing kemeja gua hampir lepas semuanya.. Sambil ciuman do'i<br /><br />lepas underwear dan buka belt celokan gua.. gua juga buka ruitsluiting celokan<br /><br />gua... sampe kita berdua udah bugil...<br /><br />Gua bopong do'i ke atas tempat tidur.. sambil nerusin ciuman gua dan mengulum<br /><br />bibir dan lidahnya yang terasa enak di mulut<br /><br />Do'i dorong badan gua ke atas spring bed, kemudian do'i jilat-jilatin seluru h<br /><br />atas badan gua..Gua merasa kegelian dijilat-jilat dan dicium-ciumin kayak gitu..<br /><br />Geli ah...!<br /><br />Gua ambil inisiative, gua cumbu do'i mulai dari bibirnya yang basah, tangan gua<br /><br />mulai mengelus-elus ke pinggulnya, jari-jari gua mulai membelai-belai vagina<br /><br />do'i, pas sampe di clitnya do'i menggeliat, kejutan ini membuat gua tambah<br /><br />terangsang melihat nafsu berahi do'i sudah menggebu-gebu karena bibir dan liang<br /><br />vaginanya sudah mulai basah dan hangat waktu gua tekan-tekan jari -jari gua ke<br /><br />dalam liang memeknya..do'i merem melek menikmati cumbuan-cumbuan gua di<br /><br />bibirnya.. makin lama jari-jari gua makin cepat bergerak-gerak membelai-belai<br /><br />bibir dan liang vaginanya....terus do'i mengangkat-angkat pantatnya menyambut<br /><br />ketrampilan jari gua... do'i merintih-rintih..ahhhnnngggghh. huuuuaahhhngghh...<br /><br />udah-udah.. gua udah ngga' tahan.. pake kontol lu aja... cepet ngentotin gua<br /><br />dong, pleeeeeasssshheee... c'mo... fuck me... katanya. Kasian juga gua<br /><br />ngeliatnya... akhirnya gua masukin penis gua perlahan-lahan ke dalam liang<br /><br />vaginanya yang udah licin ...owhhh gooodd... gosshh, feeling good, hun...<br /><br />katanya... gua terusin penetrasi gua ke liang vaginanya...uhmmmm sempit amat nih<br /><br />memek, pikir gua... c'mon hun...,deeeepppeeer... deeepppeeer...., do'i mendesah<br /><br />sambil menahan napas..tangannya terus menjaga dan membimbing cock gua berlabuh<br /><br />di vaginanya... gue entotin nih ceweq en gue ngerasa ni memek becek banget seh<br /><br />enak gila..kalo penetrasi licin begini..gua tambah speed goyangan gua makin<br /><br />kenceng...do'i ngebales iramanya dengan mengiringi ngikut goyangan gua... fuck<br /><br />yess...owhh.. fuck me good...hun...katanya gua denger desahannya<br /><br />Owhhh....hhhahhhh ...nghhhahhh fuck me yess! hhhhahhhh ennnakkkkkhhh!!...mmmmhh<br /><br />enakkkh...<br /><br />Trus Katryn bilang, mau spank ngga' ?, katanya.. Apa tuh kata gua.. Katryn<br /><br />bimbing gua cabut cock dari memeknya terus do'i jepit cock gua pake toketnya<br /><br />yang gede, trus do'i bekap toketnya diantara cock gua di sela-sela<br /><br />toketnya...Udah,.Goyang dong ... katanya Gua langsung ngerti maunya do'i apa<br /><br />langsung gua tarik dan sodok cock gua di sela-sela toketnya yang kenyal dan<br /><br />hangat.. pas cock mau dekat mulutnya do'i jilat-jilatin palkon gua..ih merinding<br /><br />gua ngerasain kenikmatan yang luar biasa..Ooooooooh!! YEA!! Do'i menggelinjang<br /><br />gelinjang enak<br /><br />gua minta do'i sekarang yang di atas, yeah this is it, this is all i want i want<br /><br />to get on top of you, katanya akhirnya do'i berjongkok dan nangkring tepat di<br /><br />atas cock gua, perlahan-lahan do'i pegang cock gua dan do'i tembak tepat di<br /><br />lubang memeknya... perlahan-lahan pinggul do'i mulai bergoyang-goyang<br /><br />hebat...do'i putar putar pinggulnya seperti sekrup..rasane ?? ciamik nek!.. uhh<br /><br />ni ceweq expert banget deh..Katryn emang ahli kalo ngewe dari atas...doh! do'i<br /><br />terus goyang naik turun bikin enak cock gua.. lantas do'i mulai mencumbu dan<br /><br />mengulum bibir gua... wah rasanya enak banget... sampe gua rasanya udah mau<br /><br />keluar.. trus gua tahan aja sedikit .terus gua jambak rambutnya yang panjang dan<br /><br />gua tarik sampe bisa gua remes tuh toketnya yang gede.. geli juga waktu<br /><br />rambutnya yang panjang kena tangan gua.. lantas gua singkap rambutnya ke samping<br /><br />dan belakang sambil membelai-belai rambutnya ke belakang.. lantas do'i mainin<br /><br />sendiri nipplenya, do'i tarik-tarik kayak catapult, sedang gua mengelus-elus<br /><br />punggung dan pantat do'i yang halus... di sela-sela rambutnya yang terurai<br /><br />berantakan..dan peluhnya yang segede-gede jagung ..do'i goyang terus..<br /><br />trus do'i bilang capek ah di atas, Katryn cabut memeknya dari cock gua yang<br /><br />nancep tegak lurus, kemudian pelan-pelan Katryn elus elus cock gua yang udah<br /><br />mulai menegang terus Katryn kocok pelan-pelan kontol gua pake tangannya yang<br /><br />putih montok terus Katryn kocok-kocokin sampe kontol gua udah berdiri tegak,<br /><br />sebentar-sebentar Katryn genggam, sebentar lagi Katryn cium-ciumin cock gua<br /><br />ngga' lama kemudian Katryn mulai mengulum-ngulum batang cock gua, ehmm... enak<br /><br />emang kalo ngentotin mukanya yang cantik.. tapi rambutnya yang panjang<br /><br />menjuntai-juntai terurai bebas kena cock gua bikin gua tambah terangsang dan<br /><br />kegelian.. do'i ludahin cock gua i love your cock... mmm, let me lick your<br /><br />balls... lantas do'i mulai ngulum-ngulum biji-biji balon dibawah batang cock<br /><br />gua, trus do'i gigit-gigit kecil.. ni gigitan kecil-kecil yang bikin gua<br /><br />meringis kenikmatan campur kesakitan yang bikin gua takluk sama do'i.<br /><br />Trus Katryn ganti posisi doggy style, nungguin cock gua masuk ke memeknya,<br /><br />akhirnya pelan-pelan do'i bimbing cock gua masuk ke vaginanya... gua dorong cock<br /><br />gua maju mundur slide in her cunt..stroke....stroke...stroke ... please don't<br /><br />stop katanya.. gua goyang terus goyang keenakan sambil terus gua elus-elus<br /><br />pantatnya, wah ni pantat bulet banget, gua suka ngeliat nih pantat menari-nari<br /><br />indah, merasa keenakan pake cock gua, di depan mata gua..gua liat ada lubang<br /><br />lagi di atas memek yang gua sodok..gua selipin aja jari-jari gua di tuh lubang<br /><br />..gua liat do'i diemin aja..do'i merintih kenikmatan ...do'i terus<br /><br />mendorong-dorong pantatnya ke belakang dan naik turun bikin gua merasa mau<br /><br />keluar lagi... buru buru gua cabut kontol gua dari lubang memeknya<br /><br />do'i kaget..sebelum do'i ngomong apa-apa gua cumbu dan kulum bibirnya..hingga<br /><br />do'i yang merasa clit Katryn yang udah mulai horny lagi do'i masih minta di<br /><br />terusin doggy style-nya karena belum tuntas..tas..tas Katryn mendesah-desah<br /><br />kenceng banget... gua bilang ganti posisi yah.. ? akhirnya kita sepakat lewat<br /><br />anal, gua mengambil inisiatif pindahin cock gua to her ass hole. pelan-pelan gua<br /><br />masukin, cock gua to her ass sambil gua remes-remes pantatnya yang bulet en<br /><br />sekal..gua liat do'i memejamkan mata ngerasa'in kontol gua di lubang ass nya...<br /><br />do'i udah ngga' sabar mulai menggerak-gerakin pinggulnya ke arah cock gua... gua<br /><br />sodok lubang ass makin lama makin kencang goyangan dan sodokan gua, gua goyangin<br /><br />pinggul gua ke kiri en kanan do'i juga berbuat yang sama mengikuti irama persis<br /><br />seperti gua..gua remes-remes lagi buah dadanya yang kenyal.. do'i menjerit fuck<br /><br />you!...wah do'i napa nih ??..gua cubitin putingnya<br /><br />keras-keras...oooowhhh...fuckkk yessss!! fuck me harder hun... don't stop...,<br /><br />katanya. gua pikir gua ngga' mau lama-lama ngewe di ass kerna bisa-bisa gua<br /><br />ketagihan.. gua cabut cock gua lagi en pindah ke memek do'i dan ngelanjutin<br /><br />doggy style gua goyang makin lama makin kenceng, do'i juga bales nambah<br /><br />kenceng... do'i minta goyang yang keras dan kasar sampe do'i ngerasa<br /><br />kesakitan..gua turutin apa maunya do'i. makin lama goyangan kita makin kencang<br /><br />i'm gonna cumm... gua berbisik bilangin ke Katryn.. tiba-tiba do'i berenti trus<br /><br />cabut memeknya dari cock gua, sampe gua kaget...<br /><br />relax hun..., i wanna swallow your cumm gua terkejut ngedengernya... gila nih<br /><br />ceweq.. maniak sex kali ya ?? Lu ngga' takut kena penyakit apa gitu..?, tanya<br /><br />gua. Katryn bilang biar awet muda dan supaya kulitnya jadi halus katanya... Gua<br /><br />sih percaya-ngga-percaya aja.. mungkin cuman alesan do'i buat nelen peju aja..<br /><br />pikir gua Dasar ! kebanyakan makan sperma, nyaho nanti lu ?, gua ingetin ke<br /><br />do'i. Biar aja.., lu suka ngeliatnya khan ? Do'i balik nanya Iya juga seh, sahut<br /><br />gua Udah diem lu!, katanya sambil ngelanjutin nafsunya buat nyepong kontol gua<br /><br />yang masih tegak dan pengen keluar.. Gua bantu do'i dengan menekan-nekan<br /><br />kepalanya.. Gua liat do'i dengan tekun menambah nafsu gua sampe ke ubun-ubun..<br /><br />gua liat palanya yang naik turun dengan indah mengisap isap cock gua yang udah<br /><br />ampir meledak-ledak... dengan bibirnya yang makin cantik kalo lagi ngembang<br /><br />kempis...do'i isap-isap sambil sekali-sekali menjilat-jilat pinggir batang<br /><br />kontol gua pake lidahnya yang liar dan ganas.. Ini emang pemandangan indah yang<br /><br />engga' bisa dilupain koq.. Gua belai-belai aja rambut do'i, sementara do'i lagi<br /><br />sibuk menekuni cock gua<br /><br />Tiba-tiba cock gua tambah menegang dan ....crottt...crott... peju gua muncrat di<br /><br />dalem mulutnya...terasa peju gua mengalir di dalam mulutnya.. pasti bener deh<br /><br />ada yang Katryn telen trus Katryn buka mulutnya sambil nungguin sperma-sperma<br /><br />gua mendarat di ujung lidahnya... *ughh* setelah selesai ngecret trus Katryn<br /><br />jilat-jilatin palkon gua sampe bersih banget hingga tinggal sisa-sisa cairan<br /><br />ludahnya do'i aja yang nempel.. mukanya yang udah memerah dan ngesex banget<br /><br />bikin gua tambah nafsu lagi ama Katryn, gua sodok sodok aja kontol gua ke<br /><br />mukanya lagi, gua dorong-dorong aja palanya terasa dengusan napasnya yang<br /><br />terengah-engah yang hinggap di batang kontol gua<br /><br />Abis itu Katryn minta gantian supaya diisap clitnya ama gua, maxudnya jadi<br /><br />posisi 69, mulai dah gua jilat-jilatin clitnya pake ujung lidah gua .... nggak<br /><br />kebayang deh rasanya.., trus gua cium-ciumin memeknya, emang ada baunya yang<br /><br />khas... mmmhmmh *make me feels good* gua mulai makan deh tuh memek gua<br /><br />gigit-gigit kecil Katryn keliyatn mulai sempoyongan dan mulai ngejerit-jerit<br /><br />keenakan ....huuuuaaaahhhh!!!!!..... jeritannya yang keras bikin gua tambah<br /><br />nafsu en then gua percepat gerakan lidah gua yang menjilat-jilat clitnya, semua<br /><br />clitnya yang udah basah membanjiri memeknya habis gua jilat<br /><br />.....enngggghhh..hhnggg...haaaaannggggghhh!!...<br /><br />trus Katryn stop minta cock gua dimasukin lagi ke memeknya, gua sih nurut aja,<br /><br />padahal cock gua udah mo relax. dengan susah payah kita berdua berusaha masukin<br /><br />cock gua ke memek do'i..Setelah berhasil, do'i coba goyang-goyangin pinggulnya<br /><br />dikit.. tapi akhirnya gua diemin aja..do'i kerja keras sendirian..ampe do'i<br /><br />lemes sendiri.. tapi do'i ngga' cabut memeknya dari kontol gua.. gua juga gitu..<br /><br />abis rasanya *enak* seh.. Jelas kita sepakat mempertahankan status quo kayak<br /><br />gini kontol gua di memek do'i, memek do'i di kontol gua.. Win-Win deh! Ngga'<br /><br />lama kemudian badan ama kontol gua udah lemes, tapi do'i masih nafsu aja ama<br /><br />gua, akhirnya gua minta istirahat sambil cium-ciuman ama do'i. Do'i kulum bibir<br /><br />gua lama-lama, trus gua juga ngebales sambil mainin lidah kita berdua, nih<br /><br />bener-bener asik deh..<br /><br />6 menit kemudian cock gua mulai menegang lagi, do'i teriak kegirangan..<br /><br />hhhaaahh, do'i minta spank lagi, doggy-style trus gua tindih badannya gua di<br /><br />atas do'i di bawah..Gerakan dan goyangan kita makin lama makin kencang kencang<br /><br />Ngga' lama kemudian gua mulai terasa mau keluar lagi, I wanna cum again<br /><br />darling.. Again ?? tanyanya sambil mengerling genit ke gua, trus Katryn bilang<br /><br />ke gua Hun, please do me a favor... Wat ??, gua nanya ke do'i Bathing my tits<br /><br />with your cum.. Wateva.. gua sautin. Gua pikir, "Your wish is my command..."<br /><br />Katryn stop lagi, trus Katryn isep dan melahap habis dah kontol gua Sambil<br /><br />Katryn kocok-kocokin cock gua.. Gua bilang ke do'i, "Stop, I'm cumming...', gua<br /><br />cabut kontol gua dari mulutnya yang rakus.. Gua kocokin kontol gua..sampe mo<br /><br />keluar.. Gua keluarin dah peju gua di atas breastnya yang bulat dan montok<br /><br />banget-banget... Tuh peju muncrat dan mendarat di mukanya, ngebasahin semua<br /><br />mukanya, leher, rambut, dada, dan nipplenya.. Wow, banyak banget...<nobr></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','6','')" href="http://topcantikindo.blogspot.com/2007/10/ngewe-perawan.html" target="_blank">Top Cantik Indonesia: <strong>Ngewe Perawan</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="style3"><span style="font-size:-1;">Perawan ngentot bali. . Ngintip ngewe indonesia. <span class="j"><span style="font-size:-1;"><b>jilat</b> air <b>mani</b> </span></span>Ngewe, dkk (artinya di . http://indotoket.blogspot.com/2007/10/ngintip-ngewe-bali_16.html . ...<br /><br /><span class="a">topcantikindo.blogspot.com/2007/10/ngewe-perawan.html - 82k - </span><nobr></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><br clear="all"><br /></div><br /></div><br /></div><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','4','')" href="http://topceritaindo.blogspot.com/2007/10/cerita-seks-panas.html" target="_blank">Top cerita Indonesia: <strong>Cerita Seks Panas</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Cerita Sex, Cerita Seks,Cerita 17 tahun, cerita dewasa, <span style="font-size:-1;"><b>jilat</b> air <b>mani</b> </span>cerita cerita seks, Baca sepuasnya setiap hari GRATIS - www.ceritaceritaseks.com. <b>...</b><br /><br /><span class="a">topceritaindo.blogspot.com/<wbr>2007/10/cerita-seks-panas.html - 71k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:9mB_MDRX73UJ:topceritaindo.blogspot.com/2007/10/cerita-seks-panas.html+site:topceritaindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=4&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topceritaindo.blogspot.com/2007/10/cerita-seks-panas.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html" target="_blank">Top ABG Indonesia: <strong>ABG Bispak</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">foto memek abg,abg bispak,abg bandung,abg indonesia telanjang,abg <span style="font-size:-1;"><b>jilat</b> air <b>mani</b> </span>telanjang. ... Artis bugil, gadis smu, gadis jilbab bugil, abg bugil dan semua gambar dan <b>...</b><br /><br /><span class="a">topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html - 73k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:ZpcLKou_rF0J:topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html+site:topabgindo.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:topabgindo.blogspot.com/2007/10/abg-bispak.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /><br clear="all"><br /></div><br /></div><br /></div><br /><div id="res"><br /><div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','8','')" href="http://ceritaserupanas.blogspot.com/2007/08/bulikku.html" target="_blank">Cerita seru panas: <strong>Bulikku..</strong></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Aku sekarang tinggal di ibu kota, bekerja di suatu perusahaan telekomunikasi asing di kawasan Sudirman. Kisahku ini terjadi ketika aku masih 17 tahun, kelas <b><span style="font-size:-1;"><b>jilat</b> air <b>mani</b> </span>...</b><br /><br /><span class="a">ceritaserupanas.blogspot.com/2007/08/bulikku.html - 82k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:bHbRfiAH7JEJ:ceritaserupanas.blogspot.com/2007/08/bulikku.html+site:ceritaserupanas.blogspot.com&hl=id&ct=clnk&cd=8&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:ceritaserupanas.blogspot.com/2007/08/bulikku.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /></div><br /></div><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','2','')" href="http://www.myfirsttime.com/storys/400/40000.html" target="_blank">My First Time - CERITA SEX YANG NASTY,PLEASE READ!!! - Story 40000 <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Masa tu still ikat kat katil and my pussy putih je dgn air <b>mani</b> dia. Lepastu I <b>jilat</b> cock dia and telan air <b>mani</b> dia. Tiba2 dia cakap nak piss, <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.myfirsttime.com/storys/400/40000.html - 17k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:1zSXDARp0XYJ:www.myfirsttime.com/storys/400/40000.html+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=2&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.myfirsttime.com/storys/400/40000.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','4','')" href="http://www.otebe.com/answers/pages/jilat_tetek.html" target="_blank"><b>Jilat</b> tetek - Trip Planning - Travel at ?Answers</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Internal journal medicine veterinary . aku <b>jilat</b> pantat gadis foto gambar melayu Manmotor,manmotor,bohsia,<b>jilat</b>,<b>jilat</b> -perkataan bogel . air <b>mani</b> zakar <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.otebe.com/answers/pages/<b>jilat</b>_tetek.html - 11k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:g39gpCDQ0zMJ:www.otebe.com/answers/pages/jilat_tetek.html+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=4&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.otebe.com/answers/pages/jilat_tetek.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','6','')" href="http://mohamadnor.blogspot.com/2007/03/ck-first-time-continued.html" target="_blank">Mohamad Nor Personal Blog: CK First Time continued</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Aku cium mulut dia sebelum aku <b>jilat</b> air <b>mani</b> yang bersepah kat muka CK. Pergh... memang best minum air <b>mani</b> banyak tu tapi aku takde lah tamak sangat. <b>...</b><br /><br /><span class="a">mohamadnor.blogspot.com/<wbr>2007/03/ck-first-time-continued.html - 69k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:WqaGWKJTceQJ:mohamadnor.blogspot.com/2007/03/ck-first-time-continued.html+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=6&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:mohamadnor.blogspot.com/2007/03/ck-first-time-continued.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','8','')" href="http://17tahun2.com/cerita-17tahun.php?cerita=1176737252" target="_blank">Cerita dewasa 17tahun: Michele - Kategori 12</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Aku <b>jilat</b> cipapnya dari bawah ke atas.. Dua tiga kali aku <b>jilat</b>. <b>...</b> Bila berhenti, dia membuat aksi lumat kote sehingga rasa Nak terpancut je air <b>mani</b> aku. <b>...</b><br /><br /><span class="a">17tahun2.com/cerita-17tahun.php?cerita=1176737252 - 26k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:RA2XKw4FpHIJ:17tahun2.com/cerita-17tahun.php%3Fcerita%3D1176737252+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=8&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:17tahun2.com/cerita-17tahun.php%3Fcerita%3D1176737252"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','10','')" href="http://www.angelfire.com/ak2/honey69/kakita.html" target="_blank">Saya berumur 16 tahun. Masih bersekolah di sebuah sekolah di <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Aku menjilat <b>jilat</b> buah dadanya dam kak Ita meraba raba badanku. <b>...</b> Tanpa disedarinya aku telah memancutkan air <b>mani</b> ku kedalam pantatnya. <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.angelfire.com/ak2/honey69/kakita.html - 9k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:_e2pUhZfvtoJ:www.angelfire.com/ak2/honey69/kakita.html+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=10&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.angelfire.com/ak2/honey69/kakita.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','12','')" href="http://www.seqinggushi.com/read/78701" target="_blank">Kekasihku Raja - Aku seorang amoi berumur 27 tahun. Bekerja sebag...</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Aku hidu dan <b>jilat mani</b> Raja. Rasa masin dan lemak. Waktu itu aku pun tiba dipuncak. Aku mengalami orgasme. Lutut aku lemah tak berdaya lagi berdiri, <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.seqinggushi.com/read/78701 - 44k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:WRLSWfNmQZYJ:www.seqinggushi.com/read/78701+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=12&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.seqinggushi.com/read/78701"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','13','')" href="http://forum.myspace.com/index.cfm?fuseaction=messageboard.viewThread&entryID=30812504&groupID=102333189&adTopicID=28&Mytoken=342369F7-FB49-4B58-B41A0ECDD7266D7858658011" target="_blank">MySpace</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Muka macam nak muntah, tapi lekas-lekas dia telan air maniku, Dia menjilat-<b>jilat</b> sisa air <b>mani</b> di kemaluanku Mulutnya basah dengan air maniku. <b>...</b><br /><br /><span class="a">forum.myspace.com/index.cfm?fuseaction=messageboard.<wbr>viewThread&entryID=30812504&groupID=102333189... - 57k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:6WZ1bjfhoNwJ:forum.myspace.com/index.cfm%3Ffuseaction%3Dmessageboard.viewThread%26entryID%3D30812504%26groupID%3D102333189%26adTopicID%3D28%26Mytoken%3D342369F7-FB49-4B58-B41A0ECDD7266D7858658011+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=13&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:forum.myspace.com/index.cfm%3Ffuseaction%3Dmessageboard.viewThread%26entryID%3D30812504%26groupID%3D102333189%26adTopicID%3D28%26Mytoken%3D342369F7-FB49-4B58-B41A0ECDD7266D7858658011"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','14','')" href="http://seribogel.tripod.com/projek2.htm" target="_blank">My First Time - Erotic stories of love and sex.</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Sampai menjerit kecil aku ahhh ahhhhh, time nak terpancut nie aku cakap lepas tu dia melancapkan aku sampai terkeluar air <b>mani</b> aku. Dia pun <b>jilat</b>-<b>jilat</b> <b>...</b><br /><br /><span class="a">seribogel.tripod.com/projek2.htm - 13k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:Oio9O6NVzJwJ:seribogel.tripod.com/projek2.htm+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=14&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:seribogel.tripod.com/projek2.htm"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','15','')" href="http://www.ehoza.com/v4/forum/adult-conversation/3393-edaran-nafsu-mani-perempuan-2.html" target="_blank">EDARAN NAFSU (<b>MANI</b>) PEREMPUAN - Page 2 - Ehoza CyberDigitalMedia <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Nafsu perempuan itu (<b>mani</b> perempuan menurut Kitab 'Ubab) beredar pada setiap <b>...</b> macam2 ada kerana perempuan suka <b>jilat</b> di semua bahagian badan terutama <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.ehoza.com/v4/forum/adult-conversation/<wbr>3393-edaran-nafsu-<b>mani</b>-perempuan-2.html - 119k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:Szg8KsezjawJ:www.ehoza.com/v4/forum/adult-conversation/3393-edaran-nafsu-mani-perempuan-2.html+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=15&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.ehoza.com/v4/forum/adult-conversation/3393-edaran-nafsu-mani-perempuan-2.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','16','')" href="http://www.geocities.com/gaymelayu2/cerita/menu3_05.htm" target="_blank">GayMalaysia.Com: Koleksi Cerita Sex Gay</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Pipi terdampar kepuasan...lalu aku merapati wajahnya dan menjilat <b>jilat</b> kembali air <b>mani</b> ku yang meleh di pipinya. Aku menjilat kesemuanya lalu meluahkan ke <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.geocities.com/gaymelayu2/cerita/menu3_05.htm - 17k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:7kYPqM6uD_4J:www.geocities.com/gaymelayu2/cerita/menu3_05.htm+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=16&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.geocities.com/gaymelayu2/cerita/menu3_05.htm"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','17','')" href="http://iklan.web.id/jilat_itil.shtml" target="_blank"><b>Jilat</b> Itil // iklan web Indonesia</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;"><b>jilat</b> itil, Iklan baris gratis dari IklanWeb Indonesia, bebas memasang iklanbaris <b>...</b> <b>mani</b>, masturbasi, memek, memperkosa, ngentot, ngewe, onani, orgasme, <b>...</b><br /><br /><span class="a">iklan.web.id/<b>jilat</b>_itil.shtml - 18k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:KKVebeC8OH4J:iklan.web.id/jilat_itil.shtml+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=17&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:iklan.web.id/jilat_itil.shtml"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','18','')" href="http://www.melayunet.com/blog.php?sub_section=view&id=1197">http://www.melayunet.com/blog.php?sub_section=view&id=1197</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Linda pun menghisap kepala butoh tu sampai terpancut air <b>mani</b> dengan <b>...</b> muka mesti berseri dan tak keluar Jerawat punya, lepas tu korang <b>jilat</b> selebihnya. <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.melayunet.com/blog.php?sub_section=view&id=1197 - 22k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:m9Jt9lT1v9AJ:www.melayunet.com/blog.php%3Fsub_section%3Dview%26id%3D1197+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=18&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.melayunet.com/blog.php%3Fsub_section%3Dview%26id%3D1197"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','19','')" href="http://www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php?t=6884" target="_blank">BoyzForum! - forum gay Indonesia :: Lihat topik - Cerpen #24</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">nih.. coba <b>mani</b> Om sendiri.. Om budi lansung menyambar alat vital yang berlumuran <b>mani</b>. Dia <b>jilat</b> dengan rakus.. " Oh.. asiknya… <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php?t=6884 - 46k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:bV7cWt7ZS_oJ:www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php%3Ft%3D6884+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=19&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php%3Ft%3D6884"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','20','')" href="http://www.huangsegushi.com/read/114857" target="_blank">Abang Ipar 2 - Sambongan…… Setelah selesai dia blow air <b>mani</b> dia...</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Setelah selesai dia blow air <b>mani</b> dia , tiba tiba bunyi tapak kaki orang <b>...</b> "Kalau abang nak <b>jilat</b> puki milah boleh lah. Milah cuma suka kalau abang <b>jilat</b> <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.huangsegushi.com/read/114857 - 41k - </span><nobr><a class="fl" href="http://72.14.235.104/search?q=cache:2fsdoIcV4MYJ:www.huangsegushi.com/read/114857+jilat+mani&hl=id&ct=clnk&cd=20&gl=id"></a><a class="fl" href="http://www.google.co.id/search?hl=id&as_qdr=all&q=related:www.huangsegushi.com/read/114857"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><br /><br /><br clear="all"><br /></div>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-38899516863465424312008-07-20T08:47:00.000-07:002008-07-20T08:48:36.664-07:00Tante-Tante Ibu2 Janda kesepian yang butuh teman kencan birahi nafsu syahwat<div id="res"><br /><br /><div class="g"><br /><div class="g"><br /><p>Berangkat pada tanggal 13 siang dengan perlengkapan camping yang kubawa (tenda, sleeping bag, alat masak dan logistik untuk 2 hari). Sekitar pukul 3 sore kami tiba di lokasi dan aku langsung mendirikan tenda, sementara Dian terlihat turun ke sungai kecil yang airnya sangat bening. Begitu selesai memasang tenda, aku langsung ikut Dian turun dengan membawa sekalian peralatan mandi. Kulihat Dian sedang asyik bermain air di atas sebuah batu besar.<br /><br /><br /><br />"Mandi gih, ntar kesorean lho", kataku.<br /><br />"Dingin ah, lagian mau mandi pake apa?", tanyanya.<br /><br />"Pake ini aja", aku mengulurkan kain pantai biru milikku dan sekalian dengan sabun peralatan mandi.<br /><br />"Tapi Mas pergi dulu dong, aku mau ganti dulu nich".<br /><br />"OK", aku langsung pergi menuju ke hilir sungai, kira-kira 10 menit kemudian aku kembali lagi dan kulihat Dian telah asyik berendam di air.<br /><br />"Dingin nggak?", tanyaku.<br /><br />"Lumayan, ayo mandi juga", ajaknya.<br /><br />"Ntar deh".<br /><br /><br /><br />Sekilas aku melihat kain bali yang dipakai Dian tersingkap di air sehingga memperlihatkan pahanya. Dadaku langsung berdesir dan berdegup kencang. Entah setan apa yang menuntunku untuk lebih mendekat ke pinggir sungai agar dapat melihat lebih dekat sosok Dian.<br /><br />"Ayo", ajaknya lagi. Aku cuma tersenyum.<br /><br /><br /><br />Dian naik ke atas batu dan mulai menggosok badannya. Saat itu mataku tak bisa lepas dari payudara Dian yang menyembul walaupun telah ditutupi kain bali yang basah. Penisku sudah menegang sejak tadi. Dian masuk lagi ke air begitu selesai membersihkan badan dan kakinya. Badan dan kepalanya bersandar ke batu besar yang berada di dalam aliran air dengan mata tertutup. Entah setan mana pula yang merasukiku, aku langsung membuka baju yang kupakai sehingga hanya tinggal celana pendek dan langsung masuk ke sungai. Dian terkejut dan membuka matanya tapi lalu tersenyum.<br /><br />"Gak dingin kan?", tanyanya.<br /><br />"Dingin ah", kataku sambil mendekati dia.<br /><br />Aku duduk di sampingnya dengan posisi yang sama (bersandar di batu), tangan kami saling bersentuhan sehingga membuat dadaku semakin berdegup kencang. Kuberanikan diri untuk meremas tangannya yang berada di dalam air. Tak ada respon. Kuelus tangannya pelan, semakin ke atas. Posisiku agak miring sekarang. Mata Dian masih tertutup tapi dapat kurasakan badannya menegang. Rupanya dia juga sudah mulai terangsang.<br /><br /><br /><br />Kesempatan tersebut tak kusia-siakan. Dian langsung kurengkuh dan kuhujani dengan ciuman di leher dan terus ke bibir. Dia membalas pelukanku dan mulai meraba-raba punggungku. Bibirnya ku kulum, turun ke leher sambil tanganku melepas kain pantai yang sedang dipakainya dan kuletakkan di atas batu. Sasaranku kini adalah payudaranya yang merah merekah. Putingnya kuisap-isap. Dian menggelinjang pelan. Tanganku mulai menggerayangi vaginanya. Dian meremas rambutku dan mengerang. Dian kunaikkan ke atas batu. Kucumbu mulai dari leher, kemudian payudaranya kembali kuhisap dan tanganku lebih leluasa memainkan vaginanya. Kuciumi perut dan turun ke kewanitaanya. Kulihat jelas vaginanya berwarna merah ditutupi bulu-bulu yang lebat. Kuciumi dan kelentitnya kumainkan dengan lidah. Badan Dian menegang dan dia terus mengerang. Kubuka celana pendekku sekaligus dengan CD-nya. Penisku yang berukuran panjang 18 cm langsung mencuat keluar. Dian terlihat agak kaget begitu melihatku dalam keadaan bugil di hadapannya. Aku naik lagi ke atas Dian. Penisku kumainkan di vaginanya. Kepala penisku kugesek-gesekkan di kemaluannya.<br /><br />Dian mengerang. "Mas..., ohhhmm...".<br /><br /><br /><br />Dian kuangkat lagi ke dalam sungai, kurebahkan di pinggir. Badan kami setengah masuk ke dalam air. Kakinya kurenggangkan dengan kakiku, kemudian sambil meraba-raba dengan tangan kuarahkan penisku ke vaginanya. Dengan perlahan kepala penis kumasukkan. Baru sebatas kepala kulihat Dian mengerang dan menggigit bibirnya. Penisku kutarik pelan dan kugesek-gesekkan hanya sebatas kepala yang masuk tadi. Begitu Dian tenang, penisku kembali kumasukkan setengahnya. Dian menjerit. Bibirnya langsung kukulum dan penisku kutarik keluar sedikit. Pelan-pelan penisku kugoyang-goyangkan sebatas setengahnya yang baru masuk tadi. Begitu Dian terlihat mulai menikmatinya, penisku kudorong pelan semakin dalam. Dian kembali menjerit tertahan dan meremas pundakku. Kali ini penisku kubiarkan agak lama bersarang di vaginanya tanpa kugerak-gerakkan. Bibirnya terus kukulum dan payudaranya kuremas.<br /><br /><br /><br />Lebih dari 5 menit kemudian aku mulai menggoyang-goyangkan penisku kembali dengan perlahan sambil mengulum payudaranya. Kecipak air terlihat di pinggir sungai karena goyangan tubuh kami. Dian mulai menikmatinya. Karena berada di dalam air, goyangan kami terasa lain. Setiap aku menggoyangkan penisku, Dian membalas dengan menggoyangkan pantatnya di dalam air. Gerakannya pelan karena hambatan di dalam air. Penisku terasa diurut-urut di dalam vagina Dian. Gerakan kupercepat dan Dian tetap mengikuti irama gerakannku.<br /><br />"Ohhh..., Masss..., terusss...", erang Dian.<br /><br />"Kamuuu juga terusss.., goyyangkaaan..., oohh...., mmhhh...".<br /><br />Badan Dian kuangkat ke atas dengan posisi setengah berdiri. Penisku tetap berada dalam vaginanya. Dian kupeluk erat sambil terus menggoyangkan pinggulku. Badan Dian terasa mengejang. Mungkin dia akan orgasme, pikirku. Goyangan kupercepat.<br /><br />"Ohh..., Mass..., teruss.., ohhh...", bisiknya.<br /><br />Badan Dian kuangkat dan kurebahkan di atas rumput lagi, pantatnya kusanggah dengan kain pantai yang basah. Penisku langsung kumasukkan ke vaginanya dan langsung menggoyang-goyangkan pinggulku. Kaki Dian mengapit tubuhku. Badannya mengejang. Tangannya mencengkeram tubuhku. Gerakan pinggulku semakin kupercepat.<br /><br />"Ohh..., Masshh...", Dian menjerit tertahan saat dia mencapai orgasme.<br /><br />Dian memelukku erat. Pinggulku berhenti kugoyangkan dan penis kukeluarkan dari vaginanya.<br /><br /><br /><br />Aku mengambil sabun mandi dan mulai membaluri penisku. Aku berbaring telentang disamping Dian, tangannya kubawa ke penisku dan kukocok. Tanganku kulepas dan Dian terus mengocok penisku. Badanku mulai mengejang.Tangan Dian kulepas dari penisku. Dian kurebahkan kembali dirumput, penisku kumasukkan ke belahan payudaranya dan menggoyangkan penisku. Begitu terasa aku mau orgasme kembali penis kulepaskan dari payudara Dian dan membiarkannya sebentar. Begitu aku agak tenang, aku membalikkan tubuh Dian terlungkup. Kakinya kurapatkan, penisku kumasukkan ke sela-sela paha belakangnya, penisku tidak kumasukkan ke dubur Dian. Penisku terus kugoyangkan sampai aku mengalami orgasme. Spermaku keluar di sela-sela pahanya. Aku memeluk Dian sebentar kemudian membalikkan badannya dan kuciumi dengan lembut. Kami berdua terbaring kelelahan. Kemudian aku bangun dan membersihkan diri dan diikuti oleh Dian. Selesai mandi aku melihat jam menunjukkan pukul 16.45. Berarti kami telah bercinta sekitar 45 menit. Aku dan Dian naik menuju ke lokasi tenda.<br /><br /><br /><br />Pukul 7 malam aku memasak mie instant dengan corned. Dian sedang asyik mendengarkan radio di dalam tenda. Kami menyelesaikan makan malam sekitar jam 7.30. Aku dan Dian duduk berdua di luar tenda sambil membuat api unggun kecil. Dian bersandar di pundakku sambil memandangi bintang-bintang.<br /><br />"Dingin ya Mas", kata Dian memecah kesunyian.<br /><br />"Ya", mau kupeluk?".<br /><br />"Mmm...", Dian tersenyum sambil merapatkan tubuhnya.<br /><br />Aku langsung merangkul tubuh Dian. Terasa payudaranya yang kenyal mengganjal membuatku langsung terangsang untuk mengulang kejadian tadi sore. Bibirku langsung mencium kening Dian, terus turun ke bibirnya. Dian membalas perlakuanku. Kami saling berpagutan. Tanganku meremas payudaranya yang terbungkus sweater. Tangan Dian kubawa ke penisku yang sudah mengeras. Dian kurebahkan di atas matras, sweaternya kubuka sebatas leher dan payudaranya kuhisap.<br /><br />"Ouhhh Masss..., terusss", erangnya.<br /><br />Aku semakin ganas, di pinggir payudaranya kubuat cupang merah. Celana Dian kubuka sekaligus dengan CD-nya sebatas lutut. Kemudian vaginanya ku kulum, kumainkan dengan lidah.<br /><br />"Terus Mas...", erangnya.</p><br /><p>Celanaku kubuka dan penisku langsung muncul keluar. Tubuh Dian kumiringkan berhadapan dengan tubuhku. Kemudian celanaku kubuka seluruhnya sehingga hanya tinggal baju yang menempel di tubuhku. Penis kumainkan di vaginanya, ujung penis kugesek-gesekkan di kelentitnya. Dian mengerang-erang. Celananya kulepas semua beserta seluruh pakaiannya. Kini Dian telah telanjang bulat telentang di atas matras. Aku juga ikut membuka seluruh pakaian yang kukenakan. Kami telanjang bulat berdua, berpelukan, saling membelai, memagut. Aku meraba vagina Dian, terasa vaginanya telah basah. Dian kubangunkan dan membuat posisi merangkak. Aku memeluknya dari belakang dan memasukkan penis ke vaginanya dan menggoyang-goyangkan penisku, seperti sore tadi dan Dian mengikuti irama gerakanku dengan menggoyangkan pinggulnya juga. Bunyi kemaluan kami yang bersentuhan terdengar di antara suara jangkrik.<br /><br /><br /><br />Kemudian Dian kutelentangkan, kakinya kurenggangkan. Satu kaki kuangkat ke atas, aku memasukkan penisku dengan posisi duduk. Penisku kugoyang-goyangkan terus dan Dian mengerang-erang. Kali ini erangannya tidak ditahan lagi seperti sore tadi. Tubuh Dian kuangkat berhadapan dengan tubuhku. Penisku terus menancap di vaginanya. Tubuh Dian kupeluk erat dan pinggul kami saling bergoyang. Kurasakan penisku seperti diurut-urut hingga menghasilkan sensasi yang luar biasa nikmatnya. Badannya kurebahkan lagi, kedua kakinya kuangkat, penisku kumasukkan lagi ke liang surganya dengan posisi setengan berdiri. Penisku kugoyang-goyangkan terus. Tubuhku mulai mengejang, kemudian penisku kutarik keluar. Tubuh Dian terus kucumbu sampai aku relax lagi. Aku tidak ingin mengalami orgasme duluan.<br /><br /><br /><br />Begitu tenang kembali, tubuh Dian kumiringkan, aku memasukkan penisku ke vaginanya dari belakang. Satu kakinya kuangkat. Lima menit kupertahankan posisi tersebut, terasa tubuh Dian menegang seperti sore tadi ketika dia orgasme. Erangannya kali ini tak tertahankan lagi.<br /><br />"Oh..., Mass..., teruss...,ceppatt.., oh..., lebih keras goyangnyaaa..", erang Dian.<br /><br />Aku mempercepat goyangan pinggulku sampai Dian akhirnya menjerit ketika mencapai orgasme, aku langsung membalikkan tubuh Dian dan menindihnya. Aku juga hampir mencapai orgasme, pinggulku kugoyang-goyangkan kembali dengan cepat, Dian hanya pasrah dan aku mengerang keras ketika mencapai orgasme.<br /><br /></p><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','15','')" href="http://www.carisemua.com/iklan/daftarIklan/?kategori=1190" target="_blank">Cari Semua :: Portal Mini Indonesia :: Iklan</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">SIAP UNTUK TANTE2 & IBU2 Bagi Wanita karier, Tante-Tante, Ibu2 atau <b>Janda kesepian</b> yang butuh teman untuk curhat, kencan dan Pijat Senang. <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.carisemua.com/iklan/daftarIklan/?kategori=1190 - 19k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.carisemua.com/iklan/daftarIklan/%3Fkategori%3D1190"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','16','')" href="http://www.forumiklan.com/detail/1757/butuh-wanita-kesepian/janda/tante-girang" target="_blank">butuh wanita <b>kesepian</b>/<b>janda</b>/tante girang :: Iklan Baris Gratis</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Iklan Baris Gratis - butuh wanita <b>kesepian</b>/<b>janda</b>/tante girang.<br /><br /><span class="a">www.forumiklan.com/detail/1757/<wbr>butuh-wanita-<b>kesepian</b>/<b>janda</b>/tante-girang - 13k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.forumiklan.com/detail/1757/butuh-wanita-kesepian/janda/tante-girang"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','17','')" href="http://iklan.web.id/kencan_janda_kesepian.shtml" target="_blank">kencan <b>janda kesepian</b> // iklan web Indonesia</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">kencan <b>janda kesepian</b>, Iklan baris gratis dari IklanWeb Indonesia, bebas memasang iklanbaris setiap saat sepuasnya.<br /><br /><span class="a">iklan.web.id/kencan_<b>janda</b>_<b>kesepian</b>.shtml - 9k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:iklan.web.id/kencan_janda_kesepian.shtml"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g" style="MARGIN-LEFT: 2.5em"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','18','')" href="http://iklan.web.id/janda.shtml" target="_blank"><b>janda</b> // iklan web Indonesia</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j hc"><span style="font-size:-1;">buat tante-tante <b>kesepian</b>, <b>janda kesepian</b>, cewe single yg ingin merasakan keperjakaan saya,..call me please...081586753445. prjka tingting..euy. <b>...</b><br /><br /><span class="a">iklan.web.id/<b>janda</b>.shtml - 19k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:iklan.web.id/janda.shtml"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','19','')" href="http://www.ceritadewasa.info/cerita/aku-janda-kesepian/" target="_blank">Cerita Dewasa » Blog Archive » Aku <b>janda kesepian</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Aku <b>janda kesepian</b>. Para netters sekalian, aku ingin sekali menceritakan pengalaman hidup masa laluku kepada anda semua, mungkin ada di antara anda yang <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.ceritadewasa.info/cerita/aku-<b>janda</b>-<b>kesepian</b>/ - 14k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.ceritadewasa.info/cerita/aku-janda-kesepian/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','20','')" href="http://www.erotikcerita.com/biasa/184502_varia_janda_kesepian/2/184502" target="_blank">Varia <b>Janda Kesepian</b> - Cerita ini saya alami sendiri ketika saya ...</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Cerita ini saya alami sendiri ketika saya masih menjadi wartawan sebuah surat kabar harian di Jakarta beberapa tahun lalu. Ketika itu saya ditugaskan di <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.erotikcerita.com/biasa/<wbr>184502_varia_<b>janda</b>_<b>kesepian</b>/2/184502 - 36k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.erotikcerita.com/biasa/184502_varia_janda_kesepian/2/184502"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','1','')" href="http://www.voy.com/126653/" target="_blank">VoyForums: KONGSI SEKS SEX !</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Re: MENCARI DATIN & <b>JANDA KESEPIAN</b> -- ajay (i love to making sex with mak datin and <b>janda</b>), 00:40:26 05/07/07 Mon; Re: MENCARI DATIN & <b>JANDA KESEPIAN</b> <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.voy.com/126653/ - 116k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.voy.com/126653/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','2','')" href="http://asia.groups.yahoo.com/group/janda_online/?tab=s" target="_blank">janda_online : Sarang <b>Janda</b> Online</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">janda_online: Sarang <b>Janda</b> Online. <b>...</b> Komunitasnya <b>janda</b> - <b>janda kesepian</b> yang mencari Cinta Sejati di Dunia Maya . <b>...</b><br /><br /><span class="a">asia.groups.yahoo.com/group/<b>janda</b>_online/?tab=s - 18k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:asia.groups.yahoo.com/group/janda_online/%3Ftab%3Ds"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','3','')" href="http://janda-janda-kesepian.com.ph/" target="_blank">The name <b>janda</b>-<b>janda</b>-<b>kesepian</b>.com.ph is available</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">The name <b>janda</b>-<b>janda</b>-<b>kesepian</b>.com.ph is available. Click here to register it now · We're hiring! Click here.<br /><br /><span class="a"><b>janda</b>-<b>janda</b>-<b>kesepian</b>.com.ph/ - 2k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:janda-janda-kesepian.com.ph/"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','4','')" href="http://www.kapanlagi.com/clubbing/viewtopic.php?t=3026&sid=83f073556fd6edcccc11f828e003346b" target="_blank">KapanLagi.com :: View topic - kirim sms aaaaah.....</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;"><b>Janda kesepian</b>..... butuh kehangatan.... aaaaaaaah kamu bisa kan...... No Hubungin : 08091232357, 3000/menit, khusus telkomsel, proxl, indosat hubungin 3394 <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.kapanlagi.com/clubbing/viewtopic.<wbr>php?t=3026&sid=83f073556fd6edcccc11f828e003346b - 92k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.kapanlagi.com/clubbing/viewtopic.php%3Ft%3D3026%26sid%3D83f073556fd6edcccc11f828e003346b"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','5','')" href="http://www.m-sia.com/message/posts/3762.html" target="_blank">Re: Mahu menemani <b>janda kesepian</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">saya juga mau temenin <b>janda kesepian</b> · BUTUH WANITA <b>KESEPIAN</b> · Re: BUTUH WANITA <b>KESEPIAN</b> · Re: BUTUH WANITA <b>KESEPIAN</b> · Re: BUTUH WANITA <b>KESEPIAN</b> <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.m-sia.com/message/posts/3762.html - 10k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.m-sia.com/message/posts/3762.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk('http://irc.netsplit.de/channels/details.php?room=%23pantat&net=WebChat','','','res','6','')" href="http://irc.netsplit.de/channels/details.php?room=%23pantat&net=WebChat" target="_blank">#pantat, WebChat - Chat Room on IRC - irc.netsplit.de</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Lelaki,Perempuan, Pengkid,Nyah,Lesbian,<b>Janda</b>,Duda,<b>Kesepian</b> Semua Bole Join Chan Nie.....Seramai 15 org jek join parti buih kat damansara.janji sampai 30 <b>...</b><br /><br /><span class="a">irc.netsplit.de/channels/details.<wbr>php?room=%23pantat&net=WebChat - 17k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:irc.netsplit.de/channels/details.php%3Froom%3D%2523pantat%26net%3DWebChat"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','7','')" href="http://www.17tahun2.com/cerita-dewasa.php?cerita=1178879251" target="_blank">Cerita dewasa 17tahun: Aku <b>Janda Kesepian</b> - Kategori Umum</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">17tahun.com versi baru: ribuan cerita panas dalam bahasa indonesia 100% gratis. Cerita halaman ini: Aku <b>Janda Kesepian</b>.<br /><br /><span class="a">www.17tahun2.com/cerita-dewasa.php?cerita=1178879251 - 28k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.17tahun2.com/cerita-dewasa.php%3Fcerita%3D1178879251"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','8','')" href="http://foto-gadis-indonesia.blogspot.com/2007/05/janda-kesepian.html" target="_blank">Kumpulan Foto Gadis Indonesia: <b>Janda Kesepian</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Ini yang menjadikan setiap <b>janda</b> selalu <b>kesepian</b>. Termasuk juga tante <b>kesepian</b>, wanita <b>kesepian</b>, <b>janda kesepian</b>, <b>kesepian</b>, tante tante <b>kesepian</b>, <b>...</b><br /><br /><span class="a">foto-gadis-indonesia.blogspot.com/<wbr>2007/05/<b>janda</b>-<b>kesepian</b>.html - 67k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:foto-gadis-indonesia.blogspot.com/2007/05/janda-kesepian.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','9','')" href="http://sarashinta.8k.com/humorceritadewasa_janda-kesepian.html" target="_blank">Humor - Cerita Lucu - <b>Janda Kesepian</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Humor - Cerita Lucu - <b>Janda Kesepian</b>. Di dalam sebuah keluarga tinggallah sepasang suami istri dengan satu orang anaknya bernama Bruno yang masih duduk di <b>...</b><br /><br /><span class="a">sarashinta.8k.com/humorceritadewasa_<b>janda</b>-<b>kesepian</b>.html - 14k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:sarashinta.8k.com/humorceritadewasa_janda-kesepian.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','10','')" href="http://www.asiafunclub.com/indonesia/forum/messages/13420.html" target="_blank">tante atau <b>janda</b>-<b>janda</b> yang <b>kesepian</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">saya ingin jadi teman tante/<b>janda</b>-<b>janda</b> yang <b>kesepian</b> dan yang bisa untuk memuaskan nafsu kita kalau nak kirim e-mel pada saya mana-mana tante atau <b>janda</b> <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.asiafunclub.com/indonesia/forum/messages/13420.html - 4k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.asiafunclub.com/indonesia/forum/messages/13420.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','11','')" href="http://www.duniasex.com/forum/archive/index.php/t-77998.html" target="_blank">tolong info TANTE <b>KESEPIAN</b> + <b>JANDA KESEPIAN</b> [Archive] - [DS] Forum</a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">[Archive] tolong info TANTE <b>KESEPIAN</b> + <b>JANDA KESEPIAN</b> Semarang.<br /><br /><span class="a">www.duniasex.com/forum/archive/index.php/t-77998.html - 3k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.duniasex.com/forum/archive/index.php/t-77998.html"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','12','')" href="http://duremar.com.cn/1109" target="_blank">melayu pantat gambar bogel sex artis video cerita awek malaysia <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;"><b>janda</b> jilat puki <b>janda</b> kelab <b>janda</b> kembang <b>janda kesepian janda</b> kisah mak <b>janda</b> kongkek <b>janda</b> kongkek sama <b>janda</b> main ngan <b>janda</b> main pantat <b>janda</b> melayu. <b>...</b><br /><br /><span class="a">duremar.com.cn/1109 - 37k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:duremar.com.cn/1109"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','13','')" href="http://www.webiklan.com/cari-tantejandaibu-rmh-tangga-kesepianyg-pengen-di-puasin,72964.htm" target="_blank">CARI TANTE/<b>JANDA</b>/IBU RMH TANGGA <b>KESEPIAN</b>..YG PENGEN DI PUASIN <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j"><span style="font-size:-1;">Saya cow umur 24 thn mempunyai nafsu yg sangat besar..kota aku di riau PEKANBARU.So bagi tante2/cewek/ibu rmh tangga yg <b>kesepian</b> di PEKANBARU silahkan hub <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.webiklan.com/<wbr>cari-tante<b>janda</b>ibu-rmh-tangga-<b>kesepian</b>yg-pengen-di-puasin,72964.htm - 20k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.webiklan.com/cari-tantejandaibu-rmh-tangga-kesepianyg-pengen-di-puasin,72964.htm"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g" style="MARGIN-LEFT: 2.5em"><br /><h2 class="r"><a class="l" onmousedown="return clk(this.href,'','','res','14','')" href="http://www.webiklan.com/butuh-tante-girangjandawanita-kesepian,72806.htm" target="_blank">butuh tante girang,<b>janda</b>,wanita <b>kesepian</b> - Kontak Jodoh/Dewasa <b>...</b></a></h2><br /><table cellspacing="0" cellpadding="0" border="0"><br /><tbody><br /><tr><br /><td class="j hc"><span style="font-size:-1;">Bagi wanita <b>kesepian</b>/<b>janda</b>/tante-tante girang,yang membutuhkan teman curhat,dll tanpa dipungut bayaran & pelayanan 24jam HUB/SMS:085281729963/02168474462 <b>...</b><br /><br /><span class="a">www.webiklan.com/<wbr>butuh-tante-girang<b>janda</b>wanita-<b>kesepian</b>,72806.htm - 19k -</span><nobr><a class="fl" href="http://www.google.com/search?hl=en&lr=&as_qdr=all&q=related:www.webiklan.com/butuh-tante-girangjandawanita-kesepian,72806.htm"></a></nobr></span></td><br /></tr><br /></tbody><br /></table><br /></div><br /><div class="g"><br /><h2 class="r"> </h2><br /></div><br /><br /><br /><br clear="all"><br /></div>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com24tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-53003120541354711652008-06-13T04:50:00.000-07:002008-06-13T04:55:10.525-07:00penisnya makin menggila mengucek-ucek liang kewanitaanku<span style="font-family:Verdana;"><span style="font-size:85%;"> Namaku Dini (ini bukan nama asliku), umurku 23 aku masih single. Aku tinggal di Jakarta. Aku bekerja pada salah satu Bank Swasta di Jakarta dalam jajaran staf direksi. Nah, pengalamanku kali ini berhubungan dengan Cyberpace . Hal ini semuanya berawal pada suatu malam ketika hujan mengguyur kota Jakarta dengan derasnya, dan aku dihinggapi rasa sepi luar biasa, entah mengapa malam itu aku tak bisa memejamkan mataku. Aku masih ingat, hari itu hari Jumat malam, aku tidak tahu apa yang mesti kulakukan untuk mengisi malam ini dan besoknya buat weekend, biasanya aku melewatkan waktu dengan beredar ke Café atau diskotik di Daerah Kota bersama sahabatku Lisa, dan beberapa teman gaulku lainnya, tetapi malam itu tiba-tiba aku malas untuk pergi ke mana-mana, lagipula hujan belum berhenti, sedangkan Lisa sahabatku sedang berada di Semarang untuk urusan bisnisnya selama lima hari.<br /><br />Aku lalu memutuskan untuk membuat susu panas, chees toast dengan scramble egg di dapur, sementara aku memasak, beberapa temanku menelepon mengajak pergi, tetapi aku menolaknya, aku tidak berminat mengikuti ajakan mereka, aku memutuskan untuk berdiam diri di rumah saja malam itu.<br /><br />Setelah semua yang kumasak sudah jadi, aku membawanya ke ruang tengah di lantai atas rumahku, lalu aku mulai meng-connect PC-ku dengan internet provider. Mulailah aku menjelajahi dunia maya, ditemani segelas susu panas dan teman-temannya tadi. Aku membuka mIRC, dan mencoba chatting dengan beberapa netter lain, tak lama kemudian aku akhirnya online dengan beberapa cowok, satu diantaranya menarik perhatianku, dia memakai nickname [cacatfisik] yang kebetulan sama dengan keadaan diluar. Dia bilang, dia berumur 21 tahun, sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Depok, walaupun terus terang aku tidak mempercayai sepenuhnya, tetapi aku menanggapinya juga, karena dia lebih sopan dibandingkan yang lain, dan dari segi bahasa yang digunakan juga menunjukkan dia (mungkin) seseorang yang '<i>berkelas</i>', hal itu membuatku untuk men-disconnect cowok-cowok lainnya, dan hanya melayani chat dengan si [cacatfisik] saja.<br /><br />Ternyata [cacatfisik] orang yang menyenangkan juga( cie elah promosiii), dan lumayan berwawasan luas padahal dia masih kuliah, segala hal yang aku omongkan '<i>nyambung</i>' , hingga kadang secara tidak sadar aku senyum-senyum sendiri di depan layar monitor PC-ku, mirip orang yang tidak waras. Lumayan lama aku chatting dengannya hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 dinihari, gelas susu panas tadi sudah lama kosong, begitu juga toast yang sudah tandas duluan, lalu akupun mulai merasakan mataku berat dan badanku penat, akhirnya setelah memutuskan untuk bertemu dengannya sore nanti, aku segera beranjak tidur.<br /><br />Aku tidur nyenyak sekali, rupanya aku benar-benar kelelahan setelah semalaman chatting dengan [cacatfisik]. Aku terbangun oleh dering telepon yang terletak di meja kecil tepat di samping tempat tidurku. Dengan malas kuraih gagang telepon yang berbentuk boneka Garfield itu, seseorang menyapaku di ujung sana.<br /> "Din, elo masih tidur gini hari?!" ternyata Lisa.<br /> "Mmm.. elo di mana Lis..?" suaraku terdengar serak karena aku memang masih ngantuk berat.<br />"Masih di rumah Jakarta, ntar gue pulang dua hari lagi kok, udah dulu yah.. met tidur lagi deh.. hi.. hi.. hi... 'Klik!" telepon ditutup.<br /> "Sableng.." kataku dalam hati. Mataku melirik ke arah weker, "Gila, udah jam setengah satu siang.."<br />Dengan malas aku turun dari tempat tidurku, lalu kubuka tirai jendela kamarku, di luar hari sangat terang, matahari bersinar dengan cerahnya, kulihat ke bawah salah satu pembantuku yang masih muda, si Imas sedang menyiram tanaman, aku menikmati sebentar udara luar yang masuk ke kamarku, lalu aku mulai melakukan senam-senam kecil, meregangkan otot-otot tubuhku yang terasa kaku, setelah sedikit berkeringat, aku turun ke lantai bawah.<br /><br /> "Selamat siang Neng Dini, mau makan apa neng..?" sapa pembantuku yang lain lagi.<br /> "Tolong bikinin telur dadar pakai kornet ya Bik," pintaku.<br /> "Baik Neng.."<br />Aku lalu membuka kulkas, kutuang segelas orange juice dingin dalam gelas dan meneguknya habis, lalu tak lama kemudian aku makan dengan telur dadar kornet dan sup panas sambil membaca Kompas edisi hari itu. Beberapa berita di koran membuatku berharap agar tidak ada lagi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar, karena kalau hal itu terjadi maka itu bakalan menjadi suatu pekerjaan lagi bagiku di kantor.<br /><br />Selesai makan aku beranjak lagi ke atas, lalu masuk kamarku lagi, kuambil bathrobe dan towel, lalu aku mulai mandi. Entah mengapa, tiba-tiba dalam kamar mandi aku mencoba membayangkan si [cacatfisik] tadi, walaupun semalam aku sudah melihat fotonya yang dikirimkan padaku, dimana dia terlihat lumayan tampan, tetapi karena aku belum melihatnya secara keseluruhan (karena fotonya hanya setengah badan) maka dalam bayanganku dia bertubuh tegap, dan atletis. Lalu dalam keadaan telanjang bulat di dalam kamar mandi, aku mulai merangsang diriku sendiri.<br /><br />Tanpa sadar tanganku mulai menggerayangi bagian-bagian sensitif sekujur tubuhku. Anganku melayang membayangkan seolah cowok itu datang memelukku, lalu menciumi tubuhku dengan mesra, hingga kurasakan tubuhku merinding, lambat namun pasti kurasakan tangannya meremas dadaku yang kenyal, jemarinya memelintir puting-putingnya dengan lembut, hingga kedua putingku mengacung keras. Aku mulai mengejang dan dia mulai berbuat lebih jauh lagi, tangannya menelusup di selangkanganku, lalu membelai lembut gumpalan daging lunak penuh bulu, menyibakkannya lalu menelusupkan tiga jarinya, menggosok dan mengucek-ngucek klitoris dalam liang kewanitaanku hingga aku makin mendesah-desah penuh kenikmatan, tubuhku mulai berkeringat sementara rongga bagian dalam kewanitaanku mulai licin, basah dan berdenyut-denyut hangat, aku makin tak tahan lagi.<br /><br />Sesaat kemudian aku segera membuka laci toilet, dan kuambil vibrator berbentuk kemaluan laki-laki berulir dengan panjang sekitar 30 cm, yang digerakkan tenaga baterai, dan segera menghidupkannya. Batangan plastik itu bergerak-gerak dan bergetar perlahan, aku lalu memasukkannya senti demi senti dalam lubang kewanitaanku dan.., "Srett.. srett..!" kubayangkan cowok itu menghunjamkan batang kejantanannya menembus dalam-dalam lubang kewanitaanku menyungkal hingga ke pangkalnya, sampai aku merasakan geli namun nikmat luar biasa, akibat gesekan dinding-dinding lubang kewanitaanku dengan permukaannya yang berulir. Kurasakan hawa hangat mulai menjalari seluruh saraf tubuhku, berpusat dari pangkal selangkanganku.<br /><br />Mulailah aku mengocok-ngocokkan batang bergetar itu keluar masuk liang kewanitaanku, hingga batang itu berlumuran lendir bening hangat kental yang berbau khas, aku sendiri makin mengerang-erang pelan, keringatku makin banyak. "Ohhh.. mmmhhh.. sshhh.. aahh.. ahhh.. ouwfouwww.. hhmmmhh.." Akhirnya setelah berulang kali batang itu keluar masuk dalam liang kewanitaanku, kurasakan sesuatu mendesak dari dalam tubuhku, seakan-akan ada sesuatu yang akan meledak, aku mencoba bertahan dan tanganku makin menggila mengucek-ucek liang kewanitaanku sampai-sampai sebagian lendir hangatnya meleleh, berleleran di antara paha dan pantatku. Hingga akhirnya aku tak bisa lagi menahannya dan.., "Auuhhh! oohhh! aahh! ouww! hehhhsshh!" maka jebollah pertahananku, kurasakan sesuatu meledak dari lubang kewanitaanku, begitu nikmat menjalari seluruh saraf tubuhku, hingga kurasakan badanku melayang ringan dan seakan-akan seluruh persendian tubuhku berlolosan. Tubuhku bergetar hebat, dan mataku terpejam erat, sedang nafasku terengah-engah menikmati sensasi luar biasa. Aku mencapai klimaks.<br /><br />Dalam keheningan kamar mandiku, aku bermasturbasi gara-gara membayangkan bersetubuh dengan seseorang yang aku sama sekali belum pernah ketemu, setelah nafasku teratur, aku menyeka keringat tubuhku dengan handuk, kusimpan lagi vibrator berulir yang telah '<i>berjasa</i>' itu setelah sebelumnya mencucinya bersih-bersih, dan akhirnya aku mulai benar-benar mandi. Kurasakan kesegaran luar biasa saat air hangat mengguyur tubuhku dari shower.<br /><br />Tak lama aku sudah selesai berdandan. Aku merasa seksi sekali hari itu, kukenakan hipster hitam dengan tank top dan cardigan-nya, sengaja aku hanya memoles sedikit make-up pada wajahku, setelah menyemprotkan Aqua Di Gio pada tubuhku, aku segera menyambar tas tangan Prada dan kunci kontak Honda Estillo hitamku, lalu turun ke bawah.<br /><br /> "Mau pergi Neng?" tanya pembantuku yang sudah agak tua.<br /> "Iya Bi, tolong si Imas suruh bukain pintu garasi!" perintahku.<br />"Jaga rumah baik-baik ya Bik, kunci semua pintu dan jendela, kalau ada orang yang nggak dikenal, jangan biarkan masuk.." sambungku lagi. Aku selalu mengingatkan pembantuku dalam hal keamanan, karena aku tinggal sendirian di rumah, dan hanya ditemani mereka berdua saja.<br /><br />Kemudian aku sudah meluncur ke arah Pondok Indah, matahari sudah mulai condong ke Barat, aku ingin jalan-jalan sebentar cuci mata di PIM II, melewatkan waktu sebentar sebelum jam 5 sore, dimana aku ada janji dengan si [cacatfisik] nanti. Aku melihat baju-baju yang ada di gerai Metro, coba-coba beberapa potong, dan akhirnya tanpa kurencanakan aku membeli dua potong pakaian Invio, dua botol kecil nail enamel dan satu clear mascara. Aku selalu saja tak bisa menahan nafsu belanjaku apabila sedang berjalan-jalan.<br /><br />Aku bergegas pergi saat kulihat arloji di pergelangan tanganku menunjukkan pukul lima kurang seperempat. Aku menyempatkan untuk menghubungi nomor HP si [cacatfisik] dengan telepon wartel, sengaja aku tidak menghubunginya via HP-ku, karena aku tidak ingin dia mengetahui nomor HP-ku (walaupun akhirnya cacatfisik(gue) juga tau hehhe). Dia mengatakan sudah berada di Café itu menungguku, memberitahuku warna bajunya dan tempat duduknya, akupun mengatakan warna baju dan ciri-ciriku padanya. Lalu aku berjalan menuju Café yang ada di dekat pintu masuk PIM II, dan segera menemukannya duduk sendirian. Aku lalu berkenalan dengannya, dan mengambil tempat duduk di hadapannya, lalu beberapa saat kemudian aku sudah terlibat obrolan ringan dengannya, dan aku tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengetahuinya bahwa dia tidak berbeda dari bayanganku, dan tidak berbeda pula dari semua hal yang dia telah katakan semalam dalam chatting. Aku menilainya sebagai pria yang tampan, dan wajahnya lumayan bersih, dan mempunyai sex appeal yang tinggi, untuk bisa memuaskanku<br /><br />Aku benar-benar senang dan bahagia,. Hingga kira-kira setelah satu setengah jam aku menghabiskan waktuku dengannya, aku mengajaknya ke hotel tempat aku biasa check in di bilangan Depok...<br /><br /></span></span> <span style="font-family:Verdana;"><span style="font-size:85%;">Sampai di kamar, dia duduk duluan di kasurnya yang lumayan besar. Saya jongkok di depannya dan mulai mencium bibirnya lagi. Kali ini tanganku mulai berani memegang penisnya yang berukuran 17cm - 18 cm. Untuk ukuran tubuhnya yang tinggi kurus penisnya termasuk besar dan pas sekali.<br /> Tiba-tiba dia mendorongku menghentikan ciuman dan berbisik, " Din..., gw, paling jauh cuma ciuman". ( speak bego )<br /> Dengan kaget saya langsung bilang, "Ya sudah deh ..., tidak usah saja ginian".<br />Dengan cepet dia memotong omonganku, "Bukan gitu Din.., Maksud gw..., ya pelan-pelan saja, gw juga tidak mau loe ngira gw beginian sama semua cewek".<br /> .<br /> "sialan loe!", katanku ikutan ketawa kecil.<br /><br />Tidak berapa lama, dia mulai mencium ku. Setelah beberapa menit dia buka bajuku. Tinggal BH ku yang berwarna biru muda. Tanpa melepas BH-ku, payudaraku diremas-remas dan mulai saya pindah ciumin dan mainin kedua biji pelirnya<br /><br />"Loe tiduran saja Din", kata nya sambil berdiri dan membuka baju dan celanaku. Dengan perlahan saya tarik ke bawah celana dalamku bulu vaginaku tipis dan lurus. dia tidak begitu suka vagina yang berbulu lebat. Mulailah dia jilati vagina saya sambil dia masukin lidahnya ke dalam vaginaku akupun diam saja sambil sedikit bergoyang.<br /><br />Setelah beberapa menit aku sudah basah dan dia juga sudah tidak tahan dari tadi cuma tegang saja. Saya ciumi pelan pusarnya naik ke payudaranya terus leher dan melumat bibirnya. Sambil berciuman saya mencoba memasukkan penisnya ke vaginaku. Pertama sih pelan eh tahunya tidak masuk-masuk. Penisnya terlalu besar, dan lumayan panjang. aku mencoba lagi menusukkan penisnya, eh tetap saja tidak masuk. "Benar juga nih anak gede banget", dalam hatiku. Sambil menciumnya, dia berbisik, "Saya coba agak keras ya Din?". Tanpa menunggu jawaban langsung dia coba menerobos lagi dengan lebih keras. Tetap saja tidak bisa.<br />Akhirnya setelah kira-kira 10 menit tembus juga pertahananku. aku tampak kesakitan, tapi lama-lama aku mulai mendesah-deash kecil keenakan. Tangan kanannya menutup mulutku supaya aku tidak mendesah terlalu keras. </span></span><span style="font-family:Verdana;"><span style="font-size:85%;"><span style="font-weight: bold;">penisnya makin menggila mengucek-ucek liang kewanitaanku</span> sampai-sampai sebagian lendir hangatku meleleh, berleleran di antara paha dan pantatku. Hingga akhirnya aku tak bisa lagi menahannya dan.., "Auuhhh! oohhh! aahh! ouww! hehhhsshh!" maka jebollah pertahananku,</span></span><br /><span style="font-family:Verdana;"><span style="font-size:85%;"> saya cuma bisa bertahan 20 menit.<br /> "gw mau keluar nih ..." katanya dengan napas yang tidak teratur.<br /> "Mau Di luar atau di dalam din ??!", tanyanya cepat.<br />"di dalam saja " kataku<br />Tidak berapa lama dia keluarin spermanya di vaginaku. aku langsung mengambil tissue dan membersihkan spermanya divaginaku. dia masih telentang diam di tempat tidur.</span></span>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-62582029296784043622008-06-06T04:41:00.000-07:002008-06-06T04:45:32.683-07:00aku menyentuh belahan vagina maupun payudara kakakku..Siang itu panas sekali terasa. Tidak seperti biasanya panas matahari makin menyengat saja. Segera kutancap motorku agar aku cepat sampai di rumah. Begitu sampai di rumah, segera saja kulepaskan seluruh seragam sekolahku dan langsung saja aku meloncat ke kolam renang.<br />Byuurr.. terasa segar badanku ketika tubuhku berada di dalam air. Rasa gerah yang sedari tadi kurasakan hilang sudah. Setelah puas berenang segera kupanggil Bik Suti.<br /><br />“Bik, cepetan kesini!”<br />“Ya, Den. Ada apa, Den?”<br />“Bik, tolong buatin makanan dan minuman ya, sekalian tolong cuciin baju seragamku ya.”<br />“Ya, Den.” Jawab Bik Suti sopan.<br /><br />Perlu kalian ketahui kalau pembantuku yang satu ini sungguh berbeda dari yang lain. Meskipun berasal dari desa, ia mempunyai wajah yang manis. Ia seumuran dengan Mbak Ani. Tubuhnya sintal, apalagi payudaranya, sungguh membuat hati berdebar-debar setiap kali melihatnya. Aku ingin sekali tahu bagaimana rasanya berhubungan sex dengannya. Mungkin sangat berbeda rasanya.<br />Begitu makanan dan minumanku sudah diantar, segera saja kuhabiskan dengan cepat. Udah lapar banget sih. Tak berapa lama kemudian datang Mbak Ani menghampiriku.<br /><br />“Lagi berenang ya, Ton?”<br />“Iya nih, Mbak. Abis gerah banget sih. Mbak mau ga temenin Anton berenang?”<br />“Iya deh, tapi tunggu Mbak selesai makan dulu ya.”<br /><br />Setelah selesai makan, Mbak Ani menuju ke kolam renang. Aku terpesona melihat kemolekan tubuh kakakku ini. Dengan hanya mengenakan bikini, lekukan tubuhnya sungguh sangat menggugah gairahku. Kurasakan penisku mulai menegang. Kami berenang sambil bermain lempar bola. Kadang dengan kusengaja, seringkali aku menyentuh belahan vagina maupun payudara kakakku. Tapi kakakku hanya diam saja. Tidak telalu memperdulikan dengan tindakanku.<br /><br />Pikiran-pikiran kotor mulai merasuk ke dalam otakku. Aku berfikir bagaimana caranya untuk dapat menikmati tubuh kakakku saat itu juga. Habis sudah hampir seminggu aku tidak pernah main lagi sama Mama. Tanpa sepengetahuan kakakku, kupelorot CD-ku sendiri. Penisku yang sudah tegang dari tadi tampak melayang-layang terkena ombak. Kudekati kakakku dari belakang, dengan tiba-tiba kuraba-raba dan kuremas payudaranya.<br /><br />“Eh, Anton. Ngapain sih kamu pegang-pegang payudara Mbak?”<br />“Nggak pa-pa kan? Abis Anton terangsang banget melihat kemolekan tubuh Mbak.”<br /><br />Mbak Ani hanya diam saja. Aku semakin berani meremas-remas payudara kakakku. Kucopot BH-nya, dan sambil menyelam aku melumat payudara kakakku di bawah air. Sambil menyelam minum susu, pikirku.<br />Kulumat-lumat payudaranya, terkadang kutarik dan kuremas dengan keras, sehingga membuat kakakku makin bergairah. Aku muncul ke permukaan air, kucari bibir kakakku dan kucium dengan buasnya. Tangan kakakku meraba-raba selakanganku, mencari benda tumpul yang mulai tegang.<br /><br />“Anton, kamu tadi berenang ga pake CD ya? Dasar, jorok kamu.”<br /><br />Dielusnya dengan lembut benda kesayanganku itu. Dikocoknya perlahan dan menjadi semakin cepat. Kurasakan ada dorongan dari dalam penisku yang mencoba keluar. Kucoba untuk menahan, tapi kocokan kakakku yang semakin cepat membuat aku mengeluarkan maniku di dalam air. Kulihat maniku yang berenang keluar melayang-layang di air. Dibiarkannya aku beristirahat sebentar, sambil menunggu aku pulih kakakku mencumbu mulutku dengan buasnya. Kumasukkan jemariku ke dalam vagina kakakku. Kukocok terus hingga akhirnya kakakku mencapai orgasmenya yang pertama.<br /><br />Seiring berjalannya waktu, penisku mulai tegang kembali. Tanpa memberitahu kakakku, kodorong dengan paksa penisku untuk dapat masuk kedalam vagina kakakku. Mbak Ani berusaha untuk menjerit, tetapi jeritannya tertahan karena mulutnya sedang beradu dengan mulutku.<br /><br />Kumaju-mundurkan pinggulku mengocok vagina kakakku. Sungguh sensasi yang luar biasa berhungan sex di kolam renang. Otot-otot vagina kakakku semakin lama semakin berdenyut dengan cepat seiring dengan makin cepatnya goyanganku. <strong>Kurasakan penisku mulai basah dengan cairan kewanitaan kakakku</strong>. Karena aku belum sampai makin kupercepat saja goyanganku. Tetapi karena berada di dalam air tubuhku menjadi berat. Dengan penisku masih berada dalam vagina kakakku, kuangkat tubuhnya keluar dari kolam, dan kurebahkan tubuhnya di atas rumput taman. Karena punggungnya bergesekan dengan rumput, kakakku menjadi bergairah kembali. Melihat hal itu aku semakin bersemangat. Dan akhirnya.<br /><br />Crott.. croott.. croott..<br />Akhirnya aku keluar juga, dibarengi dengan orgasme kakakku untuk yang ketiga kalinya. Tak kusadari ada seseorang yang berdiri disampingku. Ternyata itu Mama, entah sejak kapan Mama berada di situ, yang jelas Mama kini dalam keadaan telanjang bulat.<br /><br />“Begitu ya ternyata kalian. Kalo maen ga mau ajak-ajak Mama. Awas ya nanti kupotong uang jajan kalian.” kata Mamaku bercanda.<br /><br />Kucopot penisku keluar dari vagina Mbak Ani. Kulihat penisku mulai mengecil. Melihat hal itu Mama segera jongkok tepat di penisku. Diraihnya penisku dan mulai dikocok penisku di dalam mulutnya. Kuakui Mamaku ini sangat pandai dalam permainan oral sex. Tak berapa lama penisku mulai tegang kembali. Diarahkannya penisku ke arah kemaluannya. Dengan sekali dorong penisku masuk semua ke dalam vagina Mama yang sudah basah. Perlahan-lahan digoyangkannya pinggulnya. Semakin lama semakin menggila. Mamaku berteriak-teriak sambil terus mengocok penisku.<br /><br />“Aahh.. sakit.. apa yang kamu lakukan Ani?”<br /><br />Ternyata tanpa sepengatauan Mama, Mbak Ani memasukkan jemari tangannya ke dalam lubang anusnya. Mendapat perlakuan seperti itu Mama akhirnya sampai juga.<br /><br />“Ton.. Ani.. Mama mau sampai nih.. ahh..”<br /><br />Seerr.. kurasakan vagina Mama banjir seketika. Banyak juga cairan yang keluar. Seperti tidak mau kehilangan air mani Mama, Mbak Ani menjilat-jilat vagina Mama dengan penisku yang masih tertancap di dalamnya. Karena posisi Mbak Anis berlawanan denganku, vaginanya tepat di wajahku. Tak kusia-siakan keadaan ini. Ku oral vagina kakakku, kugigit dan kutarik-tarik klitorisnya yang sebesar kacang itu.<br /><br />Mendapat perlakuan seperti itu Mbak Ani semakin menggila menjilati vagina Mama dan penisku. Bahkan dengan gemasnya, klitoris Mamapun digigit oleh Mbak Ani. Mamakupun menjerit menjadi-jadi. Gairah Mamapun bangkit kembali. Penisku yang masih tertanam di vagina Mama dikocok lagi. Mbak Ani juga ikut mengocok penisku yang tidak semuanya dapat masuk ke dalam vagina Mama, dengan tetap menjilat-jilat vagina Mama dan penisku. Akhirnya kami bertiga orgasme bersamaan.gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-33768341980596687672008-06-05T04:16:00.000-07:002008-06-05T04:20:28.360-07:00aku jilat-jilat kepala kontolnya, lalu aku masukkan kedalam mulutku..orang bilang aku cantik, tinggiku 1.68cm, kulitku putih mulus dengan ukuran tubuh 34/29/37, yah tetekku memang tidak begitu besar dibandingkan dengan tinggi tubuhku, tapi aku punya pinggul yang sangat menggiurkan. Banyak pria yang pernah tidur denganku yang mengatakan demikian. Dulu aku pernah menikah selama tiga tahun. Barusaja aku bercerai karena suamiku itu main serong dengan ibu dan kakak kandungku sendiri. Sekarang aku masih bekerja di salah satu BUMN ternama.Dua minggu yang lalu aku sempat berkencan dengan teman kantorku di sebuah motel di jakarta selatan. Saat itu aku sedang bingung karena kehabisan uang untuk bayar berbagai tagihan-tagihan. Setelah aku ketemu Deni, dia mau meminjamkan uangnya kepadaku sebanyak tiga juta setengah, tapi dengan syarat dia ingin tidur denganku. Aku terkejut tapi lalu aku mengiyakan saja daripada aku tidak dapat uangnya. Ditambah lagi Deni itu lumayan ganteng. Hari jum'at pulang kantor aku dijemput olehnya, lalu kami pergi kemotel Pondok Nirwana. Sampai disana dia langsung menerkamku. Tetekku diremas-remas sampai sedikit ngilu. Lalu bajuku semua dibukanya, aku telanjang bulat dihadapannya dan dia memandangku sambil tersenyum penuh nafsu. Lalu aku berbaring sambil menutupi tubuhku dengan bantal. Setelah dia membuka seluruh bajunya aku sempat terkejut memandangi batang kontolnya yang cukup panjang, lebih panjang dari mantan suamiku, apalagi si Angga, Maxy dan Budi mantan-mantan pacarku. Aku sebenarnya sangat tidak menyukai oral sex, tapi untuk yang satu ini, aku ingin melumatnya habis kedalam mulutku. Aku tertegun sambil memegang batang kontolnya, karena sangat panjang, kupegang dengan dua tangan saja kepala kontolnya masih keliatan. Sambil kukocok-kocok kontol gede milik Deni ini <strong>aku jilat-jilat kepala kontolnya, lalu aku masukkan kedalam mulutku</strong>. Uppss tidak cukup semuanya baru setengah saja sudah menyentuh amandelku. Tiba-tiba Deni menjerit pelan dan terasa cairan hangat dan encer membasahi rongga mulutku. Aku kaget lalu aku keluarkan batang kontolnya lalu bangun dan berlari kecil kekamar mandi untuk membuang air mani si Deni dan membersihkan mulutku. Setelah gosok gigi dan aku merasa bersih, aku kembali ketempat tidur. Kulihat Deni telah tidur tengkurap dan tidak bergeming. Aku sedikit kecewa ternyata dia ejakulasi prematur. Baru kuhisap sekali-dua kali saja sudah kaluar. Lalu sekarang tertidur lemas tak berdaya...Payah!! laki-laki egois!! . Tiba-tiba aku ingat dan kangen sekali pada bekas suamiku, dia adalah laki-laki yang sangat perkasa yang pernah meniduri diriku, aku belum pernah bersetubuh dengan laki-laki yang bisa membuatku keluar lebih dari sekali.gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-64879524410964743052008-05-16T21:52:00.000-07:002008-05-16T21:54:16.068-07:00Kuremas habis payudaranya yang kenyal, kupelintir putingnya yang kecil dan lancip<span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";">Hari pertama masuk penataran (perlu diingat, saat ini masih masa orde baru) kami diperkenalkan kepada guru-guru PPL yang berjumlah sekitar 9 orang. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:City></st1:place> satu PPL wanita yang menarik, Is namanya. Body-nya biasa saja, tidak pendek tapi tidak dapat dibilang tinggi. Penampilannya anggun. Suaranya aku suka, jernih dan merdu kalau menyanyi. Yang tidak kusuka adalah penampilannya yang lainnya, yaitu terlalu menor.<br /><br />Hari pertama itu aku langsung dihukum Bu Is (guru PPL), karena melanggar ketertiban sewaktu diskusi. Gila, disuruh berdiri di depan kelas, mana aku tidak pakai celana dalam lagi. Aku harus berdiri di sebelah kursinya, dan secara tidak langsung aku diharuskan melihat pahanya yang mulus itu dengan rok yang kalau dia duduk terangkat sampai sebatas lutut. Apalagi dengan posisiku yang disuruh berdiri, dengan tinggi badan 170 cm akan dapat melihat dengan jelas garis belahan dadanya dari atas sewaktu dia duduk. <st1:place st="on"><st1:state st="on">Ala</st1:State></st1:place> maak... serba salah rasanya.<br /><br />Apalagi sewaktu dia mengambil bollpoin-nya yang jatuh, sehabis menunduk dan mau mengambil posisi tegak lagi, kibasan pakaian bagian dada yang memang agak rendah, memperlihatkan dengan jelas buah dadanya di balik BH dengan kain cup yang tipis dan tidak begitu luas. Sehingga banyak area payudaranya yang sempat kulihat. Kencang... mulus... dan transparansi daerah puncaknya yang warnanya terlihat lebih tua dibandingkan kulit dadanya. Adik kecilku menggeliat dan kucoba untuk menahan gejolak, agar tidak bergerak kemana-mana.<br /><br />"Kamu tetep berdiri di situ. Dan yang lain.., jangan dicontoh teman kalian ini." kata Bu Is.<br />Teman-teman pada tertawa riuh mendengarnya. Wah... seram juga orang ini. Tidak disangka deh kalau orang secantik dia bisa marah. Dengan mata yang memelototiku, aku merasa menjadi aneh. Tidak seperti biasanya kalau orang dimarahi ketakutkan, aku malah sedikit melamun seolah ingin mendekapnya dengan kencang dan menengadahkan wajahnya untuk melumat bibirnya yang merah dan menikmati matanya yang walaupun melotot karena marah menjadi sangat indah.<br /><br />Walaupun aku belum pernah merasakan ciuman, tapi aku dapat merasakan nikmatnya seperti yang pernah kulihat di Video porno (Di desa anak-anak memutar BF ramai-ramai kalau salah satu dari mereka yang punya video kebetulan orangtuanya lagi tidak ada. Walaupun desa, yang namanya video waktu itu bukan barang mewah, karena kebanyakan orangtua mereka pernah menjadi TKI dan membeli videonya dari <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:City>).<br /><br />Mendadak tersadar setelah terasa ada sesuatu yang menyentuh adik kecilku. Aku jadi sangat gugup. Tapi ada perubahan sikap pada Bu Is, jadi lebih lembut dan menyapa dengan manja kepadaku seolah tak percaya.<br />"Kamu bisa mainin gitarya..? Sudah kamu main gitar sambil kita sama-sama nyanyi lagu daerah..." katanya sambil menyorongkan gitar di depanku dan menyenggol adik kecilku.<br />Teman-teman satu kelas pada tertawa riuh. Aku jadi sadar teman-teman tadi mentertawaiku karena batang kemaluanku menyembul dan bergerak liar di balik celana abu-abuku. Aduh.., wajahku terasa panas dan malu. Untung saja gitar itu langsung kusambar dan siap-siap mau memainkan, sekalian untuk menekan batang kemaluanku yang gerakannya semakin liar.<br /><br />Tetapi pada posisi ini sangat tidak enak untuk main gitar, karena posisi gitar terlalu ke bawah, yang semestinya pada posisi perut untuk main gitar dengan berdiri. Aku ambil keputusan turun dari lantai depan papan tulis yang memang lebih tinggi 20 cm dari lantai bawah bangku. Aku duduk di atas bangku temanku terdepan. Tapi Bu Is lihat tidak yaaa... tadi. Ah semoga tidak melihat. Ahh... EGP! Dan akhirnya kami pun bernyanyi bersama-sama, dan dari sini saya tahu kalau dia suaranya boleh juga.<br /><br />Sejak peristiwa itu aku jadi sangat akrab dengan Bu Is yang kalau di luar sekolah biasa kupanggil Mbak Is. Aku sering main ke tempat kost-nya yang tidak begitu jauh dari tempatku, dan kebetulan dia kontrak satu rumah dengan teman-teman angkatannya. Tidak ada yang namanya ibu kos di tempatnya, sehingga tempatnya sering jadi tempat main teman-temanku, baik sore maupun malam hari. Dan aku sering ke <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:City> untuk main gitar dengan mas-mas dan mbak-mbak PPL. Apalagi dia yang mau bisa main gitar (dengan alasan biar kalau ingin menyanyi bisa main gitar sendiri) tidak mau diajarikan siapa-siapa selain aku. Padahal aku tidak seberapa mahir.<br /><br />Tapi aku suka. Dia manja, dan kalau memanggilku dengan panggilan 'sayang' kalau sedang di luar sekolahan. Aku tidak berpikir yang macam-macam, toh teman-teman satu kontrakannya juga tidak ada yang berpiikir macam-macam padaku. Dan aku tahu salah satu teman PPL-nya ada yang naksir sama dia, dan dia (temannya yang naksir itu) tidak akan pernah cemburu padaku, walaupun untuk anak SMA dengan tinggi badan 170, aku masih terlihat seperti anak kecil, apalagi aku kalau memanggil Bu Is dengan sebutan 'mbak'.<br /><br />Keakraban kami tidak hanya di luar sekolah. Kebetulan dia pegang mata pelajaran Kimia. Salah satu pelajaran yang paling aku tidak suka. Sewaktu aku keluar kelas dan mau ke kamar kecil dan melewati ruang guru, aku dipanggil.<br />"Dy... sini..!" katanya.<br />Wah.., dia pakai blus dengan potongan leher yang pendek lagi, (bajunya banyak yang model gitu kali) dan dibalut jas almamaternya dengan kancing yang terbuka semua, juga masih dengan model rok yang sama.<br /><br />"<st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> apa..?" jawabku.<br />Aku ditarik masuk ke ruang guru. Sepi tidak ada satu orang pun. Aku dibimbingnya berjalan menuju satu meja dan berdiri menempel ke bibir meja. Dia berdiri di belakangku dengan tangan kirinya menopang meja sebelah kiri merapat ke pahaku, dan tangan kanannya bergerak di kanan badanku mengambil lembaran kertas buram.<br /><br />"Besok aku mau ngadain ulangan. Ini soalnya, kamu baca dan kamu pelajari..!" katanya.<br />Aku terdiam. Posisiku sangat tidak enak, aku ditekan dari belakang, badannya agak miring ke kanan dengan tangan yang terus corat-coret di kertas buram. Pantatku yang tidak seberapa besar menempel ketat di sekitar daerah pusarnya. Tetapi punggungku terasa ada sesuatu yang asing menempel hangat dan empuk (maklum, sebelumnya aku tidak pernah merasakannya).<br /><br />Setiap dia menerangkan dengan mencorat-coret kertas, badannya bergerak ke kanan dan ke kiri dengan tekanan-tekanan. Membuat punggungku terasa ada tekanan sensasi nikmat yang berputar-putar. Batang kemaluanku langsung bergerak. Edan..! Aku tidak memakai celana dalam. Dia terus menerangkan dengan antusias. Bau parfumnya halus sekali. Aku jadi kelimpungan, dia terus menekan-nekan punggungku dengan dadanya. Kadang-kadang aku juga merasakan pantatnya sering digeser-geser untuk menekan pangkal atas pahanya ke pantatku dengan sedikit menjinjingkan kaki, walau dia pakai sepatu hak tinggi. Hangat sekali rasanya.<br /><br />Aku berkeringat dan tidak dapat berpikir jernih. Dia terus saja menerangkan. Setiap selesai menerangkan satu bahasan soal, dia memandangku sambil menekan lebih keras badannya ke punggungku, bahkan terasa dia merangkulku dengan satu tangan kirinya yang ditempel dan ditekan keras ke pahaku. Jari-jarinya sedikit menyentuh batang kemaluanku. Ah.., makin lain saja rasanya. Satu sisi aku takut kalau dia tahu ada yang tidak beres dan memalukan pada diriku, karena sangat-sangat jelas batang kemaluanku menyodok kain celanaku hingga membentuk gundukan yang tidak wajar pada pangkal paha.<br /><br />Bergerak-gerak lagi. Wah aku rasa denyutannya semakin kencang sampai aku tidak dapat mengontrol perasaanku, badanku terasa tidak menginjak lantai. Apalagi bila dia menatapku dengan pertannyaan, "Sudah mengerti..?" dengan sedikit mendenguskan nafasnya ke arah dadaku.Terasa hangat. Dan tangan kiri yang yang menempel ketat di pahaku dengan jari-jari yang kadang seolah-olah mau mengelus tonjolan batangan kemaluanku di balik celana seragam. Ah... aku rasa dia tahu dan mengerti perubahan keadaanku. Aduh aku tidak dapat mengontrol diri lagi, aku sudah tidak dapat merasakan denyutan batang kemaluanku, rasanya tegang sekali dan seolah-olah mau pecah.<br /><br />Apalagiu ketika dengan sedikit disengaja (mungkin), posisi kuku jari tengahnya menempel tepat di tonjolan celana dan pada area kepala batang kemaluanku. Digaruknya pelan dan lembut. Saat itu aku langsung tegang dan seolah-olah ada suatu yang menjalar pada tubuhku, persendian terasa lepas dengan keringat dingin sedikit membasahi punggungku yang panas, juga pangkal pahanya dan pahaku yang semakin terjepit ke bibir meja. Mbak Is terasa mamaksa merangkulku dengan tangan kanan yang tadi memegang pen, dilepas dan mencengkeram tanganku. Dan tangan kirinya langsung saja ditekan dan digesek-gesekkan dengan cepat di tonjolan celanaku. Seolah-olah ada keraguan untuk meremas.<br /><br />Aku diam dan sedikit mengeluh, dia pun begitu. Terasa ada yang hangat dan basah pada celanaku, perih juga rasanya lubang kepala batang kemaluanku. Mbak Is berjingkat sambil melihat telapak tangannya yang basah. Setengah sadar kutarik nafas dan bergerak menghindar dan berusaha keluar ruang guru dengan tubuh terasa melayang tanpa menoleh memperhatikannya lagi. Tidak tahu apa perasaanku waktu itu.<br /><br />"Aku keluar dulu. Biar kupanggil Eko untuk lihat soal itu.." kataku.<br />"Dy... kamu bawa saja..! Nanti malam kembalikan di tempatku..!" potongnya.<br /><br />Aku tidak memperhatikannya, dan mengurungkan niat kembali ke kelas untuk memanggil Eko agar membaca soal itu juga. Aku tidak balik masuk ke dalam ruangan untuk mengambil kertas soal, tetapi langsung ke kamar kecil. Langsung kubuka celana dan menarik batang kemaluan yang masih keras dan berdenyut-denyut dengan berirama. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Ada</st1:place></st1:City> cairan putih kental membasahi kain dalam celanaku dan tembus keluar. Aku langsung berusaha konsentrasi buang air kecil. Rasanya sulit, perih dan panas sekali. Lama aku berusaha mengeluarkannya, dan akhirnya keluar juga.<br /><br />Aduuhh... periihh..., dan saluran airnya terasa panas sekali. Benar, terasa kebakar. Selesai keluar habis, panasnya tidak hilang. Aku berusaha tenang dengan merendam kepala batang kemaluanku ke dalam gayung berisi air penuh. Masih saja terasa panas, padahal airnya dingin. Kudiamkan saja, toh dengan situasi seperti ini aku tidak enak untuk masuk kelas. Apalagi batang kemaluan ini kalau lagi bangun keras sekali, pasti deh bikin tonjolan keluar. Sebenarnya ukuran punyaku lebih kecil dari punya teman-temanku di kampung, sekitar 14,5 cm dengan lingkar 12 cm saja, bengkok ke kanan lagi. Ini aku tahu karena seringnya aku main dan berenang bersama mereka. Aku pun menunggu sampai semua beres, walau sampai bel istirahat. Tidak apa-apa, sekalian bolos.<br /><br />Tidak hanya dalam mata pelajaranya saja dia membantu. Pada saat ujian matematika pun, walau dia mengajar di kelas sebelah, selalu dia sempatkan menengokku dan membantu menyelesaikan tugas dengan memberikan jawaban pada selembar tissue. Dan tidak ada yang tahu selain teman sebangku aku. Teman sebangkuku ini sangat akrab denganku. Dengannya pula aku membangun komplotan (Kami sebut komplotan karena selalu oposisi pada organisasi sekolah) bersama seorang anak yang kami tuakan, Avin namanya. Dia tinggal kelas, sebenarnya tidak nakal (nakal menurutku = suka berkelahi). Komplotan kami sebenarnya tidak takut berkelahi, tetapi kalau ada yang 'jadi', kami juga tidak takut 'beli'. Nanti ada ceritanya. Mungkin kalau menurut bahasa anak sekarang 'cool'.<br /><br />Dari dia juga, ada rencana mengajak kumpul malam minggu di pantai dengan Mbak Is dan teman-temannya yang lain. Sambil bakar jagung dan nyanyi-nyanyi, PPL semuanya pada ikut. Kami bikin acara api unggun, ngomong ngalor-ngidul, nyanyi-nyanyi dan main gitar. Dan dimana ada aku, di situ Mbak Is selalu ada. Walau disana ada temannya yang naksir dia, sikapnya biasa saja. Dan kami sering berangkulan bertiga dengan Mas Itok (PPL Bhs. Inggris). Mas Itok pun tidak pernah curiga denganku. Dia mengerti kalau Is itu manja, anak bungsu (tidak punya adik dong) dan dia menganggap aku ini adiknya. Tetapi kalau ada apa-apa, Mbak Is pasti merangkulku.<br /><br />Aku jadi tidak enak juga lama-lama. Padahal tubuhku biasa saja, cenderung kurus. Jika dibandingkan dengan Mas Itok yang walaupun lebih pendek dariku, tetapi dia dapat dikatakan memiliki bentuk tubuh yang atletis. Kulitnya sedikit gelap dibandingkan dengan kulit Mbak Is yang kuning langsat 'cerah', kulit orang jawa yang bersih terawat dengan payudara yang walau dari luar kelihatan biasa saja tapi kalau dilihat benar-benar lumayan besar. Mungkin satu genggaman tangan lebih sedikit, kencang lagi. Toh aku pernah secara tidak sengaja juga pernah melihat dan merasakan gesekan-gesekan di punggungku, jadi aku dapat mengira-ngira berapa ukurannya.<br /><br />Aku tambah tidak mengerti sewaktu Mbak Is tidak mau diajak pulang sama Mas Itok, karena alasan sudah dini hari. Akhirnya ditinggal pulang juga, karena disitu toh ada aku. Dan Mbak Is semakin tidak kumengerti. Dia semakin erat saja memelukku pada posisi berbantal di pahaku dengan wajah dibenamkan dekat selangkangan. Tangannya melingkar di punggungku. Aku takut batang kemaluanku akan bergerak-gerak lagi. Memang sudah dari tadi terasa sudah tegang sekali karena terangsang bergesakan badan terus dengannya. Apalagi sekarang wajahnya dibenamkan ke selangkanganku dengan hembusan nafasnya yang tidak teratur dan hangat.<br /><br />Sudah tidak bisa dicegah lagi, batang kemaluanku terasa berontak dan langsung menonjol membetuk gundukan hebat di balik celana menekan wajahnya. Kepalang basah dan tidak dapat dicegah lagi. Sudah hilang rasa maluku, dan seopertinya dia yang sengaja demikian. Tapi aku tidak mengerti, aku harus bagaimana. Wajahnya malah seolah-olah digesek-gesekkan dan ditekan ke selangkanganku. Dan pelukannya ke punggung malah semakin kencang saja. Posisiku yang duduk dengan satu kaki bersila dan satunya lagi selonjoran di tanah menyulitkanku untuk bergerak bebas. Ditambah lagi ketidakberanianku untuk.. Ah ngaco.., Avin yang sedari tadi memperhatikanku mendekat mengendap-endap di hadapanku. Kasih kode yang tidak kumengerti.<br /><br />Mbak Is semakin tidak karuan saja, sekarang dia malah seolah-olah mau menggigit batang kemaluanku yang menyembul menekan celana. Avin masih pada tempatnya dengan tangan dan mulut bergerak-gerak tapi tidak kumengerti maksudnya. Aku sekarang semakin terasa sakit karena Mbak Is telah benar-benar menggigit batang kemaluanku, dan tangannya yang melingkar di punggungku dilepaskan satu untuk memegang tonjolan itu. Aku meringis menahan nikmat, geli, sakit... tidak karuan.<br /><br />Sekarang tangan yang satunya malah dilepaskan dari pinggang dan kedua-duanya memegang batanganku, lalu berusaha membuka resletingku. Aku semakin gemetaran saja. Begitu celana terbuka batanganku terasa melompat keluar, dan dia langsung saja nyosor mengulumnya. Nafasnya semakin tidak beraturan. Aku merasa kegerahan. Dia langsung merubah posisi jongkok sambil membenamkan wajahnya mengulum habis batangan. Tanganku dibimbingnya menyentuh buah dadanya.<br /><br />"Dy... pegang ini sayang... remaass... sayaanggg... nggg... ssstt... nikmat sayanggg... ssstt.."<br />Tanganku gemetaran dan langsung kuremas keras-keras. Langsung kutarik ke bawah BH tipisnya, tapi tetap tidak bisa. Hanya sedikit yang menyembul keluar, aku kesulitan menjamahnya. Tangan Mbak Is langsung menyusup ke dadanya sendiri. Ternyata melepas kaitan BH-nya. Aku tidak ngerti kalau kaitan itu ada di depan, dan kalau toh tahu belum tentu aku dapat melepaskan kaitan itu.<br /><br />Sekarang buah dadanya menggantung bebas dan aku jadi leluasa meremasnya. Rasanya aneh... empuk, padat, hangat... belum pernah aku merasakan sensasi seperti ini. Batang kemaluan disedot-sedot... nikmat, dan aku meremas-remas buah dadanya yang kenyal dan asing rasanya. Seumur-umur belum pernah aku merasakan meremas buah dada wanita. Apalagi dengan batang kemaluanku dihisap-hisap. Avin merayap dan mendekat. Lewat kode-kodenya aku jadi mengerti kalau aku disuruhnya meletakkan tanganku pada pantat Mbak Is yang nungging itu. Kuelus-elus pantat yang tak begitu besar tapi padat itu. Sekonyong-konyong tangan Mbak Is membuka reitsletingnya sendiri.<br /><br />"Sini sayangg... masukkan sini sayaaangg..."<br />Aku selusupkan tangan kananku masuk ke dalam celananya. Kuraba-raba sampai ke selangkangannya yang paling sempit. Aku tidak menemukan apa yang ingin kucari. Kecuali ada sedikit daging yang membukit dan hangat rasanya. Tangan kiriku yang dari tadi bebas tanpa aktifitas kini kualihkan untuk menarik celananya agar lebih turun ke bawah dan aku jadi lebih bebas bergerak meraba-raba selangkangannya.<br /><br />Dia semakin liar saja menghisap batang kemaluanku sampai pada pangkal bawah dekat telur puyuh. Dijilatnya penuh nikmat. Dan celananya sudah turun sampai atas lututnya, dan dia berusaha mengangkangkan kakinya, tetapi tidak dapat karena tertahan lingkar pinggang celananya. Tetapi sedikit lumayan, aku dapat menemukan gundukan daging di selangkangan yang sudah basah. Coba kutekan-tekan sedikit, sepertinya bisa cekung ke bawah. Dia semakin mendesis-desis tidak karuan. Avin sudah dekat. Aku diam saja sewaktu tangan Avin mencoba menyusup ke balik celana dalam Mbak Is yang tipis dan berwarna pink itu. Avin mengulurkan telunjuknya dan menyusupkannya, lalu menekannya dan masuk setengah jari.<br /><br />"Aduhhh... sssaayanggg.. eehhmm... terruusss... sayaangg... nggg... aakkkhh... teerrruuss... sss.." erangannya menjadi-jadi.<br />Aku jadi mengerti kalau lubang itu mungkin yang disebut vagina, lubang kewanitaan yang bisa untuk hubungan seks. Langsung saja kumasukkan satu jariku mengikuti jari Avin yang sudah masuk ke dalam.<br />"Aaauuggghh.. hhh..." Mbak Is tersedak menghisap batangku sewaktu jariku dan jari Avin masuk bersamaan di lubangnya.<br />Jari-jari tangannya mencengkeram keras di batangku dengan kuku-kukunya yang panjang terawat menancap daerah sekitar kemaluanku.<br /><br />"Aaauu... sakiiit..!" aku menjerit.<br />Mbak Is langsung mau bangun, tapi tanganku yang kiri langsung membenamkan kepalanya lagi untuk menghisap batang kemaluanku. Aku takut nanti Mbak Is tahu kalau Avin yang menusuk kemaluannya dengan jari.<br />"Ssudaahhh... Dy... akuu... nggaaak... kuaattthh.. llhhhheeebb.. bbbbeebbb..."<br />Aku semakin kasar saja bertindak dengan membenamkan wajahnya, dan dia tersedak lagi. Aku merasa batang kemaluanku sampai menyentuh pintu tenggorokannya. Dan dia batuk-batuk, tapi masih saja menghisap batang kemaluanku sambil menangis mengiba-iba nikmat dan tidak jelas apa yang diucapkannya.<br /><br />Sekonyong-konyong Avin sudah memelorotkan celananya dengan setengah berdiri bertumpu pada lutut, siap mengeluarkan batang kemaluannya sendiri sambil merapatkan satu jari telunjuk pada bibirnya, menyuruh aku untuk diam saja. Kubantu Avin menurunkan CD Mbak Is yang basah membentuk lintangan panjang oleh lendir. Kini aku dapat melihat dengan jelas. Disitu ada bulu-bulu yang tidak begitu lebat bila dibandingkan punyaku dan Avin. Belahan pantatnya begitu sempurna. Padat, kenyal, bersih dan tidak ada perbedaan warna seperti punya teman-teman yang biasa kutahu.<br /><br />Mbak Is mengerang sewaktu aku berusaha membantu Avin melepas celana panjang dan CD Mbak Is biar berada lepas dari lututnya, sehingga kakinya dapat lebih lebar mengangkang. Avin mencoba menggeser penisnya pelan-pelan ke mulut lubang Mbak Is. Terlihat mengkilat kepala penis Avin oleh lendir Mbak Is yang terkena terpaan cahaya bulan malam itu. Pelan-pelan disodoknya masuk ke dalam.<br />"Bblleebbb sss... sssttt.. niikmaatt... shaayyyaaangg... aauughhh.." erangnya tanpa tahu penis orang lain yang menusuk vaginanya.<br />"Aughh... terrruuusshh... sshhh... sshh... saayyyaaaangg... terusss... shh.. ssshhh... sshaayyangg... shh.."<br /><br />Kepalanya digoyang-goyang keras ke kiri dan ke kanan tanpa mau melepas batang kemaluanku dengan cengkeraman kuku tangannya yang menghujam panas di selangkanganku.<br />"Aauu..!" jeritku tertahan.<br />Kutarik tangannya dari kemaluanku, tapi tanganku malah dipegangnya dan diarahkan ke dadanya. <span style="font-weight: bold;">Kuremas habis payudaranya yang kenyal, kupelintir putingnya yang kecil dan lancip</span>. Daging yang tadi menggelatung bebas kini kuremas dan kupelintir dengan kedua tanganku. Gelengan kepalanya ke kiri dan ke kanan semakin keras, kadang-kadang kepalanya dibentur-benturkan ke selangkanganku.<br /><br />Nafasnya memburu dengan desisan yang tidak menentu. Punggungnya ditekan lebih ke bawah dan payudaranya hampir menyentuh rumput-rumput tanah. Tanganku jadi tidak hanya memelintir dan meremas payudaranya saja, tetapi juga menahan tubuhnya. Kepalanya sedikit mendongak ke atas dengan rambut yang semakin awut-awutan menutupi wajahnya dan mulutnya menganga lebar merasa kenikmatan yang tidak kumengerti seberapa dahsyat yang Mbak Is dapat dari sodokan penis Avin dengan ukuran yang lebih pendek dari punyaku itu.<br /><br />Posisi dia ini menyebabkan pantat Mbak Is semakin menungging terangkat ke atas. Bertambah indah, aku kagum melihat bentuknya, walaupun tidak begitu besar tapi didukung perutnya yang kecil, apik, jadi terkesan berbody gitar. Suara-suara cepakan pantat yang beradu dengan pangkal paha seolah tidak dihiraukan oleh Mbak Is. Dia mengerang dan goyangan pinggulnya semakin hebat. Desisan nafasnya semakin cepat dan dia semakin kuat mencengkeram kemaluanku.<br /><br />Pada tahap berikutnya seolah dia tegang luar biasa, menjerit kecil.<br />"Aacckhh... aahhh... cceeeepttt... shhaayyaang..!" badannya sedikit mengejang dan tiba-tiba dikulum dan dihisapnya lagi batangku yang tadi hanya dicengkeram saja.<br />Aku semakin terhanyut iramanya, kuremas-remas payudaranya dengan kuat. Sekonyong-konyong ada rasa yang menjalar kuat pada saluran batangku. Mbak Is tanpa kuduga menggigit dengan kuat batangku yang keras itu diikuti sentakan yang cepat dan kuat pada pantatnya yang beradu dengan perut Avin dengan vagina yang masih disodok-sodok penis.<br /><br />"Aakkhh..!" aku menjerit panjang dan lirih, merasa sakit dan nikmat.<br />Ada rambatan aneh pada saluran kemaluanku. Rasanya tulang-tulangku copot dari persendian dan saraf-sarafku terasa kendor setelah ketegangan luar biasa dan lama yang kurasakan. Aku jatuh rebah telentang setelah sekian lama bertahan pada posisi duduk. Batang kemaluanku terasa memuntahkan muatannya yang dari tadi tertahan oleh ketidaktahuanku akan seks. Terasa hangat membanjiri rongga mulut Mbak Is dan langsung ditelannya. Karena saking banyaknya yang kukeluarkan dan dia sendiri habis mengalami sentakan hebat dan lemas, sampai dia terbatuk-batuk tersedak air maniku.<br /><br />Mbak Is mencoba bangun, terkejut dan mau menjerit ketika dia sadar masih ada sesuatu yang menusuk-nusuk kemaluannya, sementara posisiku melintang dari tubuhnya. Avin cepat-cepat membekap mulutnya dari belakang, dan aku coba membantu Avin dengan memeluk tubuh Mbak Is. Mbak is manangis hebat, wajahnya dibenamkan ke pundakku. Aku merasa sodokan-sodokan hebat dari tubuh Mbak Is karena digenjot Avin dari belakang. Avin mengerang dengan tubuh yang sedikit gemeter.<br /><br />"Aaakkhh... Iiissshh... Aaakkkhh... sshhudddaakhh... hhh.." dia mengerang dengan menancapkan habis-habis punyanya ke dalam vagina Mbak Is yang sudah basah itu.<br />Dia rangkul pundak Mbak Is dengan penis masih menancap disana</span>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-56051425252560770752008-05-16T21:43:00.000-07:002008-05-16T21:51:08.815-07:00Nikmat merasakan gesekan kontolku dengan dinding dalam memeknya.<span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";">Tahun itu, aku baru naik kelas 2 SMP. Umurku saat itu masih 13 tahun dan akan 14 Desember nanti . Mm.. SMP-ku dulu lumayan ngetop, sekarang ngga terlalu.. sekarang cuma tinggal ngetop mahal dan borjunya aja. Aku sendiri termasuk yang ‘miskin’ di sana, abis aku cuma diantar jemput sama ciecie-ku aja sedang yang laen kadang dianter jemput sama sopir pake mobil sendiri (baca: yang dikasih ortunya buat dia)<br /><br />Kakak perempuanku yang sulung, Sinta, tapi dipanggilnya Sian buat temen sekolah/kuliahnya. Cie Sian baru-baru aja mulai kuliah. Usianya waktu itu 18 tahun. Sedang kakak perempuanku yang kedua, Sandra, yang biasa dipanggil Sandra atau Apin, baru masuk SMA dan usianya 15. Hehehe.. kalo berangkat aku dan Cie Pin suka nebeng Cie Sian. Tapi kalo pulang, Cie Pin naik bis sedang aku dijemput Cie Sian. Tapi mulai kelas 2 ini aku sudah bertekat pulang naik metro mini atau bajaj sama temen-temen. Cie Sian cuman tersenyum aja aku bilang gitu..<br /><br />Cuma gara-gara naik bis itu, Tante Vi, sekretaris Mama khusus buat di rumah –dan gara-gara kekhususannya itu kami suka ejek dia butler alias “kepala pelayan” hehehe- jadi sedikit sewot. Tapi bagusnya, uang sakuku jadi bertambah. Katanya sih buat naik taksi atau makan di jalan kalo laper. Ya, lumayanlah. Buat ukuran anak SMP tahun 1990, yang meskipun di sekolahan termasuk yang miskin, tapi uang sakuku yang duaratus ribu sehari mungkin ngga kebayang sama temen-temenku yang sok kaya. Lagian aku buat apa bilang-bilang.. kalo gini kan ketauan mana yang temen mana yang bukan.. soalnya anak SMP ku itu dari dulunya, juga pada waktu itu, bahkan sampai sekarang. Terkenal matre.<br /><br />Well, dan gara-gara kata matre itu pula yang bikin aku bisa ngeseks sama Vonny, anak kelas 3 yang sangat cantik tapi sangat memilih pasangan jalannya itu. Juga sama mbak Maya, temen SMA nya Cie Pin. Hehehe, untung aja Ci Pin ngga pernah tau sampe sekarang.. pasti heboh waktu itu kalo dia tahu.<br /><br />Eh, tapi.. aku pertama kali ngerasain yang namanya ‘ngentot’ bukan sama mereka ini loh.. Pasti kalian ngga pernah kebayang deh sama siapa aku pertama kali ngerasain badan cewek. Oh, bukan sama Tante Vi tadi.. apalagi sama perek atau pelacur (itu sih jijay!.hii..) Mau tahu? Sama seorang sales promotion girl bernama Marlena.<br /><br />Ceritanya, siang-siang pulang sekolah kami iseng pengen tau seperti apa sih yang namanya Pameran Produk Indonesia (PPI) di silang Monas. Well, kami liat-liat di sana ternyata sepi-sepi aja kecuali di beberapa stand/gedung pameran seperti mobil. Dan di stand itulah saat itu aku tersadar sudah terpisah sendirian dari temen-temenku.. Rese’ nih pada ngga bilang-bilang kalo kehilangan..<br /><br />“Siang, Ko.. pulang sekolah ya?” seorang dara putih manis berlesung pipit dan berambut ikal sepundak menegurku dengan senyum yang paaaling indah menawan yang pernah kusaksikan seumur hidupku. Aku balas tersenyum pada SPG yang ramah tapi agak sok akrab itu, “Iya Cie..”, Aku panggil dia Cie sebab jelas-jelas usianya lebih tua daripada aku, mungkin 21 atau 22 tahunan. Aku kan masih 13 tahun dan pasti keliatan karena aku kurus, kecil, pendek, dan masi pake celana SMP..<br /><br />Ciecie itu tertawa sumringah, “Ih, kamu ini pasti langsung kemari abis sekolah.. bandel, ya?!” candanya dengan senyum menggoda. Aku terkekeh juga, meski rada keki dibilang bandel, “Emang iya. Tapi aku kan udah bilang Cie Sian mau kemari..”, Ciecie itu tersenyum ramah, “Ciecie kamu umur berapa?”, “18..”, jawabnya.<br /><br />Dia tersenyum, “Mmh ya bolehlah.. berarti kamu ngga kelayapan..”<br />Aku tertawa, “Hehehe ciecie bisa aja.. “<br />Lalu aku menudingnya, “Ciecie ini namanya siapa?”<br />Dengan gaya bak peragawati, dia membetulkan posisi nametag-nya yang miring sehingga dapat jelas kubaca, “M-a-r-l-e-n-a.. Namanya cantik, Cie..”<br />Dia tersenyum, “Aduh makasih banget, tapinya ngga ada recehan nih.. pake brosur aja ya?”<br />Aku tersenyum dan mengambil juga brosur yang ia tawarkan.<br />“Wow, ni mobil keren juga, nih..” aku sampai bersiul terkagum-kagum pada barang dagangannya.. (well, saat itu teknologi DOHC baru pertama kali muncul di Indonesia.. wajar dong kalo aku saat itu kagum berat..)<br />“Iya, dong.. siapa dulu yang jualan” katanya tersenyum sambil menepuk dada.<br /><br />Dan saat itulah aku mulai memperhatikan baju kausnya ketatnya yang menonjolkan buah dadanya yang lumayan besar.. hmmm.. dan rok mininya yang ketat tipis sepaha itu, seolah-olah bila kakinya terbuka sedikit lebih lebar maka aku dapat melihat celana dalamnya.. Maka tidak usah ditunggu lagi, aku segera mengikuti kemanapun ia bergerak menerangkan presisi dan kemampuan mobil itu, sambil bersyukur jadi orang pendek.<br /><br />Hehehee.. Beneran deh, dengan tinggiku saat itu yang 134 cm, kalian seolah-olah bisa mengintip isi rok mini Cie Lena yang tingginya 170 cm lebih dan pake sepatu hak tinggi pula. Makanya aku tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk duduk di dalam mobil sementara ciecie itu menjelaskan dari luar dengan sebelah kaki menginjak sandaran kaki..<br />Tapi aku yakin mukaku menjadi kemerah-merahan, sebab ciecie ini dari tadi bagaikan tertawa maklum dan betul-betul sapuan matanya menyapu wajahku terus-menerus.. sampai tiba-tiba aku bagai tersadar dari lamunan..<br /><br />“...gimana? udah keliatan belon?”<br />aku terkaget-kaget di tempat duduk menatap wajahnya yang tersenyum manis, “apanya, nih?”<br />dia tersenyum lalu gerakan matanya menunjuk arah diantara kedua kakinya yang membuka sambil berkata pelan, “..celana dalemnya ciecie..“<br /><br />nah, kebayang kan gimana malunya dan merahnya mukaku saat itu ditembak langsung begitu.. untung dia ngomongnya ngga kenceng. Lalu dia mendekatkan diri padaku dan berkata, “dari tadi ciecie liat kamu berusaha liat dalemannya ciecie, jadi tadi ciecie sengaja angkat kaki sedikit biar kamu engga penasaran.. udah liat, kan? Ciecie pake warna coklat muda..”. Aku yakin mukaku semerah kepiting rebus. Tapi Cie Lena tersenyum maklum dan membimbingku bangkit dari tempat duduk sopir dan berkata keras, “Ikut Ciecie ya Ko kecil.. Ciecie akan kasi liat kemampuan ini mobil supaya bisa bilang-bilang sama Papa, ya?”<br /><br />Dan seorang pria muda berdasi yang berdiri tidak jauh dari kami tersenyum lebar mendengar ucapannya itu sambil mengacungkan ibu jari. Tapi kulihat Cie Lena cuek aja, malah mengerdipkan sebelah matanya padaku.<br />Kami menuju pelataran parkir luar dimana sebuah mobil serupa dipamerkan –dan nampaknya bisa dicoba. Cie Lena memintaku duduk di depan sedang dia sendiri menyetir.<br /><br />Gugup juga aku waktu liat dia di kursi sopir duduk agak mekangkang sehingga dengan rok mini super pendeknya aku tahu pasti terdapat celah terbuka yang bila aku duduknya maju sedikit pasti aku bisa melihat.. ehmm.. anunya... yang katanya coklat muda itu..<br /><br />Cie Lena tertawa geli melihatku rada panik. Melajukan mobil keluar kompleks silang Monas, ia berkata, “Nah sekarang kamu bisa liat celana dalam Ciecie puas-puas tanpa perlu takut ketauan..”<br />Aku sangat malu. Tapi aku tidak bisa menahan diriku untuk menyandarkan kepalaku ke dashboard sehingga bisa mengintip sesuatu diantara kedua paha mulus ciecie ini..<br /><br />Dia tersenyum, “Namamu siapa sih, Say?”<br />“A Bee.”<br />Dia tersenyum, “Nama yang bagus.”<br />Lalu dia menoleh menatapku sebentar, “Kamu belum pernah liat cewek telanjang ya, Say?”<br />Aku menggeleng pelan.<br />“Pengen tau, ya?” dia tersenyum, ”Pasti pernah nyoba ngintipin ciecie-mu ya?”<br />Kali ini aku mengangguk pelan.<br />Dia tertawa.<br />“Mau liat Ciecie telanjang ngga, Say?”<br />Aku cuma bisa menelan ludah gugup. Ciecie seseksi ini mau telanjang di depanku?<br />Dia tersenyum, “Tapi Say, Ciecie boleh minta duit kamu sedikit ya? Ciecie perlu bayar uang kuliah sama beli buku nih..”<br />Aku masih terdiam membayangkan dia telanjang di depanku.. Waaah, pasti di antara kakinya itu ada...<br />“Kamu boleh liat badan Ciecie semuanya, Say..” katanya memutus lamunanku, “Ciecie sayang sama kamu, abis kamu imut sih..”<br />“Ciecie emang butuhnya berapa duit?” aku memberanikan diri bertanya.<br />Dia tersenyum dan jarinya menunjuk angka 1..<br />“I Pay..”<br />Cuma segitu? Yah, kalo cuma segitu sih.. uang sakuku sehari juga lebih dari itu.. Aduh, dengan uang segitu, dia mau telanjang di depanku supaya dia bisa kuliah..<br />“Cie..” kataku nekat, gejolak di kepalaku sudah memuncak di napas dan kontolku nih..<br />“...tapinya aku boleh cium Ciecie, ya?”<br />Cie Lena agak kaget, aku terlalu polos atau kurang ajar, ya?<br />Tapi dia tersenyum.<br />“Makasih, A Bee Sayang..”<br /><br />Lalu, Cie Lena mengarahkan mobil contoh itu ke sebuah tempat di Kota (aku ngga tau namanya, waktu itu kami kan tinggalnya di Pondok Indah sedang sejauh-jauhnya aku main kan cuma di Blok M). Ia memasukkan mobil ke garasi sebuah rumah kecil di pemukiman yang padat dan jalannya ampun deh jeleknyaa..<br /><br />Lalu Cie Lena menyilakan aku keluar. Sempat kulihat ia tersenyum pada seorang Empeh-empeh yang lewat, Kudengar ia membahasakan aku ini adik sepupu yang hari ini dititip karena orang tuanya sedang pergi. Wah, kalau sampe sebegitu-begitunya, ini pasti beneran tempat tinggalnya.. Lalu aku mengikutinya masuk ke dalam rumah itu. (Hihihi aku perhatikan ia mengambil anak kunci pintu depan dari balik keset.. Kalo aku maling, habis sudah isi rumah ini..)<br /><br />“Ini kontrakan Ciecie..” katanya sambil menunjuk ke ruangan dalam, “Ciecie tinggal berempat di sini.”<br />“Yang lainnya kalo ngga kerja ya kuliah..” katanya saat aku bertanya mana yang lain.<br /><br />Ia membuka kamarnya dan menyilakan aku masuk sementara ia ke ruangan lain –mungkin mengambil minuman. Aku perhatikan kamarnya sangat rapi, mirip seperti kamarnya Ci Sian. Bedanya hanya buku-buku kuliahannya sangat sedikit sedang di kamarnya Ci Sian kemanapun kita memandang isinya buku... Ah, Ciecie ini memang butuh bantuan banyak.<br /><br />Lalu Cie Lena datang membawa minuman. Tersenyum ramah. Meletakkan gelas di meja belajarnya lalu mengunci pintu dan berdiri bersandar di pintu sambil memandangiku. Aku duduk di kursi belajarnya, setengah gugup. Habis ini, aku akan melihat cewek bugil asli-aslian di depanku.. Nampaknya dia sangat mengerti kegugupanku karena ia lalu berjongkok di sampingku dan memelukku erat-erat. Menciumku pelan. Lalu berkata, “Udah siap liat bodi Ciecie?”, Aku mengangguk perlahan. Dia tersenyum dan berdiri sambil membelai pipiku. Ia mulai berdiri menjaga sedikit jarak agar aku bisa melihat semua dengan jelas.<br /><br />Sebetulnya kalo dipikir-pikir saat itu ia melakukannya dengan cepat, kok.. Tapi dalam tegangku, semua gerakannya jadi slow motion. Ia mulai dengan membuka kaus ketat tipisnya. Melemparnya ke tempat tidur. Tersenyum lebar, ia menepuk perutnya yang putih kecoklatan itu sambil membuat gerakan menciumku.. Lalu ia menarik sesuatu di belakang rok mininya sehingga terjatuh ia menutupi jemari-jemari kakinya menampakkan celana dalam coklat muda yang tadi ia katakan..<br /><br />Sampai di sini, aku tidak kuat duduk.. batang kontolku menegang dan sakit kalo aku tetap duduk. Ia malah mendekat dan memelukku. Mmmmhhh.. meski jadi sedikit sesak napas, tapi aku sangat senang.. wajahku kini terbenam di antara belahan buah dadanya.. sedang perutnya menempel pada dadaku.. Oh, aku tentu saja balas memeluknya.. dan terpeluk olehku pinggul dan pantatnya yang sekel itu.. Dan saat terpegang olehku celana dalamnya, spontan aku masukkan jari-jariku ke dalamnya, membuatnya menjerit kecil.. “Aih.. ngga sabaran banget sih Ko kecilku ini..”<br /><br />Spontan ia melucuti celana dalamnya lalu mengangkat kaki kirinya memeluk pantatku sehingga rambut tipis jembutnya menggesek-gesek perutku.. Aduh ciecie ini.. aku kan pengin liat.. Tapi ia menciumku di pipi dan membimbingku ke cermin yang tertempel di lemarinya memperlihatkan seluruh badan telanjangnya kecuali di sekitar tetek itu.. Aku mengerti. Aku ke belakangnya dan membuka kaitan BH nya sehingga nampak juga akhirnya puncak gunung yang coklat muda indah itu.. membuatku segera menarik tubuhnya menghadapku.. dan mulai meremasinya buah dada itu.. Ia sedikit melenguh dan terduduk di kursi.. Menyandarkan punggungnya di sandaran kursi sehingga dadanya membusung sedang posisi pinggul dan otomatis memeknya tersodor bagai ingin disajikan.. Aku ciumi teteknya itu lalu aku hisap kuat-kuat membuatnya menggelinjang sampai akhirnya dengan satu sentakan ia mendorongku jatuh ke tempat tidurrnya..<br />Ia bangkit berdiri setengah membuka pahanya sambil bertolak pinggang menonjolkan dadanya yang masih mancung dan ranum itu..<br /><br />Aduh aku ngga kuat lagi. Aku buka celana ku sehingga batang kontolku mencuat keluar dengan bebas mengambil posisi tempur.. kucopot juga bajuku sehingga tinggal singletku. Sementara itu ia hanya tersenyum saja.<br />Lalu ia memegang kontolku, yang segera saja semakin tegang dan membesar..<br />“Aduh si Ko kecil ini..” katanya sambil menggeleng-gelengkan kepala, “Udah kerangsang, ya?”<br />“Iya, cie.. “<br />Dia cuma tercekikik, dengan genggamannya menahan kulit kulup ku agar tidak menutupi kepala kontolku, ia menotol-notolkan telunjuknya pada kepala kontolku.. dan setiap kali jarinya menyentuh kulit kepala kontolku, setiap kali itu aku merasa tersetrum oleh rasa geli-geli yang aneh..<br />“Hhhh..,” aku sampai mendesah kenikmatan, “Cie, ‘maen’ yuk?”<br />Dia menatapku geli..<br />“Maen petak umpet?”<br />Aku menggeleng tak sabar, “Bukaan. Kayak yang di film-film..”<br />“Film apa? Donald Duck?”<br />“Be Ef, Cie.. Ngentot..” akhirnya keluar juga kata itu dari mulutku..<br />Tapi dia malah menowel hidungku, “Anak bandel, ya? Kecil-kecil udah nonton BF. Kamu udah pernah ‘maen’, ya? sama siapa?”<br />Aku menggeleng pelan, “Nonton doang. Pengen sama Ciecie..”<br />“Tapi ciecie mana puas ‘maen’ sama kamu. Kamu kan masih anak kecil..”<br />Lalu dia menunjuk burung-ku<br />“Punya kamu itu kekecilan. Lagian kamu orang kan belum pernah ‘maen’, belon tau harus ngapain..”<br />Adduuuh.. aku udah kepengen banget niih..<br />“Cie Len.. boleh dong, ya?.. aku kasi Ciecie tiga ratus deh..” aku merengek..<br />Dia malah tertawa, “Kamu ini mesti anak orang super kaya.. buang duit kayak buang sampah..”<br />Adduuuuh.. tolong Cie.. cepet dong..<br />Dia lalu mencium bibirku sehingga batang kontolku tak urung menyentuh daerah sekitar pangkal pahanya..<br />“Duit segitu itu separuh uang kuliah Ciecie satu semester, tau nggak?!”<br />Adduuh Ciecie ini gimana sii.. aku udah ngga tahan niii..<br />“Cie Len.. ayo dong Cie..”<br />Cie Lena menghela napas panjang, lalu menatapku sambil menggigit-gigit bibirnya sebelum akhirnya berkata “Sebetulnya Ciecie ngga pengen begini. Tadinya niat Ciecie sama kamu tuh cuma telanjang aja..”<br />“Tapi Ciecie memang butuh uangnya..“<br />Lalu ia menghela napas panjang lagi, “Tapi kamu ini masih anak kecil. Ciecie ngga mau ngerusak kamu..”<br /><br />Aku menatapnya protes. Ia pasti melihat tatapan protesku, tapi ia nampak berpikir keras. Tapi akhirnya ia menggelengkan kepala lalu mencium bibirku. Lalu tubuh telanjangnya itu menelungkup menindih tubuh telanjangku..Ia menciumiku sementara tangan kirinya menyentuh-sentuh kepala kontolku dan ampun deh rasanya luar biasa.. (ternyata butuh beberapa tahun kemudian baru aku sadar kalo orang belum pernah kepegang cewek, cukup disentuh kepala kontolnya rasanya sudah selangit..)<br /><br />Aku meronta, menggelinjang keenakan.. sekaligus tidak puas.. aku ingin ngentot! Dan akhirmya ia memenuhi keinginanku.. ia menjejakkan kaki kirinya di atas ranjang sedang kaki kanannya di lantai, dalam posisi setengah berlutut sehingga kepala kontolku (yang mungkin masi terlalu kecil buat dia karena usiaku toh juga masi kecil) sedikit melesak di antara dua bukit berhutan jarang itu.. Lalu.. ia menekan pantatnya sedang ia membusungkan dadanya dan mendongak sehingga pandanganku hanya berisi payudara dan puting susu kecoklatannya itu.. plus bonus ujung hidungnya..<br /><br />Slepp.. nampaknya kepala kontolku sudah mulai melesak masuk.. Ia lalu mengambil posisi berlutut, kedua lututnya tertekuk di atas kasur dan pinggulnya menindihku.. Lalu ia sekali lagi mendesakkan pinggulnya.. Bless.. akhirnya masuk juga.. Aku terpesona <span style="font-weight: bold;">merasakan gesekan kontolku dengan dinding dalam memeknya.</span>. Ia tersenyum lagi. Lalu mulai menggoyang-goyangkan pantatnya.. membuat sensasi luar biasa pada setiap gerakannya yang membuat kontolku bergesekan dengan dinding memeknya.. Ohhh.. hhhh.. Badanku rasanya pelan-pelan terbakar oleh perasaan geli-geli yang menjalar yang dingin..<br /><br />Lalu ia semakin mempercepat gerakannya. Membuat jalaran geli tadi semakin melebar ke seluruh permukaan kulit tubuhku dan pada saat nampaknya tak tertahankan lagi.. tiba-tiba..<br />Srrr.. srrr.. srrr.. kurasakan aku ‘kencing’ dan perasaan geli itu mulai menguap meninggalkan bekas bergetar dingin pada sekujur badanku.. Gerakan Cie Lena berhenti.. Kontolku sudah terlalu lemas sehingga tidak dapat bertahan lebih lama dalam liang memeknya.. Cie Lena memelukku sekali lagi.. Menciumku..<br /><br />“Gimana, Bee..? Kesampaian, ya..?” katanya dengan senyum menggoda..<br />“Enak kan ‘maen’ sama Ciecie..?”<br />Aku.. aku tidak dapat menjawab. Aku menutup mataku saja sambil tersenyum lebar..<br />Dan aku pikir dia puas dengan jawaban itu. Soalnya dia mulai menciumku dan memainkan burungku sekali lagi dengan jemari lentiknya...<br /><br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]--></span>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-47454925958585892032008-05-14T06:05:00.000-07:002008-05-14T06:09:01.993-07:00Memek yang kemerahan merekah siap menerima tusukan penis besar nikmat itu<span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";">Sebulan berlalu aku sudah stres berat. Bahkan frekuensi masturbasiku terus bertambah, sampai pernah sehari 10 kali kulakukan. Tapi tetap saja tak pernah mencapai kepuasan yang total. Aku masih butuh kocokan penis keras laki-laki. Seperti pada pagi hari Senin, saat bangun pagi jam 8 rumah sudah sepi. Suamiku dan Leni sudah pergi, dan tinggal Aditya yang ada di bawah. Aku masih belum bangkit dari tempat tidurku, masih malas-malasan untuk bangun. Tiba-tiba aku tersentak karena merasa darahku mengalir dengan cepat. Ini memang kebiasaanku saat bangun pagi, nafsu seks-ku muncul. Sebisanya kutahan-tahan, tapi selangkanganku sudah basah kuyup.<br /><br />Aku pun segera melorotkan CD-ku lalu BH didadaku sehingga susu montok besar mancung itu leluasa muntah keluar dan langsung aku menyusupkan dua jari tangan kananku ke lubang vaginaku. vaginaku yang merekah kemerahan ditumbuhi rambut kemaluan yang hitam sangat lebat mulai dari bawah pusar sampai pada vaginaku yang seret ini membentuk segitiga hitam agak keriting. Aku mendesis pelan saat kedua jari itu masuk, terus kukeluar-masukkan dengan pelan tapi pasti. Aku masih asyik bermasturbasi, tanpa menyadari ada sesosok tubuh yang sedang memperhatikan kelakuanku dari pintu kamar yang terbuka lebar. Dan saat mukaku menghadap ke pintu aku terkejut melihat Aditya, anak kakak sulungku, sedang memperhatikanku bermasturbasi.<br /><br />Tapi anehnya aku tidak kelihatan marah sama sekali, tangan kanan masih terus memainkan kemaluanku, dan aku malah mendesah keras sambil mengeluarkan lidahku. Dan Aditya tampak tenang-tenang saja melihat kelakuanku. Aku jadi salah tingkah, tapi merasakan liang vagina yang makin basah saja, aku turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah Aditya. Tubuh bongsorku yang sintal berjalan dengan buah dada menari-nari ke kanan ke kiri mengikuti langkahku, dengan sesekali kebelai bulu kemaluan vaginaku menambah rangsangan pada Aditya kemenakanku itu. Anak kakak sulungku itu masih tenang-tenang saja, padahal saat turun dari tempat tidur aku sudah melepas pakaian dan kini telanjang bulat. Aku yang sudah terbuai oleh nafsu seks tak mempedulikan statusku lagi sebagai tantenya.<br /><br />Saat kami berhadapan tangan kanan langsung meraba selangkangan anak itu.<br />"Bercintalah dengan Tante, Aditya!" pintaku sambil mengelus-elus selangkangannya yang sudah tegang. Aditya tersenyum,<br />"Tante tahu, sejak Aditya tinggal disini 6 bulan lalu, Aditya sudah sering membayangkan bagaimana nikmatnya kalo Aditya bercinta dengan Tante..."<br />Aku terperangah mendengar omongannya.<br />"Dan sering kalo Tante tidur, Aditya telanjangin bagian bawah Tante serta menjilatin kemaluan Tante."<br />Aku tak percaya mendengar perkataan kopanakanku ini.<br />"Dan kini dengan senang hati Aditya akan 'kerjai' Tante sampai Tante puas!".<br /><br />Aditya langsung memegang daguku dan mencium bibirku dan melumatnya dengan penuh nafsu. Lidahnya menyelusuri rongga mulutku dengan ganas. Sementara kedua tangannya bergerilya ke mana-mana, tangan kiri meremas-remas payudaraku dengan lembut sementara tangan kanannya mengelus permukaan kemaluanku. Aku langsung pasrah diperlakukan sedemikian rupa, hanya sanggup mendesahdan menjerit kecil.<br /><br />Puas berciuman, Aditya melanjutkan sasarannya ke kedua payudaraku. Kedua puting susuku yang besar coklat kehitaman, dihisap anak itu dengan lembut. Kedua permukaan payudaraku dijilati sampaimengkilat, dan aku sedikit menjerit kecil saat putingku digigitnya pelan namun mesra. Aduh, tak henti-hentinya aku mendesah akibat perlakuan Aditya. Ciuman Aditya berlanjut ke perut, dan diapun berjongkok sementara aku tetap berdiri. Aku tahu apa yang akan Aditya lakukan dan ini adalah bagian di mana aku sering orgasme. Yah, aku paling tak tahan kalau kemaluanku di oral seks.<br /><br />Aditya tersenyum sebentar ke arahku, sebelum mulutnya mencium permukaan lubang vaginaku yang rimbun tertutup bulu kemaluan yang sangat lebat. Lidahnya pun menari-nari di liang vagina, membuatku melonjak bagai tersetrum. Kedua tanganku terus memegangi kepalanya yang tenggelam di selangkanganku, saat lidahnya menjilati klitorisku dengan lembut. Dan benar saja, tak lama kemudian tubuhku mengejang dengan hebatnya dan desahanku semakin keras terdengar. Aditya tak peduli, anak itu terus menjilati kemaluanku yang memuncratkan cairan-cairan kental saat aku berorgasme tadi.<br /><br />Aku yang kelelahan langsung menuju tempat tidur dan tidur telentang. Aditya tersenyum lagi. Dia kini melucuti pakaiannya sendiri dan siap untuk menyetubuhi Tantenya dengan penisnya yang telah tegang.<br />"Aaahhhh besar banget penismu, keras berotot panjang lagi, tante suka penis yang begini "<br />sahutku takjub keheranan dan gembira karena sebentar lagi vaginaku akan dikocok penis yang gede dan panjang, kira-kira ukurannya panjang 20 cm diameter 4 cm coba bayangin hebat kan. Aditya bersiap memasukkan penisnya ke lubang vaginaku, dan aku menahannya,<br />"Tunggu sayang, biar Tante kulum penismu itu sebentar."<br />Aditya menurut, di sodorkannya penis yang besar dan keras itu ke arah mulutku yang langsung mengulumnya dengan penuh semangat. Penis itu kini kumasukkan seluruhnya ke dalam mulutku sementara dia membelai rambutku dengan rasa sayang. Batangnya yang keras kujilati hingga mengkilap.<br /><br />"Sekarang kau boleh kocok dan genjot vagina Tante, Adit.." kataku setelah puas mengulum penisnya.<br />Diapun mengangguk, penisnya segera dibimbing menuju lubang <span style="font-weight: bold;">vagina yang kemerahan merekah siap menerima tusukan penis besar nikmat itu.</span> Vaginaku yang basah kuyup memudahkan penis Aditya untuk masuk ke dalam dengan mulus.<br />"Ahh.. Adit!" aku mendesah saat penis Aditya amblas dalam kemaluanku.<br />Aditya lalu langsung menggenjot tubuhnya dengan cepat, lalu berubah lambat tapi pasti. Diperlakukan begitu kepalaku berputar-putar saking nikmatnya. Apalagi Aditya seringkali membiarkan <span style="font-weight: bold;">kepala penisnya menggesek-gesek permukaan kemaluanku </span>sehingga aku kegelian.<br /><br />Berbagai macam posisi diperagakan oleh Aditya, mulai dari <st1:city st="on"><st1:place st="on">gaya</st1:place></st1:City> anjing sampai tradisional membuatku orgasme berkali-kali. Tapi dia belum juga ejakulasi membuatku penasaran dan bangga. Ini baru anak yang perkasa. Dan baru saat aku berada di atas tubuhnya, Aditya mulai kewalahan. Goyangan pinggulku langsung memacunya untuk mencapai puncak kenikmatan. Dan saat Aditya memeluk dengan erat, saat itu pula air mani membasahi kemaluanku dengan derasnya, membuatku kembali orgasme untuk yang kesekian kalinya.<br /><br />Selangkanganku kini sudah banjir tidak karuan bercampur aduk antara mani Aditya dengan cairanku sendiri. Aditya masih memelukku dan mencium bibirku dengan lembut. Dan kami terus bermain cinta sampai siang dan baru berhenti saat Leni pulang dari sekolah. </span>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2943252036289224509.post-2916572936295749462008-05-14T06:02:00.000-07:002008-05-14T06:05:27.974-07:00payudaranya menindih dadaku, empuk dan nikmat sekali ...<span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";">Malam itu langit sudah gelap kira-kira jam 19:00, kami sudah selesai berbelanja dan sedang menuju tempat parkir bertingkat. Tempat itu sudah sepi dan gelap karena aku kebetulan parkir di tingkat agak atas jadi jarang ada kendaraan. Suasana di <st1:city st="on"><st1:place st="on">sana</st1:place></st1:City> cukup menyeramkan hanya diterangi lampu remang-remang. Tiba-tiba kami dikejutkan oleh 2 orang preman berpenampilan sangar yang menghadang jalan kami.<br /><br />"Hei babi, tunggu dulu kalo mau lewat serahin dulu duit yang kalian punya, ayo!" kata yang kurus gondrong itu.<br />"Wah gile bawa cewek juga nih dia, cakep-cakep lagi, eh cewek mau main sama kita nggak!" timpal temannya yang berambut cepak. Aku segera bergerak menepis tangan si cepak ketika hendak mengelus pipi Diana yang tampak ketakutan.<br />"Hei, hei.. kalau mau duit gua ada tapi jangan macam-macan sama temanku!" bentakku padanya.<br />Rupanya mereka tidak terima dan si gondrong mengeluarkan pisau lipatnya dan menyerang ke arahku, aku menghindar dan menangkap pergelangan tangannya, kupuntir dengan jurus aikido yang kupelajari sejak SMA, "Ci Diana, Sinta, cepat masuk ke mobil dan lari, jangan tunggu gua!" seruku pada mereka seraya memberi kunci mobil pada Diana, mereka segera masuk ke mobil dan kudengar mesin sudah dinyalakan tapi bukannya lari malah menungguku.<br /><br />"Heh bangsat, mau jadi jagoan loe, ayo kita hajar dia dulu Wan baru kita kerjain cewek-ceweknya," kata yang gondrong pada temannya. Si cepak menerjang ke arahku tapi kutendang perutnya sampai terhuyung-huyung ke belakang.<br />"Ayo masih berani maju?" tantangku dengan memasang kuda-kuda. Yang cepak itu masih belum kapok, dia mengeluarkan pisaunya dan mencoba menusukku, kami sempat terlibat pertarungan seperti dalam film-film action. Tanganku sempat tersabet pisau dan membuat luka gores sepanjang kira-kira 10 cm, namun aku berhasil merebut pisau si gondrong dan kupatahkan pergelangan tangannya, sementara yang cepak terkena tinjuku pada mulutnya sehingga terlihat darah pada bibirnya.<br /><br />Sebenarnya aku mulai kewalahan tapi aku mencoba tetap tenang dengan menggertak mereka dengan pisau yang kurebut sambil berdoa dalam hati, kami terdiam sesaat lalu mereka perlahan-lahan mundur, membalikkan badan dan kabur entah kemana, akhirnya berguna juga ilmu bela diri yang kupelajari selama ini. Aku segera masuk mobil, kusuruh Diana segera tancap gas, dengan wajah masih tampak tegang dia segera menjalankan mobil dan keluar dari situ.<br /><br />Sinta berkata padaku, "Ihh tangan kamu berdarah tuh, kamu nggak apa-apa?". Sinta membantu mengobati lukaku dengan peralatan P3K di mobilku.<br />"Leo, kamu nggak apa-apa, kita ke rumah sakit ya," sambung Diana.<br />"Ah nggak usah kok cuma luka gores aja, nggak sampai kena tulang lagi, tinggal diobatin dan diperban sendiri aja, kalian tenang sajalah, harusnya gua yang terima kasih pada kalian, kalian sudah gua suruh kabur dulu tapi malahan nungguin, kalau gua kalah tadi gimana coba!"<br />"Leo, kamu masih anggap Cici ini temanmu nggak sih, kamu pikir kita tega ninggalin kamu sendirian kayak gitu!" kata Diana dengan ketus dan menatap tajam ke arahku.<br />"Udah Ci, lagi nyetir jangan marah-marah, Leo <st1:state st="on"><st1:place st="on">kan</st1:place></st1:State> tadi kuatir keselamatan kita juga, uuhh.. kamu sih asal omong!" Sinta mencoba menenangkan sambil menyikut dadaku, aku diam saja daripada ribut sama cewek, bukannya takut tapi bikin pusing apalagi mendengar omelan Sinta kalau lagi bawel.<br /><br />Sesampainya di kost, aku menyuruh mereka istirahat saja supaya tenang, aku sendiri segera masuk kamar. Kira-kira jam 9 malam, aku sedang membaca tabloid Bola, pintuku diketuk, ternyata yang datang Diana dan Sinta yang sudah memakai pakaian tidur.<br />"Loh, ngapain kalian berdua ke sini malam-malam begini?" tanyaku.<br />"Kita cuma mau berterima kasih barusan itu, kamu tadi hebat banget deh Le, mirip Jet Lee aja aksinya," puji Sinta dengan tersenyum.<br />"Boleh kami masuk, ngobrol-ngobrol sebentar?" tanya Diana.<br />Akhirnya kupersilakan mereka masuk juga mumpung belum ada yang lihat.<br /><br />"Gimana lukamu Le, sori banget ya demi kita kamu jadi gini, kalo nggak ada kamu nggak tau deh gimana nasib kami," kata Sinta sambil memegangi lenganku yang sudah diperban.<br />"Ah luka kecil, nggak lama juga sembuh kok, kalian tenang deh."<br />"Le, kamu hebat deh tadi, makannya kita ke sini rencananya mau membalas budi nih, kami ada hadiah kecil buat kamu," sahut Diana.<br />"Oh, nggak usah Ci, kita <st1:state st="on"><st1:place st="on">kan</st1:place></st1:State> temen kok pake hadiah-hadiahan segala."<br />"Eee, harus diterima lho kalo nggak gua nggak mau omong sama kamu lagi nih!" sambung Sinta setengah memaksa.<br />"Ya, iya deh, aku terima aja biar kalian puas, makasih loh."<br />"Tapi loe tutup mata yah, soalnya ini surprise loh," katanya lagi.<br />"Wah, apa sih pake rahasia segala, ya udah deh, gua merem nih," kataku.<br />Aku bersandar di ranjang sambil memejamkan mata, kudengar suara tirai ditutup dan Diana berkata, "Awas jangan ngintip ya, ntar batal loh hadiahnya!" disambung dengan suara Sinta ketawa cekikikan.<br /><br />Akhirnya aku merasakan salah seorang duduk di sampingku dan meraih tanganku.<br />"Sudah siap?" ternyata suara Diana.<br />"Sudah, boleh buka mata belum Ci?"<br />"Tunggu bentar lagi." jawabnya.<br />Tanganku disentuh & diusapkan pada suatu benda kenyal olehnya. Betapa kagetnya aku ketika meraba benda itu ternyata adalah payudara wanita. Segera kubuka mata dan benar saja, Diana duduk di samping kiriku tanpa sehelai benangpun dan menumpangkan tanganku di payudaranya, sementara Sinta yang juga sudah polos mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu meja sehingga suasana menjadi remang-remang.<br /><br />"Nah kalo gini kan jadi romantis suasananya." katanya.<br />Benar-benar kaget bercampur terangsang aku saat itu, aku baru pertama kalinya melihat mereka polos. Tubuh Diana ternyata benar-benar aduhai, perut rata, paha jenjang yang mulus, bulu kemaluan yang rapi dan lebat, dan payudaranya lumayan besar dan kencang, benar-benar mirip dengan Vivian Hsu yang sering kulihat gambar-gambar bugilnya. Tubuh Sinta tidak kalah menarik walaupun payudaranya tidak sebesar Diana, mungkin hanya 34 dengan puting merah muda dengan bulu kemaluan yang lebat pula.<br /><br />"Loh, kok.. kok begini sih, terima kasihnya kelewatan deh kayaknya," kataku sedikit gagap dan jantungku berdebar kencang karena aku belum pernah main dengan perempuan lain selain pacarku sendiri.<br />"Tidak Le, kamu memang pantas menerimanya, jadi hutang budi ini impas," jawab Diana lalu dia membuka ikat rambutnya sehingga rambut panjangnya tergerai bebas sedada.<br />"Wah, Ci liat, mukanya merah tuh, dia malu sama kita kali," kata Sinta sambil tertawa.<br />"Nggak usah malu Le, kita kan temen dekat bukan orang lain," kata Diana seraya membelai pipiku dan mencium bibirku. Imanku langsung runtuh karena perlakuan mereka, begitu bibirnya menempel di bibirku segera kusambut dengan tarian lidahku di mulutnya, lidah kami saling beradu dengan penuh nafsu, tanganku sudah mulai memijat-mijat buah dadanya dan mulai turun meraba-raba paha mulusnya naik lagi ke kemaluannya dan kuberikan sentuhan halus pada klistorisnya.<br /><br />Diana yang biasanya pendiam dan lemah lembut itu, malam itu begitu liar & penuh nafsu jauh dari yang sehari-hari. Sinta tidak tinggal diam, dia memelorotkan celana trainingku dan CD-ku sehingga barangku yang sudah tegang menyembul keluar. "Wah besar juga nih, pantes si Vivi betah sama lu Le," godanya. Dijilatinya senjataku dengan penuh nafsu, lalu dimasukkan ke mulutnya dan diemut-emut seperti seperti permen lolipop. Sementara ciumanku pada Diana sudah mulai turun ke dagunya, lalu ke leher. Kusibakkan rambut panjangnya ke samping kiri lalu kujilat-jilat leher kanannya, kugigit pelan sambil menyapunya dengan lidahku. Nafas Diana sudah mulai kacau matanya terpejam sambil mendesah dan meremas-remas rambutku, aku sendiri merasakan sensasi hebat pada batanganku yang sedang dikulum Sinta, baru pertama kalinya kurasakan kenikmatan bercinta dengan dua wanita.<br /><br />Tanganku mulai naik dari kemaluannya menuju dadanya dan lidahku turun menuju sasaran yang sama, akhirnya kutangkap dada kanannya dengan tanganku dan dada kirinya dengan mulutku, disaat yang sama juga tangan kiriku mengelus-elus pantatnya yang indah itu. Puting yang ranum itu kusedot dan kutarik-tarik dengan mulutku dan dada kanannya kuremas-remas sambil memencet putingnya.<br /><br />Setelah beberapa saat kurasakan barangku mau meledak karena kuluman Sinta.<br />"Sin, Sin udah stop dulu.. gua udah nggak tahan nih!" kataku terbata-bata.<br />Akhirnya dia menghentikan kegiatannya dan berkata, "Lu gitu ah, masa mainnya sama Ci Diana terus, kamu nggak suka Sinta ya, ntar gua bilangin loh ke Ko Hendy (pacar Diana) biar digebuk hehehe.."<br />"Sori dong Sin, abis kan tadi Ci Diana yang mulai dulu, jadi dia yang duluan dapet."<br />"Ya udah, biar adil kita undi saja siapa yang lebih dulu melayani Leo, gimana Sin?" Diana memberi usul. Mereka berdua suit dan yang menang adalah Diana.<br /><br />"Yah, Sinta kalah, ya udah Cici duluan deh, jahat ah!" kata Sinta mencibir pada Diana.<br />"Tenang Sin kamu juga ntar kebagian kok, Leo kan kuat, ya nggak," kata Diana sambil melirik padaku. Kini Diana berbaring terlentang di ranjang dan Sinta duduk di tepi ranjang menunggu. Kuciumi sekujur tubuhnya mulai dari bibir dan sesampainya di kemaluan, kuangkat kedua kakinya ke bahuku sampai tubuhnya setengah terangkat lalu kudekatkan wajahku ke pangkal pahanya. Bulu-bulu lebat itu kusibakkan dengan jariku dan kujilati belahan di tengahnya. Lidahku bermain-main dengan ganas di daerah itu membuat tubuh Diana mengelinjang-gelinjang disertai suara-suara rintihannya. Tidak kuhiraukan lagi bahwa gadis ini sebenarnya adalah seniorku dan kuanggap kakak angkatku yang harusnya kuhormati, yang terpikir saat itu hanyalah nafsu dan nafsu yang makin membara.<br /><br />Mendadak kurasakan sebuah tangan dengan jari-jarinya yang lembut menggenggam batang kemaluanku yang nganggur. Pemilik tangan lembut itu adalah Sinta yang tidak tahan hanya menjadi penonton. Dikocoknya batang kejantananku lalu dimasukkan ke mulutnya dan diemut-emut, sementara lidahku terus bekerja di liang kewanitaan Diana, tanganku membuka bibir kemaluan yang rapat itu sampai kulihat tonjolan kecil di tengahnya, dan kumasukkan lidahku lebih dalam lagi agar bisa menjilat benda itu. Rintihan Diana makin menjadi-jadi sambil meremas-remas sprei dan Sinta berpindah menciumi payudara Diana.<br /><br />Sesaat kemudian kedua paha Diana mulai menjepit kepalaku, badannya tertekuk ke atas. "Oh, Leo.. akhhh.. ah!" Erangan itu diiringi menyemburnya cairan hangat berwarna bening membasahi mulutku, setelah itu kuturunkan badannya dan Sinta membantuku menjilati cairan yang masih tersisa di kemaluan Diana sampai bersih, tubuh Diana mulai melemas kembali.<br /><br />"Leo, kamu waktu main sama Vivi juga seperti ini ya, permainanmu bagus sekali," puji Diana padaku.<br />"Ah biasa aja kok Ci," sahutku sambil memiringkan tubuhnya dan kuarahkan batangku ke lubang yang sudah basah itu. Sedikit demi sedikit batang itu mulai tertancap di lubang itu diikuti desisan Diana sampai akhirnya dengan susah payah akhirnya mentok juga batangku di kemaluannya yang sempit itu. Setelah itu aku mulai memacu badanku maju mundur sambil meremas-remas payudaraya dan Sinta menjulurkan lidahnya untuk beradu dengan lidahku. Sungguh nikmat sekali rasanya menikmati pijatan-pijatan dinding liang kewanitaan Diana sambil memijat payudaranya dan bermain lidah dengan Sinta, sekali-sekali Sinta juga menjilati leher dan telingaku. Benar-benar aku merasakan diriku bagaikan seorang kaisar yang sedang dilayani selir-selirku saat itu.<br /><br />Beberapa saat kemudian aku merasa mau keluar dan berkata, "Ci, mau keluar sebentar lagi nih."<br />"Siram di mulut.. ohh.. ahhh.. di mulut Cici!" katanya lirih.<br />Akhirnya kami klimaks bersama dan kusuruh dia membuka mulut untuk menyemprot spermaku. Cairan putih kental membanjiri mulutnya sampai menetes di sekitar bibirnya, Sinta pun ikut menjilati spermaku yang masih berlepotan di batangku. Diana sekarang tergolek lemas dengan sisa-sisa sperma masih membekas di bibir, dagu, dan lehernya, sesudah mengatur nafas dia tersenyum padaku dan berkata, "Bisa-bisa besok pagi Cici nggak bisa kuliah gara-gara kecapean nih," jarang-jarang dia tersenyum begitu, padahal wajahnya semakin manis kalau lagi senyum. "Sama Ci, saya juga gitu mungkin, sekarang Cici istirahat aja dulu deh, Sinta udah nggak sabar nih," jawabku sambil merengkuh tubuh Sinta dalam pelukanku.<br /><br />"Sin, biarin Cici istirahat di ranjang dulu ya, kita mainnya di tempat lain dulu, oke.."<br />"Ya terserah kamu deh, asal jangan di luar kamar, kan malu," katanya sambil memencet hidungku dengan nakal.<br />"Ya, iyalah masa di luar sih, dasar cewek sableng," kataku sambil membantunya berdiri.<br /><br />Kami berdiri berhadapan saling peluk tanpa mengenakan selembar benangpun, kutatap wajah dan matanya dalam-dalam, semakin dilihat semakin cantik. Kurapatkan dia ke tembok, kukecup keningnya merambat ke telinganya dimana aku berbisik, "Sin, kamu pernah melakukan ini pada siapa saja?"<br />"Baru loe, Andry, dan bekas pacar gua di SMA, loe sendiri gimana Le, gua ini cewek keberapa yang luperlakukan begini?"<br />Aku terdiam sesaat lalu kujawab, "Selain Vivi dan Ci Diana mungkin kamu yang ketiga dan terakhir bagiku Sin."<br />"Kenapa loe bilang aku yang terakhir Le?"<br />"Ya, karena aku sudah berdosa pada Vivi, aku tidak mau menambahnya lagi."<br />"Hihihi, ternyata masih ada juga pria lugu seperti kamu Le."<br />Lalu dia berkata di dekat telingaku, "Jadi loe belum bisa membedakan antara seks dan cinta," habis menyelesaikan kata-kata dia langsung mengulum telingaku dan kubalas dengan meraba punggung mulus dan pantatnya.<br /><br />Kami saling raba bagian-bagian sensitif selama beberapa saat dan kini kuangkat kaki kanannya masih dalam posisi berdiri dengan bersandar di tembok. Pelan-pelan kumasukkan batang kemaluanku ke liang yang sudah becek itu, benar-benar sempit milik Sinta ini, lebih sempit dari Diana sehingga dia meringis kesakitan sambil mempererat cengkramannya di pundakku saat kumasukkan batangku.<br />"Aduhh.. ahhh.. pelan-pelan Le, sakit.. ahh..!" Sedikit demi sedikit batangku sudah masuk setengahnya.<br />Kuhentikan gerakanku sejenak sambil berkata, "Sin, kamu siap?"<br />"Siap apaan sih.. aawww…sakittt!" jeritnya. Sebab saat dia bilang 'sih' kuhujamkan sekuat tenaga sisa batangku yang belum masuk sampai mentok dan kurasakan kepala batang kejantananku menghantam dasar kemaluannya dengan kuat sehingga tubuhnya tersentak dan matanya membelakak kaget, telapak tanganku sudah kusiapkan di belakang kepalanya agar ketika terkejut kepalanya tidak membentur tembok.<br /><br />"Jahat loe, bikin kaget gua aja," tanpa banyak bicara lagi kugerakkan pantatku maju mundur membuatnya mengerang-erang setiap kusentakkan tubuhku ke depan. Dadaku saling bergesekan dengan dadanya. Sambil terus menggenjot kuciumi terus bibirnya sehingga erangannya tertahan, yang terdengar hanya suara, "Emmhhh.. emmhh.. emhmm.."<br /><br />Beberapa saat kemudian tubuhnya kurasakan seperti menggigil dan dia mempererat pelukannya, demikian juga aku makin erat memeluknya sampai kurasakan hangat pada batang kejantananku disusul keluarnya cairan bening dari liang senggama Sinta, cairan itu mengalir deras dari sumbernya terus turun ke pahanya dan sampai ke ujung kakinya. Perlahan-lahan gerakanku melemah dan akhirnya berhenti, kuturunkan kakinya dan kulepaskan batangku yang masih menancap di kemaluannya. Tubuh Sinta yang sudah basah kuyup oleh keringat melemas kembali dan merosot sampai terduduk di lantai, keringat di punggungnya membasahi tembok di belakangnya. Kuambil tisu lalu kubersihkan cairan kenikmatan yang mengalir membasahi tungkainya.<br /><br />Kami berdua terdiam sesaat memulihkan tenaga kami yang terkuras. Setelah kurasa segar kembali kuperhatikan dia yang masih terduduk lemas di lantai dengan kaki kiri ditekuk, mataku terpaku mengagumi keindahan tubuhnya membuat gairahku bangkit kembali. "Ngapain sih loe, serem amat melototin gua kaya gitu," katanya sambil menyilangkan kedua tangan menutupi dadanya. Tanpa menjawabnya kutarik lengannya lalu kubuat posisinya berdiri membelakangiku dengan kedua tangannya bertumpu di pinggir meja belajarku. "Aduh.. tunggu dulu Le, gua masih capek, loe jahat ih!"<br /><br />Dengan segera kubasahi batang kejantananku dengan ludah lalu kumasukkan ke lubang pantatnya dengan paksa dan kuhentakkan biasa saja tapi dia malah menjerit histeris, "Awww.. sakit, toloongg!" Jeritannya ini sempat membuatku kaget juga karena kencang sekali, aku takut sampai mengundang perhatian tetangga sebelahku, untungnya lokasi kamarku ini agak di ujung namun jeritannya tadi cukup luar biasa. Aku melepaskan sebentar tusukanku dan mengintip dari jendela apakah ada yang datang ke sini, lega aku melihat koridor masih sepi tanpa suara dan kamar sebelahku juga sudah gelap, kurasa dia sudah terlelap.<br /><br />Kudekati Sinta masih tetap dalam posisinya. "Aduh Sin, itu suara tolong dikecilin dong volumenya, gawat nih kalo ada yang tau, pake tolong segala lagi, bisa-bisa dikira ada pembunuhan."<br />Dasar cewek bandel, dia malah sambil tertawa berkata, "Lucu tampang kamu lagi panik Le, masa kamu lupa si Ferry tetangga sebelah loe kan lagi pulang makanya gua kagetin loe, ini balasan waktu tadi ngagetin gua (ketika posisi berdiri), jadi kita seri hihihi!"<br />"Ooo jadi loe sengaja ya, awas loe ayo sini tunggu ya balasan gua ntar!" kataku menghampirinya. Dia malah berkelit sambil berlari kecil.<br />"Wek, sini tangkep kalo bisa," ejeknya dengan menjulurkan lidah.<br />"Cewek bandel, awas kalo kena ya!"<br />"Lho kalian lagi ngapain, kok kayak anak kecil aja sih, dari tadi ribut terus," kata Diana yang sudah bangun.<br />"Ini Ci, gua lagi kasih pelajaran buat si bandel nih."<br /><br />Akhirnya kutangkap setelah dia terdesak di lemari pakaianku di sudut ruangan, kupeluk dia dari belakang, "Nah ketangkep loe sekarang, mau ke mana lagi."<br />"Hihihi Leo ampun ah, jangan kasar-kasar!" dia masih tertawa-tawa ketika itu, lalu aku membuat posisinya seperti tadi lagi, kini kedua tangannya yang bertumpu pada lemari.<br />"Sekarang tau rasa nih balesan gua!" kataku dengan senyum penuh kemenangan.<br />Kutuntun batang kejantananku memasuki lubang pantatnya yang sempit, sedikit demi sedikit akhirnya amblas seluruhnya. Waktu kumasukkan suara tawanya perlahan-lahan berubah menjadi suara rintihan, senyumnya sirna berganti menjadi ekspresi kesakitan, "Hi.. hi.. hi.. Leo udah ah, lepasin ah.. ahhhh.. jangan.. ahhh.. sakit..!" Mendengar rintihan tak karuan itu nafsuku semakin bangkit, pinggulku segera bergerak maju mundur dengan ganas. Dasar sifatnya bawel, waktu bertempurpun dia masih sempat berceloteh sambil merintih, "Akhh.. kamu.. sadis.. ah.. ntar gua mau.. ohhh.. lapor.. aakhh.. sama.. sama Vivi.. ahhh!"<br /><br />Pinggulnya ikut berpacu menyelaraskan dengan gerakanku, yang paling enak adalah saat sentakan kita saling berlawanan arah sehingga menambah tenaga tusukanku agar menancap lebih dalam, bila sudah begitu selalu histeris tapi tidak sehisteris waktu mengagetkanku tadi. Payudaranya juga ikut berayun-ayun kesana kemari, kedua putingnya kutangkap dengan jariku, kupuntir, kutarik, dan kupencet tanpa menyentuh dadanya, aku sengaja berbuat begitu agar dia penasaran dan memohon padaku. Benar saja perkiraanku setelah beberapa lama kumainkan putingnya tanpa menyentuh dadanya dia mulai memohon.<br />"Le.. ahh.. kamu kok.. ooohh.. cuma mainin.. aahhh putingnya.. remas dadaku Le.. please!"<br />"Hehehe.. gua kan udah janji mau ngebales loe tadi, tunggu aja sampai saatnya nanti Sin, hehehe," jawabku sambil tetap menggenjot lalu tangan kiriku menjambak rambutnya hingga kepalanya menengadah ke atas.<br />"Aaawww.. kamu.. kamu.. ahhh.. jahat.. kasar.. awas ya nanti!" Puas hatiku menyiksa si bandel ini hingga tak berkutik memohon-mohon padaku. Menurutku bercinta dengannya lebih enak daripada Diana yang agak pasif, Sinta cukup pintar mengimbangi gerakan-gerakanku, staminanya pun lebih baik sedangkan Diana belum apa-apa sudah takluk, maklum Sinta ini orangnya rajin fitness.<br /><br />"Uaah.. mau keluar Sin!" jeritku ketika mau mencapai puncak.<br />"Gua juga.. aaahh.. ayo perdalam lagi.. ouchhh!"<br />"Uahhh..." begitu spermaku muncrat aku langsung berteriak dan meremas kedua buah dada Sinta dengan keras disusul pula oleh jeritannya.<br />"Aaakkhhh sakiitt.. eeenakk..!" Tanpa melepas batang kejantananku ,kepalaku menyelinap ke balik ketiak kirinya, sasaranku adalah puting susu yang ranum itu. Mulutku menangkap benda itu lalu kusedot dengan gemas sementara tanganku masih meremas buah dadanya. Kubalikkan tubuhnya hingga kami saling berdiri berhadapan. "Sin, kamu nggak menyesal melakukannya padaku?" tanyaku, dia hanya menggeleng dengan nafas yang masih memburu, tubuhnya licin mengkilap karena berkeringat. "Le gua capek berdiri terus, bantu gua ke ranjang dong," pintanya. Maka kugendong dia ke ranjang dengan kedua tanganku sambil bercumbu mesra, kubaringkan dia di sebelah Diana yang sudah bangun, lalu aku duduk di tepi ranjang karena ranjangku tidak cukup berbaring 3 orang.<br /><br />"Wuiiih main sama Sinta ribut banget, sori ya ngebangunin Cici nih," kataku pada Diana.<br />"Eee.. loe yang sadis kok masih nyalahin gua, awas ya!" kata Sinta sambil menangkap kemaluanku dan menggenggamnya erat.<br />"Idiih.. idihh.. gitu ya, lepasin Sin malu tuh diliatin Ci Diana!"<br />"Minta ampun dulu, kalo nggak kagak bakalan gua lepas nih!"<br />"Iya, sori.. sori deh yang mulia putri, sekarang lepas dong!" gila bukannya dilepas malahan dijilatinya batang kejantananku yang masih ada sisa-sisa sperma dan cairannya itu.<br />"Kalian kok berantem melulu sih, lucu ah!" kata Diana lalu dia mendekati kami dan ikut menjilati batang kejantananku. Aku jadi merem melek keenakan menikmati permainan mulut mereka sambil mengelus-elus rambut indah Diana. Aku lalu menyandarkan badanku di ujung ranjang agar lebih nyaman, kedua gadis cantik ini kini berada di depanku sedang mempermainkan kemaluanku. Jilatan demi jilatan, emutan demi emutan membuatku menyemburkan kembali maniku namun kali ini sudah tidak banyak lagi yang keluar akibat terkuras pada ronde-ronde sebelumnya. Dengan rakusnya mereka berebutan melahap cairan putih itu sampai habis bersih, pada bibir-bibir mungil itu masih terlihat percikan spermaku.<br /><br />Mereka lalu menyuruhku telentang di ranjang, aku tidak tahu mereka mau apa lagi tapi kuturuti saja. Diana lalu naik ke atas kemaluanku dan memasukkan batang itu hingga terbenam dalam kemaluannya, kemudian dia mulai bergoyang-goyang naik turun seperti naik kuda. Sinta naik ke atas wajahku berhadapan dengan Diana dan menyuruhku agar menjilati kemaluannya. Sambil kuelus-elus pantat yang mulus itu, lidahku menjelajahi liang kemaluannya, gerakan lidahku bervariasi dari berputar-putar membuat lingkaran, mempermainkan klitorisnya, menggigit lembut klistorisnya, menusukkan jari tengahku sampai mendorong-dorongkan lidahku ke liang itu.<br /><br />Tanganku bargantian memijati kedua payudara Sinta dan mengelus paha serta pantatnya, suatu ketika kuraba payudaranya, tanganku juga bertemu tangan Diana di situ, jadi masing-masing payudara Sinta dipijati 2 tangan. Suara desahan mereka berdua memenuhi kamarku, terkadang suara itu berubah menjadi, "Emhhh.. emhhh.. emhh!" sepertinya itu suara mereka berdua sedang berciuman sehingga desahannya terhambat, aku tidak tahu persis karena waktu itu pandanganku tertutup tubuh Sinta.<br /><br />Goyangan pinggul Sinta bertambah dahsyat ditambah lagi jepitan pahanya terkadang mengencang membuatku agak kewalahan mengatasinya, sementara Diana yang tidak kalah gilanya makin mempercepat gerakannya sehingga terasa sedikit sakit pada buah pelirku akibat tindihannya. Aku pun tak mau kalah, kubalas dengan menggerakkan pinggulku, kurasakan batang kejantananku sudah terasa licin dan hangat oleh cairan yang keluar dari liang kewanitaannya, bersamaan dengan itu terdengarlah jeritan histeris Diana yang tidak lama sesudahnya disusul erangan Sinta dan tetesan cairan kenikmatannya ke wajahku. Tubuh keduanya mengejang di atas tubuhku selama beberapa saat, kurasakan goyangan Diana mulai melemah sampai akhirnya berhenti, Sinta turun dari wajahku dan langsung menjatuhkan diri di sampingku. Kulihat tampang Diana sudah kusut, rambut panjangnya berantakan sampai menutupi sebagian wajahnya dan tubuhnya sudah bermandikan keringat, dia jatuh telungkup di atasku, <span style="font-weight: bold;">payudaranya menindih dadaku, empuk dan nikmat sekali </span>rasanya, lebih enak dari ditindih bantal bulu angsa sekalipun.</span>gen-denkhttp://www.blogger.com/profile/12305103700834078772noreply@blogger.com3